UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018 317
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
D
atau lebih murah dari pasaran untuk menarik minat
engan adanya perkembangan teknologi dan
konsumen.
informasi mempermudah masyarakat Indonesia
untuk mendapatkan informasi dan wawasan mengenai Produk-produk kosmetik saat ini beraneka ragam
produk dan barang kebutuhan dalam kehidupan jenis dan merek, dan rata-rata setiap hari dikonsumsi
sehari-hari. Salah satu perkembangan teknologi dan oleh wanita, mulai dari anak-anak, remaja dan wanita
informasi tersebut adalah media internet. Internet biasa. Banyak pilihan kosmetik pemutih wajah yang
menjadi media bagi masyarakat untuk mengetahui dapat dibeli dan dikonsumsi oleh mayoritasnya
berbagai macam informasi dan barang-barang wanita khususnya ibu-ibu, dan remaja putri. Tingkat
kebutuhan masyarakat. konsumerisme yang tinggi terhadap kosmetik ini tidak
disia-siakan begitu saja oleh pelaku usaha, hal ini
Kondisi ini yang menyebabkan jarak bukan
merupakan peluang bisnis yang banyak medatangkan
lagi hambatan dalam dunia bisnis. Perkembangan
keuntungan yang besar. Pelaku usaha tidak hanya
mencolok teknologi internet membuat suatu produk
dalam negeri tapi juga dari luar negeri seperti produk-
dapat dipasarkan secara global dalam situs web,
produk kosmetik Negara tetangga seperti Taiwan,
sehingga setiap orang dari seluruh penjuru dunia
Cina, Singapura, Thailand, Phlipina dan beberapa
dapat langsung mengakses situs tersebut untuk
negara tetangga lainnya. Namun apakah semua
melakukan transaksi online.
produk kosmetik pemutih wajah yang di produksi
Peluang jual beli dengan menggunakan media oleh pelaku usaha aman untuk di konsumsi oleh
e-commerce atau dikenal dengan jual beli online ini wanita. Mengingat bahan-bahan yang terkandung
tidak disia-siakan oleh para pengusaha dan pedagang pada produk kosmetik pemutih wajah tidak semuanya
produk kosmetik untuk dapat memasarkan produk- aman untuk dikonsumsi oleh konsumen terutama
produknya kepasaran. Sasaran konsumen produk wanita, bukannya malah akan menambah cantik dan
kosmetik adalah perempuan, karena wanita lebih putih tapi malah sebaliknya akan terserang kanker
banyak menggunakan kosmetik dalam kehidupannya kulit atau penyakit lainnya.
sehari-hari dalam beraktifitas.
Banyak kerugian yang ditimbulkan dengan
Dengan adanya jual beli online memberikan beredarnya produk-produk kosmetik pemutih wajah
kemudahan bagi pengusaha dan penjual untuk tapi bahaya ini tidak disadari oleh kaum wanita.
memamerkan produk-produk kosmetik dengan Demi mendapatkan kulit wajah yang putih, para
berbagai merek, baik yang berasal dari luar negeri wanita menggunakan cara-cara instan yaitu dengan
maupun produk kosmetik produksi dalam negeri. mengkonsumsi produk pemutih berupa cream
Dengan banyaknya jenis kosmetik yang beredar di pemutih wajah. Banyak cream pemutih wajah yang
pasaran baik kosmetik lokal maupun impor khususnya tidak aman dikonsumsi beredar dipasaran, produk
kosmetik pemutih wajah membuat para produsen pun cream pemutih ini rata-rata tidak memiliki izin dari
mencari berbagai macam cara dan upaya agar produk Balai Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM) dan
kosmetik tersebut dapat dijual dan menarik minat Dinas Kesehatan.
masyarakat untuk mau membeli dan menggunakan Sementara Kosmetik yang beredar di pasaran
produk mereka khususnya konsumen wanita. Hal haruslah memenuhi standar yang ditetapkan oleh
ini juga membuat beragamnya harga kosmetik yang peraturan perundang-undangan dan pemerintah.
ditawarkan oleh para produsen kosmetik. Umumnya Agar produk kosmetik tersebut tidak menimbulkan
para konsumen lebih tertarik jika mendapatkan harga kerugian dan ancaman kepada konsumen. Kosmetik
yang murah, hal ini membuat produsen berlomba- yang dibuat dan diedarkan oleh pelaku usaha pada
lomba menyediakan produk kosmetik dengan dasarnya sudah ditetapkan harus dibuat sesuai dengan
318 UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
aturan kesehatan dan bahan-bahan yang aman bagi bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut
tubuh manusia . terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan atau memperbaiki
Persyaratan lainnya produk kosmetik tersebut bau badan atau melindungi atau memelihara
harusterdaftar dan mendapatkan izin dari Badan tubuh pada kondisi baik”.
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik
Kerugian jiwa dan atau materi yang dialami
Indonesia sebagai lembaga negara yang diberikan
konsumen dalam aktivitas perdagangan bukan saja
kewenangan untuk mengatur dan mengeluarkan izin
dapat digolongkan sebagai perbuatan melawan
edar produk-produk yang dikonsumsi. Hal ini diatur
hukum, akan tetapi juga bertentangan dengan nilai
didalam pasal 8 ayat 1 huruf a Undang-undang Nomor
moral agama dan moral kemanusiaan. Bagaimanapun,
8 Tahun 1999 yang menyatakan : bahwa
hak atas kecukupan bahan makanan dan hak atas
“pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau kesehatan bahan makanan adalah hak-hak konsumen
memperdagangkan barang dan/atau jasa yang yang behubungan dengan ukuran kelayakan hidup
tidak memenuhi standar yang dipersyaratkan dan
seseorang.
ketentuan peraturan perundang-undangan”.
Hal ini berkaitan pula dengan kepentingan fisik
Untuk itu konsumen khususnya konsumen
konsumen kosmetik di Indonesia. Kepentingan fisik
kosmetik krim pempemutih wajah perlu diberikan
yang dimaksud oleh disini adalah kepentingan badani
perlindungan hukum terhadap produk-produk
konsumen yang berhubungan dengan keamanan
kosmetik pemutih wajah yang mengandung bahan-
dan keselamatan tubuh dan atau jiwa mereka dalam
bahan berbahaya.
penggunaan barang atau jasa konsumen. Kepentingan
Kosmetik sendiri adalah Kosmetik sendiri fisik konsumen dapat terganggu kalau suatu perolehan
adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan barang atau jasa malah menimbulkan kerugian berupa
untuk digunakan pada bahagian luar tubuh manusia gangguan kesehatan badan atau ancaman pada
(epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital keselamatan jiwanya.
bagian luar) atau gigi atau mukosa mulut terutama
Hasil penertiban sepanjang tahun 2016, Badan
untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
Pengawasan Obat Dan Makanan berhasil menemukan
penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau
9.071 jenis (1.424.413 kemasan) kosmetika yang impor
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi
secara tidak sah dengan nilai kerugian sejumlah 77,9
baik.
miliar rupiah. Temuan produk ilegal tersebut terdiri
Pengertian kosmetik diatur dalam pasal 1 ayat dari kosmetika impor mengandung bahan berbahaya,
1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia kosmetika impor tanpa izin edar/nomor notifikasi, dan
Nomor 1175/MENKES/PER/VIII/2010 tentang izin kosmetika impor yang dimasukkan ke dalam wilayah
produksi kosmetika, yang dimaksud dengan kosmetik Indonesia secara ilegal.
ialah :
Kasus lainnya terjadi didaerah Surabaya, Badan
“bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya,
digunakan pada bagian luar tubuh manusia
(epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital pada hari Rabu 23 Agustus 2017 mendatangi Jelita
Kosmetik. Di agen penjualan kosmetik yang terletak
Baca pasal 8 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen
A.Z Nasution, Konsumen dan Hukum , Pustaka Sinar Harapan,
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Jakarta, 1995, Hal 78
Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.41745 Tahun 2003 Tentang
http://www.pom.go.id/new/index.php/view/
Kosmetik, BPOM RI, Jakarta, 2003, Hal 2 pers/339/PENERTIBAN-KOSMETIKA-IMPOR ILEGAL-DAN-
Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik -KOSMETIKA-MENGANDUNG-BAHAN-BERBAHAYA----
Indonesia Nomor 1175/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Izin Berantas-Produk-Ilegal-dan-Berbahaya-untuk-Keadilan-
Produksi Kosmetik dalam-Berusaha, diakses pada tanggal 9 Mei 2017
UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018 319
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
di Jalan Kartini, Kelurahan Bangilan, Kecamatan terkandung dalam kosmetika yaitu Klindamisin
Pangggungrejo, Kota Pasuruan itu, petugas BPOM dan Teofilin. Temuan tersebut berasal dari sarana
menyita 15.167 kosmetik. Ribuan kosmetik itu industri, importir, dan badan usaha yang melakukan
terdiri dari 149 produk. Produk produk ini berasal kontrak produksi, serta sarana distribusi, termasuk
dari Philipina dan Tiongkok, dengan jumlah 149 klinik kecantikan. Badan POM juga menjaring produk
item produk, jumlah total kemasannya ada 15.167. kosmetika berbahaya yang diedarkan/dipromosikan
Kebanyakan di antaranya ialah krim pemutih siang melalui media elektronik serta situs penjualan online.
dan malam, yang mengandung mercury. Kandungan
Konsumen dalam melakukan transaksi e-
mercury ini, sangat berbahaya bagi kesehatan kulit.
commerce sangat rentan, untuk mengalami kerugian
Dengan akumulasi pemakaian selama lima tahun
karena konsumen telah membayar sesuai harga yang
berturut-turut, bisa membuat penggunanya terkena
telah ditentukan oleh merchant, akan tetapi tidak
kanker kulit .
dikirim / tidak didapatkan oleh konsumen selaku
Penemuan lainnya oleh Balai Besar Pengawasan sebagai buyer.
Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, menggerebek
Kalangan produsen dan pelaku usaha harus
sebuah toko yang dijadikan sebagai gudang kosmetik
memiliki itikad baik kepada konsumen kosmetik pemutih
ilegal di Jalan Merak, Kecamatan Sukajadi, pada hari
wajah, dan berkewajiban menjaga dan memproduksi
Senin malam tanggal 18 September 2017. Dalam
kosmetik pemutih wajah sesuai dengan ketentuan dan
penggeledahan itu, BBPOM telah mengamankan
standar kesehatan. Mengenai kewajiban yang harus
barang bukti berupa 162 jenis barang dengan jumlah
pelaku usaha lakukan diatur didalamUndang-Undang
336.503 kosmetik ilegal yang ditaksir mencapai
Nomor 8 Tentang Perlindungan Konsumen. Kewajiban
ratusan juta.
pelaku usaha untuk beritikad baik diatur didalam
Bahan-bahan sepertiMerkuri (Hg), Hidroquinon> pasal 7 huruf a Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999
2 %, zat warna Rhodamin B dan Merah K.3telah Tentang Perlindungan Konsumen dinyatakan bahwa :
dilarang penggunaannya sejak tahun 1998 melalui
kewajiban pelaku usaha adalah “beritikad baik
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/
dalam melakukan kegiatan usahanya.”
PER/V/1998 tentang Bahan Zat warna, Substratum,
Zat Pengawet Dan Tabir Surya Pada Kosmetik .Merkuri Beritikad baik dalam hal ini adalah dimana pelaku
inorganik dalam krim pemutih (yang mungkin tak usaha dalam melakukan kegiatan usaha beritikad
mencantumkannya pada labelnya) bisa menimbulkan baik mulai sejak produk kosmetik pemutih wajah
keracunan bila digunakan untuk waktu lama.. tersebut dirancang, diproduksi sampai pada tahap
penjualan sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi
Bahan berbahaya yang teridentifikasi terkandung
konsumennya.
dalam temuan tersebut antara lain merkuri, hidrokinon,
asam retinoat, serta bahan pewarna merah K3, Oleh karena itu tanggung jawab pelaku usaha
merah K10 dan Sudan IV. Selain itu, ditemukan pula dalam hal ini sangatlah besar dalam memberikan
kosmetika yang seharusnya tidak diperbolehkan kenyamanan dan keamanan atas produk yang
dihasilkan dan dipasarkan khususnya produksi
h t t p s : / / w w w. j a w a p o s . c o m / ra d a r b ro m o /
read/2017/08/23/9351/Bpom-Sita-Ribuan-Kosmetik Berbahaya- kosmetik pemutih wajah.
Dari-Agen-Kosmetik-Di-Pasuruan diakses pada tanggal 3
September 2017 Produk kosmetik pemutih wajah ini memiliki
https://riaubarometer.com/BPOM-Pekanbaru-Grebek- berbagai kelemahan dan sangat merugikan konsumen.
Toko-Yang-Dijadikan-Gudang-Kosmetik-Ilegal/diakses tanggal 29 Kelemahan dari produk kosmetik pemutih wajah ini
September 2017
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/ PER/ adalah bahwa produk pemutih wajah tersebut tidak
V/1998 tentang Bahan Zat warna, Substratum, Zat Pengawet Dan
Pasal 7 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Tabir Surya Pada Kosmetik Perlindungan Konsumen
320 UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
dilengkapi dengan legalitas dan uji laboratorium di jelas-jelas telah melanggar hak konsumen yang diatur
Departemen Kesehatan dan BPOM (Badan Pengawas oleh Undang-Undang yaitu pasal 4 Undang-undang
Obat dan Makanan), rata-rata produk ini tidak Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
menggunakan bahasa Indonesia tapi menggunakan yang menyatakan bahwa :11
bahasa asing Cina, Taiwan, Thailand, Philipina dan “konsumen berhak atas informasi yang benar,
bahasa Inggris, tidak tercantum bahan-bahan apa yang jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
terkandung, aturan pakai atau petunjuk pengunaan, barang dan/atau jasa”.
dan efek samping penggunaan. Hal tersebut tidak
sesuai dengan ketentuan pasal 8 huruf j Undang-
undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan B. ANALISIS DAN DISKUSI
Konsumen yang menyatakan bahwa : Menurut Yusuf ShofieHingga kini pelanggaran-
“ Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/ pelanggaran hak-hak konsumen masih sangat kasat
atau memperdagangkan barang dan/atau jasa mata dijumpai dalam aktivitas keseharian. Kriteria
dengan tidak mencantumkan informasi dan/ untuk mengukur dugaan adanya pelanggaran –
atau petunjuk pengunaan barang dalalm bahasa pelanggaran hak-hak konsumen :12
Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku” 1. Norma-norma perlindungan konsumen dalam
Undang-Undang Perlindungan Konsumen sebagai
Begitu juga halnya pengaturan mengenai pelaku
“undang-undang payung “ dan
usaha yang menggunakan media elektronik dalam
sistem online wajib memberikan informasi yang 2. Norma-norma (perlindungan konsumen) lainnya
lengkap, hal ini diatur secara jelas didalam pasal diluar Undang-Undang Perlindungan Konsumen,
9Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang yang semula menempatkan perlindungan
Informasi Dan Transaksi Elektronik dinyatakan konsumen sebagai konsumen sebagai “sampiran”
bahwa10: belaka, bukan ditujukan sebagai istrumen
“ Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui (hukum) perlindungan konsumen. Implementasi
Sistem Elektronik harus menyediakan informasi hak-hak konsumen sangat bergantung pada ada
yang lengkap dan benar berkaitan dengan tidaknya perumusan norma-norma perlindungan
syarat kontrak, produsen, dan produk yang konsumen tersebut
ditawarkan”.
Kriteria pelanggaran hak-hak konsumen yang
Namun pada kenyataannya pelaku usaha diuraikan oleh Yusuf Shofie ini bertentangan dengan
tidak melakukan dan melaksanakan sesuai yang 5 (lima ) asas yang diatur didalam pasal 2 Undang-
diperitahkan oleh Undang-undang baik Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun Konsumen, menganut 5 (lima) asas yaitu :13
1999 dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi
1. Perlindungan konsumen berasaskan manfaat,
Elektronik Nomor 11 Tahun 2008.
2. Perlindungan konsumen berasaskan keadilan,
Sehingga jelas bahwa hak-hak konsumen untuk
3. Perlindungan konsumen berasaskan keseim-
mendapatkan informasi yang jelas dan benar terhadap
bangan,
produk kosmetik pemutih wajah yang digunakannya.
Padahal Undang-undang memberikan larangan
terhadap produk kosmetik yang tidak mencantumkan
11
Pasal 4 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen
infomasi yang jelas terhadap konsumennya. Hal ini 12
Yusuf Shofie, Kapita Selekta Hukum Perlindungan Konsumen
10
pasal 9 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,Bandung, 2008, Hal 156
Informasi Dan Transaksi Elektronik
13
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen
UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018 321
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
322 UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur Menurut Ahmadi Miru hak atas informasi ini
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau sangat penting, karena tidak memadainya informasi
jasa; yang disampaikan kepada konsumen ini, dapat juga
merupakan salah satu bentuk cacat produk, yaitu
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya
yang dikenal dengan cacat instruksi atau cacat karena
atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
informasi yang tidak memadai18. Hak atas Informasi
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, yang jelas dan benar dimaksudkan agar konsumen
dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan dapat memperoleh gambaran yang benar tentang
konsumen secara patut; suatu produk, karena dengan informasi tersebut
6. Hakuntuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen dapat memilih produk yang diinginkan /
konsumen; sesuai kebutuhannya serta terhindar dari kerugian
akibat kesalahan dalam penggunaan produk19.
7. Hakuntuk diperlakukan atau dilayani secara benar
dan jujur serta tidak diskriminatif; Sedangkan pengaturan mengenai kewajiban kon-
sumen sebagai pemakai produk khususnya produk
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi
kosmetik pemutih wajah diatur didalam pasal 5 Un-
dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau
dang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 adalah sebagai
jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
berikut :
atau tidak sebagaimana mestinya;
Kewajiban konsumen adalah :
Berdasarkan pasal 4 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, hak a. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan
konsumen kosmetik yang benar-benar dilanggar oleh prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang
produsen kosmetik pemutih wajah berbahaya yang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
menggunakan media belanja online yaitu : b. beritikad baik dalam melakukan transaksi
1. Hak konsumen yang berkaitan dengan dasar ke- pembelian barang dan/atau jasa;
nyamanan, keamanan dan keselamatan dalam c. membayar sesuai dengan nilai tukar yang
mengkonsumsi barang dan atau jasa. Hal ini disepakati;
merupakan hak yang paling urgen yang harus di-
d. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa
hormati oleh produsen kosmetik pemutih wajah
perlindungan konsumen secara patut
karena kosmetik yang dipakai jika ternyata berba-
haya bagi kesehatan maka akan sangat merugi- Pelaku usaha memiliki hak dan kewajiban yang
kan bagi konsumen pemakai kosmetik tersebut diatur dalam pasal 6 dan pasal 7 Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
2. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur
Yang merupakan hak pelaku usaha diatur dalam pasal
mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau/
6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
jasa. Informasi yang diberikan oleh produsen
Perlindungan Konsumen dinyatakan bahwa :
dan penjual kosmetik pemutih wajah mengenai
bahan-bahan yang terkandung didalam produk Hak pelaku usaha adalah:
tidak jelas. Selain itu informasi komposisi dan
a. Hakuntuk menerima pembayaran yang
takaran pemakaian produk kosmetik pemutih
sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi
wajah direkayasa dengan memberikan hasil
dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang
pemakaian produk dengan menggunakan
diperdagangkan;
komentar konsumen pemakai palsu. 18
Ahmadi Miru, Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan
Konsumen, PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta, 2005, Hal 41
19
Ibid
UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018 323
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari Dari salah satu ketentuan pasal 7 Undang-Un-
tindakan konsumen yang beritikad tidak baik; dang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Kon-
sumen bahwa pelaku usaha harus memiliki itikad baik
c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya
dalam melakukan usahanya terutama itikadi baik pro-
di dalam penyelesaian hukum sengketa
dusen dan penjual kosmetik pemutih wajah, jangan
konsumen;
menjual produk kosmetik pemutih yang mengandung
d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh khususnya
secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak wajah. Kejujuran informasi mengenai bahan, kompo-
diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang sisi dan cara pemakaian produk kosmetik pemutih wa-
diperdagangkan; jah merupakan suatu keharusan yang wajib dilakukan
e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan oleh pihak produsen dan penjual kosmetik online.
perundang-undangan lainnya. Akibat dari proses produksi produk kosmetik wa-
Sedangkan dasar hukum mengenai kwajiban jah yang mengandung bahan yang berbahaya dapat
pelaku usaha produk kosmetik pemutih wajah diatur menimbulkan bahaya dan kerugian bagi konsumen
didalam pasal 7Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 kosmetik yang rata rata di pakai oleh mayoritas kaum
Tentang Perlindungan Konsumen yaitu : perempuan. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya
kerugian secara fisik yakni kerusakan pada kulit wa-
“Kewajiban pelaku usaha adalah : “
jah tapi juga kerugian secara finansial karena mem-
a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan beli produk kosmetik pemutih dengan harga jual yang
usahanya; tinggi demi untuk tampik cantik.
b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur Menurut Erman Raja Guk Guk bahwa Permasa-
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau lahannya adalah dalam rangka tuntutan pihak korban
jasa serta memberi penjelasan penggunaan, akibat produk atau barang yang cacat (defective pro-
perbaikan dan pemeliharaan; duct) tersebut. 20
c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara State of The Art serupa dengan unavoidably unsa-
benar dan jujur serta tidak diskriminatif; fe defence, dimana ketiadaan pengetahuan atau ke-
d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang mampuan untuk menghilangkan bahaya yang diduga
diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan digunakan untuk menetukan apakah sebuah produk
ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa benar-benar aman. Ahmad Miru berpendapat oleh
yang berlaku; karena pengertian harapan yang wajar dari konsumen
sangat abstrak, maka ada beberapa hal yang perlu di-
e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk
pertimbangkan dalam menentukan harapan yang wa-
menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau
jar dari konsumen, yaitu :21
jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau
garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang a. Pengetahuan/ pengalaman konsumen terhadap
diperdagangkan; produk yang sama
324 UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018 325
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
1. Konsumen tidak dapat langsung mengetahui, Cara atau metode pembayaran yang sering
memeriksa dan melihat langsung barang yang digunakan oleh penjual dan pembeli didalam transaksi
akan dipesan; online adalah :26
2. Tidak jelasnya informasi produk 1. Transfer bank
3. Status subjek hukum yakni pelaku usaha yang 2. Kartu kredit
memproduksi tidak diketahui 3. Paypal
4. Tidak ada jaminan keamanan bertransaksi dan 4. Kartu Debit Online (Payoneer)
privasi serta penjelasan terhadap risiko-risiko 5. Western Union
yang berkenaan dengan sistem yang digunakan, 6. Penagihan melalui ponsel atau menggunakan
khususnya dalam hal pembayaran secara pulsa
elektronik baik dengan credit card maupun
7. Cash on Delivery
electronic cash;
Transaksi jual beli online juga merupakan
5. Pembebanan risiko yang tidak berimbang,
salah satu aplikasi dari aplikasi kontrak elektronik.
karena umumnya terhadap jual beli di internet,
Keabsahan kontrak elektronik itu sendiri harus
pembayaran telah lunas dilakukan di muka oleh
sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat 2 Peraturan
konsumen, sedangkan barang belum tentu
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 Penyelenggaraan
diterima atau akan menyusul kemudian, karena
Sistem Transaksi Elektronik dinyatakan bahwa :27
jaminan yang ada adalah jaminan pengiriman
“Kontrak Elektronik dianggap sah apabila
barang bukan penerimaan barang;
dianggap sah apabila:
6. Transaksi yang bersifat lintas batas negara
a. Terdapat kesepakatan para pihak;
borderless, menimbulkan pertanyaan mengenai
b. Dilakukan oleh subjek hukum yang cakap
yurisdiksi hukum negara mana yang sepatutnya
atau yang berwenang mewakili sesuai dengan
diberlakukan. ketentuan peraturan perundang-undangan;
Dalam melakukan transaksi jual beli online produk c. Terdapat hal tertentu; dan
kosmetik pemutih wajah perlu dilakukan dengan d. Objek transaksi tidak boleh bertentangan
itikad baik. Itikad baik ini berlaku juga bagi penjual dan dengan peraturan perundang-undangan,
pembeli, seperti ketentuan pasal 17 ayat 2 Undang- kesusilaan, dan ketertiban umum.
Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
Teknologi dan Elektronik (UU ITE), bahwa :25 Dalam kontrak elektronik itu sendiri harus pula
memenuhi syarat-syarat yang diatur pada pasal 48
“Para pihak yang melakukan Transaksi Elektronik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012
beriktikad baik dalam melakukan interaksi tentang Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik
dan/atau pertukaran Informasi Elektronik dan/ menyatakan bahwa : 28
atau Dokumen Elektronik selama transaksi “Kontrak Elektronik paling sedikit memuat:
berlangsung“
a. data identitas para pihak;
Pembayaran transaksi online dapat dilakukan 26
Http://Www.Smartbisnis.Co.Id/Content/Read/Belajar-
dengan berbagai metode, metode- metode ini Bisnis/7-Metode-Pembayaran-Online-Yang-Paling-Sering-
nantinya akan mempermudah pihak penjual dan Digunakan-E-Commerce, di akses tanggal 5 November 2017
27
Pasal 47 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012
pembeli dalam melakukan transaksi. Tentang Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik
Hukum Vol.2. No.1Tahun 2010. 28
Pasal 48 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012
25
pasal 17 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik, Lembaran
tentang Informasi Teknologi dan Elektronik Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 189
326 UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018 327
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
328 UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
Saatnya kita sebagai wanita menjadi konsumen yang A.Z Nasution, Konsumen dan Hukum , Pustaka Sinar
cerdas, lebih pandai dan teliti untuk memilih dan Harapan, Jakarta, 1995
menggunakan kosmeti krim pemutih wajah, jangan Erman Raja Guk Guk, Nurmadjito, Sri Rejeki Hartono,
mudah terayu dan mudah percaya terhadap produk dkk, Hukum Perlindungan Konsumen Mandar
kecantikan . Maju, Bandung, 2000
Happy Susanto, Panduan Praktis Hak-Hak Konsumen
Jika Dirugikan, Visimedia, Yogyakarta, 2008
C. KESIMPULAN DAN SARAN
Juni Abdul Halim Barkatullah, “Urgensi Perlindungan
Perlindungan terhadap konsumen dalam transaksi
Hukum Terhadap Hak-Hak Konsumen Dalam
jual beli online produk kosmetik (pemutih wajah) yang
Transaksi E-Commerce”. Cita Hukum Vol.2.
mengandung zat berbahaya berdasarkan Undang-
No.1Tahun 2010
Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Yusuf Shofie, Kapita Selekta Hukum Perlindungan
Konsumen dapat dilakukan lebih optimal.
Konsumen Di Indonesia, PT. Citra Aditya
Perlindungan yang diawali dari konsumen online Bakti,Bandung, 2008
yang menyikapi dengan lebih hati-hati dan teliti
sebelum memesan produk kosmetik (pemutih wajah),
B. Peraturan perundang-undangan
memeriksa komposisi bahan yang terkandung,
aman atau tidak bagi kulit dan yang paling penting Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
sudah lulus dari uji balai BPOM. Hal ini dikarenakan Perlindungan Konsumen
transaksi pembelian hanya dilakukan melalui media Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
online dengan penggunaan transaksi elektronik, Informasi Dan Transaksi Elektronik
hanya melihat produk dari gambarnya saja tidak
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2001
bisa di cobakan dan dirasakan bahannya.Transaksi
Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan
secara online bagi pihak para pelaku usaha maupun
Perlindungan Konsumen
konsumen masing-masing harus memiliki iktikad baik
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 Tentang
dari awal.
Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik
Perlindungan dari pemerintah dalam hal ini
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/
melalui BPOM, dengan melakukan pengawasan dan
PER/V/1998 Tentang Bahan-Bahan Yang
penyeleksian produk-produk kosmetik khususnya
Dilarang Digunakan Dalam Produk Kosmetik
pemutih wajah yang aman untuk dikonsumsi oleh
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
konsumen .
Nomor 1175/MENKES/PER/VIII/2010 tentang
Izin Produksi Kosmetik
DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/
PER/V/1998 TentangBahan Zat Warna ,
A. Buku–Buku
Substratum, Zat Pengawet dan Tata Surya Pada
Ahmadi Miru, prinsip-prinsip perlindungan hukum Kosmetika
bagi konsumen di Indonesia , disertasi , program
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan
pasca sarjana Universitas Air langga, Surabaya,
Republik Indonesia Nomor HK.00.05.41745
2000
Tahun 2003 Tentang Kosmetik
Ahmadi Miru, Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan
Konsumen, PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta,
Makanan Republik Indonesia Nomor
2005
UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018 329
Sri Arlina . Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk Kosmetik
330 UIR Law Review Volume 02, Nomor 01, April 2018