Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI TERHADAP DIRECT SELLING

SERTA DAMPAKNYA PADA VOLUME PENJUALAN


(Survei pada Seller Tupperware PT. Vinivici Prima Lestari di Surabaya)

Dian Dhany Pamuji


Srikandi Kumadji
Kadarisman Hidayat
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : diandhany47@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to identify the effect of communication competency on direct selling and its impact on sales
volume, survey on Tupperware seller in PT. Vinivici Prima Lestari Surabaya. Communication competency is
exogenus. Direct selling and sales volume are endogenus. This type of research is explanatory. This study
sample is 110 respondents. Purposive sampling were used in this study with sample criteria are active seller
minimum 1 year and was in Surabaya. Analysis of the data using descriptive analysis and path analysis. The
results showed that communication competence affect direct selling significantly. Communication competency
not significantly affect sales volume at 5%. Direct selling affect sales volume significantly.

Keywords : Communication Competency, Direct Selling, Sales Volume, Tupperware

ABSTRAK

Penelitian ini menguji pengaruh kompetensi komunikasi terhadap direct selling serta dampaknya pada volume
penjualan, survei pada seller Tupperware PT. Vinivici Prima Lestari di Surabaya. Variabel eksogen penelitian
ini yaitu kompetensi komunikasi. Variabel endogen penelitian ini yaitu direct selling dan volume penjualan.
Jenis penelitian tergolong penelitian eksplanatori. Sampel penelitian 110 orang responden.Teknik
pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan kriteria, seller aktif minimal 1 tahun dan berdomisili
di Surabaya. Teknik analisis data dengan analisis deskriptif dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan
jika kompetensi komunikasi berpengaruh signifikan terhadap direct selling. Kompetensi komunikasi
berpengaruh tidak signifikan terhadap volume penjualan dengan signifikansi 5%. Direct selling berpengaruh
signifikan terhadap volume penjualan.

Kata Kunci : Kompetensi Komunikasi, Direct Selling, Volume Penjualan, Tupperware

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 132


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN
Saat ini banyak masyarakat yang mulai tempat dia terdaftar, kemudian akan menjualnya
tertarik untuk berbisnis dengan modal yang kecil. kepada konsumen.
Salah satu bisnis yang sekarang sedang banyak Tupperware saat ini sedang mengalami
digemari yaitu bisnis dengan cara direct selling atau pertumbuhan yang cukup pesat. Penjualan dari
penjualan langsung. Direct Selling menurut Levy Tupperware Indonesia dinobatkan menjadi
dan Weitz (2009:57) merupakan format di mana penjualan nomor satu di dunia dari sekitar 100
penjual yang biasanya merupakan pengusaha negara. Tupperware juga berhasil menempati
independen, menghubungi pelanggan secara ranking atas diantara perusahaan direct selling
langsung baik di rumah pelanggan atau di tempat lainnya (www.bisniskeuangan.kompas.com).
kerja. direct selling kebanyakan menjual barang- Keunikan Tupperware dibandingkan dengan
barang yang memiliki keunikan atau kekhususan produk sejenis lainnya yaitu dari diferensiasi
seperti personal care, peralatan rumah tangga, produknya. Tupperware memiliki banyak jenis
wellness dan barang-barang yang berhubungan produk, mulai dari cookware hingga Tupperware itu
dengan pendidikan. Seseorang yang menjual sendiri. Selain itu, dibandingkan dengan produk
produk-produk tersebut dituntut untuk memiliki sejenis lainnya, Tupperware mampu memberikan
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi untuk garansi seumur hidup untuk produk mereka.
menarik perhatian pembeli maupun calon pembeli. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
Hal tersebut menuntut seller untuk mampu dan menjelaskan pengaruh kompetensi komunikasi
memperbaiki dan meningkatkan kompetensi terhadap direct selling dan volume penjualan,
komunikasi mereka. signifikan ataupun tidak signifikan.
