Anda di halaman 1dari 11

Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN PRODUK ORIFLAME DI QUENENO GROUP SINGARAJA
TAHUN 2014

Desak Ketut Yunita Kusmayani1, Anjuman Zukhri1, Luh Indrayani2

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {thayunita88@yahoo.co.id1, anjumanzukhri09@gmail.com1,


luhindrayani25@yahoo.com2}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pendekatan secara parsial, (2) pengaruh
presentasi secara parsial, (3) pengaruh penanganan keberatan secara parsial, (4) pengaruh menutup
penjualan secara parsial, dan (5) pengaruh personal selling secara simultan terhadap keputusan
pembelian produk Oriflame. Subyek penelitian ini adalah konsumen dari Queneno Group Singaraja,
sedangkan objek penelitian adalah personal selling (pendekatan, presentasi, penanganan keberatan,
menutup penjualan) dan keputusan pembelian di Queneno Group Singaraja. Data dikumpulkan dengan
metode kuisioner, dianalisis dengan regresi linier berganda dengan SPSS 16.0 for windows yang
meliputi uji t dan uji F. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah
responden 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan pembelian sebesar 4,945, presentasi berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan pembelian sebesar 2,837, penanganan keberatan berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan pembelian sebesar 4,168, menutup penjualan berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan pembelian sebesar 4,098 dan personal selling mempunyai pengaruh secara simultan
terhadap keputusan pembelian sebesar 77,7%.

Kata Kunci: Keputusan pembelian, Perilaku Konsumen, Personal selling

Abstract
The objective of this research aimed to know (1) the influence of approach by partial, (2) the influence of
presentation by partial, (3) the influence of handling objection by partial, (4) the influence of closing the
sale by partial, (5) the influence of personal selling by simultaneously upon the purchasing decision
product Oriflame. The subjects of this study were consumers of Queneno Group Singaraja, while the
study object is the personal selling (approach, presentation, handling objections, closing the sale) and
purchase decisions in Queneno Group Singaraja. Data were collected by questionnaire method, are
analyzed with multiple linier regression with SPSS 16.0 for Windows which includes t test and F test of
this study are included in quantitative descriptive research with 100 respondents. The result of this
research showed that (1) the influence of approach by partial upon the purchasing decision as amount
4,945, (2) the influence of presentation by partial upon the purchasing decision as amount 2,837, (3) the
influence of handling objection by partial upon the purchasing decision as amount 4,168, (4) the influence
of closing the sale by partial upon the purchasing decision as amount 4,098, (5) the influence of personal
selling by simultaneously upon the purchasing decision product Oriflame as amount 77,7%.

Key Word: purchasing decision, consumer behavior, personal selling


Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

PENDAHULUAN
Kebutuhan akan suatu produk dalam dengan pelanggan. Dalam hal promosi
memenuhi kebutuhan dan kepuasan tersebut personal selling merupakan
konsumen sudah sangat banyak dan metode atau strategi promosi yang tepat
beragam. Para penyedia produk dan jasa untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
seakan-akan berlomba-lomba untuk menghadapi persaingan di era globalisasi
berusaha menjadi yang terbaik dalam ini. Berdasarkan definisi tersebut personal
pemenuhan keutuhan konsumen. selling berbeda dengan kegiatan promosi
Dinamika persaingan bisnis yang semakin lainnya.
ketat antara berbagai perusahaan dalam Adanya personal selling konsumen
menghasilkan dan menjual produknya akan merasa diperhatikan dan lebih mudah
memberikan pengaruh terhadap untuk memahami produk yang ditawarkan.
pandangan bahwa perusahaan harus Penerapan personal selling yang tepat
memberitahukan dan memperkenalkan dalam suatu perusahaan akan memberikan
produknya kepada masyarakat agar manfaat yang besar dalam memasarkan
terdorong untuk membeli produk suatu suatu produknya sehingga peran personal
perusahaan melalui kegiatan promosi. selling sangat penting untuk perusahaan
Misalnya dalam industri perdagangan yang karena pesan yang disampaikan bersifat
begitu ketatnya dalam persaingan individual dan dua arah sehingga, penjual
menuntut perusahaan untuk lebih aktif dapat memberikan informasi mengenai
mempromosikan produknya. Adanya produk yang ditawarkan dan juga dapat
strategi dan pemasaran yang tepat akan mempengaruhi keputusan pembelian dan
membantu para pelaku bisnis dalam meningkatkan penjualan. Tanpa personal
menghadapi era globlalisasi saat ini. selling perusahaan akan sulit memperoleh
Adapun strategi pemasaran modern yang informasi yang terjadi di pasar.
cukup populer saat ini yaitu strategi Adanya personal selling diharapkan
personal selling. calon pembeli dapat mengenal lebih produk
Pada era globalisasi ini akan muncul yang dihasilkan perusahaan dan pada
suatu fenomena baru yakni global akhirnya dapat menimbulkan ketertarikan
consumer (konsumen global). Hal ini akan produk yang ditawarkan oleh
ditandai dengan konsumen yang kritis, perusahaan. Semakin tinggi kunjungan
canggih sehingga muncul permintaan yang yang dilakukan penjual pada konsumen,
beragam dari konsumen sebab, konsumen maka semakin tinggi kemungkinan produk
tidak hanya memperhatikan pada kegunaan yang terjual. Dalam hal ini kemampuan
produk saja melainkan juga dengan tenaga penjual juga sangat menentukan
kualitas, biaya, pengiriman, serta kepuasan terjadinya transaksi penjualan. Dengan
pelanggan itu sendiri sehingga, demikian, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan harus meningkatkan daya personal selling mempunyai peranan yang
saing dengan cara meningkatkan kualitas besar untuk mempengaruhi konsumen
dan kuantitas suatu produk. Hal itu dalam melakukan keputusan pembelian.
dilakukan untuk mempertahankan Dalam personal selling, tenaga penjual
kelangsungan usahanya melalui berbagai harus dapat melakukan teknik penjualan
perbaikan baik dalam hal harga, promosi, sebagai berikut: memilih calon pelanggan
kualitas produk, distribusi, strategi (prospecting), mempelajari calon pelanggan
penjualan maupun pelayanan. (preapproach), pendekatan (approach),
Adanya persaingan yang begitu ketat menceritakan produk (presentation),
akan mendorong suatu perusahaan dalam penanganan keberataan (handling
memperbaiki strategi-strategi yang objection), menutup penjualan (closing),
digunakan untuk mempromosikan dan tindak lanjut setelah penjualan (follow
produknya. Menurut Kotler dan Amstrong up), (Kotler dan Amstrong, 2001).
(2001:112) bahwa personal selling adalah Menurut Assauri (2011:124) bahwa
presentasi pribadi oleh para wiraniaga proses penjualan dapat dikaji melalui
perusahaan dalam rangka mensukseskan pengidentifikasian tingkat yang harus dilalui
penjualan dan membangun hubungan tenaga penjual dalam presentasi
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

penjualannya. Adapun empat teknik yang tahap-tahap tertentu terutama pada


harus dilalui tenaga penjual tersebut, yaitu: pembelian yang bersifat rutin.
pendekatan (approach) terhadap si Personal selling yang terdiri dari
pembeli, penyajian atau presentasi tentang pendekatan, presentasi, penanganan
produk yang dijual kepada calon si pembeli, keberatan dan menutup penjualan
penanganan pertanyaan atau keberatan merupakan hal-hal penting yang perlu
(handling objection) dari calon pembeli, dan diperhatikan oleh tenaga penjual dalam
penutupan transaksi penjualan (closing the menghadapi menawarkan produknya.
sale). Kotler dan Amstrong (2001) Personal selling atau penjualan pribadi
menyatakan bahwa faktor-faktor yang adalah suatu kegiatan promosi secara
mempengaruhi perilaku konsumen adalah langsung antara kedua belah pihak (penjual
faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor dan pembeli) yang pada akhinya terjadi
pribadi, dan faktor psikologis. Keempat pertukaran produk ataupun jasa. Oriflame
faktor tersebut faktor psikologis berkaitan menawarkan produk kosmetik dan
erat dengan personal selling. Adanya perawatan kulit alami berkualitas tinggi
personal selling terdapat pengaruh secara melalui jaringan personal selling, yang
langsung yang timbul dalam pertemuan berbeda dengan sistem retail pada
tatap muka antara penjual dan pembeli, umumnya. Dalam segi pemasarannya
dimana terdapat pengkomunikasian faktor Oriflame dalam memasarkan produknya
yang diperlukan untuk mempengaruhi menggunakan sistem pemasaran personal
keputusan pembelian atau menggunakan selling. Model pemasaran personal selling
faktor psikologis dalam rangka membujuk membantu para tenaga penjual lebih
dan memberikan keberanian pada waktu mudah menjelaskan tentang keunggulan-
pembutan keputusan pembelian dengan keunggulan produknya dengan begitu
tujuan agar terjadi transaksi penjualan, secara langsung dapat mempengaruhi
(Assauri, 2004). calon pelanggan untuk melakukan
pembelian. Di setiap group pemasaran
Prasetijo dan Ihalauw (2005) produk Oriflame memiliki tenaga-tenaga
menyatakan bahwa keputusan pembelian penjual untuk memasarkan produknya
adalah keputusan dalam memilih salah satu dengan cara mengunjungi pembeli. Pada
dari beberapa alternatif pilihan. Hal ini dasarnya tenaga-tenaga penjual tersebut
berarti sebelum terjadi keputusan sebelumnya memperoleh pelatihan terlebih
pembelian, konsumen dihadapkan pada dahulu agar dapat melakukan penjualan
beberapa alternatif pilihan produk. Proses secara efektif dan efisien. Adanya pelatihan
pengambilan keputusan dapat yang sudah didapat sebelumnya berguna
mempengaruhi hasil keputusan pembelian. agar tenaga penjual dapat mempengaruhi
Proses pengambilan keputusan pembelian calon konsumen untuk mengambil
yang dilakukan oleh seseorang, kelompok keputusan membeli produk. Inilah yang
atau organisasi terdiri dari lima tahap yaitu menjadi alasan peneliti memilih perusahaan
pengenalan kebutuhan, pencarian Oriflame khususnya di Queneno Groups
informasi, evaluasi alternatif, keputusan Singaraja karena lebih menekankan
membeli dan perilaku pasca pembelian personal selling dalam memasarkan
(Kotler dan Amstrong, 2001). Tahap produknya dibandingkan promosi lainnya
pertama yang dialami oleh konsumen dan peneliti menjadi terfokus dalam
adalah pengenalan kebutuhan, tahap kedua melakukan penelitian ini.
adalah pencarian informasi, tahap (1) Pendekatan (approach)
selanjutnya yakni evaluasi alternatif, setelah Kotler dan Amstrong (2001) menyatakan
itu konsumen sampai pada tahap keempat bahwa dalam langkah pendekatan
yaitu keputusan pembelian. Setelah (approach), wiraniaga harus mengetahui
memutuskan untuk membeli, konsumen bagaimana cara menemui dan menyapa
akan berada pada tahap perilaku pasca pembeli serta menjalin hubungan untuk
pembelian. Hal ini tidak terjadi pada semua merintis awalan yang baik. Langkah ini
kasus. Konsumen mungkin saja melibatkan penampilan wiraniaga, kata-kata
melewatkan, membalik atau mengulangi pembukaan, dan penjelasan lanjut. Boone
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

dan Kurtz (2002:151-152) menyatakan (4) Menutup penjualan (closing the sale)
bahwa tenaga penjual yang sukses adalah Kotler dan Amstrong (2001) menyatakan
mereka yang membuat persiapan secara bahwa setelah mengatasi keberatan
seksama, menganalisis semua data yang prospek, sekarang wiraniaga dapat
tersedia tentang lini-lini produk yang mencoba menutup penjualan. Menutup
dibutuhkan konsumen dan informasi- penjualan yang dimaksud dalam proses
informasi lain yang berhubungan sebelum personal selling dimana wiraniaga
melakukan kontak awal. Oleh karena itu, menanyakan apa yang hendak dipesan
sebelum tenaga penjual mengunjungi calon oleh konsumen. Menurut Boone dan Kurtz
konsumen, ia harus bisa memilih waktu (2002:154) menyatakan bahwa titik penting
yang tepat sehingga tidak mengganggu dalam hubungan penjualan waktu saat
aktifitas calon konsumen dan calon tenaga penjualan meminta prospek untuk
konsumen tertarik untuk membeli produk membeli secara aktual adalah penutupan
yang ditawarkan oleh tenaga penjual. (closing) atau terjadinya transaksi. Menurut
(2) Presentasi (presentation) Philip Kotler (1995) menyatakan bahwa
Kotler dan Amstrong (2001) menyatakan wiraniaga perlu mengenal beberapa
bahwa dalam langkah personal selling ini pertanda dari pembeli yang sudah
seorang wiraniaga menceritakan riwayat menunjukkan sikap ingin menutup
produk kepada pembeli, menunjukkan pembelian, seperti gerakan fisik,
bagaimana produk akan menghasilkan atau pernyataan atau komentar, dan pertanyaan-
menghemat uang bagi pembeli. Wiraniaga pertanyaan.
menguraikan fitur-fitur produk namun, tetap
Personal selling salah satu alat
berkonsentrasi pada pengungkapan
promosi tentunya merupakan ujung tombak
manfaat produk bagi pelanggan. Untuk itu
bagi perusahaan yang menetapkannya
wiraniaga harus mempunyai kemampuan dalam menghadapi dunia persaingan pada
mendengarkan dan memecahkan masalah pasar yang dituju. Menurut Shimp
dengan baik.
(2000:281) tujuan utama personal selling
(3) Penanganan keberatan (handling adalah mendidik para pelanggan,
objection) menyediakan produk yang berguna dan
Kotler dan Amstrong (2001) menyatakan bantuan pemasaran, serta memberikan
bahwa dalam penanganan keberatan pelayanan purna jual dan dukungan kepada
wiraniaga harus menyelididki keberatan para pembeli. Menurut Philip Kotler
calon konsumen dengan menggunakan (1995:336) tiga aspek penting dari
pendekatan positif, mengklarifikasi dan penjualan tatap muka yakni kewiraniagaan
menggali keberatan yang tersembunyi, (salesmanship), negosiasi, dan manajemen
meminta pembeli untuk menjelaskan tata hubungan. Dari uraian di atas kriteria
keberatannya, menggunakan keberatan personal selling dapat disimpulkan bahwa
sebagai peluang untuk memberikan kriteria personal selling harus dimiliki oleh
informasi lebih banyak dan mengubah para tenaga penjual karena, mereka yang
keberatan menjadi alasan untuk membeli. secara langsung mengadakan kontak
Setiap wiraniaga membutuhkan pelatihan dengan konsumen sehingga, hubungan
dalam hal keterampilan mengatasi yang baik pun diharapkan dapat terjadi
keberatan Menurut Philip Kotler (1995) antara perusahaan dan pelanggan.
menyatakan bahwa untuk menangani
penolakan-penolakan ini wiraniaga harus Perilaku konsumen merupakan
memperlakukan pembeli dengan aktivitas yang berhubungan dengan
pendekatan positif, minta pembeli konsumsi atau pembelian barang dan jasa
menjelaskan sebab penolakannya, oleh individu, kelompok atau organisasi
mengajukan pertanyaan sedemikian rupa tertentu. Perilaku konsumen berhubungan
sehingga, memaksa pembeli untuk dengan alasan yang mempengaruhi
memberi alasan penolakannya,
konsumen dalam memilih, membeli,
menyangkal kebenaran alasan penolakan
pembeli atau berusaha mengubah alasan menggunakan ataupun membuang barang
penolakan menjadi alasan agar membeli. dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

