Anda di halaman 1dari 8

KLIPING TENTANG

MAKANAN KHAS DAERAH SUMATRA


BARAT

NAMA: AISYA FITRI ARISANDI

KELAS: XII MIPA 2

MAPEL: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

NAMA SEKOLAH: SMA NEGERI 3 CIKAMPEK


MAKANAN KHAS SUMATRA BARAT

1.) RENDANG
Rendang merupakan masakan yang terbuat dari olahan daging,
dimasak dengan bumbu rempah yang berasal dari Minangkabau.
Rendang menggunakan bumbu-bumbu alami karena dapat bersifat
sebagai antiseptik dan dapat membunuh bakteri patogen sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan pengawet alami Tidak heran jika rendang dapat
bertahan satu minggu hingga empat minggu. Karena mengandung banyak
sekali jenis bumbu rempah, rendang menjadi makanan yang memiliki cita
rasa yang unik dan digemari banyak orang. Terdapat dua macam jenis
rendang yang dikenal secara umum, yaitu sebagai berikut:
A.)Rendang Kering
Rendang kering adalah rendang sejati dalam tradisi memasak
minang.Rendang merupakan masakan yang terbuat dari olahan daging,
dimasak dengan bumbu rempah yang berasal dari Minangkabau. Rendang
menggunakan bumbu-bumbu
alami karena dapat bersifat
sebagai antiseptik dan dapat
membunuh bakteri patogen
sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan pengawet alami.
Tidak heran jika rendang dapat
bertahan satu minggu hingga
empat minggu. Karena
mengandung banyak sekali
jenis bumbu rempah, rendang
menjadi makanan yang
memiliki cita rasa yang unik
dan digemari banyak orang.
Terdapat dua macam jenis
rendang yang dikenal secara
umum, yaitu sebagai berikut: Rendang ini dimasak dalam waktu yang
cukup lama hingga santan mengering dan bumbu teresap dengan
sempurna. Biasanya rendang kering disajikan untuk acara istimewa,
seperti upacara adat, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.
Rendang kering berwarna lebih cokelat kehitaman. Jika dimasak dengan
tepat, rendang kering dapat bertahan disimpan dalam suhu ruangan
selama tiga sampai empat minggu, dan jika disimpan di kulkas dapat
bertahan sekitar sebulan.