Payne (2005:375) yang dirumuskan oleh
Jablin dan Sias, Kompetensi Komunikasi 2. KAJIAN PUSTAKA
merupakan seperangkat kemampuan komunikator Kompetensi Komunikasi
dalam menggunakan berbagai sumber daya yang Kompetensi Komunikasi menurut Spitzerg
ada dalam proses komunikasi. Seller yang memiliki & Cupach dalam Rickheit & Stronher (2008) adalah
kompetensi komunikasi yang baik, akan mampu kemampuan individu secara efektif untuk
memahami konsumen secara verbal maupun non- beradaptasi dan berkomunikasi sepanjang waktu
verbal. Seller akan mudah beradaptasi dengan dalam segala situasi sosial. Kemampuan ini
konsumen. Suasana komunikasi yang mendukung dipengaruhi motivasi dan pengetahuan yang
akan mempengaruhi konsumen. Konsumen yang dimiliki setiap individu. Spitzerg dan Cupach dalam
tertarik akan melakukan pembelian. Konsumen Payne (2005) menjelaskan bahwa kompetensi
yang tertarik, bisa diukur melalui minatnya untuk komunikasi terdiri atas tiga hal yaitu knowledge,
menjadi seller atau member dari distributor produk skill dan motivation.
tersebut. Selain itu, juga bisa diukur dari volume 1) Knowledge
penjualan seller. Seorang individu harus memiliki pengetahuan
Penjualan merupakan pemindahan hak milik yang dibutuhkan dalam berkomunikasi.
kepada pembeli dengan harga yang sudah disepakati Pengetahuan dalam hal ini menekankan pada
(Rangkuti, 2009:206). Setiap usaha yang dilakukan bagaimana sebenarnya komunikasi dan bukan
oleh seller bertujuan untuk mencapai tingkat apa komunikasi itu. Pengetahuan tersebut
penjualan atau volume penjualan tertentu. berupa mengerti hal-hal apa saja yang harus
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan dikatakan, tingkah laku yang akan diambil,
strategi direct selling yaitu Tupperware. bagaimana perilaku dan tanggapan dari lawan
Tupperware merupakan perusahaan yang berasal bicara, dan memahami isi pesan yang
dari USA dan memproduksi serta memasarkan disampaikan baik oleh individu yang
peralatan rumah tangga. Tupperware memiliki bersangkutan maupun lawan bicara.
distributor di setiap kota untuk membantu Pengetahuan tersebut akan bertambah seiring
mendistribusikan produk mereka kepada konsumen. dengan pengalaman dan tingginya tingkat
Produk tersebut tidak langsung dijual oleh pendidikan seseorang.
distributor melainkan oleh seller yang merupakan 2) Skill
member dari distributor tersebut. Seller akan Skill merupakan tindakan nyata dari perilaku
membeli produk Tupperware pada distributor yang merupakan kemampuan seseorang dalam
mengolah perilaku yang diperlukan dalam
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 133
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
berkomunikasi. Beberapa hal yang harus lain mengenai direct selling yaitu direct selling
diperhatikan oleh individu ketika melakukan merupakan pemasaran dan transaksi produk secara
komunikasi dengan individu lain yaitu : langsung kepada konsumen. Penjual utamanya
(a) Other-orientation, yaitu tingkah laku yang mengajak konsumen mereka untuk bertemu di
menunjukkan bahwa individu rumah mereka dan kemudian penjual akan
memerhatikan orang lain ketika individu memperkenalkan produk mereka. Produk tersebut
tersebut merasa tertarik. Setiap individu di supply oleh perusahaan, baik secara langsung
memiliki kemampuan untuk melihat, atau melalui distributor.
mendengar, dan merasakan apa yang Menurut Febryan (2010:197), jika penjual
disampaikan orang lain, baik secara verbal menggunakan sistem penjualan langsung, penjual
maupun secara non-verbal. akan berhadapan langsung dengan pelanggan atau
(b) Social Anxiety, yaitu kemampuan yang calon pelanggan.
