Anda di halaman 1dari 6

Vol.1 No.

7 Desember 2020 1373


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PANDEMI COVID-19 DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DI
INDONESIA

Oleh
Ainur Rohmah
Jurusan Ilmu Ekonomi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Jl. Ahmad Yani No.117, Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur
60237
Email: rohmahainur397@gmail.com

ABSTRAK
Pandemi covid-19 memberikan banyak dampak pada semua aspek kehidupan, salah satunya pada
aspek ekonomi. Dengan adanya kebijakan yang diambil oleh pemerintah memaksa masyarakat
untuk melakukan adaptasi terhadap kebiasaan yang baru tak terkecuali terhadap perilaku
konsumen di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh
pandemi covid-19 terhadap perilaku konsumen. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif
dengan studi kepustakaan atau literatur. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik
sistematik literature review yang mana penelitian menginterpretasikan studi-studi yang berkaitan
dengan perilaku konsumen. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan yang
dapat menjadi upaya preventif untuk bencana seperti pandemi covid-19 dan konsumen di
Indonesia pada awal pandemi melakukan tindakan panic buying dan mengalami perubahan pada
cara berbelanjanya.
Kata kunci: Covid-19, Pandemi Covid-19 & Perilaku Konsumen

PENDAHULUAN meninggalkan Indonesia. Adapun gejala dari


Sejak akhir tahun 2019, dunia sedang virus corona ini yaitu batuk, sesak napas, dan
dilanda pandemi covid-19 yang awalnya demam. Akan tetapi ada pasien yang sudah
tersebar di kota Wuhan, China. Penyakit corona tertular virus ini tidak disertai dengan tanda-
virus merupakan penyakit menular yang tanda tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan
disebabkan oleh virus corona yang baru kekebalan tubuh yang dimiliki oleh seseorang
ditemukan (WHO, 2020a). Virus yang awalnya dan penyakit ini rentan terhadap orang yang
diprediksi akan berakhir dan hanya ada di kota berusia lanjut yang disebabkan oleh
Wuhan ternyata menyebar sangat cepat ke menurunnya sistem imun yang dimiliki.
segala penjuru di dunia. Penyebab dari virus ini Kasus covid-19 di Indonesia hingga 13
menyebar dengan cepat dikarenakan virus ini November 2020 mencapai 457.735 kasus dan
dikatakan sangat baru sehingga masih belum jumlah pasien yang meninggal mencapai
ditemukannya vaksin atau obatnya. Kemudian 15.037 (Worldometers, 2020). Johns Hopkins
pada bulan maret 2020 WHO (world health University menyebutkan bahwa Indonesia
organization) mengumumkan bahwa novel menjadi negara dengan tingkat kematian
corona virus menjadi pandemik yang bersifat tertinggi di Asia yaitu antara 8-9 %, hal ini
global (WHO, 2020b). dikarenakan buruknya manajemen kesehatan
Awal munculnya kasus covid-19 di masyarakat dan disparitas regional dalam
Indonesia pertama kali terdapat di Depok, Jawa sistem kesehatannya (Wahyuni & Christy,
Barat. Diduga mereka tertular akibat 2020). Selain itu Indonesia memiliki perokok
melakukan kontak dengan warga negara Jepang aktif dengan jumlah yang tinggi sehingga
yang datang ke Indonesia. Warga tersebut mereka memiliki paru-paru yang tidak sehat.
diketahui terdeteksi virus corona setelah Berdasarkan data yang disampaikan oleh juru
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1374 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
bicara satuan tugas covid-19, Wiku Adisasmito Perekonomian Indonesia pada kuartal
angka kematian di Indonesia pada bulan April ketiga mengalami resesi. Dimana resesi ini
mencapai 8,64% (Thejakartapost, 2020). menjadi resesi pertama setelah terjadi pada
Dengan angka yang dikemukakan tersebut krisis keuangan Asia 2 dekade lalu. Adanya
berarti angka kematian di Indonesia lebih tinggi Pembatasan sosial berskala besar menjadikan
dibanding angka kematian global yang berada masyarakat tidak bisa beraktivitas seperti
pada angka 3,79%. biasanya bahkan untuk memenuhi kebutuhan
Adanya kasus covid-19 yang terus sehari-hari dengan pergi berbelanja mereka
bertambah dan untuk mencegah penyebaran merasa was-was. Tentu saja hal ini berdampak
yang penyakit yang sangat cepat membuat pada konsumsi rumah tangga yang menjadi
pemerintah mengambil kebijakan pembatasan penyumbang terbesar yakni 60% dari Produk
sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan Domestik Bruto di Indonesia. Disisi lain,
pada kota-kota atau daerah yang memiliki kasus sebagian masyarakat mengalami pemutusan
dengan angka yang cukup tinggi seperti kota hubungan kerja yang dilakukan oleh para
Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang dan pelaku bisnis. Survei biro statistik
lain-lain. Selain itu pemerintah juga menunjukkan bahwa sekitar 2,6 juta orang telah
mengeluarkan surat keputusan untuk kehilangan pekerjaan pada tahun ini hingga
meliburkan kegiatan sekolah, perguruan tinggi, Agustus dan mendorong tingkat pengangguran
mall dan kantor. Akan tetapi dengan ke level tertinggi yakni 7,07% (Suroyo & Diela,
diambilnya kebijakan dari pemerintah, 2020). Menurut Ekonom, Satria Sambijantoro
menyebabkan efek bukan hanya ke bidang mengatakan bahwa kelas menengah Indonesia
kesehatan saja, melainkan bidang ekonomi dan lebih memilih untuk menahan diri membeli dan
sosial juga. menabung pada keadaan ketidakpastian
Aspek kesehatan tentu saja menjadi ekonomi saat ini. Dengan adanya uraian
aspek yang sangat rentan terhadap bencana ini masalah diatas penulis ingin mengetahui
karena mudahnya penularan dari covid-19 bagaimana pandemi covid-19 mempengaruhi
sangatlah cepat dan dapat menjangkiti siapa perilaku konsumen yang ada di Indonesia.
saja yang melakukan kontak dengan penderita
covid-19 terutama bagi mereka yang memiliki LANDASAN TEORI
sistem imun yang rendah seperti orang yang Perilaku Konsumen
sudah lanjut usia. Oleh karenanya apabila orang Perilaku konsumen merupakan proses
yang terjangkit memiliki sistem imun yang yang dilalui seseorang dalam mencari,
tinggi maka ia bisa saja sembuh setelah membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
menjalani perawatan yang telah disesuaikan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun
dan begitupun sebaliknya, apabila orang yang ide yang diharapkan bisa memenuhi
terjangkit memiliki sistem imun yang rendah kebutuhannya (Schiffman & Kanuk, 2000).
maka bisa mengalami kematian. Pada aspek Tindakan dari para konsumen ini bersifat
ekonomi ini terlihat masyarakat mencoba untuk dinamis dan menyesuaikan dengan
beradaptasi dengan situasi yang ada dan lingkungannya. Adapun jenis dari perilaku
mengubah cara mereka untuk melakukan konsumen yaitu bersifat rasional dan irasional.
kegiatan ekonominya. Untuk aspek sosial Sifat rasional lebih mengutamakan pemikiran
mengharuskan masyarakat untuk tidak dan logika yang dimiliki para konsumen
berinteraksi secara langsung yang kemudian sedangkan sifat irasional didorong oleh nafsu
dengan adanya kemajuan teknologi mengubah semata seperti melihat barang yang sedang
cara mereka untuk tetap berinteraksi diskon mereka akan langsung membelinya
menggunakan jasa video teleconference tanpa memikirkan untuk kedepannya.
lainnya seperti zoom dan google meet.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1375
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pandemi Covid-19 (Annisa, 2020). Pengetahuan dari mahasiswa
Pandemi covid-19 merupakan suatu menunjukkan hanya 49% yang menjawab benar
wabah penyakit yang disebabkan infeksi virus mengenai literasi keuangan yang mana hal ini
SARS-CoV-2 dan menurut analisi filogenetik mempengaruhi kemampuan mereka dalam
virus ini memiliki urutan yang signifikan membuat keputusan keuangan (Sjam, 2015).
dengan virus kelelawar. Adapun gejala awal Rendahnya literasi keuangan membuat
pada infeksi ini yaitu batuk, demam dan seseorang tidak mampu untuk membuat sebuah
kelelahan dan gejala lain termasuk limfopenia. keputusan investasi berdasarkan keuangan
Dikarenakan virus ini masih tergolong baru yang dimiliki (Bianco & Bosco, 2012). Padahal
ditemukan maka untuk mengobati penyakit ini literasi keuangan seperti ini sangat dibutuhkan
masih dilakukan penelitian yang sesuai. bahkan ketika terjadi bencana seperti pandemi
covid-19, yang mana hal ini menjadi salah satu
METODE PENELITIAN tindakan preventif.
Penelitian ini menggunakan metode Akan tetapi dalam situasi pandemi
kualitatif dengan studi kepustakaan atau covid-19 mendorong masyarakat untuk jauh
literatur. Sedangkan pendekatan yang memikirkan segala pengeluaran yang mereka
diterapkan menggunakan analisis deskriptif lakukan. Perilaku konsumen merupakan
dengan data yang berkaitan dengan masalah Pandemi covid-19 menurunkan tingkat
dalam penelitian. Penulis memakai sumber konsumsi masyarakat yang disebabkan oleh
bacaan seperti jurnal, artikel, berita, dan lain- faktor finansial dan kemudian menimbulkan
lain sebagai bahan untuk penulisan. Kemudian perilaku konsumen yang sebelumnya sangat
untuk setelah pengumpulan data yang berasal jarang dilakukan oleh masyarakat.
dari berbagai sumber yang telah disebutkan Berdasarkam survei yang dilakukan diketahui
dapat ditarik kesimpulan dan studi tersebut bahwa konsumen di Indonesia memilih untuk
dikembangkan dalam penelitian ini. Analisis membeli barang dengan merk yang lebih murah
data dilakukan dengan menggunakan teknik untuk mereka konsumsi dan jika dilihat pada
sistematik literature review yang mana gambar dibawah yang menunjukkan
penelitian menginterpretasikan studi-studi yang kecenderungan konsumen yang antara belanja
berkaitan dengan perilaku konsumen. online atau offline berdasarkan kategori produk
yang dikonsumsinya (McKinsey&Company,
HASIL DAN PEMBAHASAN 2020).
Tingkat literasi keuangan di Indonesia Gambar 1. Kategori produk yang dipilih
masih sangat rendah. Literasi keuangan konsumen Indonesia
merupakan kemampuan seseorang untuk
memahami dan mengevaluasi informasi yang
relevan untuk pengambilan keputusan dengan
memahami konsekuensi keuangan yang
ditimbulkannya (Mason & Wilson, 2000).
Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) literasi keuangan yaitu pengetahuan,
keterampilan dan keyakinan yang
mempengaruhi sikap dan perilaku untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
dan pengelolaan keuangan dalam rangka
mencapai kesejahteraan. Berdasarkan survei Efek terhadap perilaku konsumen pada
Financial Health Index (FHI) yang dimiliki oleh jangka menengah dijelaskan dalam studi yang
GoBear diketahui bahwa skor untuk literasi dilakukan oleh (Sheth, 2020) yaitu pertama,
keuangan indonesia masih sebesar 67% konsumen melakukan penimbunan barang yang
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1376 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
menurut mereka penting seperti barang yang mengherankan jika sekarang para konsumen
berhubungan dengan kesehatan. Kedua, berpindah ke media digital dan e-commerce.
improvisasi yang dilakukan konsumen ketika Sebanyak 37% responden dari sebuah studi
mengalami kendala dan dalam prosesnya ada mengatakan bahwa mereka mendownload satu
kebiasaan yang lama dibuang dan cara baru atau lebih aplikasi e-commerce baru dalam 2
untuk mengkonsumsi dilakukan. Ketiga, Pent- minggu pertama sejak diberlakukan social
up permintaan yang mana konsumen akan distancing dan para konsumen menghabiskan
menunda pembelian dan konsumsi produk pada waktu mereka untuk bersosial media (Dahiya,
masa krisis seperti sekarang. Keempat, Kapil & Potia, 2020). Demi menghindari
menggandeng teknologi digital yang mana kontak fisik konsumen juga lebih memilih
karena kebutuhan semata, konsumen akan untuk berbelanja online. Hal ini ditunjukkan
mengadopsi beberapa teknologi baru dan dengan penggunaan e-wallet melalui aplikasi
aplikasinya. Kelima, toko yang berada di rumah belanja online yang melonjak hingga 300
yang mana hal ini berarti semua kebutuhan persen (Fatoni et al., 2020). Di Surabaya
konsumen dapat dipenuhi dengan melakukan banyak terdapat mall dan dengan adanya
pengiriman menggunakan jasa delivery dan hal pembatasan sosial berskala besar membuat
ini juga meningkatkan kenyamanan dan tempat ini sepi pengunjung. Yang mana
personalisasi dalam perilaku konsumen. kemudian para pelaku usaha ini juga
Keenam, menghapus batasan kehidupan kerja menerapkan layanan belanja online dengan
yang mana semua aktivitas dilakukan membuat katalog produk yang ada di tokonya.
konsumen di rumahnya dan berakibat pada Maka dengan begitu konsumen akan lebih
pengaburan batasan antara pekerjaan dan memberi kemudahan ketika ingin membeli
rumah serta antara tugas dan obrolan. Ketujuh, produk yang ditawarkan oleh pelaku usaha
reuni dengan teman dan keluarga karena para yang ada di mall. Perubahan cara belanja juga
konsumen juga ingin mengetahui keadaan dan diterapkan pada pasar tradisional Surabaya
sebagian juga berbagi cerita dan pengalaman setelah ditemukannya klaster penyebaran
melalui media sosial seperti zoom. Kedelapan, covid-19 di pasar. PD pasar surya Surabaya
penemuan bakat yang mana dengan waktu yang yang bersinergi dengan gojek melakukan upaya
lebih fleksibel di rumah, konsumen akan untuk berbelanja di pasar tradisional secara
mencoba mengeksplorasi bakat mereka. online dengan menggunakan layanan go shop.
Perilaku yang telah dilakukan oleh konsumen Adapun pasar-pasar yang terlibat aktif dalam
pada saat terjadi pandemi covid-19 kampanye online shopping tersebut diantaranya
kemungkinan besar akan tetap digunakan pasar bratang, kapasan, kupang gunung, dukuh
bahkan setelah pandemi berakhir. Hal ini akan kupang,rungkut, blauran, genteng, tambak rejo,
mengubah masa depan industri dan menjadi karang pilang, dan wonokromo (Firmansyah,
tantangan baru untuk peluang bisnis. Dan 2020).
pelaku bisnis perlu untuk memahami tren baru Menjelang perayaan hari raya besar
yang dilakukan oleh konsumen. Menurut global biasanya menyebabkan inflasi yang sangat
data, beberapa tren baru utama yang muncul tinggi dikarenakan minat masyarakat untuk
setelah pandemi covid-19 termasuk perubahan berbelanja. Akan tetapi ketika pandemi covid-
penggunaan e-commerce yang masif, 19 terjadi tingkat inflasi hari raya seperti
peningkatan belanja di one stop shop retailers, ramadhan tidak setinggi tahun lalu. Indeks
dan percepatan dalam membeli penawaran Harga Konsumen selama ramadhan pada bulan
produk lokal (Analytics, 2020). april berada pada angka 0,08%, dimana angka
Indonesia telah menjadi pengguna ini dikatakan rendah bila dibandingkan dengan
sosial media terbanyak dan menjadi rumah bagi tahun sebelumnya. Hal yang dilakukan
banyak start up di asia tenggara. Maka tidak konsumen biasanya menaikkan permintaan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1377
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
seperti bahan makanan atau membeli barang melindungi diri mereka sendiri dan keluarga
mewah seperti emas karena adanya tambahan mereka (Cullen, 2020). Adanya penutupan
bonus pada pendapatan yang diterima. Di tempat makan yang disebabkan kebijakan
Surabaya misalnya, meskipun terjadi PSBB berakibat pada perubahan perilaku
penambahan secara terus-menerus kasus konsumen dalam mengkonsumsi makanan dan
covid19 di surabaya, ketika mendekati hari raya minuman yang sehat, higeinis, aman bagi tubuh
idul fitri terlihat masyarakat yang memadati dan menggunakan jasa delivery yang menjadi
beberapa mal yang buka, terutama saat malam tindakan adaptasi pelaku usaha untuk terus
hari (Hermawan, 2020). Dimana keramaian ini menjalankan usahanya (Prakoso, 2020).
terlihat di berbagai tempat yang menjual Sebuah studi yang melibatkan para ibu rumah
kebutuhan seperti pakaian. Beberapa hari tangga di wilayah karawang dengan 100
setelah kejadian ini ternyata justru menambah responden menunjukkan bahwa 83% responden
kasus covid-19 yang baru. Hal ini sesuai dengan sudah memiliki pengetahuan mengenai
data dari infocovid19.jatimprov.go.id pembelanjaan online kemudian ibu rumah
menunjukkan pada satu minggu sebelum tangga yang melakukan pembelanjaan online
mendekati hari raya yakni pada tanggal 14 mei selama pandemi sebanyak 72% (Sumarni et al.,
20120 jumlahnya mencapai 921 kasus dan 2020).
setiap harinya terus mengalami kenaikan
dengan penambahan kasus sekitar 20 lebih PENUTUP
setiap harinya. Kesimpulan
Pada awal diumumkannya kasus covid- Terjadinya pandemi covid19
19 di Indonesia, konsumen di beberapa daerah mempengaruhi segala aspek termasuk aspek
melakukan tindakan panic buying. Faktor ekonomi. Dimana pada aspek ekonomi ini juga
penyebab perilaku panic buying, yaitu faktor berdampak pada perubahan perilaku konsumen.
dari perilaku konsumen (munculnya persepsi Dengan perubahan perilaku konsumen ini,
kelangkaan barang), adanya ketakutan, pelaku usaha atau perusahaan juga akan
kecemasan, perasaan tidak aman, konflik menyesuaikan selera yang diinginkan
psikologis, stres, persepsi ketidakpastian, dan konsumen sehingga mereka akan mengubah
paparan media. Kami juga mengajukan model berbagai ketentuannya. Perilaku konsumen
dinamika psikologi sosial yang dapat memicu juga berkaitan dengan literasi keuangan yang
munculnya panic buying menggunakan teori mana dibutuhkan bahkan ketika terjadi bencana
kognitif sosial (Shadiqi et al., 2020). Sebuah seperti pandemi covid-19, yang mana hal ini
penelitian menyebutkan bahwa pada masa menjadi salah satu tindakan preventif terhadap
pandemi covid-19 konsumen memutuskan kondisi keuangan konsumen. Efek terhadap
untuk membeli produk secara signifikan perilaku konsumen pada jangka menengah
dipengaruhi oleh kecemasan antisipatif dijelaskan dalam studi yang dilakukan oleh
kenaikan barang, kawanan atau kelompok dan yaitu konsumen melakukan penimbunan
terhasutnya paparan media atau rumor akan barang, improvisasi, Pent-up permintaan,
kelangkaan barang (Widyastuti, 2020). menggandeng teknologi digital, toko yang
Sebuah survei baru-baru ini dari Prosper berada di rumah, menghapus batasan
Insight and Analytics menemukan bahwa 71% kehidupan kerja, reuni dengan teman dan
konsumen mengatakan mereka melakukan keluarga dan penemuan bakat. Berbagai studi
social distancing dan bahkan lebih banyak lagi menunjukkan adanya perubahan cara belanja
menyesuaikan perilaku mereka, apakah itu yang dilakukan oleh konsumen yakni
berbelanja lebih sedikit di toko offline, berbelanja melalui e-commerce dan hal ini
persediaan bahan makanan dan barang-barang menjadi pemicu peningkatan penggunaan dari
rumah tangga, atau memindahkan kehidupan e-wallet juga selain itu pasar tradisional di
sosial mereka online dengan tujuan untuk Surabaya yang pada awalnya buka seperti biasa

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1378 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
terpaksa ditutup sehingga dari pihak pengelola [11] Prakoso, F. A. (2020). Dampak
yang menggandeng gojek membuka layanan Coronavirus Disease (covid-19) terhadap
online melalui jasa go shop. industri food & beverages. Jurnal
Saran Manajemen Bisnis, 33(2), 1–6.
Penelitian ini masih perlu untuk [12] Shadiqi, M. A., Hariati, R., Fadhli, K.,
dikembangkan lebih lanjut untuk mengetahui Hasan, A., Noor, I., & Istiqomah, W. Al.
bagaimana perkembangan perilaku konsumen (2020). Early View Panic buying pada
di Indonesia selama masa pandemi covid-19. pandemi COVID-19 : Telaah literatur dari
Hal ini dikarenakan masa pandemi masih belum perspektif psikologi. 18(xx).
berakhir. https://doi.org/10.7454/jps.2020.xx
[13] Sheth, J. (2020). Impact of Covid-19 on
DAFTAR PUSTAKA consumer behavior : Will the old habits
[1] Analytics, M. (2020). Impact of COVID-19 return or die ? Journal of Business
on Consumer Behaviour. 18–20. Research, 117, 280–283.
[2] Annisa. (2020). Yuk, cek skor literasi https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2020.05.0
keuangan indonesia di 2020. 59
www.gobear.com [14] Sjam, A. A. (2015). FINANCIAL
[3] Bianco, C. A., & Bosco, S. M. (2012). LITERACY OF COLLEGE STUDENTS :
Financial Literacy of College Student. Jurnal Manajemen, 15(1), 1–12.
Journal American Academy of Business, [15] Sumarni, N., Faddila, S. P., & Fauji, R.
75–82. (2020). PERILAKU BELANJA ONLINE
[4] Cullen, K. (2020). 3 ways the coronavirus PADA IBU RUMAH TANGGA DISAAT
is impacting consumers shopping PANDEMI COVID-19 ( STUDI KASUS.
behaviour. www.nrf.com Jurnal Manajemen Dan Bisnis Kreatif, 19,
[5] Dahiya, Kapil & Potia, A. (2020). 1–22.
Generous : COVID-19 ’ s Impact on [16] Suroyo, G., & Diela, T. (2020). Indonesia
Indonesian Consumer Sentiment. Suffer First Recession in Over 20 Years,
McKinsey and Company, April. Finmin Says “Worst is Over.”
[6] Fatoni, S. N., Susilawati, C., Yulianti, L., www.Rueters.com
& Iskandar. (2020). Dampak covid-19 [17] Thejakartapost. (2020). Indonesia’s Covid-
terhadap perilaku konsumen dalam 19 Mortality Rate Still Top Global
penggunaan e-wallet di Indonesia. 1–10. Average: task force.
wwwdigilib.uinsgd.ac.id www.thejakartapost.com
[7] Firmansyah, F. (2020). Ada pandemi [18] Wahyuni, & Christy, N. (2020). Indonesia
Covid-19, belanja di pasar tradisional currently has highest covid-19 mortality
surabaya kini bisa lewat go shop. rate in Asia. www.jakartaglobe.id
www.surabayatribunnews.com [19] WHO. (2020a). Corona Virus.
[8] Hermawan, T. (2020). Jelang lebaran, mal Www.WHO.Int/Health-Topics.
di Surabaya mulai ramai pengunjung. [20] WHO. (2020b). WHO timeline covid-19.
www.surya.co.id Www.WHO.Int.
[9] Mason, C. R., & Wilson, R. M. (2000). [21] Widyastuti, P. (2020). Analisis keputusan
Conceptualising Financial itearcy. Journal pembelian: fenomena panic buying dan
of Consumer Affair, 39. service convience (studi pada grocery
[10] McKinsey&Company. (2020). Consumer store di DKI Jakarta). 978–979.
Sentiment and BehaviourContinue to [22] Worldometers. (2020). Indonesia Corona
Reflect the Uncentainty of The Covid-19 Virus. Www.Worldometers.Info.
Crisis. www.Mckinsey.com

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai