Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS LISTRIK

Dosen pengampu : Dr. Wartono, M.P.d

OLEH :

SUSANTI BILI (130401070016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 01 Malang


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika)
Kelas / Semester : Xll / 3 (Tiga)
Topik : Medan Magnet
Sub Topik : Medan Magnet di sekitar Kawat Berarus
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 kali tatap muka)

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang 1.1.1 Mengenali dan mengagumi kebesaran
menciptakan dan mengatur alam Tuhan dalam menciptakan bumi dan isinya
jagad raya melalui pengamatan yang tersusun atas materi-materi sehingga
fenomena alam fisis dan menjadikannnya seimbang.
pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Menunjukkan sikap teliti, cermat, tekun
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; kritis, dan bertanggung jawab ketika
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; melakukan pengamatan bentuk zat sebagai
bertanggung jawab; terbuka; kritis; wujud implementasi sikap dalam melakukan
kreatif; inovatif dan peduli pengamatan, percobaan, dan berdiskusi.
lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi.
3.7 Menerapkan gaya lorentz pada 3.7.1 Menjelaskan tentang Medan Magnet di
kaidah tangan kanan sekitar Kawat Berarus

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan mengenai medan magnet di sekitar kawat berarus, peserta
didik mampu menyadari kebesaran Tuhan.
2. Peserta didik mampu melakukan pengamatan dengan teliti, jujur, dan bertanggung
jawab.
3. Melalui proses mengamati, menanya, melakukan percobaan, dan berdiskusi, peserta
didik mampu memahami dan menjelaskan mengenai konsep medan magnet.
D. Materi Ajar
Fakta Konsep Prinsip atau Hukum Prosedur
semakin besar arus listrik  Medan 1. Gaya Lorentz 1. ditentukan dengan
yang digunakan semakin
magnet di
besar medan magnetik yang
dihasilkan. sekitar kaidah tangan
kawat kanan.
berarus

 Medan magnet di sekitar kawat berarus


Gambar: kaidah tangan kanan

Untuk mengetahui letak kutub utara dan kutub selatan yang terbentuk pada kumparan berarus
listrik, dapat dilakukan dengan cara:

1. Perhatikan arah listrik yang mengalir pada kumparan.


2. Ujung kumparan yang pertama kali mendapat arus listrik dijadikan sebagai pedoman
untuk menentukan letak kutub-kutub magnet.
3. Kemudian, genggam ujung kumparan yang pertama kali teraliri arus listrik dengan
posisi jari tangan kanan sesuai dengan letak kawan pada inti besi.

4. Apabila kawat itu berada di depan inti besi, letakkan telapak tangan menghadap ke
depan, kemudian genggam kumparan yang berinti besi.
5. Letak kutub utara magnet ditunjukkan oleh arah ibu jari, sedangkan arah sebaliknya
menunjukkan kutub selatan.
6. Jika kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus listrik berada di belakang inti
besi, maka hadapkan telapak tangan ke belakang, kemudian genggam kumparan
kawat itu.
7. Dengan cara yang sama kita dapat juga menentukan letak kutub utara, dan kutub
selatan magnet.

Ternyata penghantar berarus listrik yang ditempatkan dalam medan magnet  juga mengalami
gaya magnet. Hal ini ditemukan pertama kali oleh Hendrik Antoon Lorentz. Gaya Lorentz
terjadi apabila kawat penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik. Besar gaya
Lorentz bergantung pada besar medan magnetik, panjang penghantar, dan besar arus listrik
yang mengalir dalam kawat penghantar. Untuk arah aliran arus listrik tegak lurus terhadap
arah medan magnet, gaya Lorentz dapat dinyatakan dengan:

F=BxIxl

Keterangan:
F = gaya Lorentz pada kawat (N)

B = medan magnet (Tesla)

I = arus listrik (A)

l = panjang kawat (m)

 Penerapan gaya lorentz pada peralatan dalam Kehidupan Sehari-hari :


1. Alat bor listrik
2. Blender rumah tangga
3. Mikser
4. Alat pengering rambut (Hair Dryer)
5. mesin penyedot air
6. mesin cuci

Prinsip kerja dari semua alat diatas adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik.

Medan magnet di dalam ruangan terjadi karena ada arus listrik disekitarnya. Arus listrik menyebabkan
medan magnet disekitar kawat yang dialiri listrik. Apabila melalui penghantar itu dialirkan arus listrik,
ruang di sekitar penghantar itu mengalami perubahan. Adanya perubahan itu hanya dapat diketahui
secara tidak langsung, di antaranya dari menyimpangnya arah sebuah magnet jarum yang ada di
ruangan itu, seperti pada percobaan Oersted.
Medan Magnet Di Sekitar Kawat Berarus
Hans Christian Oersted (1777 – 1851) fisikawan berkebangsaan Denmark. Setelah melakukan
eksperimen cukup lama, pada tahun 1819 Oersted berhasil menemukan bahwa, ”Jika sebuah
magnet jarum (kompas kecil) didekatkan pada suatu penghantar yang berarus listrik, magnet jarum
akan menyimpang”. Hal ini menunjukkan bahwa di sekitar kawat berarus terdapat medan magnet.
Untuk mengetahui hubungan antara arus, kuat arus, dan medan magnet yang timbul, dapat dilakukan
percobaan berikut ini.

Ambil sebuah kawat penghantar yang panjangnya kira-kira 50 cm, kemudian kita bentangkan di atas
magnet jarum kompas. Kita atur sedemikian rupa arah bentangan kawat penghantar sejajar dengan
arah magnet jarum pada kompas.

Pada saat ujung kawat AB tidak dihubungkan dengan sumber tegangan (baterai), kedudukan magnet
jarum sejajar dengan bentangan kawat. Pada saat ujung A dihubungkan dengan kutub positif baterai
dan ujung B dengan kutub negatif baterai, ternyata kutub utara magnet menyimpang ke kiri.
Sebaliknya jika ujung A dihubungkan dengan kutub negatif baterai dan ujung B dengan kutub positif
baterai, maka kutub utara magnet menyimpang ke kanan. Penyimpangan kutub magnet utara
tersebut menunjukkan adanya medan magnet di sekitar kawat beraliran arus listrik.
Penyimpangan kutub utara magnet ini memberi petunjuk tentang arah medan magnet di sekitar kawat
berarus. Arah medan magnet di sekitar kawat berarus ditunjukkan dengan aturan tangan kanan, yaitu
sebagai berikut :
Hukum / Aturan Tangan Kanan

Untuk menentukan arah medan magnet disekitar kawat berarus listrik kita mengenal adanya hukum
tangan kananatau sering disebut aturan tangan kanan. Aturan tangan kanan ini dilakukan dengan
menggenggam jari-jari dan ibu jari menunjuk keatas seperti terlihat pada gambar disamping. Hukum
atau aturan tangan kanan berfungsi untuk mencari arah medan magnet.

Bunyi hukum atau aturan tangan kanan adalah sebagai berikut :

“Apabila arah ibu jari menyatakan arah aliran arus listrik, maka arah lipatan jari-jari yang
lainnya menyatakan arah medan magnet.“
Hukum Biot-Savart
Pada saat Hans Christian Oersted mengadakan percobaan untuk mengamati hubungan antara
kelistrikan dan kemagnetan, ia belum sampai menghitung besarnya kuat medan magnet di suatu titik
di sekitar kawat berarus. Perhitungan secara matematik baru dikemukakan oleh ilmuwan dari Prancis
yaitu Jean Bastiste Biot dan Felix Savart. Berdasarkan hasil eksperimennya tentang pengamatan
medan magnet di suatu titik Pyang dipengaruhi oleh suatu kawat penghantar dl, yang dialiri arus
listrik I diperoleh kesimpulan bahwa besarnya kuat medan magnet (yang kemudian disebut induksi
magnet yang diberi lambang B) di titik P :
a. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I).
b. Berbanding lurus dengan panjang kawat (dl).
c. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen kawat penghantar (r).
d. Sebanding dengan sinus sudut apit θ antara arah arus dengan garis hubung antara titikP ke
elemen kawat penghantar.
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Biot-Savart yang secara matematik dapat dinyatakan
dalam persamaan :

dengan :

dB = Induksi magnet di titik P (Wb/m2 atau Tesla)


I = kuat arus listrik (A)
dl = panjang elemen kawat berarus (m)
θ = sudut antara arah I dengan garis hubung P ke dl

k =   = bilangan konstanta = 10-7 Wb A-1m-1


r = jarak dari P ke dl (m)
Ilmuwan mengatakan bahwa ruang disekitar kawat berarus listrik berubah menjadi medan magnetik.
Arus listrik menimbulkan medan magnetik di sekitar kawat berarus listrik.