kebutuhan dan keinginan pribadi, kelompok Pada umumnya, kesulitan dalam


atau organisasi. Perilaku Konsumen adalah menawarkan barang-barang yang dialami
sejumlah tindakan nyata konsumen yang oleh pihak tenaga penjual sangat
mempengaruhi pencapaian target
dipengaruhi oleh faktor kejiwaan
penjualan. Kesulitan yang terjadi pada
(psikologis) dan faktor luar (eksternal) yang pihak tenaga penjual meliputi penolakan
mengarahkan mereka untuk memilih dan dari pihak calon konsumen. Oriflame adalah
mempergunakan barang-barang yang perusahaan yang bergerak dalam bidang
diinginkannya (Amirullah, 2002:3). kosmetik yang memanfaatkan penjualan
Pembelian terhadap barang atau jasa personal (personal selling) didalam
jarang disebabkan oleh satu motif saja. memasarkan produknya. Oriflame untuk
Berbagai motif pembelian bisa menjadi memiliki sistem manajemen yang baik
alasan seseorang untuk membeli suatu produk-produk yang berkualitas tinggi dan
barang atau jasa dan bahkan motif tersebut sistem perencanaan pemasaran yang
sering bertentangan satu sama lain, matang, adil dan transparan. Investasi
sehingga konsumen perlu memutuskan dalam hal-hal tersebut tentunya diharapkan
dengan tepat barang atau jasa yang akan berjalan secara efektif, bermanfaat atau
dibelinya. Adanya beragam motif tersebut menguntungkan bagi perusahaan.
menyebabkan perilaku pembeli juga dapat Dalam penelitian ini akan dibahas
berubah. Perubahan perilaku pembeli bisa tentang pemasaran personal selling
disebabkan karena motif pribadinya yang sehingga, dapat memberikan informasi dan
bertambah kuat atau lemah, perubahan kontribusi dalam merumuskan kebijakan
tingkat pendapatan, perubahan tahap daur yang terkait personal selling dan
hidup keluarga dan faktor-faktor lainnya. memanfaatkannya sebagai keunggulan
Hal ini memicu timbul kesukaran dalam bersaing. Selain itu, personal selling juga
memahami perilaku konsumen, namun diharapkan dapat memberikan gambaran
tidak seharusnya menghalangi keberhasilan yang jelas tindakan yang seharusnya
pemasaran. dilakukan tenaga penjual saat melakukan
Adanya personal selling diharapkan personal selling agar konsumen tertarik
calon pembeli dapat mengenal lebih produk membeli produk yang ditawarkan.
yang dihasilkan perusahaan dan pada Dari permasalahan tersebut, peneliti
akhirnya dapat menimbulkan ketertarikan tertarik untuk meneliti masalah yang terkait
akan produk yang ditawarkan oleh dengan pemasaran personal selling yang
perusahaan. Semakin tinggi kunjungan diterapkan oleh perusahaan Oriflame
yang dilakukan penjual pada konsumen, sehingga, penulis tertarik mengadakan
maka semakin tinggi kemungkinan produk penelitian dengan judul Pengaruh
yang terjual. Dalam hal ini kemampuan Personal Selling Terhadap Keputusan
tenaga penjual juga sangat menentukan Pembelian Produk Oriflame di Queneno
terjadinya transaksi penjualan. Group Singaraja Tahun 2014.

METODE
Penelitian ini dilakukan untuk Adapun variabel-variabel yang dapat
mengetahui pengaruh personal selling dilibatkan dalam penelitian ini adalah
(pendekatan, presentasi, penanganan personal selling terdiri dari pendekatan (X1),
keberatan, menutup penjualan) terhadap presentasi (X2), penanganan keberatan
keputusan pembelian. Sehubungan dengan (X3), menutup penjualan (X4) sebagai
hal itu, maka dalam pelaksanaan penelitian variabel bebas dan keputusan pembelian
ini akan menggunakan jenis penelitian (Y) sebagai variabel terikat. Guna
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. mendukung keabsahan data maka secara
Metode pengumpulan data yang digunakan rinci tempat penelitian pada Queneno
adalah metode survai dengan Group Singaraja yang dilakukan oleh
menggunakan kuesioner sebagai sumber tenaga penjual Queneno Group Singaraja.
data. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

dalam penelitian adalah konsumen dari yang berbelanja pada Queneno Group
Queneno Group Singaraja, sedangkan Singaraja.
yang menjadi objek penelitian adalah Menurut Sumarni dan Salamah
personal selling (pendekatan, presentasi, (2006:65), validitas menunjukkan sejauh
penanganan keberatan, menutup mana ketepatan, kesesuaian, atau
penjualan) dan keputusan pembelian pada kecocokan suatu alat untuk mengukur apa
Queneno Group Singaraja. Jenis data yang akan diukur. Menurut Sumarni dan
dalam penelitian ini adalah data kuantitatif Salamah (2006:65), reliabilitas
berupa angka-angka jawaban responden menunjukkan konsistensi atau kemantapan
mengenai kuesioner personal selling dan penggunaan alat ukur dalam penelitian,
keputusan pembelian pada Queneno Group baik ditinjau dari waktu ke waktu maupun
Singaraja. Data primer dalam penelitian ini dari kondisi satu dengan kondisi yang lain.
berupa kuesioner personal selling dan
keputusan pembelian pada Queneno Group HASIL DAN PEMBAHASAN
Singaraja. HASIL PENELITIAN
Data dalam penelitian ini dikumpulkan Pengaruh parsial pendekatan
dengan kuisioner mengenai personal selling terhadap keputusan pembelian produk
dari segi pendekatan, presentasi, Oriflame dianalisis dengan menggunakan
penanganan keberatan, menutup penjualan uji statistik t melalui program SPSS 16,0 for
dan keputusan pembelian. Instrumen windows. Hasil uji statistik t dapat dilihat
pengumpulan data yang digunakan adalah pada Tabell 4.1 berikut ini.
angket dalam bentuk checklist. Kuisioner
dibuat dengan menggunakan skala likert. Tabel 4.1 Hasil Uji t untuk pendekatan
Responden menentukan tingkat terhadap keputusan pembelian
persetujuan mereka terhadap suatu
pernyataan dengan memilih salah satu dari
Variabel Nilai Nilai p-value
pilihan yang tersedia.
Populasi dalam penelitian adalah thitung ttabel
seluruh konsumen Queneno Group Produk 4,945 1,661 0,000
Singaraja. Santoso (2002:94) bila sampel
penelitian tidak bisa dihitung dalam jumlah
yang pasti, maka jumlah sampel yang Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa
dianjurkan antara 50-100 sampel. pendekatan secara parsial berpengaruh
Berdasarkan hal tersebut dan untuk signifikan terhadap keputusan pembelian,
efisiensi tenaga, waktu dan biaya maka
karena nilai thitung > ttabel dan p-value < =
besarnya sampel yang digunakan dalam
penelitian ini mengambil sampelnya adalah 0,05. Variabel pendekatan diperoleh nilai
100 responden yang dirasakan sudah thitung 4,945 pada tingkat signifikan 0,000
cukup untuk mewakili populasi. sedangkan nilai ttabel pada tingkat signifikan
Teknik pengambilan sampel yang 0,05 dengan df 100 sebesar 1,661 berarti
digunakan dalam penelitian ini adalah nilai thitung > ttabel atau 4,945 > 1,661 dan p-
insidental random sampling. Menurut value < sehingga menolak H0 dan
Sugiyono (2012) insidental random
menerima Ha ini berarti pendekatan (X1)
sampling merupakan teknik penentuan
sampel yang dilakukan secara kebetulan, berpengaruh signifikan secara parsial
yaitu siapa yang secara kebetulan bertemu terhadap keputusan pembelian.
dengan peneliti dan dipandang orang yang Pengaruh parsial presentasi terhadap
kebetulan itu cocok dijadikan sebagai keputusan pembelian produk Oriflame
sumber data, maka orang tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan uji statistik
digunakan sebagai sampel. Teknik t melalui program SPSS 16,0 for windows.
pengambilan sampel dengan insidental
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada Tabel
random sampling dalam penelitian ini
digunakan pada saat mencari sampel dan 4.2 berikut ini.
memberikan kuesioner kepada konsumen
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

