ASKEP Keluarga Dengan Remaja
ASKEP Keluarga Dengan Remaja
Ibu A (38 thn) dan Bpk. B (41 thn) mempunyai 1 orang anak laki-laki (anak ke-2) dan 2
orang anak perempuan, yaitu An. C (20 thn), An.D (15 thn), dan An. E (4 thn).An. C saat ini
belum bekerja.An.D sekolah kelas 3 SMP Cikoneng, dan An. E sekolah di TK nol kecil.An.C
hampir setiap hari pulang larut malam dengan alasan mencari pekerjaan.Saat ini Bpk. B bekerja
sebagai manajer di suatu perusahaan swasta di Jakarta Pusat, Bpk. E juga hampir setiap hari
pulang larut malam.Ibu. A selain sebagai ibu rumah tangga ia juga aktif diberbagai organisasi
sosial kemasyarakat. Waktu Ibu.A banyak tersita di luar rumah untuk mengurusi masalah
organisasinya. Pembantu rumah tangga Ny. A mengatakan An. E sudah 2 hari BAB nya cair dan
sehari bisa 4 – 5 kali, An. E terlihat lemas dan malas makan, tidak mau minum susu, dan rewel.
Pembantu Ibu.A mengatakan Ibu.A belum mengetahui kondisi An. E, karena setiap kali Ibu.A
pulang ke rumah An. E sudah tidur.
An. C mengatakan sudah 2 bulan tidak mendapatkan haid, badan terasa lemas, mual,
kadang disertai muntah, pinginnya tiduran dan malas melakukan aktivitas. Pembantu Ibu. A
mengatakan An. C jarang makan karena setiap makan pasti terus muntah.Badan An. C terlihat
kurus. An. C mengatakan tidak tahu dengan penyakit yang dideritanya saat ini, An. C tidak
berani untuk membicarakan masalah yang dihadapi dengan ibunya, ia hanya bicara pada
pembantunya.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil: An. E: mata terlihat cekung, turgor kulit kurang
elastis, RR 25 x/menit, S= 38oC, Nadi 110x/menit An. C: konjungtiva anemis, mata terlihat
cekung, BB/TB sebelum sakit 54Kg/160 cm, BB/TB saat ini 48Kg/160cm.
2. ANALISA KASUS
I. Kasus Diare
Diare adalah peradangan pada mukosa lambung dan usus halus yang menyebabkan
meningkatnya frekuensi bab dan berkurangnya konsistensi feses.
Diare merupakab penyakit yang ditandai dengan frekuensi yang lebih dari biasa ( > 3
kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah dan lendir.
Etiologi
Faktor Infeksi
Bakteri : Shigella, Shalmonella, Vibrio Kholera
Virus : Enterovirus
Jamur
Parasit : Cacing
Protozoa
Dehidrasi
Kelemahan
Demam
Nyeri, pusing
Peningkatan suhu tubu
Prevalensi
Komplikasi
1. Dehidrasi Hiponatremik
Diare menyebabkan kehilangan sejumlah besar air dan elektrolit terutama
natrium dan kalium.Pada sekitar 70% penderita, kehilangan air dan natrium sebanding
sehingga terjadi dehidrasi isonatremik.Dehidrasi hiponatremik dijumpai pada sekitar
10-15% penderita diare.Hal ini terjadi bila sejumlah besar elektrolit, terutama
natrium, hilang dari tinja melebihi kehilangan cairan.Hiponatremia dapat diperberat
atau ditimbulkan bila selama masa diare diberikan sejumlah besar masukan cairan
rendah atau bebas elektrolit peroral.
2. Dehidrasi Hipernatremik
Hilangnya sejumlah lebih besar air disbanding kehilangan elektrolit
mengakibatkan dehidrasi hipernatremik. Hal ini dapat dijumpai sekitar 15-20%
penderita diare dan dapat terjadi bila selama diare diberikan larutan elektrolit rumah
tangga dengan konsentrasi garam tinggi, atau bayi diberikan susu skim mendidih yang
menimbulkan beban solut ginjal yang tinggi dan peningkatan kehilangan urin. Potensi
terjadinya hipernattremia juga meningkat bila ada demam, suhu lingkungan yang
itnggi dan hiperventilasi. Semua hal tersebut meningkatkan kehilangan air melalui
evaporasi secara bermakna, serta penurunan kemampuan mendapatkan air bersih yang
bebas
Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun)
yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang
ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau
kerugian pada pihak lain. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang
dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Definisi kenakalan remaja menurut para ahli :
1. Paul Moedikdo
Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-
anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti
mencuri, menganiaya dan sebagainya.
Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk
menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
2. Kartono
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial.
3. Santrock
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak
dapat di terima secara social hingga terjadi tindakan criminal.
4. Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang ada
dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti sosial di mana di
dalamnya terkandung unsure-unsur anti normatif
5. Mussendkk
Perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh anak
remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang dewasa
maka akan mendapat sangsi hukum.
B. Jenis Kenakalan
Ulah para remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri sering sekali
mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu
ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya
hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan
terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri,
keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja.
Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan
faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas.
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. B
Umur : 41 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : S1 (Sarjana)
Pekerjaan : Manager
Alamat : Jakarta Pusat
b. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hubungan Pekerjaa Pendidika
Keluarga n n
Terakhir
1. Tn. B L 41 Th Suami Manager S1
2. Ny. A P 38 Th Istri IRT D1
3. An. C P 20 Th Anak Ke-1 Belum D3
Bekerja
4. An. D L 15 Th Anak Ke-2 Pelajar SMP
5. An. E P 4 Th Anak Ke-3 Pelajar TK
c. Genogram
keterangan :
= laki-laki = laki-laki meninggal = anggota keluarga yang sakit
= perempuan = perempuan meninggal
d. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. B memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga Tn. B terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah.Tidak ada masalah dalam
keluarga Tn. B (Broken Home).
e. Suku Bangsa
Keluarga Tn. B dan Ny. A semenjak dari orang tua berasal dari suku jawa.
Jika sakit Tn. B dan Ny. A terkadang hanya minum obat yang dibeli di
apotek.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Tempat tinggal Tn. B memiliki luas 120 m. Tipe rumah 72 milik sendiri.Rumah
Tn. B memiliki kamar/ruangan sebanyak 6 ruangan. Ventilasi/penerangan cukup,
dengan pemanfaatan ruangan : 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar
mandi. Rumah Tn. B memiliki 1 septik tenk, jarak pembuangan (septik tenk)
dengan sumber mata air 8 m. Keluarga Tn. B menggunakan sumber air minum
dari PDAM. Tersedia tempat sampah, untuk limbah rumah tangga ada di depan
rumah dan biasanya di angkut 3 hari sekali oleh petugas sampah di komplek.
Lingkungan rumah Tn. B cukup bersih, jarak rumah dengan jalan raya cukup
jauh.
4. Denah Rumah
D. Struktur Keluarga
1. Pola/Cara Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. B dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung/tidak
langsung menggunakan bahasa indonesia, dalam keadaan emosi keluarga Tn. B
menggunakan kalimat yang positif, namun Tn.B sering pulang larut malam yang
membuatnya jarang berkomunikasi dengan keluarga. Ny. A juga lebih banyak
aktivitas di luar rumah sehingga komunikasi pada keluarga jarang dan kurang
terbuka. An. C sering berbohong pada saat megatakan pulang larut malam untuk
mencari pekerjaan
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. B dan Ny. A selalu menyayangi anak-anaknya. Namun Ny. A dan
Tn. B kurang memperhatikan kesejahteraan anaknya, seperti kesehatan anak-
anaknya.An.C merasa kurang kasih sayang dari orang tuanya karena sering tidak
ada waktu untuk anak-anaknya daan An. C merasa kurang bahagia saat berada di
rumah.Sesama anggota keluarga tidak menunjukkan respeknya.
2. Fungsi Sosialisasi
Interaksi Tn. B dengan anak istrinya terjalin kurang baik, karena kesibukan yang
dilakukan oleh Tn.B dan Ny.A, sehingga ketika di rumah jarang berkumpul dan
jarang berkomunikasi.
3. Fungsi Keperawatan Kesehatan
a. Kemampuan Keluarga Mengenal Kesehatan
Ny. A mengatakan kurang pengetahuan tentang tumbuh kembang dan sex
education dan informasi yang didapat tidak lengkap.An.C mengatakan tidak
pernah dinasihatin masalah kesehatan hanya di suruh makan yang banyak,
dan hanya dicukupi dari sisi materi.
b. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
yang Tepat
Keluarga kurang mengetahui tentang masing-masing penyakit yang pernah
mereka derita, sehingga apabila mereka mulai merasakan tanda dan gejala,
mereka langsung beristirahat saja.
c. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Ny. A hanya meminum vitamin kalau mereka capek dan lemas.Tn. B
langsung istirahat dan minum obat yang ada di apotek.An. C langsung minum
obat dan selalu tidak patuh sedangkan An. D dan An. E hanya meminum
vitamin kalau mereka capek dan lemas.
d. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah yang Sehat
Keluaraga Tn. B menyadari kebersihan lingkungan oleh sebab itu keluarga
selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan membersihkan lingkungan
rumah, seperti menyapu, mengepel, dan menguras bak mandi agar tidak
menjadi sumber penyebaran penyakit.
e. Kemampuan Keluarga Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang DiMasyarakat
Tn. B dan Ny. A mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan
kesehatan, selama ini keluarga mendapatkan pelayanan yang baik oleh
puskesmas, selama ini keluarga percaya dengan informasi yang diberikan
oleh puskesmas.
f. Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Tn. B dan Ny. A ada 3 orang, 2 perempuan dan 1
anak laki-laki. Ny. A masih mengalami flek sebulan sekali tapi menggunakan
KB berupa pil.
g. Fungsi ekonomi
Tn. B mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari-
hari dari pendapatnya untuk keperluan yang tidak terduga dan biaya sekolah
anaknya nanti.
Keluhan yang Tidak ada Tidak ada Mual,mun Tidak ada BAB
di rasakan tah,tidak cair,lemas
mau
makan
Tanda dan Tidak ada Tidak ada Sudah Tidak ada Sudah 2
gejala tidak haid hari BAB
2 bulan cair
Status Gizi BB : 67 BB : 57 BB : 48 BB : 40 BB : 22
TB : 172 TB : 158 TB : 160 TB : 138 TB : 97
H. Harapan Keluarga
Tn. B berharap keluarganya selalu sehat wal’ afiat.dan keluarga juga berharap
petugas kesehatan dapat memberikan pelayana yang baik, tepat, dan cepat kepada
siapa saja yang membutuhkan.
V. Analisa Data
DO:
An. E terlihat lemas dan malas
makan,
An. E tidak mau minum susu
An. E rewel.
Mukosa bibir An. E kering dan
An. E kurang aktif bermain.
DO:
An. E terlihat lemas
An. E malas makan
An. E tidak mau minum susu
An. E rewel.
An. E tidak bergairah untuk
bermain.
An. E tampak kurus dengan
BB/TB= 10kg, 96cm seharusnya
12kg
DO:
Ibu A terlihat sangat sibuk karena selain
IRT ia juga aktif diberbagai organisasi
sosial kemasyarakat waktu Ibu A banyak
tersita di luar rumah untuk mengurusi
masalah organisasinya.
DO tambahan :
anak E tidak bergairah
aktivitas anak E hanya tiduran
anak E kurang aktif bermain
bibir anak E sedikit kering
VI. SKORING
Potensi masalah 2/3 x1 2/3 Masalah kurang nutrisi yang dialami An. E
untuk dicegah : sudah lama, anak E malas makan dan
Cukup jarang makan, hanya suka jajan diluar, yaitu
jajan ice cream di pedangan ice cream
sepedah yang lewat di depan rumahnya.
Namun, jika dipaksa anak E masih mau
makan
Diagnosa : Disfungsi Proses Keluarga pada keluarga Ny. A dan Bpk. E (00063: 290)
Total
skor =
5/3
2.Mengambil
keputusan
untuk
mengatasi
masalah diare
pada anak:
a. Respon Akibat dari diare: 1.Jelaskan pad
Menyebutkan verbal 1. Proses tumbuh akibat diare
akibat dari kembang terganggu lembar balik da
diare 2. Anak tidak ceria 2. Beri kesem
3. Dan rentan keluarga untuk
terhadap berbagai hal-hal yan
penyakit dimengerti oleh
3. Tanyakan
akibat diare
pemahaman ole
4. Beri rei
positif atas
keluarga.
3.Melakukan
tindakan
keperawatan
untuk
mengatasi
diare:
a. Respon Menganjurkan 1.Jelaskan
Menganjurkan verbal kepada keluarga menggunakan
orang tua untuk selalu pelayanan kese
untuk memanfaatkan 2. Jelaskan
menggunakan fasilitas pelayanan tidak me
fasilitas kesehatan untuk fasilitas
layanan memriksakan diri kesehatan
kesehatan secara rutin.
b.
Mengajarkan Respon 1.Menjelaskan dan 1.Jelaskan
orang tua psikom mengajarkan kepada Larutan Gula G
untuk otor keluarga membuat 2. Jelaskan m
membuat LGG Larutan Gula Garam Larutan Gula G
(Larutan Gula 2. Menjelaskan 3. Beri
Garam) kepada keluarga keluarga
manfaat dari Larutan menanyakan h
Gula Garam belum dimenge
4. Beri
kepada kelar
membuat Lar
Garam secara m
3.Melakukan
tindakan
keperawatan
untuk
mengatasi
kurang gizi:
a. Respon Keluarga dapat 1.Jelaskanmanf
menyebutkan verbal meneebutkan kembali pada kelurag
tri guna zat triguna zat gizi: menggunakan g
gizi pada tubuh 1.Zat tenaga untuk lembar balik
bekerja 2. Beri kesem
2. Zat pemangunana keluarga
untuk perteumbuhan menanyakan h
3. Zat pengatur untuk belum dimenge
melindungi penyakit 3. Tanamkan
manfaat zat gi
pemahaman ke
4. Beri rein
posistif atas
keluarga
Pembuatan
keputusan
a. Mengid
entifika Konseling Konseling :
si 1. Perawat
informa Untuk dapat memban
si yang membina hubung
relevan teraupet
b. Menjel hubungan saling keluarg
askan percaya antara 2. Menyed
pilihan informa
perawat perawat dan mengen
an bagi keluarga. asuh ses
penderi kebutuh
ta diare Untuk keluarg
yang meningkatkan 3. Memba
tersedia keluarg
c. Mengid pengetahuan mengid
entifiak keluarga masalah
si keluarg
konsek mengenai diare. 4. Mengid
uensi apa yan
Untuk membantu
dari bisa ata
masing- keluarga untuk
masing perawat
menemukan
pilihan keluarg
perawat masalah saja yang sakit
an 5. Memba
terjadi dalam
d. Mengid keluarg
entifika keluarga. membu
si tugas
Untuk mengetahui
sumber orang
daya kemmpuan pasien anak
atau 6. Memba
dalam melakukan
kekuata keluarg
n yang terapi diare. mengid
ada Untuk kekuata
didalam Respon 7. Menduk
memberikan
keluarg verbal penggan
a untuk pilihan terap yang kebiasa
menduk tidak
dapat dipilih oleh
ung oleh kel
pemilih keluarga. 8. Tidak
an memaks
perawat Untuk membantu keluarg
an diare keluarga mengam
e. Menge keputus
nali mendorong sedang
kontrai kekuatan terebut
ndikasi
keingin sebagai bantuan
an lain dalam terapi
dari
anggota diare.
keluarg Untuk membantu
a
f. Menget merubah gaya
ahui hidup yang tidak
implika
si legal sehat dari
yang keluarga.
relevan
g. Memili Memberikan
h kebebasan kepada
diantara
beberap keluarga untuk
a mengambil
perawat
an yang keputusan tanpa
dapat adanya tekanan
dilakuk
an oleh dari manapun.
penderi
ta diare
Peningkatan Peningkatan K
Partisipasi Keluarga
keluarga dalam Keterlibatan 1. Memba
perawatan Keluarga hubung
profesional terapeut
a. Keluarg 1. Untuk membina pasien
a hubungan saling keluarg
berparti akan ter
sipasi percaya antara perawat
dalam 2. Mengid
perawat dan
perenca kemamp
naan keluarga ataupun anggota
perawat untuk
pasien.
an diare dalam
b. Keluarg 2. Untuk membantu pasien.
a 3. Mendor
menemukan
berparti anggota
sipasi kekuatan yang dan pa
dalam memban
ada di dalam
menyed mengem
iakan keluarga dalam rencana
waktu terasuk
pelaksanaan terapi
untuk diharap
perawat diare. pelaksa
an diare rencana
3. Untuk mengajak
c. Mempe 4. Memon
roleh keluarga berperan struktur
informa keluarg
aktif dalam terapi.
si yang 5. Memon
diperlu 4. Untuk keterlib
kan anggota
mempertahankan
mengen dalam
ai struktur dan peran pasien.
perawat 6. Mengid
keluarga tetap
an diare perseps
d. Mengid berjalan dengan keluarg
entifika situasi,
baik.
si yang
faktor 5. Untuk diingink
yang perasaa
mempertahankan
mempe perilaku
ngaruhi keterlibatan 7. Mengid
perawat stressor
anggota keluarga
an diare lainnya
e. Mengid dalam terapi diare anggota
entifika 8. Mengid
yang dilakukan.
si dan m
kebutuh 6. Untuk mengetahui mekanis
an dan yang
pandangan dari
masala oleh
h yang keluarga keluarg
relevan 9. Mendor
mengenai sakit
selama anggota
perawat yang dialami oleh untuk
an atau
anggota
f. Berpart memper
isipasi keluarganya. hubung
dalam keluarg
7. Untuk mengetahui
keputus stressor yang 10. Mengid
an kesulita
dimiliki oleh
bersam pasien d
a keluarga. keluarg
dengan
8. Untuk mengetahui
pasien’
mengev koping yang
aluasi
digunakan oleh
efektivi
tas dari keluarga untuk
perawat
menyelesaikan
an
masalah.
9. Untuk
mempertahankan
dukungan
keluarga selama
terapi diare
berlangsung.
10. Untuk membantu
mengatasi
kesulitan yang
dihadapi keluarga
dalam
pelaksanaan
terapi.
Daftar Pustaka
Heryani,Reni. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bay, Balita, Dan Anak Pra
Kartini Kartono. (2005). Patologi Sosial 2; Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Nugroho, Taufan. Buku Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, dan Penyakit Dalam