Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS MEDAN AREA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


ADMINISTRASI PUBLIK
SEMESTER GANJIL
TA 2021/2022

Nama : Dian Hardiati


NPM : 198520020
Mata Kuliah : Manajemen Risiko
Dosen : Siti Khadijah, SE, M.Si.

Tugas kuliah :
Cari satu contoh manajemen risiko mengenai kejadian berisiko yang terjadi pada perusahaan
termasuk solusi yang dilakukan perusahaan tersebut masih belum selesai, uraikan bagaimana
seharusnya perusahaan tersebut menanganinya.

Jawab :
 Kasus Nokia Corporation Manajemen Risiko
1. Penetapan Konteks
Nokia adalah perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi perusahaan telekomunikasi
terbesar di Finlandia dan dunia. Pada tahun 1990 Nokia berhasil menghasilkan produk-produk
telekomunikasi yang dapat diterima oleh pasar, mulai dari telepon genggam seperti perangkat
telekomunikasi lainnya seperti HLR, MSC, BSC, RNC dan lain-lain. Kesuksesan Nokia tidak
diperoleh dengan instan, melainkan melalui proses trial & error yang panjang, Nokia melakukan
kesalahan dan belajar dari kesalahan-kesalahan mereka sehingga Nokia mampu menghasilkan
inovasi-inovasi yang berhasil membuat mereka merajai pasar telepon genggam selama 14 tahun
sebelum tahtanya direbut oleh Samsung. Nokia sangat memegang prinsip tradisi di peursahaan
mereka dan tak ingin merubahnya, hal itu membuat Nokia bergerak sangat lambat dalam
mencapai produksinya. Selalu mengabaikan dan tidak mendengarkan masukan dari konsumen
apa yang perlu dan dibutuhkan para konsumen mereka.
a. Kondisi Eksternal dan Internal
 Nokia dan Kompetitornya ( Samsung, Apple, HTC dll)
 Kemampuan Nokia berinovasi
 Perkembangan gaya hidup masyarakat
2. Identifikasi Risiko
a) Nokia dan Kompetitornya
Faktor penyebabnya yang membuat Nokia kalah saing dengan kompetitornya
adalah Nokia hanya fokus pada desain hardware yang baik tanpa memerhatikan
dan memperhitungkan pengembangan software. Dan pada saat Nokia masih
konsisten menggeluti desain hardwarenya, kompetitir-kompetitornya seperti
Apple dan Samsung telah mengembangkan baik hardware dan software untuk
menciptakan sebuah ponsel pintar yang dapat melakukan apapun.
b) Kemampuan Nokia berinovasi
Kemampuan Nokia dalam berinovasi tidak perlu diragukan lagi, dengan
dukungan riset yang baik dan kemampuan dalam melihat apa yang diinginkan
pelanggan membuat nokia menjadi telepon genggam nomor 1 selama 14 tahun.
Namun setalah mengalami berbagai perubahan yang terjadi karena hadirnya
Apple yang mengeluarkan telepon genggam layer sentuh yang didukung oleh OS
Adroid milik Google membuat reputasi Nokia hancur dan pleanggan setia
berpindah alih ke Apple dan Samsung karena inovasi dan reputasi. Nokia
mengalami yang Namanya dilemma inovator yang membuat Nokia terlena dan
ragu untuk membuat inovasi yang drastic karena khawatir inovasinya akan
menghantam produk utamnya yang pada saat itu masih laku dipasaran.
c) Perkembangan gaya hidup masyarakat
Perkembangan gaya hidup masyarakat pastilah berubah dari waktu ke waktu,
untuk memenuhi kebutuhan konsumen Nokia terus melakukan riset dan
mengeluarkan model-model produk baru agar masyarakat tidak meninggalkan
merk Nokia. Namun hal tersebut tak berlangsung lama, karena kebutuhan
masyarakat yang seiring berubah, Nokia masih pada tahap hanya memerhatikan
dan meningkatkan hardware pada produk mereka dan tidak meningkat fitur
software yang harus membaut masyarakat betah dengan merk yang Nokia
keluarkan. Nokia terus berinonasi dan akan tetap akan mendapatkan hati
masyarakat, namun hal tersebut membuat masyarakat menganggap Nokia masih
menjadi telepon genggam hanya untuk digunakan untuk telepon dan sms dan
bukan produk yang multifungsi seperti gadget yang memilki kemampuan luas.

3. Analisis Risiko
a. Nokia dan Kompetitornya
Tingkat kemungkinan terjadi tinggi karena faktor penyebabnya dapat dilihat dari hal
ini banyak faktor yang menjadi penyebabnya yaitu : kurangnya mengambil tindakan
dalam berinovasi, kurang dalam pengembangan perangkat seperti software dan telat
dalam perkembangan inovasi. Terlalu menghabiskan waaktu dalam desain hardware
yang dikembangkan.
b. Kemampuan Nokia berinovasi
Tinkat kemungkinan ini rentan dan Nokia mengalami penghambatan yang namanya
dilema inovator yang membuat Nokia terlena dan ragu untuk membuat inovasi yang
drastis karena khawatir inovasinya akan menghantam produk utamnya yang pada
saat itu masih laku dipasaran dan tingkat pengaruhnya pada sasaran sangat tinggi.

c. Perkembangan gaya hidup masyarakat


Tingkat kemungkinan masyarakat berpindah merek atau produk yang dihasilkan
Nokia sangat tinggi, kita bisa lihat dari perkembangan masyarakat yang harus
memenuhi kebutuhannya dan tingkat pengaruhnya bakalan terus menyebar. Hal ini
membuat Nokia akan semakin tersingkir dari pasaran telepon genggam yang canggih.

4. Evaluasi Risiko
Rata-rata tingkat kemungkinan dari hasil menganalisis risiko pada tahap kemungkinan
tinggi dan sedang. Karena di dalam hal itu semua terdapat kerugian yang Nokia alami
selama bersaing dengan kompetitor, kurang tanggapnya dalam berinovasi dan
perkembangan dimasyarakat semakin laju.

5. Mitigasi Risiko
 Pengembangan Produk
Dalam hal ini Nokia terus membuat dan mendesain hardware produk mereka
yang superior dan mencoba mengejar ketertinggalan telepon genggam dengan
layer sentuh dan membuat menjadi ponsel pintar.
 Menjalin Kerjasama dengan Microsoft
Nokia membuat suatu system operasi bersama dengan Microsoft dan
menciptakan os Bernama Windows Phone dan mencoba memperkenalkan lagi ke
masyarakat.
 Tetap Optimis
Perusahaan Nokia tetap optimis dengan berkembangan hardware yang mereka
ciptakan dan hal itu membuat mereka menjadi superior.
 Melihat peluang di masyarakat
Nokia terus berinovasi dan membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan
dimasyarakat dan menciptakan produk yang terbaik dari perusahaan tersebut.
Nokia sebaiknya melakukan mengukur seberapa banyak sebuah produk atau jasa yang digunakan
oleh para konsumen disbanding jumlah total pasar untuk produk yang ditawarkan dipasar dan
pengembangan produk yang lebih agresif dengan melakukan penyempurnaan produknya dengan
disertai marketing yang tepat agar mindset masyarakat mengenai Nokia dapat secepatnya
bergeser.
Namun berbagai cara sudah dilakukan oleh Perusahaan Nokia dalam menghadapi risiko yang
terjadi dan membuat perusahaan ini perlahan-lahan redup dipasaran telekomunikasi. Maka kita
harus belajar dari kejadian ini yang harus dihadapi akan selalu baik untuk mempertahankan nilai-
nilai lama yang baik dan masih relevan, namun ketika sebuah nilai tersebut sudah tidak relevan dan
harus diganti maka akan ada baiknya kita beradaptasti. Seperti sebuah pepatah arab menyebutkan
“al muhafadhotu ala qodimi sholih wal akhdu bil jadidi aslah” yang artinya: menjaga sesuatu yang
lama itu baik, dan mengambil sesuatu yang baru itu lebih baik”.

Anda mungkin juga menyukai