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan Model Pembelajaran Metode
Scientific Problem Based Learning (PBL) 1. Demonstrasi
2. Diskusi kelompok
3. Presentasi
4. Tanya jawab
5. Penugasan
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

Media Alat dan Bahan Sumber Belajar

Gambar, video 1. Papan rangkaian 1. Buku Fisika SMA kelas X


tentang medan 2. Catu daya 2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
magnet pada kawat 3. kawat tembaga 3. Sumber yang relevan
berarus dan 4. Jembatang Penghubung (3)
seperangkat medan 5. Saklar Satu Kutub
magnet lainnya 6. Kabel Penghubung Merah (2)
7. Kabel Penghubung Hitam (2)
8. Kompas
9. jepit Steker (2)
10.Ampere meter

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
1. Peserta didik memberi salam kepada guru.
2. Berdoa.
3. Guru melakukan absensi kelas
20 menit
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan materi mengenai medan magnet
6. Guru memberikan dan menyelesaikan contoh soal
mengenai medan magnet
Kegiatan Inti 95 menit

Sintak Langkah atau Kegiatan Pembelajaran


Tahap I Mengamati (Mengorientasikan peserta didik pada masalah)
1. Peserta didik menyimak video mengenai medan magnet di sekitar
kawat berarus
2. Peserta didik mencatat hal-hal penting yang ditemukan saat
menyimak gambar mengenai medan magnet di sekitar kawat
berarus
3. Guru menilai peserta didik yang aktif, teliti, dan disiplin dalam
mengamati video.
Menanya (mengorganisasikan kegiatan pembelajaran)
1. Peserta didik menuliskan pertanyaan dari hasil pengamatan video
sebagai rumusan masalah yang akan dikumpulkan kepada guru.
Rumusan masalah yang perlu diajukan oleh siswa adalah: “Konsep
apa yang dapat dipelajari dalam medan magnet di sekitar kawat
berarus?”
2. Peserta didik menuliskan jawaban dari pertanyaan yang diajukan
sebagai hipotesis dari rumusan masalah yang dituliskan
sebelumnya. Hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas
adalah: “Konsep yang dapat dipelajari dalam medan magnet di
sekitar kawat berarus adalah penghantar yang berarus listrik dapat
menghasilkan medan magnetik.”.
3. Guru menilai kemampuan peserta didik (aktif, teliti, disiplin, dan
kritis) pada saat merumuskan masalah dan membuat hipotesis.
Mencoba (membimbing penyelidikkan mandiri)
7. Peserta didik dibagi dalam
kelompok yang masing-masing terdiri dari 3-4 orang.
8. Guru membagikan Lembar Kerja
Siswa (LKS) kepada peserta didik.
9. Guru menyampaikan prosedur kerja
dalam Lembar Kerja Siswa (LKS).
10. Peserta didik bekerja dalam
Tahap II
kelompok sesuai dengan langkah kerja dalam Lembar Kerja Siswa
(LKS) untuk memperoleh hasil pengamatan.
11. Peserta didik menuliskan hasil
pengamatan dalam tabel pengamatan pada Lembar Kerja Siswa
(LKS).
12. Guru menilai kemampuan peserta
didik (aktif, bekerja sama, teliti, bertanggung jawab, disiplin, dan
kritis) dalam menerapkan konsep materi dan pemecahan masalah.
Tahap III Mengasosiasi (mengembangkan dan menyajikan karya)
1. Peserta didik berdiskusi dalam
mengolah data berdasarkan hasil pengamatan.
2. Peserta didik berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dalam
Lembar Kerja Siswa (LKS).
3. Peserta didik berdiskusi untuk
menyimpulkan hasil percobaan dan menyiapkan bahan presentasi
kelompok.
4. Guru menilai kemampuan peserta
didik (aktif, bekerja sama, teliti, disiplin, dan kritis) dalam
mengolah data dan menjawab pertanyaan untuk kerja kelompok.
Mengkomunikasikan (analisis dan evaluasi)
1. Setiap perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
2. Peserta didik dari kelompok lain
memberikan tanggapan untuk hasil presentasi kelompok lainnya.
3. Peserta didik bersama guru
membahas hasil kerja kelompok.
4. Guru memberikan penguatan materi
dan pemahaman konsep mengenai medan magnet di sekitar kawat
berarus.
5. Guru menilai kemampuan peserta
didik yang aktif, bekerja sama, teliti, bertanggung jawab, disiplin,
dan kritis dalam presentasi, menjawab pertanyaan, dan kemampuan
berkomunikasi.
Penutup
1. Guru bersama peserta didik merangkum materi mengenai medan magnet di sekitar kawat
berarus
20 menit
2. Melaksanakan postes.
3. Doa penutup kegiatan pembelajaran.
4. Memberikan tugas baca mengenai pertemuan berikutnya.

H. Penilaian
No Jenis Bentuk Penilaian Instrumen
.
1. Tes 1. Tes tertulis dalam bentuk tes uraian Terlampir
atau kognitif.
2. Non-tes 1. Lembar penilaian aspek afektif Terlampir
2. Lembar penilaian aspek psikomotorik Terlampir
a. Penilaian Sikap
1. Teknik atau metode penilaian : non-tes
2. Bentuk instrumen : observasi
3. Instrumen penilaian : lembar observasi
4. Kisi-kisi instrumen penilaian

No. Aspek Sikap Indikator Butir Instrumen


Merumuskan masalah 1
Membuat hipotesis 2
1. Aktif Melakukan pengamatan 3
Berdiskusi 4
Presentasi 5
Diskusi kelompok 6
2. Kerja sama
Kerja sama melakukan pengamatan 7
Melakukan percobaan 8
3. Jujur
Mengerjakan tes 9
Melakukan pengamatan 10
4. Teliti
Menganalisis data 11
5. Hati-hati Melakukan percobaan 12
6. Tanggung jawab Kegiatan pembelajaran 13
7. Terbuka Kegiatan pembelajaran 14
Kegiatan pembelajaran 15
8. Disiplin
Melakukan pengamatan 16
9. Kritis Kegiatan pembelajaran 17
10. Tekun Kegiatan pembelajaran 18

b. Penilaian Kognitif
1. Metode kegiatan : tes
2. Bentuk instrumen : tes uraian
3. Kisi-kisi instrumen penilaian
Pertemuan Pertama
No Tingkat Butir
Indikator
. Kesukaran Instrumen
1. Menjelaskan pengertian medan magnet C1 1
Menghitung induksi magnet sebuah titik
2. p yang berjarak α dari kawat lurus C2 1
panjang berarus listrik (I)
Menerangkan hubungan antara listrik
3. C3 1
dan magnet
Menerapkan kaidah tangan kanan dalam
4. menentukan medan magnetik di sekitar C4 1
kawat penghantar lurus berarus listrik
Menganalisi fenomena yang terjadi,
5. yang berkaitan dengan medan magnet di C5 1
sekitar kawat berarus

4. Instrumen penilaian : terlampir


5. Petunjuk penskoran : terlampir

LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Penilaian Afektif

Instrumen Penilaian

Skor Penilaian
No. Aspek yang Dinilai
(4) (3) (2) (1)
1. Aktif dalam merumuskan masalah
2. Aktif dalam membuat hipotesis
3. Aktif dalam melakukan pengamatan
4. Aktif dalam berdiskusi
5. Aktif dalam presentasi
6. Kerja sama dalam diskusi kelompok
7. Kerja sama dalam melakukan percobaan
8. Jujur dalam melakukan percobaan
9. Jujur dalam mengerjakan tes
10. Teliti dalam melakukan pengamatan
11. Teliti dalam menganalisis data
12. Hati-hati dalam melakukan percobaan
13. Tanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran
14. Terbuka dalam kegiatan pembelajaran
15. Disiplin dalam kegiatan pembelajaran
16. Disiplin dalam melakukan pengamatan
17. Kritis dalam kegiatan pembelajaran
18. Tekun dalam kegiatan pembelajaran

Kegiatan Penskoran
4 : Sangat Baik (SB)
3 : Baik (B)
2 : Cukup (C)
1 : Kurang (K)
LEMBAR OBSERVASI PERILAKU ILMIAH

Mata Pelajaran :

Kelas :

Kompetensi Dasar :

Aspek (skor) Jumlah Nilai


Predikat
Skor
Kel. Peserta Didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

II
Lampiran 2: Rubrik Penilaian

No Aspek No
Kriteria
. Penilaian .
1. Dalam proses pembelajaran merumuskan masalah, peserta didik
diharapkan untuk memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Menyampaikan pertanyaan dengan jelas
b. Menyampaikan pertanyaan sesuai fakta
c. Menyampaikan pertanyaan sesuai konsep
1 d. Menyampaikan pertanyaan secara logis
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
2. Dalam proses pembelajaran membuat hipotesis, peserta didik
diharapkan untuk memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Mencatat jawaban
b. Menyampaikan pendapat
c. Kesesuain antara hipotesis dan rumusan masalah
2 d. Mengemukakan hipotesis dengan jelas dan logis
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
3. Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik diharapkan untuk
1 Aktif memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat dan bahan percobaan
b. Melakukan percobaan sesuai dengan prosedur dalam LKS
c. Turut serta dalam pengambilan data
3 d. Turut serta dalam pengolahan data
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
4. Dalam proses berdiskusi kelompok, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Bergabung dalam kelompok
b. Menyampaikan ide
c. Menyampaikan solusi
4 d. Membuat kesimpulan
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
5. Dalam proses presentasi kelompok, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Ikut menanggapai pertanyaan yang diberikan
b. Menyampaikan hasil diskusi
c. Menyampaikan ide secara sistematis
d. Menyampaikan dengan bahasa indonesia yang baik dan benar
5 Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
6. Dalam proses diskusi kelompok, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Bergabung dalam kelompok
b. Menjawab pertanyaan
c. Berpartisipasi dalam kelompok
6 d. Menyelesaikan masalah yang belum dipahami
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
2 Kerja sama 1 Satu kriteria tampak
7. Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Bergabung dalam kelompok
b. Menyiapakan alat dan bahan percobaan
c. Merangakai lat praktikum
7 d. Mengambila data
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
8. Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data sesuai hasil percobaan
b. Mengolah data sesuai hasil pengamatan
c. Membuat laporan berdasarkan data
3 Jujur 8 d. Melakukan percobaan sesuai alat dan bahan yang digunakan
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
9. Dalam proses mengerjakan soal tes, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Tidak mencontek
b. Tidak bekerja sama dengan teman
c. Mengakui kesalahan saat mengerjakan tes
9 d. Tidak menggunakan joki dalam mengerjakan tes
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
10. Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Memeriksa seluruh kelengkapan alat
b. Merangakai alat sesuai prosedur
c. Mengambil data dengan tepat
10 d. Menyajikan data sesuai hasil pengamatan
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
4 Teliti 1 Satu kriteria tampak
11. Dalam proses menganalisis data, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Data disajikan secara baik dan benar
b. Menganalisi dat sesuai tujuan percobaan
c. Mengolah data sesuai hasil pengamatan
11 d. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
12. Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data sesuai percobaan
b. Melaporkan hasil percobaan sesuai data yang diperoleh
c. Mengerjakan soal tes sesuai dengan kemampuan sendiri
5 Hati-hati 12 d. Mengakui lesalahan
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
Tanggung 13. Dalam proses kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan untuk
jawab memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Melakukan tugas sesuia peran yang diberikan
b. Menyelesaiakn tugas yang diberikan hingga tuntas
c. Bersedia menerima sanksi apabila tidak mengerjakan tugas yang
6 13 diberikan
d. Melaporkan hasil penugasan yang diberikan
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
14. Dalam proses kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Menerima pendapat orang lain
b. Menyampaikan kesulitan/masalah yang dihadapi
c. Menerima kritikan dari orang lain atas kekeliruan yang dimiliki
7 Terbuka 14 d. Menghargai hasil karya ornag lain
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
15. Dalam proses kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Hadir tepat waktu
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu
c. Mengikuti proses pembelajaran secara rutin
8 Disiplin d. Mentaati peraturan yang telah disepakati bersama antara guru dan
15 peserta didik
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
16. Dalam proses melaksanakan praktikum, peserta didik diharapkan
untuk memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Mentaati aturan selama praktikum
b. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum
c. Melakukan percobaan sesuia prosedur
16 d. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan praktikum
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
17. Dalam proses kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Mengajukan pertanyaan sesuai hasil pengamatan
b. Memberikan jawaban yang logis sesuai dengan konsep materi
c. Menganalisis data sesuai konsep materi
9 Kritis 17 d. Membuktikan soslusi dari permasalahan yang dihadapi
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
18. Dalam proses kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Mengerjakan soal/tugas dengan sungguh-sungguh hingga tuntas
b. Melaksanakn praktikum dengan sungguh-sungguh
c. Berusaha mencari solusi berkaitan dengan masalah dalam kegiatan
pembelajaran
10 Tekun 18 d. Menyelesaikan tugas atau peran yang dipercayakan
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak

Lampiran 3: Penilaian Kognitif

Penilaian Pengetahuan dan Panduan Penskoran

No
Indikator Soal Jawaban Skor
.
1. Menjelaskan Jelaskan pengertian Medan Medan magnet adalah ruang di
pengertian medan Magnet! sekitar magnet yang masih
magnet dipengaruhi oleh gaya magnetik.
Pada magnet, garis-garis gaya 10
magnet selalu keluar dari kutub
utara magnet dan masukke kutub
selatan magnet.
2. Menghitung induksi Sebuah titik berada di Diketahui:
magnet sebuah titik dekat sebuah kawat lurus I = 2 A 20
p yang berjarak α berarus listrik 2 A pada a = 4 cm
dari kawat lurus jarak 4 cm. Bila μ0 = 4 μ0 = 4 π 10−7 Wb/A.m
panjang berarus π 10−7 Wb/A.m, maka Ditanya : B ?
listrik (I) besar induksi magnet pada Persamaan induksi magnet pada
titik tersebut dan arahnya μ0. I
kawat lurus berarus : B =
bila titik tersebut berada di 2 πa
kanan kawat adalah ..
4 π 10−7 .2
¿ = 1x 10−5
2 π .4 x 10−2
Dengan kaidah tangan kanan
Lorentz, maka arah induksi magnet
pada titik tersebut masuk bidang
kertas. Jadi besar
B = 1x 10−5 masuk bidang.
3. Menerangkan Apa hubungan antara Gejala ini pertama kali dikaji oleh
Hans Christian Oersted. Melalui
hubungan antara listrik dan magnet ?
percobaan, ia berhasil mengungkap
listrik dan magnet hubungan antara listrik dan magnet.
Ia berhasil membuktikan bahwa
penghantar yang berarus listrik
dapat menghasilkan medan
magnetik.

Kumparan kawat berinti besi yang


dialiri listrik dapat menarik besi
dan baja. Hal ini menunjukkan
20
bahwa kumparan kawat berarus
listrik dapat menghasilkan medan
magnet. Medan magnet juga dapat
ditimbulkan oleh kawat penghantar
lurus yang dialiri listrik.
Berdasarkan hasil percobaan
tersebut terbukti bahwa arus listrik
yang mengaliri dalam kawat
penghantar ini menghasilkan
medan magnetik, atau disekitar
kawat berarus listrik terdapat
medan magnetik.
4. Menerapkan kaidah Bagaimana cara Jika arah ibu jari menunjukkan arah
arus listrik (I), maka arah keempat
tangan kanan dalam menentukan Arah medan
jari yang lain menunjukkan arah
menentukan medan magnetik di sekitar kawat medan magnetik (B). Kaidah
tangan kanan ini juga dapat
magnetik di sekitar penghantar lurus berarus
digunakan untuk menemukan arah
kawat penghantar medan magnetik pada penghantar
listrik dengan berbentuk lingkaran yang dialiri
lurus berarus listrik
listrik.
kaidah tangan kanan ?
20

