Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN GEOLOGI STRUKTUR

PRAKTIKUM STEREONET LIPATAN, KEKAR DAN SESAR


MENGGUNAKAN SOFTWARE DIPS 5

Dosen Pengampu :

Bagus Haryono, S.T., M.Sc.

Disusun Oleh :

Sigit Setiawan (19131024)

PRODI TEKNOLOGI GEOLOGI


POLITEKNIK ENERGI DAN PERTAMBANGAN BANDUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021
Jl. Jendral Sudirman No. 623, Kec. Bandung Kulon, Kab. Kota Bandung, Jawa Barat
40211
PRAKTIKUM STEREONET LIPATAN, KEKAR DAN SESAR
MENGGUNAKAN SOFTWARE DIPS 5

I. Stereonet Lipatan
a. Tujuan
1) Mengetahui jenis struktur lipatan.
2) Untuk analisis lipatan.
3) Menentukan nama struktur lipatan berdasarkan klasifikasi Fluety, 1964.
b. Alat dan Bahan
1) Komputer/PC
2) Software DIPS 5
3) Data strike/dip lipatan
c. Langkah-Langkah
1) Buka software DIPS 5.
2) Klik New.

`
3) Klik Setup→Job Control→Global Orientation Format. Kemudian ubah
orientasi menjadi STRIKE/DIPR dan Ok.
4) Klik Setup→Convention→Plane Vektor.

5) Klik fitur Major Plane Vektor.

6) Muncul lingkaran stereonet. Kemudian, klik kanan pada halaman


kerja→Display Options→Ubah warna Display sesuai keinginan.
7) Klik Add Plane→Klik kiri mouse dalam stereonet→masukkan data
strike/dip. Untuk analisis lipatan dibutuhkan dua data strike/dip. Oleh karena
itu, lakukan langkah ini minimal sebanyak 2 kali. Dalam hal ini saya gunakan
data soal 1, yaitu N102E/53 dan N278E/43.
8) Setelah memasukan data. Kemudian muncul dua garis yang kita sebut
Limb/Sayap. Atur warna garis Limb agar tidak sama menggunakan fitur
Edit Planes.
9) Muncul titik perpotongan antara garis Limb yang disebut dengan Hinge.
Kemudian ubah orientasi Strike/Dip menjadi Trend/Plunge→klik tombol
Strike/Dip di pojok kanan bawah.

10) Arahkan kursor ke titik Hinge→catat nilai Trend/Plunge.


11) Klik Stereonet Overlay→Custom→masukkan nilai Trend/Plunge.

12) Klik Draw Moving Line→Add Line→arahkan kursor ke titik Hinge→klik


kiri masukkan nilai Trend/Plunge. Garis/line ini akan menjadi garis bantu
Hinge Point.

13) Klik Add Plane→arahkan dan klik kiri kursor di titik Hinge. Kemudian
muncul garis yang disebut dengan Interlimb.
14) Kemudian hitung nilai Interlimb dengan fitur Measured Angle. Arahkan
dan klik kursor di titik perpotongan garis Limb dan Interlimb. Catat nilai
Interlimb.
15) Didapatkan nilai Interlimb 83,81. Bulatkan menjadi 84. Kemudian, catat
semua nilai dari parameter yang sudah didapatkan.

Interlimb Plunge Dip Of Axial Plane (DOAP)

84 02 …

*Untuk mencari nilai DOAP gunakan rumus:


DOAP=90-Alfa
Alfa: Sudut antara titik tengah Interlimb dengan Zenit

16) Kemudian terlebih dahulu tentukan nilai alfa, dengan mengikuti poin-poin
berikut:
 Tentukan titik tengah Interlimb (tandai dengan Arrow dan Text).
Disini kita lakukan sedikit manual dengan memperkirakan titik tengah
tersebut dengan membagi dua nilai Interlimb (titik
tengah=1/2Interlimb).
 Gunakan fitur Measured Angle antara titik Zenit dan titik tengah
Interlimb.
*Catat nilai Alfa~5
17) Hitung DOAP
DOAP=90-Alfa=90-5=85
Interlimb Plunge Dip Of Axial Plane (DOAP)

84 02 85

18) Tentukan nama lipatan berdasarkan klasifikasi Fluety, 1964.


Didapatkan nama Open Horizontal Vertical Fold.

19) Lakukan langkah-langkah yang sama untuk data strike/dip lipatan yang
lainnya.
LAMPIRAN
Soal 1: N102E/53 dan N278E/43

Soal 2: N140E/19 dan N284E/32


Soal 3: N45E/30 dan N150E/28
II. Stereonet Kekar
a. Tujuan
1) Mengetahui tipe kekar
2) Menentukan indikasi jenis sesar berdasarkan tipe kekar
b. Alat dan Bahan
1) Komputer/PC
2) Software DIPS 5
3) Data Kekar (Strike/Dip)
c. Langkah-Langkah
1) Buka software DIPS 5
2) Klik New

3) Klik Setup→Job Control→Global Orientation Format. Kemudian pilih


opsi STRIKE/DIPR →Ok
4) Klik Setup→Convention→Plane Vektor.

5) Masukkan data kekar pada table software DIPS 5. Copy data Strike dan
Dip Excel lalu pastekan di table DIPS 5
6) Klik Contour Plot. Kemudian Add Plane→arahkan kursor di dua titik
tertinggi (titik Conjugate). Garis ini disebut garis bantu Conjugate, lalu
beri label dan atur warna garis bantu Conjugate.

Maka akan muncul

7) Klik Major Plane Plot→ Muncul lingkaran stereonet. Kemudian, klik


kanan pada halaman kerja→Display Options→Ubah warna Display sesuai
keinginan.
Stereonet menjadi seperti ini

8) Beri label titik perpotongan garis Conjugate/Limb dengan label sigma 2


(gunakan Add Arrows dan Add Text). Kemudian klik tombol Strike/Dip
di pojok kanan bawah menjadi Trend/Plunge.
9) Arahkan dan klik kiri kursor di titik perpotongan→Catat nilai Trend dan
Plunge Sigma 2 tersebut.

10) Klik Stereonet Overlay→masukkan nilai Trend/Plunge dari Sigma 2.


Muncul Garis Equal Angle

11) Klik Add Plane→arahkan kursor ke titik Sigma 2→klik kiri (Ok). Garis
ini disebut garis Interlimb.
12) Hitung nilai sudut dari Sigma 2 ke titik Zenit. Gunakan fitur Measured
Angle→letakkan kursor dan klik kiri pada kedua titik tersebut.

*Didapatkan nilai sudut 89,96. Maka <90 sehingga titik tengah Interlimb
merupakan titik Sigma 1.

13) Tentukan titik Sigma 1 dengan membagi dua Interlimb (1/2Interlimb).


*Terlebih dahulu cari nilai Interlimb, gunankan fitur Measured Angle.
Kemudian arahkan dan klik kiri kursor di kedua titik perpotongan
Interlimb dan garis Conjugate.
14) Tentukan titik Sigma 1→Sigma 1=1/2 Interlimb=1/2x84=42. Beri tanda
Sigma 1.

15) Arahkan kursor pada Sigma 1→catat nilai Trend/Plunge.

*Didapatkan nilai Trend/Plunge Sigma 1=165/85

16) Tambahkan 90 dari titik Sigma 1 ke arah relatif utara mengikuti garis
Interlimb. Tandai titik ini sebagai Sigma 3.
17) Arahkan kursor ke titik Sigma 3 dan Catat nilai Trend/Plunge nya.

18) Catat nilai Trend dan Plunge ketiga Sigma.

Sigma 1 Sigma 2 Sigma 3

Trend 165 294 24

Plunge 85 4 10

19) Kemudian tentukan indikasi sesar berdasarkan nilai Plunge (klasifikasi


Anderson, 1951):
 Jika Sigma 1>Sigma 2, Sigma 3 → Indikasi Sesar Normal
 Jika Sigma 2>Sigma 1, Sigma 3 → Indikasi Sesar Mendatar
 Jika Sigma 3>Sigma 1, Sigma 2 → Indikasi Sesar Naik

*Dari percobaan didapatkan data Plunge dengan urutan Plunge Sigma


1>Sigma 2, Sigma 3 terindikasi Sesar Normal.
LAMPIRAN
III. Stereonet Sesar
a. Tujuan
1) Menentukan jenis sesar
2) Menentukan nama sesar berdasarkan klasifikasi Anderson, 1951 dan
Rickard, 1972
b. Alat dan BAhan
1) Komputer/PC
2) Software DIPS 5
3) Data Sesar, yaitu: bidang sesar (Strike/Dip), Pitch, Sudut Geser Dalam dari
litologi batuannya, dan jenis penanggaan.
c. Langkah-Langkah
Dalam praktikum ini digunakan data bidang sesar N70E/30, Pitch 60 NE, Litologi
batupasir dengan SGD=30, dan penanggan naik.
1) Buka software DIPS 5
2) Klik New
3) Klik Setup→Job Control→Global Orientation Format. Kemudian pilih
opsi STRIKE/DIPR →Ok

4) Klik Setup→Convention→Plane Vektor.


5) Pilih Major Plane Plot.

6) Ubah warna pada Stereonet, dengan cara Klik Kanan pada Mouse kemudian
Display Options.

7) Ubah warna → OK.


8) Pilih Add Plane → Arahkan cursor di Stereonet dan klik sembarang.

9) Masukan nilai Strike/Dip (N 70° E/30°) → OK.

10) Arahkan cursor ke ujung Stereonet.


11) Catat nilai Trend/Plunge (70°/0°).

12) Pilih Stereonet Overlay.

13) Pilih Custom → Masukan nilai Trend/Plunge, karna sofware Dips tidak menerima
nilai 0°, maka ubah nilai 0° menjadi 1°.
14) Plot nilai Pitch (60°) → Beri nama (gunakan Add Arrow dan Add Text)

15) Tambahkan 90° untuk mendapatkan Sigma 2 → Beri nama (gunakan Add Arrow
dan Add Text).

16) Pilih Add Plane.


17) Arahkan cursor ke Sigma 2, pasikan garis yang dibuat memotong Pitch.

18) Arahkan cursor pada titik perpotongan → catat nilai Trend/Plunge.

19) Nilai Trend/Plunge (126°/27°)


20) Uncheck/hilangkan Stereonet Overlay.
21) Pilih Steronet Overlay kembali.

22) Pilih Custom → Masukan nilai Trend/Plunge titik perpotongan → OK.

23) Mencari Sigma 1 dan Sigma 3.


 Litologi batupasir : SGD/alfa (30°)
 Sigma 1 = Pitch -(45° - ½alfa)
= 60 - (45° - ½30°)
= 30°

 Sigma 2 = Pitch + (45° + ½alfa)


= 60 + (45° + ½30°)
= 120°
24) Plot Sigma 1 dan Sigma 3 → Beri nama (gunakan Add Arrow dan Add Text).

25) Catat nilai Trend/Plunge Sigma 1, 2, 3 → Beri nama (gunakan Add Arrow dan
Add Text).

26) Nilai Trend/Plunge Sigma 1 : 110°/55°


Nilai Trend/Plunge Sigma 2 : 222°/15°
Nilai Trend/Plunge Sigma 3 : 55°/76°
Plunge Sigma 3 terbesar, menandakan cenderung Sesar Naik
27) Penamaan : Menurut nilai Pitch dan Dip
Pitch : 0° – 10° : SS
10° = 45° : SDS
45° = 80° : DSS → Pitch = 60°
80° = 90° : DS
Dip : Naik
0° – 45° : Trust → Dip = 30°
45° – 90° : Reverse
Turun
0° – 45° : Lag
45° – 90° : Normal
Trust Left Slip Fault → Left Trust Slip Fault (Rickard.1972)

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai