Anda di halaman 1dari 2

CIRI KALIMAT EFEKTIF

Menurut Putrayasa (2007) terdapat empat ciri-ciri kalimat efektif yaitu sebagai berikut.
1. Kesatuan
Sebuah kalimat efektif harus mengungkapkan sebuah ide pokok atau satu kesatuan pikiran.
Kesatuan tersebut bisa dibentuk jika ada keselarasan antara subjek-predikat, predikat-
objek, dan predikat keterangan.
Contoh :
a. Bangsa Indonesia menginginkan keamanan, kesejahteraan, dan kedamaian.
b. Kebudayaan daerah adalah milik seluruh bangsa Indonesia.
Salah satu contoh kalimat yang tidak memiliki kesatuan yaitu kalimat yang tidak memiliki
subjek dan predikat meskipun kalimat tersebut sangat panjang. Berikut adalah contoh
kalimat yang tidak memiliki kesatuan.
a. Pada tahun ini merupakan tahun terakhir masa jabatannya sebagai kepala daerah
(subjek tidak jelas)
b. Salah satu ciri logam memuai jika dipanaskan (predikat hilang)
2. Kehematan
Kehematan merupakan hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya makna
kalimat yang dimaksud. Dengan kata lain, kalimat yang hemat adalah kalimat yang
menggunakan kata yang sedikit tetapi dapat menyampaikan maksud kepada pembaca
dengan baik. Untuk menghemat kata yang digunakan, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebagai berikut.
a. Hindari mengulang subjek kalimat
Contoh :
1) Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah dia bertemu dengan pemimpin
perusahaan itu.
2) Hadirin seretak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai memasuki ruangan.
Kata ganti dia dan mereka pada kalimat tersebut merupakan contoh mengulang subjek.
b. Hindari penggunaan hiponim (ungkapan yang lebih tinggi)
Contoh :
1) Adik menggunakan baju warna merah.
2) Bulan Maret ini akan diadakan UAS.
Kata warna dan bulan merupakan contoh penggunaan hiponim. Kata merah sudah
mewakili warna dan kata Maret sudah mewakili nama bulan.
c. Pemakaian kata depan “dari” dan “daripada”. Pemakaian kata depan dari untuk
menunjukkan arah, sedangkan daripada berfungsi untuk membandingkan dua hal atau
benda.
Berkut adalah contoh kalimat yang benar :
1) Pak Karto berangkat dari Bandung pukul 07.00.
2) Umur A lebih banyak daripada B.
Berikut adalah contoh kalimat yang salah:
1) Anak dari dosen itu kuliah di UGM.
2) Di negara ini, kepentingan daripada rakyat harus diutamakan.
d. Menggunakan satu kata dari beberapa kata yang bersinonim
Contoh :
1) Para dosen-dosen akan mengikuti apel pagi di kampus (salah)
2) Para dosen akan mengikuti apel pagi di kampus (benar)
e. Menggunakan kata yang benar-benar dibutuhkan.
Contoh :
1) Dosen menjelaskan tentang jenis penelitian kuantitatif (salah)
2) Dosen menjelaskan jenis penelitian kuantitatif (benar)
3. Penekanan.
Penekanan disebut juga dengan penegasan dalam sebuah kalimat. Fungsi dari penakanan
yaitu agar perhatian terpusat pada unsur atau bagian yang ditekankan pada kalimat
tersebut.
Contoh :
Dalam pembiayaan harus ada keseimbangan antara pemerintah dan swasta,
keseimbangan domestik luar negeri, keseimbangan perbankan, dan lembaga keungan non
bank.
4. Kevariasian
Penulis harus menggunakan pola kalimat yang beragam, agar tidak membosankan
pembaca. Variasi pola kalimat bisa dalam bagian pembukaan kalimat, dalam pola kalimat,
dalam jenis kalimat, dan dalam bentuk aktif-pasif. Berikut adalah contoh penggunaan pola
kalimat yang beragam.
a. Variasi dalam pembukaan kalimat.
1) Dibuangnya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini (frase kerja)
2) Karena bekerja terlalu berat ia jatuh sakit (partikel penghubung)
3) Gemuruh suara terikan penonton ketika penyerang tengah menyambar umpan dan
mencetak gol (fase keterangan)
4) Rahmat berhasil memperoleh medali perunggu di kelas 73 kg dalam Olimpiade
Tokyo 2021 (frase benda)
b. Variasi dalam pola kalimat.
1) Dosen muda itu belum dikenal oleh mahasiswa (S, P, O)
2) Belum dikenal oleh mahasiswa dosen muda itu (P, O, S)
c. Variasi dalam jenis kalimat.
1) Apakah terdapat pesan moral dalam cerpen itu? (menggunakan kalimat tanya)
2) Perbaikilah akhlak anda terlebih dahulu!(menggunakan kalimat perintah)
d. Variasi dalam bentuk aktif-pasif.
1) Pohon pisang itu cepat tumbuh. Kita dapat dengan mudah menanam dan
memeliharanya (kalimat aktif)
2) Dengan mudah pohon pisang itu dapat ditanam dan dipelihara (kalimat pasif)

Sumber :
Afnita, dan Zelvi Iskandar. 2019. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana.

Anda mungkin juga menyukai