Anda di halaman 1dari 46

PROYEKSI STEREOGRAFI

by muhammad dahlan balfas

The Main Types of Spherical Projections

orthographic

stereographic

gnomonic

Equal-area

Proyeksi stereografi memungkinkan penyajian data tiga dimensi dan


kemudian dianalisis dalam dua dimensi.
Dua jenis proyeksi stereografi yang digunakan dalam geologi struktur
adalah :
Proyeksi Equatorial :
Equal angle (Wulff) net yang digunakan untuk memplot bidang (plane)
diskontinuitas dan menguji hubungan antara beberapa data bidang
diskontinuitas.
Equal area atau Lambert (Schmidt) net yang disamping dapat
digunakan untuk memplot bidang (plane) diskontinuitas, juga
digunakan dalam contouring plot kutub untuk menentukan konsentrasi
kutub yang merupakan representasi dari orientasi diskontinuitas
Proyeksi Kutub (Polar) yang digunakan untuk memplot kutub (poles).

Rock Slope Engineering

Rock Slope Engineering

0
80 70 60 50 40 30 20 10
90 80 70 60 50 40 30 20 10

Plotting Garis (Line)

Garis direpresentasikan sebagai titik.


Setiap garis dinyatakan dengan trend
& plunge
Contoh: N232oE/45o dimana garis
memanjang ke arah N232oE dengan
sudut penunjaman 45o

1. Letakkan kertas transparan overlay di


atas Wulff net, tusuk dengan
menggunakan jarum tepat dipusat
net, sehingga transparan bisa diputar
dengan bebas di atas wulf net.

Plotting Garis (Line)


N

Garis direpresentasikan sebagai titik.


Setiap garis dinyatakan dengan trend
& plunge
Contoh: N232oE/45o dimana garis
memanjang ke arah N232oE dengan
sudut penunjaman 45o

2. Tandai keempat arah angin dan


berikan label "N" untuk utara.
3. Tandai trend N232oE di atas
transparan
(sesuai
dengan
pembagian derajat pada Wulf net)
dengan titik merah.

Plotting Garis (Line)

Garis direpresentasikan sebagai titik.


Setiap garis dinyatakan dengan trend
& plunge
Contoh: N232oE/45o dimana garis
memanjang ke arah N232oE dengan
sudut penunjaman 45o

4. Putar transparan hingga trend


berimpit dengan "N" pada net.

Plotting Garis (Line)

Garis direpresentasikan sebagai titik.


Setiap garis dinyatakan dengan trend
& plunge
Contoh: N232oE/45o dimana garis
memanjang ke arah N232oE dengan
sudut penunjaman 45o

5. Hitung sudut penunjaman 45o mulai


dari "N" melalui garis lurus menuju
ke pusat net).
6. Plot titik tersebut dengan titik biru.

Plotting Garis (Line)


N N

Garis direpresentasikan sebagai titik.


Setiap garis dinyatakan dengan trend
& plunge
Contoh: N232oE/45o dimana garis
memanjang ke arah N232oE dengan
sudut penunjaman 45o

7. Putar transparan kembali ke posisi


semula sehingga "N" transparan
berimpit dengan "N" net.

Memplot Garis pada Stereonet berdasarkan Trend & Plunge

Trend & Plunge dari titik yang telah diplot pada Stereonet

Menetukan Sudut antara Dua Garis dengan Stereonet


N38oE

Tentukan sudut antara:


1. Garis I dengan trend &
plunge N124oE/40o
2. Garis II dengan trend &
plunge N38oE/50o.

N124oE

Plotting Bidang (Plane)

Bidang direpresentasikan
garis.
Semua bidang dinyatakan
strike & dip
Contoh:
N333oE/37o
bidangnya memiliki jurus
dan kemiringannya 37o

sebagai
dengan
dimana
N333oE

1. Letakkan
kertas
transparan
overlay di atas Wulff net, tusuk
pusat net dengan menggunakan
jarum, sehingga transparan bisa
diputar dengan bebas di atas wulf
net.

Plotting Bidang (Plane)

Bidang direpresentasikan
garis.
Semua bidang dinyatakan
strike & dip
Contoh:
N333oE/37o
bidangnya memiliki jurus
dan kemiringannya 37o

sebagai
dengan
dimana
N333oE

2. Tandai keempat arah angin dan


berikan label "N" untuk utara.
3. Tandai strike N333oE di atas
transparan
(sesuai
dengan
pembagian derajat pada Wulf net)
dengan titik merah.

Plotting Bidang (Plane)

Bidang direpresentasikan
garis.
Semua bidang dinyatakan
strike & dip
Contoh:
N333oE/37o
bidangnya memiliki jurus
dan kemiringannya 37o

sebagai
dengan
dimana
N333oE

4. Putar transparan hingga strike


yang telah ditandai berimpit
dengan "N" pada net.

Plotting Bidang (Plane)

Bidang direpresentasikan
garis.
Semua bidang dinyatakan
strike & dip
Contoh:
N333oE/37o
bidangnya memiliki jurus
dan kemiringannya 37o

sebagai
dengan
dimana
N333oE

5. Hitung sudut dip 37o mulai dari


"E" melalui garis lurus menuju ke
pusat net. Plot titik tersebut
dengan titik biru

Plotting Bidang (Plane)

Bidang direpresentasikan
garis.
Semua bidang dinyatakan
strike & dip
Contoh:
N333oE/37o
bidangnya memiliki jurus
dan kemiringannya 37o

sebagai
dengan
dimana
N333oE

6. Gambar lingkaran bayangan mulai


dari "N" melalui titik biru hingga
"S".

Plotting Bidang (Plane)

Bidang direpresentasikan
garis.
Semua bidang dinyatakan
strike & dip
Contoh:
N333oE/37o
bidangnya memiliki jurus
dan kemiringannya 37o

sebagai
dengan
dimana
N333oE

7. Putar transparan kembali ke posisi


semula sehingga "N" transparan
berimpit dengan "N" net.

Memplot Bidang (Plane) pada Stereonet berdasarkan Strike/Dip

Menentukan Strike/Dip dari bidang yang diplot pada Stereonet

Menentukan Perpotongan Dua Bidang menggunakan Stereonet

Tentukan garis perpotongan


dua bidang:
1. Strike 12o, Dip 60o
2. Strike 107o, Dip 41o

Dip Semu (Apparent Dip)


Mendeterminasi apparent dip dengan
stereonet jauh lebih mudah dibanding
metode-metode lain.
Misalnya: Jika strike dan true dip lapisan
batubara N300oE/50o Tentukan apparent
dipnya pada arah N330oE dan 0oE.
1. Plot bidang N300oE/50o pada Wulff net.
2. Putar transparan hingga N330oE tepat
berimpit dengan "N" pada net.
3. Baca besar apparent dip dari "N" ke
pusat net (35o).
4. Cara yang sama juga digunakan untuk
0oE (46o).
Ingat bahwa maksimum dip (true dip) adalah
strike dan minimum dip (zero) adalah
searah strike!

Menentukan Apparent Dip suatu Bidang menggunakan Stereonet

Suatu lapisan (bed) dengan


strike N245oE dan dip 24o.
Berapa apparent dip pada
potongan jalan dengan arah
(trending) 52o?
Pada kasus ini jalan
diasumsikan sebagai suatu
bidang vertikal.

N245oE, Dip = 45o

Menentukan Kedudukan (True Attitude) dari Dua Apparent Dips

Pada arah N214oE suatu


perlapisan memiliki app. dip
40o, dan pada arah N128oE
app. dipnya 50o.

N128oE

Tentukan strike & dip-nya


N214oE

Proyeksi Kutub (Poles) Suatu Bidang

Proyeksi kutub (pole) suatu bidang


adalah proyeksi stereografi yang
tegak lurus terhadap bidang asal,
sehingga jika bidang asalnya
horisontal maka bidang kutubnya
vertikal atau membentuk sudut 90o.

Contoh: Tentukan proyeksi kutub


lapisan batubara dengan strike &
dip N333oE/37o.

1. Letakkan
kertas
transparan
overlay di atas Schmidt net,
tusuk
pusat
net
dengan
menggunakan jarum, sehingga
transparan bisa diputar dengan
bebas.

Proyeksi Kutub (Poles) Suatu Bidang

Proyeksi kutub (pole) suatu bidang


adalah proyeksi stereografi yang
tegak lurus terhadap bidang asal,
sehingga jika bidang asalnya
horisontal maka bidang kutubnya
vertikal atau membentuk sudut 90o.

Contoh: Tentukan proyeksi kutub


lapisan batubara dengan strike &
dip N333oE/37o.

2. Tandai keempat arah angin dan


berikan label "N" untuk utara.
3. Tandai strike N333oE di atas
transparan
(sesuai
dengan
pembagian derajat pada Wulf net)
dengan titik merah.

N333oE

Proyeksi Kutub (Poles) Suatu Bidang


N

Proyeksi kutub (pole) suatu bidang


adalah proyeksi stereografi yang
tegak lurus terhadap bidang asal,
sehingga jika bidang asalnya
horisontal maka bidang kutubnya
vertikal atau membentuk sudut 90o.

Contoh: Tentukan proyeksi kutub


lapisan batubara dengan strike &
dip N333oE/37o.

4. Putar transparan hingga strike


yang telah ditandai berimpit
dengan "N" pada net.

N333oE

Proyeksi Kutub (Poles) Suatu Bidang


N

Proyeksi kutub (pole) suatu bidang


adalah proyeksi stereografi yang
tegak lurus terhadap bidang asal,
sehingga jika bidang asalnya
horisontal maka bidang kutubnya
vertikal atau membentuk sudut 90o.

Contoh: Tentukan proyeksi kutub


lapisan batubara dengan strike &
dip N333oE/37o.

5. Hitung sudut dip 37o mulai dari


"E" melalui garis lurus menuju ke
pusat net. Plot titik tersebut
dengan titik biru

N333oE

37o

Proyeksi Kutub (Poles) Suatu Bidang


N

Proyeksi kutub (pole) suatu bidang


adalah proyeksi stereografi yang
tegak lurus terhadap bidang asal,
sehingga jika bidang asalnya
horisontal maka bidang kutubnya
vertikal atau membentuk sudut 90o.

Contoh: Tentukan proyeksi kutub


lapisan batubara dengan strike &
dip N333oE/37o.

6. Tambahkan 90o mulai dari 37o


untuk mendapatkan kutub dari
lapisan batubara.

N333oE

37o+90o

Proyeksi Kutub (Poles) Suatu Bidang

Proyeksi kutub (pole) suatu bidang


adalah proyeksi stereografi yang
tegak lurus terhadap bidang asal,
sehingga jika bidang asalnya
horisontal maka bidang kutubnya
vertikal atau membentuk sudut 90o.

Contoh: Tentukan proyeksi kutub


lapisan batubara dengan strike &
dip N333oE/37o.

6. Kembalikan transparan ke posisi


awal hingga N berimpit dengan N
net

N
N333oE

Kutub dari
N333oE/37o

Membuat Kontur dengan Diagram Pie

Diagram Pie adalah diagram yang


menampilkan data kutub (poles)
dari sejumlah bidang (plane)
dalam bentuk titik-titik.

Prosedur ini harus dikerjakan


dengan menggunakan Schmidt
net.

Pembuatan
kontur
dilakukan
dengan menghitung konsentrasi
titik pada suatu zona dengan
Kalsbeek Net .

Perhitungan Konsentrasi Titik dengan


Kalsbeek Net

Perhitungan Konsentrasi Titik dengan


Kalsbeek Net

Perhitungan Konsentrasi Titik dengan


Kalsbeek Net

Analisis Kontur
Kontur yang dihasilkan dari
proyeksi stereografi menunjukkan jumlah kelompok data (data
cluster) hasil pengukuran.

Analisis Kontur
Dengan menggunakan Wullf
net, puncak kontur dibawah ke
sumbu E-W untuk menentukan
dipnya.
Jika puncak kontur lebih dari
satu,
maka
puncak-puncak
tersebut
dibuat
sedemikian
hingga sejajar dalam suatu
lingkaran besar.

Analisis Kontur
Gambarkan busur dari lingkaran
besar tersebut dan tentukan
besar dipnya

50o

Analisis Kontur
Kembalikan
transparan
ke
posisi semula sehingga N net
dan N transparan berimpit
untuk menentukan strikenya

N125oE
50o

Selamat Mencoba.

Anda mungkin juga menyukai