dimiliki oleh individu dalam mengatasi Edwards, Edwards dan Economy (2005:37)
kecemasan ketika berbicara dengan lawan menjelaskan bahwa seller bisa bekerja sesuai
bicara, percaya diri serta kemampuan dengan waktu yang diinginkan, part time atau full
menunjukkan ketenangan dalam melakukan time. Faktanya, sebagian besar orang yang memilih
komunikasi. direct selling, bekerja secara part time dan beberapa
(c) Expressiveness, yaitu kemampuan seorang yang lainnya bekerja secara full time.
individu dalam menunjukkan kegembiraan,
semangat serta intensitas dan variabilitas Jenis-Jenis Direct Selling
dalam berkomunikasi. Hal tersebut dapat Levy dan Weitz (2009:57) menjelaskan
dilihat dari gerak tubuh, wajah yang Direct selling memiliki 2 (dua) macam jenis sistem
ekspresif, penggunaan kata yang beragam yaitu :
dan yang luas. 1) Party plan. Tenaga penjual mendorong
(d) Interaction Management, merupakan konsumen untuk bertindak sebagai tuan rumah
kemampuan untuk mengelola interaksi dan mengundang teman atau teman kerja ke
dalam berkomunikasi seperti pergantian sebuah pesta dimana produk akan
dalam berbicara serta pemberian respon. didemonstrasikan.
3) Motivation 2) Multilevel selling. Sistem ini menempatkan
Motivation yaitu keinginan individu untuk orang-orang sebagai distributor utama,
melakukan ataupun menghindari merekrut orang lain untuk menjadi distributor
berkomunikasi dengan individu lain. di jaringan mereka sendiri. Distributor utama
Umumnya, motivasi berhubungan dengan bisa membeli produk di perusahaan kemudian
tujuan-tujuan seperti mendapatkan informasi, menjualnya kembali kepada distributor mereka
menjalin hubungan dengan individu lain, atau menerima komisi atas produk yang telah
terlibat dalam pengambilan keputusan bersama, dibeli oleh distributor di jaringan mereka.
dan lain-lain. Motivasi individu untuk
berkomunikasi dengan individu lain tergantung Volume Penjualan
pada tingginya keinginan untuk berkomunikasi Volume penjualan digunakan untuk menilai
secara efektif serta untuk meninggalkan kesan kesuksesan perusahaan dalam menjual maupun
yang baik. Keinginan individu untuk mempromosikan produknya. Lamb dalam Rangkuti
berkomunikasi dipengaruhi oleh tanggapan (2009:207) menjelaskan bahwa “volume penjualan
dari individu lain. adalah pencapaian penjualan yang dinyatakan
secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau
Direct Selling unit suatu produk”. Volume penjualan adalah
Ma’ruf (2005:78) menjelaskan bahwa direct jumlah total yang dihasilkan dari menjual barang.
selling merupakan sistem penjualan langsung dari Volume penjualan mampu menandakan naik
orang ke orang sehingga konsumen dapat menerima turunnya penjualan dan dapat dinyatakan dalam
produk yang dibeli dari penjual langsung. Jenis dari bentuk unit, kilo, ton atau liter.
direct selling yaitu MLM (multilevel marketing). Menurut Ismaya (2007:253) volume
Buchari (2009:59) juga menjelaskan bahwa direct penjualan merupakan penjualan yang berhasil
selling merupakan penjualan dari pintu ke pintu, dicapai atau ingin dicapai oleh perusahaan dalam
penjualan di tempat pertemuan misal di suatu jangka waktu tertentu. Swastha dalam
perkantoran. Merlin (2012) memberikan pendapat Rangkuti (2009:207) menjelaskan bahwa hasil kerja
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 134
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
penjualan diukur terutama dari volume penjualan sehingga timbul kepercyaan terhadap penjual.
yang dihasilkan, bukan dari laba perusahaan. Dapat Terutama di masa modern ini dimana penjual juga
disimpulkan bahwa volume penjualan merupakan bias memanfaatkan teknologi seperti kecanggihan
jumlah total penjualan —baik diukur menggunakan internet dengan media sosialnya untuk
unit, ton atau liter— yang telah dicapai atau akan menghubungkan orang banyak. Penjual bias
dicapai oleh perusahaan yang kemudian akan memanfaatkannya untuk terus berhubungan dengan
digunakan untuk mengukur kinerja penjualan. calon pembeli mereka guna memperoleh
Swastha dan Irawan (2005) menjelaskan kepercayaan. Jika mereka sudah percaya, mereka
mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi tidak akan segan melakukan pembelian. Seperti
penjualan dan salah satunya yaitu yaitu kondisi hasil penelitian dari Ferrel, Gonzales-Pardon dan
organisasi perusahaan. Masalah penjualan pada Ferrel (2010), penjual akan mampu meningkatkan
perusahaan besar biasanya ditangani oleh bagian penjualan mereka dengan didukung oleh
penjualan yang dipegang oleh orang yang ahli di pemanfaatan teknologi.
bidang tersebut. Hasil penelitian dari Omar (2014) juga
Perusahaan yang besar juga memiliki tenaga menyatakan bahwa penjual memang perlu untuk
pernjual yang cukup besar, berbeda dengan berkomunikasi secara efektif dengan konsumen
perusahaan kecil. Pada perusahaan kecil, masalah prospektif mereka. Jika begitu, maka mudah untuk
penjualan ditangani sendiri oleh orang yang mendapatkan penjual baru bagi penjual utama untuk
melakukan fungsi lain karena tenaga kerja mereka meningkatkan penjualan. Hal ini didukung dengan
yang sedikit. hasil penelitian dari Coughlan dan Grayson (1998)
yang menjelaskan bahwa rekrutmen mempengaruhi
Hubungan Kompetensi Komunikasi dengan penjualan, pertumbuhan jaringan serta
Direct Selling dan Volume Penjualan profitabilitas.
Kompetensi komunikasi terdiri dari
pengetahuan, kemampuan komunikasi serta Hipotesis
motivasi dalam melakukan komunikasi. Dalam H1: Kompetensi Komunikasi (X) berpengaruh
bisnis direct selling sangat diperlukan karena signifikan terhadap Direct Selling (Y1)
seorang seller akan selalu berhadapan dengan H2: Kompetensi Komunikasi (X) berpengaruh
pembeli maupun calon pembeli. Seorang seller signifikan terhadap Volume Penjualan (Y2)
harus mampu berkomunikasi dan memahami H3: Direct Selling (Y1) berpengaruh signifikan
konsumen mereka dengan baik. Pengelolaan sikap, terhadap Volume Penjualan (Y2)
ekspresi, serta penggunaan kata yang baik akan
menimbulkan kesan yang baik kepada pembeli Direct
maupun calon pembeli. Hasil penelitian dari H1 H3
Comstock dan Gary Higgins (1997) menjelaskan
bahwa pembeli lebih memilih dan menyukai tenaga H2
penjual yang dapat dipercaya dan berorientasi pada Kompetens Volume
i Penjualan
tugas.
Kompetensi komunikasi yang baik akan Gambar 1 Model Hipotesis
membantu penjual dalam memasarkan produk
kepada pembeli maupun calon pembeli sehingga 3. METODE PENELITIAN
diharapkan pembeli maupun calon pembeli dapat Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis
termotivasi untuk lebih mengenal produk dan penelitian eksplanatori. Bentuk pengamatan yang
kemudian membelinya. Kompetensi komunikasi akan digunakan untuk memperoleh data yaitu
yang baik akan memperlihatkan kualitas penjual survey.
kepada konsumen. Hal tersebut akan membantu Penelitian dilakukan di salah satu distributor
konsumen dalam memberikan rasa kepercayaan Tupperware di Surabaya yaitu PT. Vinivici Prima
kepada penjual. Penelitian Randy Arafat (2013) Lestari. Populasi pada penelitian ini sebanyak 1000
menemukan bahwa kemampuan tenaga penjual orang seller aktif Tupperware di PT. Vinivici Prima
mempengaruhi kinerja penjualan. Lestari Surabaya. Teknik sampling secara
Cara yang digunakan oleh direct seller purposive dalam pengambilan sampel dengan
untuk mempromosikan produknya sangat beragam. kriteria seller terdaftar dan aktif minimal 1 tahun
Penjual biasanya akan membaur dengan orang serta berdomisili di Surabaya. Sampel sebanyak 110
sekitar, membangun hubungan dengan mereka orang responden.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 135
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa H1 : Kompetensi Komunikasi berpengaruh
semua item penelitian yang diukur valid dengan signifikan terhadap Direct Selling
korelasi0,3. Hasil uji reliabilitas juga menunjukkan Kompetensi komunikasi memiliki pengaruh
bahwa semua item yang diukur reliabel dengan nilai sebesar 0,534 terhadap direct selling dengan thitung
Alpha Cronbach 0,6. sebesar 6,556 dan probabilitas sebesar 0,000
(p<0,005). Probabilitas sebesar 0,000 menunjukkan
Analisis Deskriptif bahwa H0 ditolak yang berarti hipotesis yang
Menurut Istijanto (2009:96-97) analisis menyatakan kompetensi komunikasi berpengaruh
deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data secara signifikan terhadap direct selling diterima.
mentah menjadi mudah untuk dipahami dalam
bentuk informasi yang lebih ringkas. Dalam analisis H2 : Kompetensi Komunikasi berpengaruh
deskriptif digunakan tabel silang dan rata-rata signifikan terhadap Volume Penjualan
(mean). Pengaruh kompetensi komunikasi terhadap
volume penjualan sebesar 0,153 dengan thitung
Analisis Jalur (Path Analysis) sebesar 1,514 dengan probabilitas sebesar 0,133
Rutherford (dalam Sarwono 2012:17) (p>0,05) yang berarti bahwa H0 diterima, sehingga
menjelaskan definisi dari analisis jalur yaitu teknik hipotesis yang menyatakan kompetensi komunikasi
untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang berpengaruh secara signifikan terhadap volume
terjadi pada regresi berganda jika variabel bebas penjualan tidak diterima.
mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya
secara langsung, melainkan juga secara tidak H3 : Direct Selling berpengaruh signifikan
langsung. Penelitian ini menggunakan desain model terhadap Volume Penjualan
mediasi melalui variabel perantara yaitu Pengaruh direct selling terhadap volume
menggunakan beberapa variabel independen, penjualan sebesar 0,373 dengan thitung sebesar 3,702
variabel perantara, dan variabel dependen dimana dan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05) yang berarti
kehadiran variabel Y1 sebagai variabel perantara bahwa H0 ditolak sehingga hipotesis yang
akan mengubah pengaruh variabel X terhadap Y2 menyatakan direct selling berpengaruh secara
(Sarwono, 2012:40). signifikan terhadap volume penjualan dapat
diterima.
4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Direct
Gambaran Umum Responden Selling
Responden penelitian sebanyak 110 orang. 0,534* 0,373*
Berdasarkan 110 orang responden, sebanyak 108
orang berjenis kelamin perempuan dan 2 orang laki- 0,153
Kompetens Volume
laki. Responden penelitian berusia antara 17 – 70 i Penjualan
tahun. Responden bekerja sebagai pegawai negeri
sipil, pegawai swasta dan wiraswasta. Responden Gambar 2 Model Struktural
memiliki masa kerja 1 tahun hingga lebih dari 5 Keterangan : * signifikansi pada α = 5%
tahun.
Pengaruh Total
Hasil Uji Analisis Jalur Pengaruh total (Total Effect) kompetensi
Tabel 1 Hasil Uji Analisis Jalur komunikasi terhadap volume penjualan sebesar
0,352. Variabel direct selling dalam hubungan
Variabel Variabel t kompetensi dengan volume penjualan diduga
Beta Probabilitas Ket.