Gambar: kaidah tangan kanan


5. Menganalisi Bagaimanakah Jika arah arus listrik mengalir 30
fenomena yang menentukan arah medan sejajar dengan jarum kompas dari
terjadi pada medan magnet di kutub selatan menuju kutub utara,
mag sekitar penghantar berarus kutub utara jarum
net di sekitar kawat listrik? kompas menyimpang berlawanan
berarus. dengan arah putaran jarum
jam. Jika arah arus listrik mengalir
sejajar dengan jarum kompas dari
kutub utara menuju kutub selatan,
kutub utara jarum
kompas menyimpang searah
dengan arah putaran jarum jam.

Arah penyimpangan kutub utara


jarum jam kompas di sekitar kawat
berarus
Skor Maksimum 100

Lampiran 4

REKAPAN PENILAIAN KOGNITIF

Jumlah
Butir soal Nilai
No Nama Siswa Skor
1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Lampiran 5

Instrumen Praktikum

No Skor Penilaian
Aspek yang dinilai
. (3) Baik (2) Cukup (1) Kurang
Menggunakan alat dan bahan
1
praktikum
Melakukan percobaan sesuai
2
prosedur
Mengambil data dalam
3
praktikum
Menyajikan hasil
4
pengamatan
Menyimpulkan hasil
5
percobaan
Jumlah skor yang diperoleh

Lembar Observasi Penilaian Keterampilan

Aspek (skor) Jumlah


Aktif Skor
No. Nama Peserta Didik
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Keterangan :

1. Menggunakan alat dan bahan praktikum


2. Melakukan percobaan sesuai prosedur
3. Mengambil data percobaan
4. Menyajikan data
5. Menyimpulkan hasil percobaan

Lampiran 6

Rekapan Penilaian Keterampilan

No
Nama Siswa Jumlah Skor Nilai Predikat
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

jumlah skor benar


Nilai = x 100
skor maksimum

Keterangan pengisian skor :

85-100 : Sangat Baik

70-84 : Baik

51-69 : Cukup

≤ 50 : Kurang

Lampiran 7

Rubrik Penilaian Keterampilan

No
Indikator Rubrik
.
1 Menggunakan alat dan bahan 3. Menggunakan seluruh alat dan bahan dengan tepat
2. Menggunakan seluruh alat dan bahan kurang tepat
tepat
1. Menggunakan seluruh alat dan bahan kurang tepat
tepat
2 Melakukan percobaan sesuai 3. Melakukan percobaan berdasarkan seluruh prosedur
prosedur yang ada
2. Melakukan percobaan berdasarkan sebagian prosedur
yang ada
1. Melakukan percobaan tidak berdasarkan prosedur yang
ada
3 Mengambil data percobaan 3. Mengambil data dari percobaan Medan Magnet di
sekitar Kawat Berarus dengan tepat
2. Mengambil data dari percobaan Medan Magnet di
sekitar Kawat Berarus kurang tepat
1. Mengambil data dari percobaan Medan Magnet di
sekitar Kawat Berarus tidak tepat
4 Menyajikan hasil pengamatan 3. Menyajikan hasil pengamatan dengan tepat
2. Menyajikan hasil pengamatan kurang tepat
1. Menyajikan hasil pengamatan tidak tepat
5 Menyimpulkan data 3. Menyimpulkam data dengan membandingkan hasil
percobaan dengan fakta-fakta yang ada dalam
kehidupan dengan tepat
2. Menyimpulkam data dengan membandingkan hasil
percobaan dengan fakta-fakta yang ada dalam
kehidupan kurang tepat
1. Menyimpulkan data dengan membandingkan hasil
percobaan dengan fakta-fakta yang ada dalam
kehidupan dengan tidak tepat

Lampiran 8

Nama :1..............................

2.............................

3.............................

4.............................
Kelompok :

Kelas :

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengamati keterkaitan antara arus listrik dan medan magnet
2. Mengamati keadaan jarum kompas di sekitar kawat berarus listrik

KAJIAN TEORI
Pada tahun 1820, seorang ilmuan Denmark bernama Hans Christian Oersted telah
mengamati hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan ketika melakukan percobaan yang
menunjukan bahwa jarum kompas dibelokkan oleh arus listrik. Kemudian hasil ini
ditindaklanjuti oleh Jean Baptiste Biot, Felix Savart, dan Andre Marie Ampere. Oleh karena
itu pada bagian ini kita akan menerapkan hukum Biot-Savart dan hukum ampere untuk
menentukan kuat medan magnet atau induksi magnetik disekitar arus listrik.
biot dan Savart adalah orang pertama yang menyelidiki besar induksi magnetik yang
ditimbulkan oleh penghatar berarus.hasil pengamatan menunjukan bahwa kontribusi induksi
magnetik dB pada suatu titik P berjarak r dan bersudut a terhadap elemen penghantar dl yang
dialiri arus I.
Metode ini untuk menghitung induksi magnetik yanga di hasilkan oleh arus listrik adalah
dengan menggunakan hukum ampere. Hukum ampere ini akan sangat berguna apabila
diterapkan untuk menghitung induksi magnetik pada penghantar yang memiliki tingkat
simetri tinggi dan induksi magnetiknya homogeny, misalnya pada penghantar lurus yang
panjang dan pada teroida. Secara umum perhitungan induksi magnetik akan dilakukan
dengan menggunakan hukum Boit-Savart, dan sebagai perbandingan juga akan
mengguanakan hukum ampere.
Besar induksi yang di timbulkan oleh penghantar lurus berarus dapat diperoleh dari
hukum Biot-Savart maupun hukum Ampere, sedangkan arah induksi magnetik ditentukan
berdasarkan kaidah tangan kanan.

ALAT DAN BAHAN


1. Papan rangkaian
2. Catu daya
3. kawat tembaga
4. Jembatang Penghubung
5. Saklar Satu Kutub
6. Kabel Penghubung Merah
7. Kabel Penghubung Hitam
8. Kompas
9. Jepit Steker
10. Ampere meter

CARA KERJA
1. Memasukan kabel merah dibagian kiri atas papan rangkaian dan bagian yang lainnya
hubungkan ke catu daya.
2. Memasukan kabel hitam dibagian kanan bawah papan rangkaian dan bagian yang
lainnya hubungkan ke catu daya.
3. Meletakkan 2 jepit steker di samping kabel merah secara bersusun dan meletakkan 2
jepit steker lainnya di bagian kanan bawah secara tersusun juga.
4. Mengikat kawat tembaga ke jepit steker yang paling atas sehingga jepit steker yang
berjauhan saling terhubung.
5. Meletakkan kompas tepat di tengah dan di bawah kawat tembaga kemudian
mengusahakan jarum kompas arahnya selurus dengan arah kawat tembaga.
6. Meletakkan saklar disamping kabel hitam.
7. Meletakkan 2 jembatan penghubung di samping saklar secara berjajar dan mengambil
1 jembatan penghubung kemudian letakkan di samping steker yang berada di bagian
kanan bawah.
8. Memasang kabel hitam dan kabel merah di antar 2 jembatan penghubung dengan 1
jembatan penghubung yang di pasang pada papan rangkaian. Kemudian pasang kabel
hitam di seblah kiri dan kabel merah di seblah kanan.
9. Hubungkan kabel hitam dan kabel merah tadi dengan ampere meter.
10. Mengubungkan catu daya ke stop kontak kemudian memutarnya hingga ke tegangan
3 V.
11. Menyambungkan saklar agar teraliri listrik.
12. Melihat besar kuat arus listrik pada ampere meter.
13. Mengamati kedudukan arah jarum kompas.
14. Melakukan kembali langkah 10-13 dengan mengganti tegangan 6V dan 9V.
15. Merapikan kembali alat dan bahan yang digunakan.

TABEL PENGAMATAN

No TEGANGAN ARUS LISTRIK BESAR SIMPANGAN


1 3V
2 6V
3 9V

Diskusi
1. Tuliskan kesimpulan dari hasil
pengamatan! ................................................................................................................
........................

GOOD LUCK

Anda mungkin juga menyukai