Anda di halaman 1dari 11

PAPER MORFOMETRI DANAU

RAWA AOPA WATUMOHAI

Nama : Sigit Setiawan


NIM : 19131024
Prodi : Teknologi Geologi
Mata Kuliah :Geomorfologi
Dosen Pengampu : Nendi Rohaendi, ST., MT.,
M.Sc
“Everyone make mistakes, but not everyone want to
try again. It’s depended on your choices”. Anonymous
Pendahuluan

Danau Rawa Aopa merupkan salah satu danau


yang terdapat di Kabupaten Konawe, Provinsi
Sulawesi Tenggara. Kondisi geografi dan geologi di
daerah sini cukup menarik karena tempat ini
merupakan daerah konservasi yang dilindungi oleh
pemerintah. Diantaranya adalah lingkungan
ekosistemnya dan morfometri danau tersebut.
Ekosistem tersebut membuat daeraah ini menjadi
semakin kompleks dan indah. Tindakan lebih lanjut
adalah untuk memahami keanekaragaman ekosistem
yang ada dan selanjutnya sebagai wawasan demi
menjaga kearifan daerah tersebut. Danau Rawa Aopa
atau Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai ini perlu
dikelola dengan baik dan bijak secara konsisten dan
efektif.
Bahan dan Pembahasan

Danau Rawa Aopa Watumohai


Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
(TNRAW) terletak di Kabupaten Konawe (6.238 ha),
Kabupaten Konawe Selatan (40.527 ha), Kabupaten
Kolaka (12.824 ha), dan Kabupaten Bombana (45.605
ha), Provinsi Sulawesi Tenggara. Daerah ini memiliki
letak geografis di antara 121°44’ -122°44’ Bujur
Timur dan 4°22’-4°39’ Lintang Selatan dengan
ketinggian di antara 0-981 mdpl di atas permukaan
laut. Memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi,
baik flora, fauna maupun ekosistemnya. Beberapa
jenis burung langka dan dilindungi terdapat di taman
nasional ini.
TNRAW memikul tanggung jawab sebagai
penjaga ekosistem lahan basah Wallacea, dengan luas
105.194 hektare ini bagaikan tandon air raksasa bagi
Sulawesi. Sebagai penyangga kehidupan, Rawa Aopa
menyandang status sebagai salah satu situs Ramsar
dunia.

Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai


Ekosistem yang ada disini diantaranya adalah hutan
hujan dataran rendah, savanna, mangrove dan rawa.

a. Ekosistem hutan hujan pegunungan dataran rendah


ini seluas ± 64.569 ha. Layaknya hutan tropis pda
umumnya ditempat ini banyak ditumbuhi jenis
rotan, liana, perdu, dan herba.
b. Ekosistem padang savanna di daerah ini memiliki
luas ± 22.963 ha. Savanna ini memiliki komposisi
vegetasi yang merupakan asosiasi padang alang-
alang (Imperata cylindrica) dengan tumbuhan agel
(Corvpa utan), lontar (Borassus flabelifer), bambu
duri (Bambusa spinosa), tipilu (Arthocarpus
teysmanil) serta semak belukar.
c. Ekosistem hutan mangrove membentang
sepanjang 24 km di pantai Lanowulu denganluas
sekitr6.173 ha. Hutan mangrove merupakan
habitat, tempat pemijahan (spawning ground) dan
perkembangan (nursery feeding and feeding
ground) berbagai jenis ikan dan krustaceaserta
tempat mencari makan berbagai jenis burung air.
d. Ekosistem rawa taman nasional rawa aopa
watumohai memiliki luas +11.488 ha. rawa ini
mmerupakan daerah depresi yang terletak di antara
pegunungan mendoke, motaha dan makeleleo.
Kondisinya selalu tergenang sepanjang tahun,
karena menjadi muara beberapa sungai yang ada.
Tipe ekosistem Rawa Aopa merupakan tipe vegetasi
rawa gambut terluas di daratan Sulawesi. Kombinasi
unsur lingkungan yang terdapat pada Rawa Aopa meliputi
penutupan badan air oleh vegetasi yang lebih dari 90%,
material dasar rawa yang bergambut dan topografi
disekitarnya yang berupa gugusan perbukitan, secara
akumulatif telah menciptakan kondisi pengendalian
tata air (hidrologi) yang sempurna bagi keseimbangan
ekosistem daratan Sulawesi Tenggara secara umum.
Kondisi tersebut juga merupakan habitat ideal bagi
berbagai jenis burung air dan burung migran yang
berjumlah 23 spesies.

Ekosistem savanna itu membentang dari batas akhir


zonasi hutan bakau di sisi timur TNRAW hingga
gunung Watumohai dan Mendoke yang terletak di sisi
barat. Savanna yang didominasi alang-alang, serta
pohon Longgida, Agel, Lontar dan Tipulu itu
membentang seperti karpet hijau seluas 22.964 hektar.

Di bagian selatan kawasan TNRAW terdapat


ekosistem mangrove dengan luasan ± 6.173 ha.
Berfungsi sebagai daerah tangkapan air, kawasan
Gunung Watumohai dan ekosistem Savana yang
membentang dari Kabupaten Konawe Selatan sampai
dengan Kabupaten Bombana. Kawasan ini merupakan
satu-satunya hutan mangrove yang tersisa di Sulawesi
Tenggara yang kondisinya masih utuh dan cukup
luas. Areal mangrove juga menyimpan beragam
kekayaan satwa seperti buaya, anoa, babi hutan,
berbagai jenis ikan, udang, kepiting bakau, Burung
pecuk ular, Wilwo dan Bangau.

Ekosistem hutan pegunungan dataran rendah.


Ekosistem ini terdapat mulai kawasan datar hingga
daerah bergunung dengan tipe vegetasi yang sangat
beragam. Tepatnya berada antara Rawa Aopa hingga ke
gunung Makaleleo di bagian utara, serta sekitar
Pegunungan Mendoke, Gunung Watumohai hingga ke
bagian kakinya. Selain itu tipe ekosistem ini terdapat
pula di sepanjang alur-alur sungai di tengah savanna.

Flora dan fauna yang terdapat di daerah TNRAW sebagai


berikut:

Kayu Bayam atau Intsia bijuga (https://tnrawku.wordpress.com)


Keanekaragaman tumbuhan di dalam kawasan
TNRAW ini sangat menonjol yaitu setidaknya tercatat
89 famili, 257 genus dan 323 spesies tumbuhan,
diantaranya Lara (Metrosideros petiolata), Sisio
(Cratoxylum formosum), Kayu Bayam (Intsia
bijuga), Kalapi (Callicarpa celebica), Tongke
(Bruguiera gimnorrhiza), Lontar (Borassus flabellifer),
dan Bunga teratai (Victoria spp.).

Di TNRAW terdapat 31 jenis Bunga Anggrek (https://zonasultra.com)

Khusus anggrek, saat ini terdapat terdapat 31 jenis


anggrek yang telah teridentifikasi dan dibudidayakan di
demplot penangkaran anggrek TNRAW. Penangkaran
dilakukan untuk mempertahankan keberadaan 31 jenis
anggrek tersebut dari kepunahan.
Rangkong Sulawesi atau Rhyticeros cassidix
(https://tnrawku.wordpress.com)

Lahan basah Rawa Aopa menjadi habitat bagi 155


jenis burung, diantaranya Elang sulawesi, Rangkong
sulawesi (Rhyticeros cassidix), Maleo (Macrocephalon
maleo) dan Kakatua jambul kuning (Cacatua
sulphurea), yang 32 di antaranya tergolong langka.
Salah satunya Aroweli atau Bangau putih-susu
(Mycteria cinerea), burung migran penjelajah rawa dan
pantai. Aneka jenis burung berkeliaran di lima
ekosistem yang mengukir lanskap Rawa Aopa: rawa,
hutan pantai, sabana, bakau, dan hutan hujan dataran
rendah.
Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi)

Selain itu terdapat Anoa dataran tinggi (Ikon


Propinsi Sulawesi Tenggara), Anoa dataran
rendah (Bubalis depressicornis), Buaya
Muara (Crocodilus porosus), Biawak (Varanus
salvator), Kura-kura (Coura amboinensis), Soa-
soa (Hydrosaurus amboinensis), dan Babi hutan (Sus
scrova).

Sumber

Notji, Anugerah. Tahun 2016. Danau-Danau Alami


Nusantara.

https://gpwisataindnesia.info/2019/08/taman-nasional-
rawa-aopa-watumohai-sulawesi-tenggara/

Anda mungkin juga menyukai