Bebas Terikat Hitung
Kompetensi Direct sebagai variabel intervening. Hasil perhitungan
0,534 6,556 0,000 Sig. Indirect Effect (IE) yang sebesar 0,199
Komunikasi Selling
Kompetensi Volume
0,153 1,514 0,133
Tidak membuktikan hal tersebut. Dapat disimpulkan
Komunikasi Penjualan Sig.
Direct Volume
bahwa kompetensi komunikasi mempengaruhi
0,373 3,702 0,000 Sig. volume pejualan melalui direct selling sebesar
Selling Penjualan
0,199.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 136


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Ketepatan Model Higgins (1997) mendukung hasil penelitian ini,
R2 = 1 – (1 – R21) (1 – R22) yaitu bahwa konsumen menyukai seller yang dapat
= 1 – (1 – 0,285) (1 – 0,223) dipercaya dan berorientasi pada tugas.
= 1 – (0,715)(0,777)
= 1 – 0,555 2. Pengaruh Kompetensi Komunikasi
= 0,445 atau 44,5% terhadap Volume Penjualan
Hasil perhitungan ketepatan model sebesar Kompetensi komunikasi berpengaruh secara
44,5% menerangkan bahwa kontribusi model untuk tidak signifikan terhadap volume penjualan. Hal ini
menjelaskan hubungan struktural dari ketiga bisa dikarenakan kompetensi komunikasi
variabel yang diteliti adalah sebesar 44,5%. Sisanya berpengaruh terhadap volume penjualan melalui
sebesar 55,5% dijelaskan oleh variabel lain yang penggunaan direct selling. Kemampuan dalam
tidak terdapat di model penelitian ini. berkomunikasi sangat diperlukan ketika responden
melakukan komunikasi dengan konsumen. Seller
dituntut untuk memiliki kompetensi komunikasi
PEMBAHASAN
yang baik agar interaksi dengan konsumen berjalan
1. Pengaruh Kompetensi Komunikasi
dengan baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh seller,
terhadap Direct Selling
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seperti pengetahuan dalam menentukan sikap serta
variabel kompetensi komunikasi berpengaruh pesan yang ingin disampaikan, akan berfungsi
terhadap kegiatan direct selling yang dilakukan oleh secara maksimal ketika interaksi dengan konsumen
responden. Pengetahuan yang dimiliki oleh seller terjadi secara tatap muka.
Tupperware sebagian besar sangat baik, hal tersebut Kemampuan berkomunikasi yang tidak baik
terlihat dari jawaban responden atas pernyataan akan mempengaruhi suasana pembicaraan dan
yang diberikan. Pengetahuan yang dimiliki oleh kepercayaan konsumen terhadap seller.
seller membantu seller ketika berinteraksi dengan Kemampuan seller dalam memahami konsumen
konsumen. Ketika interaksi terjadi secara tatap secara verbal maupun non-verbal, kemampuan
muka, kompetensi komunikasi sangat mutlak menunjukkan ekspresi antusias dan kepercayaan
diperlukan. Seller seringkali melakukan party untuk diri mutlak diperlukan ketika interaksi terjadi secara
memperkenalkan produk Tupperware. Pengetahuan tatap muka. Kepercayaan konsumen sangat
seller diuji ketika memgadakan party karena dibutuhkan oleh responden, karena kepercayaan
pertanyaan akan banyak diberikan oleh konsumen. diperlukan untuk menciptakan hubungan baik. Jika
Pengetahuan tidak hanya diuji pada saat tertentu, seller memiliki kompetensi komunikasi yang baik,
tetapi setiap saat dan dimanapun ketika seller pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen
bertemu dengan konsumen. akan tersampaikan dengan baik.
