Borang Penyuluhan Asi Eksklusif F4docx PDF Free

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

PENYULUHAN ASI Eksklusif di Desa Kembangbahu

A. Latar Belakang Permasalahan atau Kasus


ASI yang memiliki berbagai manfaat yang baik untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi juga dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit akut dan
kronik. McNiel, mengemukakan bayi yang diberikan ASI memiliki risiko lebih
rendah untuk terkena penyakit otitis media, asma, diabetes tipe 1 dan 2, dermatitis
atopik, dan infeksi saluran napas bagian bawah. Penelitian yang dipublikasikan oleh
Off Our Backs, Inc (2011) menunjukkan ASI juga dapat melindungi bayi dari
penyakit yang biasa diderita bayi seperti campak dan influenza. Air Susu Ibu (ASI)
merupakan satu-satunya makanan alami untuk bayi yang berasal dari ibu. ASI
memiliki kemungkinan risiko alergi yang sangat kecil jika dibandingkan dengan
nutrisi lainnya. Oleh sebab itu, ASI dapat dikatakan sebagai makanan terbaik dan
sempurna untuk bayi karena mengandung zat gizi sesuai kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi (Siregar, 2004). Kebaikan ASI tersebut
mendorong WHO merekomendasikan pemberian ASI selama enam bulan secara
eksklusif. Pemberian ASI eksklusif yang dimaksud adalah memberi ASI saja tanpa
tambahan cairan atau makanan padat lainnya kecuali vitamin, mineral, atau obat
dalam bentuk tetes atau sirup
Sebanyak 193.000 anak Indonesia kehilangan kesempatan hidup sebelum berusia 5
tahun (UNICEF, 2011). Meskipun angka kematian bayi di dunia turun dalam
sepuluh tahun terkahir, UNICEF menyatakan angka kematian bayi di Indonesia
masih tinggi. Jika dibandingkan negara-negara di ASEAN, angka kematian bayi di
Indonesia 3,4 kali lebih tinggi dari Malaysia dan 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina.
Bayi memiliki risiko tinggi untuk terkena penyakit karena daya tahan tubuh yang
belum sempurna. Infeksi saluran pernapasan akut merupakan penyebab utama
kematian pada bayi dan anak balita di Indonesia (Naim,2001). Naim dalam
penelitiannya menemukan bayi yang tidak diberi ASI secara eksklusif memiliki
risiko mengidap pneumonia lebih besar 4,89 kali daripada bayi yang diberi ASI.

B. Permasalahan di Keluarga, Masyarakat dan Kasus


Masih banyak ibu-ibu yang masih belum memahami pentingnya ASI Eksluif
dan cara menyusui dengan benar, dan masih ditemukan beberapa ibu yang masih
memberikan makanan pendamping ke bayi pada saat periode ASI ekslusif.
C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Melakukan intervensi secara pasif dan aktif secara bersamaan yakni dengan
melakukan penyuluhan dan pelatihan cara menyusui dengan benar.
D. Pelaksanaan
Melakukan penyuluhan asi ekslusif dan kelas asi di balai desa Kembangbahu
pada tanggal 4 mei 2019, materi meliputi apa itu ASI,keunggulan pemberian asi,
kapan dan bagaimana asi diberikan, serta cara menyusui yang benar.
E. Monitoring dan Evaluasi
Kesimpulan
Secara Keseluruhan kegiatan penyuluhan ini berjalan cukup lancar. Banyak ibu-
ibu yang merespon dengan bertanya-tanya mengenai ASI, dan mempraktikan cara
menyusui yang benar dengan seksama.

Anda mungkin juga menyukai