Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Fisika adalah sains atau ilmu alam dalam makna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang
dan waktu. Salah satu yang kita pelajari dalam fisika adalah gaya.
Purwanto (2005:187) mengatakan “secara umum, gaya didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat mengubah keadaan gerak suatu benda. Suatu
benda dapat bergerak karena mendapat gaya. Gaya juga dapat
mempercepat atau memperlambat gerak benda. Selain itu, gaya juga dapat
dikatakan sebagai tarikan atau dorongan.”
Halliday (1991:256) mengemukakan “dalam bahasa sehari-hari gaya
sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan, terutama yang dilakukan
oleh otot-otot kita.”
Di dalam ilmu fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat
menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan, salah
satunya adalah gaya gesek. Manfaat gaya gesek sangat besar dalam
kehidupan manusia. Disamping itu, gaya gesek juga menimbulkan
kerugian bagi kehidupan manusia. Pengetahuan manusia tentang gaya
gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan kerugian gaya gesek
dalam kehidupan sehari-hari masih sangat minim. Untuk itu dalam
makalah ini penulis akan memaparkan secara rinci mengenai gaya gesek,
macam-macam gaya gesek, manfaat, dan krugian gaya gesek bagi
kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan gaya gesek?
2. Bagaimana asal terjadinya gaya gesek?
3. Apa macam-macam gaya gesek?
4. Apa saja manfaat dan kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari-
hari?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud gaya gesek
2. Mengetahui asal terjadinya gaya gesek
3. Mengetahui macam-macam gaya gesek
4. Mengetahui aplikasi, manfaat serta kerugian yang ditimbulkan oleh
gaya gesk dalam kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gaya Gesek

Pernahkah anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu yang


licin? Kita bisa terpeleset ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang
licin karena tidak ada gaya gesek yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita
tidak akan bisa berjalan, roda sepeda motor atau mobil juga tidak akan bisa
berputar. Demikian juga berita di televisi dan surat kabar yang mengatakan
bahwa pesawat terbang tergelincir merupakan salah satu bukti. Kehidupan
kita sehari-hari tidak terlepas dari bantuan gaya gesekan, walaupun
terkadang kita tidak menyadarinya. Dalam pembahasan mengenai hukum
Newton, kita akan selalu berhubungan dengan gaya gesekan.
Sumarjono (2005:70) mengemukakan gaya gesek adalah gaya yang
berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan
bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-
benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula
berbentuk cair, atau pun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat
misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara
benda padat, cairan, dan gas adalah gaya Stokes. Gaya gesek pada benda
mempunyai arah yang selalu berlawanan dengan kecenderungan arah
gerak benda.

Lohat (2008:349) mengemukakan gesekan biasanya terjadi di


antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air
atau benda padat. Ketika sebuah benda bergerak di udaa, permukaan benda
tersebut bersentuhan dengan udara sehingga terjadi gesekan antara benda
dengan udara, demikian juga ketika bergerak di dalam air. Gaya gesekan
juga selalu terjadi antara permukaan benda padat yang bersentuhan, sekali
pun benda tersebut sangat licin. Permukaan benda yang sangat licin
sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis. Ketika kita mencoba
menggerakkan suatu benda, tonjolan-tonjolan mikroskopis ini menganggu
gerak tersebut. Sebagai tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa semua
ateri tersusun dari atom-atom), sebuah tonjolan pada permukaan
menyebabkan atom-atom sangat dekat dengan permukaan lainnya.
Sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat membentuk ikatan kimia,
sebagai penyatu kecil di antara dua permukaan benda yang bergerak.
Ketika sebuah benda bergerak, misalnya ketika kita mendorong sebuah
buku pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan
dan akhirnya berhenti, karena terjadi gesekan antara permukaan bawah
buku dengan permukaan meja serta gesekan antara permukaan buku
dengan udara, dimana dalam skala miskropis, hal ini terjadi akibat
pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut.Jika permukaan suatu benda
bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing benda tersebut
melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada
benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda
tersebut.

Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus


dan kerusakan. Hal ini dapat kita amati pada mesin kendaraan. Misalnya
ketika kita memberikan minyak pelumas pada mesin sepeda motor,
sebenarnya kita ingin mengurangi gaya gesekan yang terjadi di dalam
mesin. Jika tidak diberi minyak pelumas maka mesin kendaraan kita cepat
rusak. Kita dapat berjalan karena terdapat gaya gesek antara permukaan
sandal atau sepatu dengan permukaan tanah. Jika anda tidak biasa
menggunakan alas kaki gaya gesek tersebut bekerja antara permukaan
bawah kaki dengan permukaan tanah atau lantai. Alas sepatu atau sandal
biasanya kasar/bergerigi atau tidak licin. Para pembuat sepatu dan sandal
membuatnya demikian karena mereka sudah mengetahui konsep gaya
gesekan. Demikian juga alas sepatu bola yang dipakai oleh pemain sepak
bola, yang terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas sepatu atau
sandal sangat licin, maka anda akan terpeleset ketika berjalan di atas lantai
yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat kecil sehingga akan
mempersulit gerakan anda. Ketika sebuah benda berguling di atas suatu
permukaan (misalnya roda kendaraan yang berputar atau bola yang
berguling di tanah), gaya gesekan tetap ada walaupun lebih kecil
dibandingkan dengan ketika benda tersebut meluncur di atas permukaan
benda lain. Gaya gesekan yang bekerja pada benda yang berguling di atas
permukaan benda lainnya dikenal dengan gaya gesekan rotasi. Sedangkan
gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda yang meluncur di atas
permukaan benda lain (misalnya buku yang didorong di atas permukaan
meja) disebut sebagai gaya gesekan translasi. Pada kesempatan ini kita
hanya membahas gaya gesekan translasi, yaitu gaya gesekan yang bekerja
pada benda padat yang meluncur di atas benda padat lainnya.

Besarnya gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda bergantung


pada:

a. Gaya normal (N)


“Gaya normal adalah gaya reaksi yang muncul ketika dua benda
bersentuhan dan arah selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Gaya
norma dapat berasal dari berat benda sendiri ditambah penaruh gaya luar”
(Amalia, 2004).
b. Koefisien gesekan (µ)
Koefisien gesekan suatu bidang bergantung pada halus atau kasarnya
permukaan benda tersebut. Hubungan gaya gesek dan koefisien dinyatakan
dalam persamaan sebagai berikut.
fs = µs.N
fk = µk.N
Gaya gesek satuannya newton, sedangkan koefisien gesekan tidak
bersatuan dan harganya antara 0 dan 1 (0 ≤ µ ≤ 1).
µ = 0 untuk bidang licin sempurna
µ = 1 untuk bidang yang sangat kasar

B. Terjadinya Gaya Gesek

Lohat (2008:375) mengemukakan gaya gesek merupakan


akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektostatik
pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang
halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepaatnya koefisien gaya gesek)
menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar,
akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano
tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi
minimum, bahkan cairan tidak lagi dapt membasahinya (efek lotus).

C. Jenis-jenis Gaya Gesek

Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat
saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.

1. Gaya Gesek Statis


Gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan
bergerak sehingga besarnya berubah hingga mencapai niai
maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda.
Lohat (2008:389) mengemukakan gaya gesekan yang bekerja
pada permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut
belum bergerak disebut gaya gesek statik (lambangnya fs). Gaya
gesek statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang
dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Ketika benda telah
bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya berkurang
sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak
dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih
bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut. Gaya
gesekan statis maksimum antara dua permukaan kering tanpa
pelumas memenuhi hukum empiris berikut.
Halliday (1991:103) berpendapat gaya tersebut dapat dikatakan
tidak bergantung kepada luas daerah kontak, dalam batas yang
cukup lebar. Besarnya sebanding dengan gaya normal. Gaya
normal kadang-kadang disebut juga gaya pembeban (loading
force), adalah gaya yang dilakukan oleh benda yang satu pada
benda lainnya dalam arah tegak lurus kepada bidang antarmuka
keduanya.
Perbandingan antara besar gaya gesekan statik maksimum dan
besar gaya normal disebut koefisien gesekan statik, yang diberi
lambang µs. Jika fs menyatakan besar gaya gesek statik, maka
secara matematis dapat dirumuskan: fs ≤ µs.N.
µs adalah koefisien gesekan statik dan N adalah gaya normal.
Tanda (≤) bisa diganti dengan tanda (=) apabila fs mencapai ha rga
maksimum.
2. Gaya gesek kinetik
Gaya gesek kinetik merupakan gaya gesek yang bekerja pada
benda yang bergerak.
Lohat (2008:392) mengemukakan gaya gesekan yang bekerja
pada dua permukaan benda yang bersentuhan ketika benda tersebut
bergerak disebut gaya gesek kinetik (lambangnya fk) (kinetik
berasal dari bahasa Yunani yang berarti “bergerak”). Ketika sebuah
benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja
berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen
men\unjukkan bahwa pada permukaan benda yang kering tanpa
pelumas, besar gaya gesekan sebanding dengan Gaya Normal.
Gaya gesekan kinetik antara 2 permukaan kering tanpa pelumas
memenuhi juga hukum yang sama seperti untuk gesekan statik,
yaitu:
Halliday (1991:106) mengemukakan gaya ini dapat dikatakan tidak
bergantung kepada luas permukaan kontak, dalam batas yang cukup
lebar. Besarnya sebanding dengan gaya normal. Perbandingan
antara besar gaya gesekan kinetik dan gaya normal disebut koefisien
gesekan kinetik, yang diberi lambang µk. Jika fk menyatakan besar
gaya gesekan kinetik, maka secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut. fk = µk.N. Baik µs maupun µk adalah konstanta tak
berdimensi, kedua-duanya merupakan perbandingan besar dua buah
gaya.Biasanya, untuk pasangan permukaan tertentu, µs < µk.

Berdasarkan perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya


gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga
besarnya gaya berubah hingga mencapai nilai maksimum yang diperlukan
untuk menggerakkan benda. Jadi jika dirumuskan menjadi fs ≤ µs.N.
Berbeda dengan gaya gesek statis, gaya gesek kinetis merupakan gaya
gesek yang bekerja pada benda yang bergerak dengan besar gaya yang
relatif konstan, bila dirumuskan menjadi fk = µk.N. Tanda persamaan pada
kedua gaya gesek tersebut memiliki arti fisis yang harus diperhatikan.
Pada gaya gesek kinetis arti tersebut menandakan besar gaya gesek
tersebut relatif konstan dan pada gaya gesek statis besar gaya akan terus
berubah hingga benda tepat akan bergerak atau bernilai maksimum.

D. Aplikasi Gaya Gesek dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari banyak aplikasi dari prinsip gaya


gesek yang kita jumpai. Tetapi kita tidak menyadari akan hal tersebut.
Gaya gesekan dapat diperbesar ataupun diperkecil disesuaikan dengan
tujuannya. Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai berbagai aplikasi dan
cara yang dilakukan untuk memperkecil atau memperbesar gaya gesekan,
di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pemberian pelumas atau oli pada roda atau rantai sepeda agar
gesekannya dapat diperkecil.
2. Penggunaan kayu yang berbentuk bulat untuk mendorong benda agar
lebih mudah. Apabila kita mendorong meja atau lemari yang cukup
berat maka digunakan gelondongan kayu agar gaya gesekan yang
terjadi dapat diperkecil.
3. Penggunaan pul pada sepatu pemain bola. Hal ini bertujuan agar gaya
gesekan dapat diperbesar sehingga pemain bola tidak tergelincir pada
saat berlari dan menendang bola.
4. Membuat alur-alur pada ban mobil atau motor. Untuk menghindari
permukaan licin pada jalan yang dilewatinya, pada ban motor dan
mobil terdapat alur-alur. Alur-alur ini bertujuan untuk memperbesar
gaya gesekan antara ban dan permukaan jalan.

E. Manfaat dan Kerugian yang Ditimbulkan Gaya Gesek

1. Manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

Beberapa manfaat gaya gesek yang dapat kita jumpai dalam


kehidupan sehari-hari antara lain:

a. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir

Kita dapat berjalan di atas lantai karena adanya gaya


gesekan antara sepatu dan lantai yang menyebabkan kita
tidak tergelincir saat berjalan. Selain itu, permukaan aspal
jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini bertujuan agar mobil
tidak slip ketika bergerak diatasnya. Adanya gesekan antara
ban dan aspal menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa
tergelincir.
b. Menghentikan benda yang sedang bergerak
Apa yang akan terjadi apabila sepeda motor yang kamu
naiki tidak memiliki rem? Prinsip kerja dari rem yaitu
menahan atau menghentikan lajunya kendaraan. Sehingga
kendaraan dapat mengurangi lajunya bahkan berhenti pada
tempat yang diinginkan. Bila seorang pengendara mobil
misalnya, menginjak pedal rem. Maka pada saat yang
bersamaan kampas rem bergesekan dengan roda untuk
menahan atau menghentikan gerak rotasi (putaran) roda.
Gaya gesekan yang timbul antara kampas rem dan roda
sangat penting terutama bagi keselamatan dalam
berkendaraan.
c. Gesekan antara roda kendaraan bermotor dengan jalan.
Dengan adanya gesekan, kecepatan mobil dapat dipercepat
maupun diperlambat, sehingga mobil dapat bergerak maupun
berhenti.
d. Gesekan pada parasut dengan udara yang dapat
memperlambat gerak jatuh.

2. Kerugian yang Ditimbulkan Akibat Gaya Gesek


Selain memiliki manfaat, gaya gesek juga memiliki kerugian dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa kerugian yang
ditimbulkan oleh adanya gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.
a. Menghambat gerakan
Gaya gesekan menyebabkan benda yang bergerak
akan terhambat gerakannya. Adanya gesekan antara ban
sepeda dan aspal membuat kita harus mengayuh sepeda
dengan tenaga yang lebih besar. Gaya gesekan antara udara
dan mobil, pesawat terbang, atau kereta api juga
mengakibatkan kendaraan-kendaraan itu tidak dapat melaju
dengan kecepatan penuh. Hal ini menunjukkan bahwa gaya
gesekan menghambat gerakan suatu benda.
b. Menyebabkan aus
Ban sepeda atau sepatu kita bagian bawah akan
menjadi tipis diakibatkan oleh gaya gesek yang besar antara
ban atau sepatu dengan aspal.
c. Gesekan pada mesin mobil dapat menimbulkan panas
sehingga mobil perlu diberi minyak pelumas. Fungsi dari
minyak pelumas atau oli adalah memperhalus permukaan
yang bersentuhan.
d. Gesekan antara roda dengan porosnya, untuk mengurangi
adanya gesekan ini dipergunakan bola baja (gotri).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

 Gaya gesek adalah gaya yang arahnya berlawanan dengan gerak


benda. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.
Gaya gesek dapat terjadi pada benda yang berwujud padat, cair,
maupun gas.
 Terjadinya gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar
kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja
antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan.
Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya
gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi
dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya)
pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi
minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).
 Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat
saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
Gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan
bergerak sehingga besarnya berubah hingga mencapai nilai
maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda. Gaya gesek
kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang
bergerak.
 Gaya gesek mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan
sehari-hari.
 Manfaat dari Aplikasi Gaya Gesek antara lain:
a. Kita dapat berjalan di atas lantai karena adanya gaya gesekan
antara sepatu dan lantai yang menyebabkan kita tidak
tergelincir saat berjalan.
b. Permukaan aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini
bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak diatasnya.
c. Pada prinsip kerja rem, kampas rem bergesekan dengan roda
untuk menahan atau menghentikan gerak rotasi (putaran)
roda. Gaya gesekan yang timbul antara kampas rem dan roda
sangat penting terutama bagi keselamatan dalam
berkendaraan.
d. Gesekan pada parasut dengan udara yang dapat
memperlambat gerak jatuh.
 Kerugian yang ditimbulkan akibat gaya gesek:
a. Gaya gesekan menyebabkan benda yang bergerak akan
terhambat gerakannya.
b. Ban sepeda atau sepatu kita bagian bawah akan menjadi tipis
diakibatkan oleh gaya gesek yang besar antara ban atau
sepatu dengan aspal.
c. Gesekan pada mesin mobil dapat menimbulkan panas
sehingga mobil perlu diberi minyak pelumas.
d. Gesekan antara roda dengan porosnya, untuk mengurangi
adanya gesekan ini dipergunakan bola baja (gotri).

B. Saran

Sebaiknya kita harus memperdalam lagi pengetahuan kita tentang


gejala fisika yang terjadi disekitar kita, khususnya tentang gaya gesek.
Gaya gesek memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, sehingga
kita harus mengetahui manfaat, kerugiannya dan cara mengatasi gaya
gesek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Budi. 2004. Fisika Dasar Teori dan Implementasinya. Solo:PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.

Halliday. 1991. Fisika Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sumarjono, dkk. 2005. Fisika Dasar 1.Malang: Penerbit Universitas Negeri


Malang

Lohat, Sun Alexander. 2008. Gaya Gesekan – Gesekan Statis dan Kinetis. Jakarta:
Penerbit Yudistira

(http://www. gurumuda. com/gaya-gesekan/, diakses 17 Desember 2011)

Anda mungkin juga menyukai