Skill atau kemampuan komunikasi yang baik Komunikasi yang dilakukan tidak secara
akan membantu responden dalam memperlancar tatap muka tidak membutuhkan kemampuan
kegiatan direct selling mereka. Konsumen akan khusus. Ketika komunikasi terjadi secara tidak
mudah terpengaruh oleh seller yang memiliki langsung atau tidak secara tatap muka, kemampuan
kualitas dalam mengelola interaksi ketika berbicara seller dalam memahami konsumen secara non-
secara tatap muka. Hal tersebut didukung oleh hasil verbal menjadi sulit untuk dilakukan. Seller tidak
penelitian dari Omar (2014) yang menyatakan bisa mengetahui ketertarikan konsumen melalui
bahwa seorang seller perlu untuk berkomunikasi sikapnya, tetapi hanya secara verbal saja. Seller juga
secara efektif dengan konsumen mereka. Seller juga tidak bisa menunjukkan kepercayaan diri yang
perlu untuk mempersiapkan kemampuan mereka dimiliki serta perasaan antusias ketika komunikasi
dalam berkomunikasi sebelum terjun ke lapangan. terjadi secara tidak secara tatap muka. Konsumen
Seller bisa memperhatikan leader mereka dalam juga akan kesulitan memahami seller secara non-
berkomunikasi dan mengambil pelajaran dari sana. verbal, padahal melalui pengamatan atas sikap yang
Motivasi dalam berkomunikasi dimiliki oleh ditunjukkan oleh seller akan terlihat apakah seller
seller untuk meninggalkan kesan yang baik di mata dapat dipercaya atau tidak. Hasil penelitian ini tidak
konsumen. Seller juga termotivasi untuk menjaga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
hubungan dengan konsumen untuk hubungan Rendy Arafat (2013).
jangka panjang. Hubungan jangka panjang dengan
konsumen umumnya terjadi ketika konsumen
menjadi member dibawah naungan seller yang
mereka temui. Penelitian dari Comstock dan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 137
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3. Pengaruh Direct Selling terhadap Volume Saran
Penjualan 1. Tupperware diharapkan dapat
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa mempertahankan kegiatan assembly maupun
direct selling berpengaruh secara signifikan seminar tentang cara menjalankan usaha direct
terhadap volume penjualan masing-masing seller. selling karena seller banyak belajar dari
Sistem multilevel yang dimiliki Tupperware kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut dapat
menguntungkan bagi seller mereka. Seller akan meningkatkan kemampuan seller dalam
lebih mudah menjangkau konsumen. Waktu kerja berkomunikasi. Selain itu seller juga akan lebih
yang fleksibel dari seller memudahkan seller untuk mengerti mengenai bisnis direct selling
melakukan transaksi jual-beli kapanpun dan di sehingga aktivitas penjualan seller akan
manapun. Hal tersebut sangat disenangi oleh berjalan maksimal dan menguntungkan bagi
konsumen yang memiliki pekerjaan tetap di mana perusahaan.
mereka memiliki waktu yang terbatas. Dengan 2. Seller Tupperware diharapkan memperbanyak
fleksibilitas waktu yang dimiliki oleh seller, pengalaman mereka dalam berkomunikasi
konsumen bisa melakukan pembelian kapanpun dengan orang lain secara tatap muka agar
ketika mereka memerlukan produk Tupperware. pengetahuan seller akan bermacam-macam
Direct selling terkenal melalui pelaksanaan konsumen semakin bertambah. Seller juga
party plan di mana konsumen akan menjadi tuan diharapkan memanfaatkan perkembangan
rumah dan mengundang seller Tupperware dan teknologi untuk memudahkan kegiatan mereka.
teman-temannya. Party tersebut berisi kegiatan 3. Seller Tupperware diharapkan tidak terlalu
demonstrasi dari responden yang merupakan seller, mengejar target untuk mendapatkan downline.
untuk memperkenalkan produk Tupperware beserta Kemampuan komunikasi yang dimiliki seller
fungsi dan kegunaannya. Umumnya dalam party diharapkan digunkan tidak hanya untuk
tersebut responden akan memperoleh pembeli baru mengejar downline baru tetapi juga untuk
dan/atau downline baru. Pembeli baru maupun mendapatkan pembeli baru yang kemudian
downline baru akan melakukan pembelian dan akan akan berdampak pada penjualan.
berdampak pada penjualan responden. Hal ini 4. Seller Tupperware diharapkan untuk
didukung oleh hasil penelitian dari Coughlan dan mengedukasi downline nya dengan baik dan
Grayson (1998) yaitu rekrutmen berpengaruh menjaga hubungan baik dengan downline nya
terhadap penjualan, profitabilitas dan jaringan. sehingga hubungan jangka panjang akan
Sebagian besar responden memanfaatkan tercipta karena banyak downline yang hanya
teknologi untuk memperlancar kegiatan mereka. aktif dalam beberapa bulan saja.
Responden memanfaatkan teknologi untuk
memasarkan produk, maupun untuk berhubungan
dengan konsumen. Online shop merupakan salah DAFTAR PUSTAKA
satu contoh pemanfaatan teknologi untuk Adhi, Robert. 2013. “Tupperware Indonesia Nomor
melakukan kegiatan jual-beli. Pemanfaatan Satu di Dunia”, diakses pada tanggal 14
teknologi dalam direct selling cukup memberikan Februari 2015 dari
pengaruh yang besar. Hasil penelitian ini juga www.bisniskeuangan.kompas.com
didukung oleh hasil penelitian dari Ferrell, Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan
Gonzalez-Padron, dan O.C. Ferrell (2010) yaitu Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta
pertumbuhan penjualan produk terjadi bersamaan
dengan penggunaan teknologi. Arafat, Rendy. 2013. Pengaruh Dimensi Sales Skill
terhadap Kinerja Penjualan, Management Analysis
Journal 2(1) : 110-118
5. KESIMPULAN DAN SARAN Coughlan, AT & Grayson, K. Network marketing
Kesimpulan organizations : Compensation plans, retail
1. Kompetensi Komunikasi berpengaruh growth, and profitability, International Journal
signifikan terhadap Direct Selling of Research in Marketing 15(5) : 401-426
2. Kompetensi Komunikasi berpengaruh tidak
Edwards, Paul., Edwards, Sarah and Economy,
signifikan terhadap Volume Penjualan
Peter. 2005. Home-Based Business for
3. Direct Selling berpengaruh signifikan
terhadap Volume Penjualan Dummies, 2nd Edition. Indiana : Wiley
Publishing.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 138


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Febryan, Ferdhy. 2010. The Power of Selling:
Memperlakukan Pelanggan sebagai Sahabat
Sejati. Jakarta: Elex Media Komputindo
Ferrel, Linda., Gonzales-Padron, Tracy L., & Ferrel,
O.C. 2010. An Assesment of The Use of
Technology in The Direct Selling Industry,
Volume 30 (2) : 157-165
Ismaya, Sujana. 2007. Kamus Besar Ekonomi.
Bandung : Pustaka Grafika
Istijanto, M.M. 2009. Aplikasi Praktis Riset
Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama
Levy, Michael & Weitz, Barton A. 2009. Retailing
Managment, 7th Edition. New York: McGraw-
Hill/Irwin
Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama
Omar, Nuredayu. 2014. Communication
Competence during the Preparation Phase of
the Direct Selling Communication Activities,
Volume 155 : 228-235
Payne, H.J. 2005. Reconceptualizing Social Skills in
Organizations : Exploring the Relationship
between Communication Competence, Job
Performance and Supervisory Roles. Journal of
Leadership & Organizational Studies, Vol 11,
No 2.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang
Kreatif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication. Edisi pertama.
Cetakan pertama. Jakarta: Gramedia pustaka
utama
Rickheit, G., & Stronher, H. 2008. Handbook of
Communication Competence. Berlin : Mouton
de Gruyter
Sarwono, Jonathan. 2012. Path Analysis dengan
SPSS. Yogyakarta: PT. Elex Media
Kompetindo.
Solomon, Michael R., Marshall, Greg W., Stuart,
Elnora W. 2012. Marketing : Real People Real
Choices, Seventh Edition. New Jersey : Pearson
Education Inc.
Swastha, Basu & Irawan. 2005. Manajemen
Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 139


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai