7 Kriteria KLB
7 Kriteria KLB
7 (tujuh) Kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB) Menurut Permenkes 1501Tahun 2010 adalah :
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak adaatau tidak dikenal
pada suatu daerah
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktudalam jam,
hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan denganperiode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkankenaikan dua
kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlahper bulan dalam tahun
sebelumnya
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahunmenunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per
bulan pada tahun sebelumnya
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu)kurun waktu
tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan
angka kematian kasus suatu penyakit periodesebelumnya dalam kurun waktu yang sama
7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satuperiode
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periodesebelumnya dalam kurun
waktu yang sama
Penyebab
Difteri disebabkan oleh kuman
Corynebacterium diphtheriae, suatu bakteri
gram positif yang berbentuk polimorf, tidak
bergerak dan tidak membentuk spora. Bakteri
ini biasanya menyerang saluran pernapasan,
terutama laring, amandel dan tenggorokan.
Tetapi tak jarang racun juga menyerang kulit
dan bahkan menyebabkan kerusakan saraf dan
jantung.
Gambaran klinik
Gejala utama dari penyakit difteri
yaitu adanya bentukan pseudomembran yang
merupakan hasil kerja dari kuman ini.
Pseudomembran sendiri merupakan
lapisan tipis berwarna putih keabu abuan
yang timbul terutama di daerah mukosa
hidung, mulut sampai tenggorokan yang
mudah berdarah bila disentuh. Disamping
menghasilkan pseudomembran, kuman ini
juga menghasilkan sebuah racun yang disebut
eksotoxin yang sangat berbahaya karena
menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan
syaraf.
Masa tunas 2 – 7 hari
Penderita mengeluh sakit menelan dan
napasnya terdengar ngorok (stridor),
pada anak tak jarang diikuti demam,
mual, muntah, menggigil dan sakit
kepala.
Penderita tampak sesak napas dengan
atau tanpa tanda obstruksi napas.
Demam tidak tinggi.
Tampak pembesaran kelenjar limfe
di leher (bullneck)