Tabel 4.2 Hasil Uji t untuk presentasi 1,661 dan p-value < sehingga menolak
terhadap keputusan pembelian H0 dan menerima Ha ini berarti
penanganan keberatan (X3) berpengaruh
Variabel Nilai Nilai p-value signifikan secara parsial terhadap
thitung ttabel keputusan pembelian.
Produk 2,837 1,661 0,006 Pengaruh parsial menutup penjualan
terhadap keputusan pembelian produk
Oriflame di Queneno Group Singaraja
Berdasarkan hasil analisis pada tabel dianalisis dengan menggunakan uji statistik
4.2 menunjukkan bahwa presentasi secara t melalui program SPSS 16,0 for windows.
parsial berpengaruh signifikan terhadap Hasil uji statistik t dapat dilihat pada Tabel
keputusan pembelian, karena nilai thitung > 4.4 berikut ini.
ttabel dan p-value < = 0,05. Variabel
presentasi diperoleh nilai thitung 2,837 pada
Tabel 4.4 Hasil Uji t untuk menutup
tingkat signifikan 0,006 sedangkan nilai
penjualan terhadap keputusan pembelian
ttabel pada tingkat signifikan 0,05 dengan df
100 sebesar 1,661 berarti nilai thitung > ttabel
atau 2,837 > 1,661 dan p-value < Variabel Nilai Nilai p-value
sehingga menolak H0 dan menerima Ha ini thitung ttabel
berarti presentasi (X2) berpengaruh Produk 4,098 1,661 0,000
signifikan secara parsial terhadap
keputusan pembelian.
Pengaruh parsial penanganan Berdasarkan hasil analisis pada tabel
keberatan terhadap keputusan pembelian 4.4 memperlihatkan bahwa menutup
produk Oriflame di Queneno Group penjualan secara parsial berpengaruh
Singaraja dianalisis dengan menggunakan signifikan terhadap keputusan pembelian,
uji statistik t melalui program SPSS 16,0 for karena nilai thitung > ttabel dan p-value < =
windows. Hasil uji statistik t dapat dilihat 0,05. Variabel menutup penjualan diperoleh
pada Tabel 4.3 berikut ini. nilai thitung 4,098 pada tingkat signifikan
0,000 sedangkan nilai ttabel pada tingkat
Tabel 4.3 Hasil Uji t untuk penanganan signifikan 0,05 dengan df 100 sebesar 1,661
keberatan terhadap keputusan pembelian berarti nilai thitung > ttabel atau 4,098 > 1,661
dan p-value < sehingga menolak H0 dan
Variabel Nilai Nilai p-value menerima Ha ini berarti menutup penjualan
thitung ttabel (X4) berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap keputusan pembelian.
Produk 4,168 1,661 0,000
Personal selling merupakan
presentasi pribadi oleh para wiraniaga
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa (tenaga penjual) perusahaan dalam rangka
pendekatan secara parsial berpengaruh mensukseskan penjual dan membangun
signifikan terhadap keputusan pembelian, hubungan dengan pelanggan. Berdasarkan
karena nilai thitung > ttabel dan p-value < = hasil analisis data tentang pengaruh
0,05. Variabel penanganan keberatan personal selling terhadap keputusan
diperoleh nilai thitung 4,168 pada tingkat pembelian produk Oriflame di Queneno
signifikan 0,000 sedangkan nilai ttabel pada Group Singaraja diperoleh hasil yang dapat
tingkat signifikan 0,05 dengan df 100 sebesar dilihat pada Tabel 4.5
1,661 berarti nilai thitung > ttabel atau 4,168 >
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

Tabel 4.5 Hasil Analisis Model Summary analisis koefisien beta dengan hasil yang
dan Uji F dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Persamaan garis regresi yang dapat


R Adjusted F F p-
dibuat untuk menggambarkan pengaruh
R Square hitung tabel value personal selling terhadap keputusan
pembelian produk Oriflame di Queneno
0,887 0,777 87,401 2,47 0,000 Group Singaraja adalah sebagai berikut.

= -3,254 + 0,373X1 + 0,166X2 + 0,335X3 +


Berdasarkan Tabel 4.5 dapat 0,333X4
diketahui nilai koefisien korelasi (R) antara
variabel personal selling terhadap Keterangan:
= keputusan pembelian,
keputusan pembelian adalah sebesar
X1 = pendekatan,
0,887. Hal ini menjelaskan bahwa personal X2 = presentasi,
selling berkorelasi positif terhadap X3 = penanganan keberatan,
keputusan pembelian produk Oriflame di X4 = menutup penjualan.
Queneno Group Singaraja.
Melalui hasil uji F dapat diketahui Tabel 4.6 Koefiien Beta
bahwa nilai Fhitung sebesar 87,401
sedangkan nilai Ftabel sebesar 2,47. Nilai Unstandardized
Model Coefficients
Fhitung dibandingkan dengan nilai Ftabel
menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel sehingga B Std. Error
personal selling yang terdiri dari (Constant) -3,254 1,081
pendekatan, presentasi, penanganan
keberatan dan menutup penjualan Pendekatan 0,373 0,076
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Presentasi 0,166
keputusan pembelian produk Oriflame di 0,059
Queneno Group Singaraja. Penanganan 0,335 0,080
Melalui koefisien Adjusted R Square keberatan
diketahui besarnya pengaruh simultan Menutup 0,333 0,081
personal selling yang terdiri dari penjualan
pendekatan, presentasi, penanganan
keberatan dan menutup penjualan Persamaan garis regresi tersebut
terhadap keputusan pembelian produk mengartikan bahwa pada saat nilai X1
Oriflame di Queneno Group Singaraja (pendekatan), X2 (presentasi), X3
adalah sebesar 0,777 atau 77,7% dengan (penanganan keberatan) dan X4 (menutup
p-value = 0,000 < = 0,05, sedangkan penjualan) bernilai 0 atau konstan, maka
pengaruh faktor lain sebesar 0,223 atau nilai Y (keputusan pembelian) sebesar -
22,3%. Hal ini berarti bahwa personal 3,254. Setiap ada kenaikan variabel bebas
selling yang terdiri dari pendekatan, baik X1 (pendekatan), X2 (presentasi), X3
presentasi, penanganan keberatan dan (penanganan keberatan), dan X4 (menutup
menutup penjualan secara serempak penjualan) sebesar satu maka akan
berperan dalam mempengaruhi keputusan meningkatkan Y (keputusan pembelian)
pembelian produk Oriflame di Queneno sebesar nilai koefisien beta masing-masing
Group Singaraja. variabel bebas dikalikan dengan besarnya
Berdasarkan pengolahan data, untuk kenaikan yang terjadi. Setiap terjadi
mengetahui persamaan garis regresi kenaikan X1 (pendekatan) sebesar satu,
pengaruh personal selling terhadap maka akan meningkatkan Y (keputusan
keputusan pembelian produk Oriflame di pembelian) sebesar 0,373 atau 37,3%.
Queneno Group Singaraja digunakan Setiap terjadi kenaikan X2 (presentasi)
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

sebesar satu, maka akan meningkatkan Y dengan personal selling terdapat pengaruh
(keputusan pembelian) sebesar 0,166 atau secara langsung yang timbul dalam
16,6%. Setiap terjadi kenaikan X3 pertemuan tatap muka antara penjual dan
(penanganan keberatan) sebesar satu, pembeli, dimana terdapat
maka akan meningkatkan Y (keputusan pengkomunikasian fakta yang diperlukan
pembelian) sebesar 0,335atau 33,5%. untuk mempengaruhi keputusan pembelian
Setiap terjadi kenaikan X4 (menutup atau menggunakan faktor psikologi dalam
penjualan) sebesar satu, maka akan rangka membujuk dan memberikan
meningkatkan Y (keputusan pembelian) keberanian pada waktu pembuatan
sebesar 0,333 atau 33,3%, Hal ini berarti keputusan pembelian dengan tujuan agar
semakin kompetitif personal selling yang terjadi transaksi penjualan. Selain itu
dimiliki oleh tenaga penjual produk Oriflame menurut Swastha dan Irawan (2000:352)
maka semakin mampu mempengaruhi menyatakan bahwa dalam personal selling
keputusan pembelian produk Oriflame di terjadi interaksi secara langsung saling
Queneno Group Singaraja, sebaliknya bertatap muka. Komunikasi yang dilakukan
semakin rendah personal selling tersebut kedua belah pihak bersifat individual dan
maka semakin rendah keputusan dua arah sehingga dapat langsung
pembelian produk Oriflame di Queneno memperoleh tanggapan sebagai umpan
Group Singaraja. balik tentang kebutuhan dan keinginan
pembeli. Adanya interaksi langsung ini
PEMBAHASAN dapat dipakai oleh penjual untuk membujuk
Berdasarkan data yang diolah dengan dan mempengaruhi konsumen untuk
program SPSS 16,0 for windows, mengenai melakukan keputusan pembelian sehingga
pengaruh personal selling secara parsial terjadi transaksi penjualan.
terhadap keputusan pembelian di Queneno
Group Singaraja, hasil analisis parsial
menunjukan bahwa personal selling dari
SIMPULAN DAN SARAN
segi pendekatan, presentasi, penanganan
keberatan, menutup penjualan berpengaruh SIMPULAN
signifikan secara parsial terhadap Berdasarkan hasil penelitian dan
keputusan pembelian di Queneno Group pembahasan maka dapat disimpulkan
Singaraja. bahwa Pendekatan berpengaruh secara
Variabel yang memiliki nilai paling parsial terhadap keputusan pembelian
tinggi adalah variabel pendekatan, hal ini produk Oriflame di Queneno Group
mengindikasikan bahwa konsumen lebih Singaraja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
mempertimbangkan kesan pertama, thitung > ttabel atau 4,945 > 1,661 dan p-value
bertemu dan menyapa dibandingkan < 0,05. Presentasi berpengaruh secara
dengan presentasi, penanganan keberatan, parsial terhadap keputusan pembelian
dan menutup penjualan dalam memutuskan produk Oriflame di Queneno Group
membeli produk Oriflame di Queneno Singaraja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
Group Singaraja. thitung > ttabel atau 2,837 > 1,661 dan p-value
Hasil penelitian mengenai pengaruh < 0,05. Penanganan keberatan
personal selling terhadap keputusan berpengaruh secara parsial terhadap
pembelian produk Oriflame di Queneno keputusan pembelian produk Oriflame di
Group Singaraja, menunjukan bahwa Queneno Group Singaraja. Hal ini
personal selling berpengaruh signifikan ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel atau
secara simultan terhadap keputusan 4,168>1,661 dan p-value < 0,05.
pembelian di Queneno Group Singaraja. Menutup penjualan berpengaruh secara
Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian parsial terhadap keputusan pembelian
Ricky (2006) yang menyatakan bahwa produk Oriflame di Queneno Group
terdapat pengaruh yang signifikan secara Singaraja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
simultan dari personal selling terhadap thitung> ttabel atau 4,098>1,661 dan p-value<
keputusan pembelian. Hal ini mendukung 0,05. Personal selling berpengaruh secara
teori yang dikemukakan oleh Assauri (2004) simultan terhadap keputusan pembelian
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

produk Oriflame di Queneno Group Strategi. Jakarta: PT Raja Grafindo


Singaraja sebesar 77,7% sedangkan Persada.
sebesar 22,3% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diungkap dalam penelitian -------. 2011. Manajemen Pemasaran Dasar
ini. Hal ini berarti personal selling yang Konsep dan Strategi. Jakarta: PT Raja
terdiri dari pendekatan, presentasi, Grafindo Persada.
penanganan keberatan dan menutup
penjualan secara serempak berperan Boone dan Kurtz. 2002. Pengantar Bisnis.
dalam mempengaruhi keputusan pembelian Jilid 2, alih Bahasa Oleh Fradinsyah
produk Oriflame di Queneno Group Anwar dkk. Jakarta:Erlangga.
Singaraja.
Kotler & Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip
SARAN Pemasaran. Terjemahan Damos
Berdasarkan simpulan diatas, maka Sihombing. Principles of Marketing.
dapat dikemukakan beberapa saran 1999. Jilid 1. Edisi Kedelapan. Jakarta:
sebagai berikut. Produk Oriflame Erlangga.
diharapkan tetap menggunakan teknik Kotler, Philip. 1995. Manajemen
personal selling secara tepat dalam upaya Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
meningkatkan keputusan konsumen dalam Implementasi dan Pengendalian.
pembelian produk Oriflame. Hal ini Terjemahan Hermawan, Ancella
disebabkan karena personal selling baik Anitawati. Edisi Kedelapan. Jakarta:
dari teknik pendekatan, presentasi, Salemba Empat.
penanganan keberatan, dan menutup
penjualan memberikan pengaruh yang Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw.
positif terhadap keputusan pembelian. 2005. Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
Beberapa hal yang dapat ANDI Offset.
dilakukan oleh tenaga penjual untuk
meningkatkan personal selling ini adalah (a) Ricky. 2006. Pengaruh Personal Selling
melakukan pendekatan secara baik dan Terhadap Keputusan Pembelian
tepat pada waktunya, (b) melakukan Produk Rokok Merek Sampoerna A-
presentasi dengan baik dan sopan (c) Mild di Beberapa Hotel di Kota Medan.
menanyakan penanganan keberatan Tersedia pada http://
kepada konsumen dengan ramah dan repository.usu.ac.id/ bitstream/
meyakinkan (d) menutup penjualan dengan 123456789/ 11148/ 1/ 000502095. pdf.
menanyakan pesanan secara tepat. (diakses tanggal 11 April 2014)
Bagi peneliti lain yang bermaksud
melakukan penelitian di bidang manajemen Santoso, Singgih. 2002. Statistik Multivariat.
strategik dan manajemen pemasaran pada Jakarta: Penerbit PT Elex Media
suatu perusahaan, diharapkan untuk Komputindo.
melakukan penelitian lebih lanjut dan
mendalam terkait dengan pengaruh Shimp, Terence A. 2000. Periklanan
personal selling terhadap keputusan Promosi Dan Aspek Tambahan
pembelian dengan metode penelitian yang Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid 2
sama dan perusahaan yang berbeda guna Alih Bahasa Oleh Dwi Kartini. Jakarta:
keberlakuan temuan ini secara lebih luas. Erlangga.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


DAFTAR PUSTAKA Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni.
2006. Metodologi Penelitian Bisnis.
Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Yogyakarta: ANDI Offset.
Pemasaran Dasar Konsep dan
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

Swastha, Basu dan Irawan. 2000.


Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Liberty.

Anda mungkin juga menyukai