NIM : 5192442006
Soal
Jawab :
1. Metodologi Penelitian adalah segala hal yang berhubungan dengan proses dan
penyelesaian sebuah penelitian sampai kepada penulisan dari hasil penelitian
tersebut. Metodologi adalah analisis teoritis sistematis dari metode yang
diterapkan pada bidang studi. Ini terdiri dari analisis teoritis dari tubuh metode
dan prinsip-prinsip yang terkait dengan cabang pengetahuan. Biasanya, ini
mencakup konsep seperti paradigma, model teoritis, fase dan teknik kuantitatif
atau kualitatif. Metodologi juga merupakan studi tentang metode, pertimbangan
filosofis dan analitis dasar untuk, kesesuaian dan batas logis dari berbagai
pendekatan dan perspektif pada penelitian itu sendiri. Dalam mata kuliah
Metodologi Penelitian dipelajari megenai proses penelitian, variabel, sampel, jenis
penelitian, kerangka penelitian, jenis dan teknik pengumpulan data dan juga
langkah penyusunan laporan penelitian. Laporan penelitian disebut juga Karya
Ilmiah, dan karya ilmiah terdiri dari banyak jenis, dari mulai proposal, skripsi,
tesis, disertasi, artikel ilmiah dan lain sebagainya. Dalam penyusunan laporan
penelitian tersebut ada atauran dan peraturan yang mengikat sistematika penulisan
dari karya tersebut.
2.
PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
OLEH :
ERNAWATI LUBIS
NIM. 5192442006
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
menyelesaikan Tugas mata kuliah Metodologi Penelitian ini. Tugas ini akan
arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih dan
penghargaan kepada:
1. Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodologi
Penelitian sekaligus Ketua Prodi yang telah banyak memberikan masuk dan
arahan selama pemenuhan tugas ini dan juga telah membantu dan
2. Prof. Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik
3. Seluruh dosen PKK, tata usaha Jurusan PKK dan Fakultas Teknik yang telah
4. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Teknik, Dr. Zulkifli
yang telah memberikan dukungan baik moral dan materil selama proses per-
kuliahan.
i
6. Teristimewa Abang Alvin Lubis, Kakak Puspa Lubis, Adik Devi Lubis, Dan
Stambuk 2019 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
8. Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan selama ini, penulis
yang membutuhkan.
Ernawati Lubis
NIM.5192442006
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang...................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah............................................................. 4
1.3. Pembatasan Masalah............................................................ 4
1.4. Rumusan Masalah................................................................ 4
1.5. Tujuan Penelitian.................................................................. 5
1.6. Manfaat Penelitian................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN...................................................... 7
2.1. Kajian Teoretis..................................................................... 7
2.1.1. Sikap Belajar.............................................................. 7
2.1.2. Kepercayaan diri........................................................ 12
2.1.3. Hasil Praktik Boga Dasar........................................... 17
2.2. Penelitian Relevan................................................................ 23
2.3. Kerangka Berfikir................................................................. 24
2.4. Hipotesis Penelitian.............................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................... 27
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 27
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian............................................ 27
3.3. Desain Penelitian.................................................................. 27
3.4. Definisi Operasional............................................................. 28
3.5. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.......... 28
3.6. Teknik Analisis Data............................................................ 31
3.7. Hipotesis Statistik................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 40
LAMPIRAN................................................................................................ 48
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Jenis-jenis Teknik dasar Memasak.......................................................... 19
2. Kisi-Kisi angket Sikap Belajar................................................................. 29
3. Kisi-Kisi Angket Kepercayaan diri.......................................................... 29
4. Rubrik Penilaian Hasil Praktik Boga dasar.............................................. 30
5. Tingkat Reliabilitas.................................................................................. 32
6. Pedoman memberikan interprestasi koefisien korelasi............................ 37
7. Deskripsi Persentase Variabel Sikap Belajar........................................... 40
8. Deskripsi Persentase Variabel Kepercayaan Diri.................................... 43
9. Deskripsi Persentase Pengamatan Variabel Hasil Praktik Boga Dasar.. . 45
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Teknik Sautéing....................................................................................... 19
2. Teknik stir-frying.................................................................................... 20
3. Teknik pan-frying.................................................................................... 20
4. Teknik Shallow frying............................................................................. 20
5. Teknik Deep Frying................................................................................ 21
6. Teknik Boiling......................................................................................... 21
7. Teknik Braising....................................................................................... 21
8. Teknik Stewing....................................................................................... 21
9. Teknik Steaming..................................................................................... 22
10. Teknik Roasting..................................................................................... 22
11. Teknik Grilling....................................................................................... 22
12. Teknik Baking........................................................................................ 23
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
dengan bidang yang digelutinya dan diharapakan setelah tamat tidak perlu
satunya adalah jasa boga. Jasa boga adalah pengetahuan dibidang boga
memiliki keterampilan agar dapat bersaing dalam dunia kerja dan mampu
SMK adalah Praktik pada beberapa mata pelajaran salah satunya adalah
dasar, sekolah akan mengadakan ujian dan setalah itu sekolah akan
dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya dilakukan
buku, majalah, video, gambar atau audio dan lain-lain (Sanjaya Wina,
2017).
pendapat Mudiono (2016) bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai
dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar
belajar Boga Dasar 2 tahun terakhir yaitu pada Tahun Ajar 2019/2020 dari
dari jumlah 94 siswa (96.90%) mempunyai nilai diatas KKM dan 3 siswa
Minimal) yang harus dicapai sebesar 7,5. Berdasarkan data tersebut, hasil
kategori tuntas, hal ini disebabkan karena terdapat berbagai faktor yang
diantaranya berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang disebut faktor
internal dan juga yang berasal dari luar diri siswa yang disebut faktor
ekternal.
diantaranya yaitu sikap belajar dan kepercayaan diri. Sikap belajar itu
Seseorang yang memilki sikap belajar yang baik pastu akan mendapatkan
hasil belajar yang baik dan memuaskan, dana apabila sebaliknya yaitu jika
seseorang memiliki sikap belajar yang kurang baik, maka hasil belajar nya
akan berada dibawah siswa yang memilki sikap belajar yang baik, atau
adalah siswa yang memiliki sikap belajar yang baik terpengaruh terhadap
sikap belajar siswa yang kurang baik karena merasa nyaman dengan
kondisi tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Lapierre, bahwa sikap
untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial atau secara sederhana, sikap
mampu mencapai hasil yang baik dalam melakukan tugas atau pekerjaan.
“Hubungan Sikap Belajar Dan Kepercayaan Diri Dengan Hasil Praktik Boga
Dasar.
berinovasi
3. Hasil praktik siswa dibatasi pada mata pelajaran Boga Dasar materi
4. Hubungan sikap belajar dengan hasil praktik Boga Dasar materi teknik
dasar memasak.
6. Hubungan sikap belajar siswa dan kepercayaan diri siswa dengan hasil
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa sebagai evaluasi diri
untuk bisa lebih baik lagi dalam mengikuti pelajaran agar mencapai hasil yang
pembelajaran dan pentingnya sikap belajar yang baik dan kepercayaan diri
sehingga dapat meningkatkan hasil praktik yang lebih baik. Serta sebagai bahan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Likert dan Charles Orgood mengartikan sikap sebagai suatu bentuk evaluasi atau
reaksi. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau
memformulasikan sikap sebagai derajat afek positif atau negatif terhadap suatu
objek psikologis.
situasi sosial atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimulus sosial
yang telah terkondisikan. Tokoh psikologi bidang psikologi sosial dan psikologi
kepribadian seperti Gordon Allport, Chave, dan Mead, mengartikan sikap sebagai
bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus
perkembangan atau suatu hasil yang diturunkan. Pendapat Anatasi dan Urbina
merespon suatu objek. Selanjutnya pendapat Gagne bahwa sikap adalah keadaan
besar pula seseorang tersebut memberikan respon terhadap stimulus yang ada.
Sikap dikatakan sebagai faktor yang terdapat dalam diri manusia yang
3) Sikap dapat tertuju pada satu objek, dan dapat pula pada sekumpulan objek
Sikap mungkin bersumber pada salah satu dari berbagai macam motif
1) Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri. Sikap dalam fungsi
penyesuaian ini merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau
comunicable, artinya sesuatu yang mudah menjalar, sehingga mudah pula menjadi
milik bersama, karenanya sikap bisa menjadi penghubung antara orang dengan
kelompoknya atau satu kelompok dengan kelompok lain, sehingga tingkah laku
3) Sikap berfungsi sebagai alat pengukur tingkah laku. Setiap individu akan
bereaksi tertentu terhadap suatu stimulus yang biasanya ada proses secara sadar
untuk menilai stimulus tersebut yang erat hubungannya dengan cita-cita tujuan
sebagainya.
pengalaman dari dunia luar yang diterima individu akan selalu direspons dengan
kepribadian seseorang, apabila kita ingin mengubah sikap seseorang, kita harus
dari ahmadi, dalam hal ini jika dikaitkan dengan sikap siswa adalah siswa akan
sebagai pertahanan ego, sebagai alat pengatur tingkah laku kesehariannya, sebagai
tertentu. Maka dari itu ada dua faktor yang dapat membentuk atau merubah sikap
1) Faktor Intern : Yakni kemampuan selektivitas, daya pilih minat dan perhatian
faktor intern juga di tentukan oleh sifat, isi pandangan baru yang akan diberikan,
2.1.1.5. Belajar
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk diberikan suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik ataupun yang kurang
11
baik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar
adalah pengalaman, pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau
lingkungannya. Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan itu muncul untuk memenuhi suatu kebutuhan. Perubahan belajar diarahkan
Sesuatu perbuatan belajar akan efesien apabila terarah kepada tujuan yang
jelas dan berarti bagi individuUntuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan
baik anak atau individu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan psikis,
hal-hal yang bersifat akademik. Sikap belajar adalah perasaan senang atau tidak
senang, perasaan setuju atau tidak setuju,perasaan suka atau tidak suka terhadap
guru, tujuan, materi dantugas-tugas serta lainnya. Sikap belajar dapat diartikan
akademik. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang
ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu, penilain sikap adalah
penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap mata
hidupnya yang akan mengarah kepada perilaku yang baik maupun yang tidak baik
12
dan senang maupun tidak senang. Sikap peserta didik terhadap mata pelajaran,
termasuk pengalaman belajar peserta didik yang membuat sikap peserta didik
mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan didalam hidupnya. Sesui degan
pendapat Angelis (2013) Kepercayan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa
manusia bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu.
Kepercayaan diri itu lahir dari kesadaran bahwa jika memutuskan untuk
melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang harus dilakukukan, Menurut Hakim
(2012) Kepercayaan diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek
orang yang puas dengan dirinya". Orang yang puas dengan dirinya ialah orang
kehidupan bersosial.
13
Kepercayaan diri merupakan keyakinan akan diri sendiri, berarti tidak meragukan
kemampuan dan mengetahui apa yang akan dilakukan. berani memulai sesuatu,
selalu membayangkan bahwa dirinya mampu mencapai hasil yang baik dalam
beberapa ciri-ciri individu yang percaya diri sehagai berikut: (1) Percaya akan
penerimaan ataupun hormat orang lain; (2) Tidak terdorong untuk menunjukkan
sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok: (3) Berani
menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani menjadi diri sendiri: (4)
Punya pengendalian diri yang baik; (5) Memiliki internal locus of control
(memandang keberhasilan atau kegagalan, bergantung pada usaha diri sendiri dan
terhadap diri sendiri dan orang lain dan situasi diluar dirinya): (6) Memiliki
harapan yang realistis terhadap diri sendiri, schingga ketika harapan itu tidak
terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.
bersama orang lain (Sianturi, 2018). Faktor yang mempengaruhi percaya diri
yakni faktor lingkungan, pola asuh, jenis kelamin (dahulu pria dan wanita
dibedakan dari segi prestasi karena pria lebih diunggulkan dibandingkan wanita
dari situlah pria dapat menjadi lebih percaya diri dibandingkan wanita
Perasaan tidak mampu untuk berbuat lebih baik dalam segala hal; (b) Tidak
percaya diri bahwa dirinya memiliki kelebihan; (c) Merasa curiga pada orang lain
dan memposisikan diri sebagai korban; (d) Beranggapan bahwa orang lainlah
yang harus berubah: (e) Menolak tanggung jawab hidup untuk mengubah diri
saying/penghargaan, terutama pada masa kanak-kanak dan pada masa remaja; (g)
kesempurnaan dalam segala hal (idealis yang tidak realistis): (j) Sikap orang tua
kelemahan anak. Dengan demikian, faktor darikeluarga adalah faktor utama yang
mampu menumbuhkan kepercayaan diri dalam diri anak dan sikap penerimaan
memulai dari dalam diri sendiri Mengingat babwa rana percaya diri sangat penting
untuk membantu seseorang untuk dapat meraih hasil betajar ataupun prestasi
menumbuhkan rasa percaya diri seseorang sebagai berikut (Afridianti, 2017) (a)
Evaluasi diri secara objektif, adalah belajar menilai diri secara objektif dan jujur.
Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembungan diri senidiri, seperti
pola berfikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri,
kurangnya kesaharan dan ketekunan, selalu bergantung pada orang lain atau
sebab-sebab eksternal lain; (b) Penghargaan yang jujur erhadap diri sendiri, adalah
menyadari dan menghargai sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang dimiliki.
mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu diri sendiri dalam
menemukan jalan yang tepat menuju masa depan; (c) Positive Thinking, adalah
memerangi setiap asumsi prasangka atau persepsi negative yang muncul dalam
benak diri sendiri. Semakin besar dan menyebar pola piker negative maka
(penegasan dalam diri sendiri). Untuk memerangi pikiran negative, gunakan self-
contohnya, saya pasti bisa, saya bangga pada diri sendiri, saya pasti dapat, atau
saya dapat menyclesaikan tugas dan lain sebagainya: (e) Berani mengambil
resiko, kunci utama dalam mengatasi ketakutan dalam mengambil resiko ialah
percaya diri dan selalu herfikir positif. Dengan percaya diri, hal itu akan
16
menambah energy yang adea dalam diri kita sebelum benar-benar bertindak. Dan
dengan berpikir positif, akan membuat langkah kita menjadi ringan dalam
bertindak ras kepercayaan diri yang berlebihan pada umunya tidak bersumber dari
potensi diri yang ada, namun lebih didasari oleh tekanan-tekanan yang
memungkinkan datang dari orang tua dan masyarakat hingga tanpa sadar
melandasi motivasi individu untuk harus menjadi orang sukses (Angelis, 2013).
Selain pendapat diatas, indikator percaya diri antara lain sebagai berikut:
(1) Selalu memotivasi diri, dalam upaya menumbuhkan rasa percaya diri yang
baik, anda harus bisa membangun motvasi diri semaksimal mungkin dalam hal
berkarya, berjuang, belajar dan lain sebagainya. Motivasi adalah modal untuk
tetap berhasil apapun rintangan yang dihadapi, karena kegagalan sering kali
berawal dari sebuah keragu-raguan. Maka dari itu. mulailah segala sesuatu dengan
keyakinan: (2) Belajar jujur pada prestasi diri, kejujuran pada diri sendiri
merupakan tongkat utama yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Belajar
untuk bersikap positif dan seimbang melihat sisi kelebihan dan kekurangan dalam
diri, karena setiap manusia apapun profesinya tentu akan mempunyai keinginan
untuk berprestasi; (3) Tidak takut berinovasi. Manusia sebagai subjek hidup
Perubahan inilah yang disebut daya inovatif. Setiap orang yang kreatif, dipastikan
karena keberanian berinovasi adalah bentuk dari rasa percaya diri yang baik: (4)
17
pertama untuk bisa membangun rasa percaya diri. Orang yang berwawasan artinya
orang yang berpengetahuan. Sedangkan mayoritas dari semua problem hidup ini
menampilkan dan mengeluarkan potensi sejati dari kepribadian yang kita miliki.
Pikiran negative dan emosi juga membuat seseorang terlihat memiliki mental
lemah dan kurang percaya diri. Cara mudah untuk membangun kepercayaan diri
adalah dengan memulai hari dengan pikiran yang bahagia dan positif. Pikiran
digunakan dalam penyusunan instrument penelitian ini adalah: (1) Evaluasi Diri
Secara Objektif, (2) Positive Thinking, (3) Berani Mengambil Resiko, (4)
adalah sesuatu yang dilakukan secara nyata berdasarkan teori, praktek termasuk
pelaksanaan dari teori dalam keadaan nyata. Maka dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hasil praktek merupakan hasil belajar yang didapat dalam
18
obyek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan
(2) siswa dapat secara langsung melihat dan mengamati hasil kerjanya, (3)
menciptakan hubungan sosial antar siswa dengan guru untuk bekerjasama dalam
karena ada beberapa alat dan bahan yang digunakan, (2) membutuhkan persiapan
(Rostamalis, 2008).
makanan dari mentah hingga menjadi bahan makanan yang siap saji yang dalam
prosesnya terjadi penerapan suhu yang bertujuan untuk membuat makanan lebih
mudah untuk dicerna ditubuh kita. Teknik dasar memasak terbagi menjadi tiga
a) faktor intern, meliputi jasmaniah yaitu kesehatan dan cacat tubuh, serta faktor
dipengaruhi oleh cara orang tua mendidik relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang
kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pengajaran, keadaan gedung, metode belajar dan
tugas rumah. 3) faktor masyarakat yang dipengaruhi oleh kegiatan siswa dalam
(Slameto, 2010).
yang mencakup ruang lingkup makanan, mulai dari persiapan pengolahan sampai
Internasional Berbagai prinsip dasar utama dan tata cara memasak yang umum
Adapun materi yang diajarkan pada program ini meliputi : (1) Pengenalan &
Teknik Menggoreng
Frying
21
Teknik
Shallow
Frying
Frying
Teknik Merebus
Teknik
Boiling
22
Teknik Memanggang
23
Teknik Baking
Hasil Penelitian Putria dan Eka Styananda Ayu (2015) dengan judul
“Hubungan antara Perilaku Belajar dengan Kompetensi Boga Dasar Siswa Kelas
X Jasa Boga di SMK Negeri 3 Malang”. Hasil penelitian menunjukkan (1) Ada
24
hubungan yang signifikan antara variabel perilaku belajar (X) dengan variabel
kompetensi (Y) dengan rxy= 0,614 (p= 0,000<0,05); (2) persamaan regresi antara
variabel perilaku belajar (X) dengan variabel kompetensi (Y) yaitu Y= 0,499X +
15,303; (3) variabel perilaku belajarsiswa (X) dalam kategori baik yaitu sebesar
siswa (65,6%).
Kontinental Pada Siswa Jurusan Tata Boga Konsentrasi Jasa Boga SMK Negeri
antara kepercayaan diri dan motivasi belajar dengan hasil belajar makanan
Artinya semakin tinggi kepercayaan diri dan motivasi belajar siswa maka semakin
Belajar dan Kepercayaan Diri dengan Hasil Belajar Seni Terapan Di SMP Negeri
yang signifikan antara motivasi belajar dan kepercayaan diri dengan hasil belajar
seni terapan dengan nilai Fniung Fubei (5,46-4,17) pada taraf signifikan 5 persen.
Artinya semakin tinggi motivasi belajar dan kepercayaan diri siswa maka semakin
memahami dan menguasai pembelajaran yang telah atau belum diberikan kepada
nya melalui materi. Dengan sikap belajar yang baik maka diperoleh hasil belajar
yang baik ketika dilakukan pengujian oleh guru. Hasil belajar juga tidak hanya
sekedar menjawab soal, melainkan juga dalam hasil praktik pada pembelajaran
yang terdapat praktik, terkhusus mata pelajaran boga dasar materi teknik dasar
melakukan praktik, untuk mereka yang menerapkan sikap belajar yang kurang
melakuakan praktik teknik dasar memasak, dan untuk mereka dengan sikap
belajar yang baik, akan dengan cepat dan tepat melakukan praktik teknik dasar
memasak tersebut.
2.3.2. Hubungan Kepercayaan Diri siswa dengan hasil praktik Boga Dasar
Kepercayaan diri merupakan sifat alamiah yang dimiliki oleh siswa atau
sifat yang sudah ada dalam diri siswa tersebut. Kepercayaan diri ini perlu diasah
dan diuji, banyak hal yang bisa menimbulkan kepercayaan diri siswa, diantaranya
adalah pujian dari guru, pengetahuan yang luas, sadar diri, dan dorongan yang
salah satu pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa dan sangat memerlukan
kepercayaan diri, karena dengan kepercayaan diri maka siswa akan mampu
berbeda-beda, namun jika dibantu oleh lingkungan sekitar, siswa yang kurang
percaya diri akan bisa lebih percaya diri lagi dalam melakukan sesuatu hal untuk
2.3.3. Hubungan Sikap Belajar Siswa dan Kepercayaan Diri Siswa dengan
hasil praktik Boga Dasar materi Teknik dasar memasak
Sikap belajar dan kepercayaan diri pada dasarnya memiliki kterkaitan dan
keduanya harus mampu ditumbuhkan kembangkan dalam diri siswa agar proses
belajar mengajar mendapatkan hasil yang baik. Siswa yang memiliki sikap belajar
yang baik tentu akan giat dalam suatu pelajaran dan memiliki hasil praktik yang
tinggi. Hal ini dapat dijelaskan bila sikap belajar siswa baik, maka siswa tersebut
akan rajin dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru maupun
belajar yang baik, ia ingin terus belajar mengikuti pelajaran yang diberikan oleh
guru sehingga menimbulkan rasa kepercayaan diri yang tinggi karena sudah siap
menerima resiko yang akan datang. Ketika rasa kepercayaan diri sudah ada dalam
diri siswa maka hasil praktik teknik dasar memasak akan memperoleh hasil yang
tinggi.
Sehingga siswa melaksanakan ujian tanpa rasa ragu dan percaya diri.
Karena siswa yang memiliki sikap belajar yang baik, dapat meningkatkan hasil
demikian terdapat hubungan antara sikap belajar dan kepercayaan diri dengan
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap belajar siswa
siswa dengan hasil praktik Boga Dasar materi Teknik dasar memasak.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap belajar siswa
dan kepercayaan diri siswa dengan hasil praktik Boga Dasar materi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X JB SMK Negeri 1
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sampling. Apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik
3. Desain Penelitian
korelasi adalah cara untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau
lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau menipulasi terhadap data yang
memang sudah ada (Arikunto, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk melihat
29
hubungan pengetahuan bahan makanan dan motivasi belajar dengan hasil belajar
4. Definisi Operasional
hal yang bersifat akademik. Sikap belajar adalah perasaan senang atau
tidak senang, perasaan setuju atau tidak setuju,perasaan suka atau tidak
Hasil Praktik Boga Dasar adalah perolehan yang didapatkan dari aksi nyata
dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
dan angket.
disusun berdasarkan skala likert, terdiri dari empat kategori jawaban dan diberi
bobot sebagai berikut : jawaban positif sangat setuju diberi skor (4), setuju, (3),
tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (1). Sedangkan jawaban negatif diberi
30
bobot sebagai berikut : sangat setuju skor (1), setuju (2), tidak setuju (3), dan
2. Kepercayaan Diri
Instrumen Kepercayaan Diri dijaring dengan menggunakan angket.
Angket ini disusun berdasarkan skala likert, terdiri dari empat kategori jawaban
dan diberi bobot sebagai berikut : jawaban positif sangat setuju diberi skor (4),
setuju, (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (1). Sedangkan jawaban
negatif diberi bobot sebagai berikut : sangat setuju skor (1), setuju (2), tidak setuju
(3), dan sangat tidak setuju (4), dengan kisi-kisi angket sebagai berikut:
Instrumen hasil praktik boga dasar materi teknik dasar memasak adalah
penelitian adalah berupa tes pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk
jawaban benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0, terdiri dari 50
butir soal. Angket ini disusun berdasarkan skala likert, terdiri dari empat kategori
jawaban dan diberi bobot sebagai berikut : jawaban positif sangat setuju diberi
skor (4), setuju, (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (1). Sedangkan
jawaban negatif diberi bobot sebagai berikut : sangat setuju skor (1), setuju (2),
tidak setuju (3), dan sangat tidak setuju (4) (Sugiyono, 2017).
Uji coba instrumen dilakukan bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang
benar-benar dapat menjaring data yang akurat, agar kesimpulan yang diambil
(Arikunto, 2013).
N . ∑ XY – (∑ X )(∑Y )
rxy = √¿ ¿¿
Keterangan :
rxy = Korelasi product moment
N = Jumlah sampel
∑X = Jumlah skor distribusi X
∑X2 = Jumlah kuadrat distribusi X
∑Y = Jumlah skor distribusi Y
∑Y2 = Jumlah kuadrat distribusi Y
∑XY = Jumlah skor distribusi X dan Y
2
∑ σb
r11 =[ ][
k
k−1
1− 2
σ t ]
Dimana :
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya angket
2
∑ σb = Jumlah varians butir
σ 2t = Varians total
Angket dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel pada taraf alpha 5 persen.
Demikian sebaliknya jika rhitung < rtabel maka variabel dianggap tidak reliabel.
σ 2t =∑ Xi 2−¿ ¿ ¿ ¿ ¿
Dimana Xi = Butir z soal ke-i
σ 2t =∑ Yi2−¿ ¿¿ ¿ ¿
Dimana Yi = Butir z soal ke-i
Keterangan:
N = Banyaknya sampel
∑Xi = Jumlah total soal ke-i
∑Xi2 = Jumlah kuadrat total soal ke-i
∑Xi = Jumlah skor total subjek
∑Yi2 = Jumlah kuadrat skor total subjek
2
σt = Varians total
sehingga dapat ditentukan harga rata-rata skor atau Mean (M) dan Standart
Sudjana (2013) :
Rentang( R)
4. Hitunglah panjang kelas interval : (P) =
Jumlah Kelas ( K)
5. Tentukan batas atas terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan menghitung
hasil praktik boga dasar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Sugiyono, 2017) :
∑ fxi
M= n
Dimana :
M = Rata-rata
n = Jumlah sampel
∑fxi = Jumlah frekuensi dikali nilai siswa
Standar deviasi (Sd) dari sikap belajar, kepercayaan diri dan hasil praktik
Sd = √ ∑ f i ¿ ¿ ¿
Dimana :
Sd = Simpangan baku
n = Jumlah sampel
xi = Jumlah keseluruhan nilai
x = Jumlah nilai rata rata
35
hasil praktik boga dasar dianalisa dengan menggunakan rerata skor ideal (Mi) dan
N t−N r N t−N r
Mi = dan Sdi =
2 6
Dimana :
Mi = Rata-rata ideal
Sdi = Simpangan baku ideal
Nr = Nilai terendah ideal
Nt = Nilai tertinggi ideal
Berdasarkan Mi dan Sdi maka skor Sikap Belajar, Kepercayaan diri dan
Belajar, Kepercayaan diri dan hasil praktik boga dasar, yang berkaitan dengan
(fo−fh 2 )
X2 =∑
fh
Keterangan :
X2 = Chi-kuadrat
fo = Frekuensi yang diperoleh dari sampel
fh = Frekuensi yang diharapkan dari sampel
36
derajat kebebasan (dk = k – 1). Apabila X 2 hitung < X2 tabel, maka dapat disimpulkan
bebas dengan variabel terikat. Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat dalam
variabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2013), yaitu : (1) Sikap Belajar (X 1)
dengan hasil praktik boga dasar (Y) ; (2) Kepercayaan diri (X 2) dengan hasil
praktik boga dasar (Y) dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = Nilai yang di prediksi
a = Konstanta atau bila harga X = 0
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel
S 2reg
F= 2
S sis
Dimana :
S2reg = Varians (RJK b/a)
S2sis = Varians jumlah kuadrat residu (RJKres)
37
Persamaan regresi dinyatakan berarti apabila Fhitung > Ftabel pada taraf
linier tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan terikat digunakan rumus
S 2TC
F= 2
SG
Dimana :
S2TC = Varians tuna cocok
S2G = Varians kekeliruan
Persamaan regresi dinyatakan linier apabila Fhitung < Ftabel pada taraf
7. Hipotesis Statistik
Setelah uji persyaratan analisis maka langkah selanjutnya dilakukan
Belajar dengan Hasil Praktik Boga Dasar; (2) Kepercayaan diri dengan Hasil
Praktik Boga Dasar. Dengan rumus korelasi product moment (Arikunto, 2013),
sebagai berikut :
rxy = N . ∑ XY – (∑ X )(∑Y )
√¿ ¿¿
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
∑X = Jumlah skor distribusi X
∑Y = Jumlah skor distribusi Y
∑XY = Jumlah skor distribusi X dan Y
N = Jumlah sampel
38
signifikan 5 persen. Hipotesis Ha diterma apabila r hitung > rtabel. Selanjutnya untuk
r p √ n−2
t=
√1−r 2 p
Dimana :
t = Uji signifikan
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah subjek
2. Korelasi Parsial
Untuk menemukan korelasi murni terlepas dari pengaruh variabel lain,
dilakukan pengontrolan salah satu variabel yaitu : (1) variabel sikap belajar
dengan variabel hasil praktik boga dasar bila variabel kepercayaan diri tetap; (2)
variabel kepercayaan diri dengan variabel hasil praktik boga dasar bila variabel
sikab belajar tetap. Rumus yang digunakan untuk menganalisis variabel tersebut
r yx −r yx .r x x
r yx x = 1 2 1 2
1 2 2 2
√(1−r x 1 x2 ) (1−r y x 2 )
r yx −r yx .r x x
r yx x = 2 1 1 2
2 1 2 2
√(1−r x 1 x2 ) (1−r y x 1)
39
(Sugiyono 2017) :
r p √ n−2
t=
√1−r 2 p
40
Dimana :
t = Uji signifikan
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah subjek
Nilai ttabel dicari dengan dk (n – 1). Uji koefisien korelasi ini diterima bila
3. Korelasi Ganda
Untuk uji korelasi ganda antara sikap belajar dan kepercayaan diri dengan
hasil praktik boga dasar dihitung dengan rumus berikut ini (Sugiyono 2017) :
r 2 y x1 +r 2 y x 2−2 r y x . r y x . r x x
Ry x 1 x 2=
Dimana :
√ 2
1−r x1 x 2
1 2 1 2
(Sugiyono, 2017) :
R2 /k
F=
( 1−R2 ) / ( n−k −1 )
Dimana :
F = Uji signifikan
R = Koefisien korelasi ganda
k = Kelompok variabel
n = Jumlah sampel
Dengan taraf signifikan 5 persen jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha
Ha = Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap belajar dan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
No Pertanyaan SS S TS STS
dasar
No Pertanyaan SS S TS STS