B.)Rendang Basah atau Kalio


Rendang basah atau lebih dikenal dengan sebutan kalio, adalah rendang
yang dimasak hanya
dengan waktu yang
lebih singkat. Santan
dibiarkan belum begitu
mengering dengan
sempurna, agar sedikit
memiliki kuah bbumbu
Rendang basah
memiliki warna cokelat
terang keemasan dan
lebih pucat. Jika
disimpan dalam suhu
ruangan hanya dapat bertahan dalam waktu kurang dari satu minggu.
Rendang merupakan makanan yang sangat populer di Indonesia.
Keberadaan makanan
rendang telah menjadi
icon bagi masyarakat
Padang. Biasanya
rendang dijadikan
sebagai hidangan utama
untuk makanan.
Tak hanya di Indonesia,
sekarang rendang sudah
terkenal di mancanegara,
banyak yang menyukai rendang karena memiliki daya tarik tersendiri,
seperti cita rasa yang kaya, cara pengolahannya yang unik, serta
penampilannya yang menggoda.
Rendang juga dapat ditemukan di berbagai negara-negara Asia tenggara
lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina dan Thailand.
Pada tahun 2011 silam, rendang terpilih menjadi makanan terlezat di dunia
yang menduduki peringkat pertama dalam World’s 50 Most Delicious
Foods. Dan pada tanggal 12 Juli tahun 2017.
2.) GULAI GAJEBO
Gajebo, Gajeboh, atau Gulai Gajebo adalah makanan khas Sumatra Barat.
Makanan Ini adalah masakan dengan bahan dasar daging sapi bagian
sandung lamur, bagian penuh lemak dan bertekstur kenyal. Umumnya,
penggunaan
daging dan lemak
pada gula gajebo
sebanyak 1:3. Ya,
masakan ini
menyajikan lebih
banyak potongan
lemak dibanding
daging. Gulai
gajebo dimasak
tanpa santan,
melainkan
menggunakan
bumbu asam
padeh atau asam
pedas. Untuk memasak hidangan ini, bahan-bahan yang dibutuhkan antara
lain daging sandung lamur, daun salam, daun jeruk, batang serai, cabai
merah, bawang merah, bawang putih, kemiri, lengkuas, jahe, lada, gula,
garam, dan asam kandis. Di tempat asalnya, Sumatra Barat, masyarakat
punya penilaian dengan tingkatan tertentu pada masakan gula gajebo, yaitu
cukup gurih bila porsi daging lebih banyak ketimbang lemak, gurih jika
potongan lemak lebih banyak daripada daging, dan gurih sekali yang
artinya seluruhnya terdiri dari lemak. Gulai gajebo umumnya disajikan di
piring kecil lengkap dengan kuahnya. Dari penampilannya, gulai gajebo
tampak sangat menggoda dengan potongan lemak bercampur dengan kuah
kaya rempah. Setelah disantap, dijamin lemak-lemaknya tidak alot dan sulit
dimakan, yang ada malah semua meleleh di mulut, gurih, dan pedas.
Banyak orang Minang menyebut-nyebut gulai gajebo sebagai makanan
Padang paling enak. Namun, memang tak bisa dimungkiri bila beberapa
orang merasa tengkuknya berat setelah mencicipi sajian ini. Bagi yang
memang memiliki masalah dengan kolesterol tinggi, hidangan nikmat ini
agaknya menjadi musuh terberat. Masakan Padang yang berlemak dapat
meningkatkan kolesterol. Tak hanya dari bahan utama lemak daging, tetapi
juga dari jeroan dan santan. Perlu diingat bahwa kebanyakan masakan
Padang memiliki rasa yang asin. Mengonsumsi garam berlebih dapat
meningkatkan risiko darah tinggi atau hipertensi. Terlebih, bila
sebelumnya Anda pun memang punya riwayat darah tinggi, mengonsumsi
makanan tinggi garam dapat memperparah kondisi kesehatan.
3.) SATE PADANG
Sate Padang adalah sebutan untuk tiga jenis varian sate di Sumatra
Barat, yaitu Sate Padang khas kota, Sate Padang khas padang Panjang
dan Sate padang khas Pariaman.
 TIGA JENIS SATE PADANG
Sate Padang khas Padang Panjang terkenal dengan kuah kentalnya
yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan oleh bumbu dapur bernama
kunyit yang mendominasi pengolahan kuah sate khas Padang Panjang.
Sate jenis ini
biasanya
mengeluarkan
aroma yang lebih
kuat dan rempah-
rempahnya jauh
lebih terasa. Sama
sekali berbeda
warna dengan sate
Padang
Panjang, sate
Padang khas
Pariaman justru
memiliki kuah yang
berwarna merah.
Hal ini diperoleh dari campuran cabai merah yang lebih banyak,
sehingga rasa dari sate khas Pariaman ini cenderung lebih pedas.
Sementara, untuk sate Padang Kota, kuahnya lebih terlihat kecokelatan.
Banyak yang mengatakan bahwa sate berkuah cokelat ini merupakan
peralihan atau perpaduan dari sate khas Padang Panjang dan sate khas
Pariaman.Proses pembuatan nya yaitu, daging segar dimasukkan dalan
drum besar berisi air dan direbus dua kali agar lunak menggunakan
drum dan air yang berbeda. Daging diiris-iris dan dilumuri dengan
bumbu dan rempah-rempah. Sementara air rebusan digunakan sebagai
kuah kaldu, bahan membuat kuah sate. Lalu kuah kaldu ini dicampur
dengan 19 macam bumbu rempah-rempah yang telah dihaluskan
(bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan serai) dicampur dengan
berbagai macam cabai. Seluruh bumbu kemudian dijadikan satu dan
dimasak selama 15 menit. Rempah-rempah inilah yang membuat rasa
kuah sate menjadi kaya rasa yang melimpah.
Sate sendiri hanya dibakar saat dipesan, menggunakan arang dari
tempurung kelapa. Dimakan dalam keadaan hangat, biasanya ditambah
dengan keripik balado khas Minang.
4.) GULAI ITIAK LADO MUDO
Gulai Itiak Lado Mudo merupakan masakan olahan daging itiak
(bebek) dan bumbu-bumbu khusus serta dicampur dengan lado mudo
(cabe hijau
keriting) yang
telah digiling.
Itiak lado mudo
dikenal di
beberapa daerah
di Bukittinggi
seperti di Koto
Gadang dan
Sianok.
Sedangkan untuk
daerah Ampek
Angkek itiak lado
mudo dikenal
dengan nama
itiak lado hijau. Gulai Itiak Lado Mudo dibuat lebih pedas dan tanpa
santan. Untuk mendapatkan Lokasi warung bersahaja di Jalan Ngarai-
Binuang, persis di bawah ngarai yang indah itu, anda tinggal tanyakan
kepada masyarakat yang ditemui di Nagari Koto Gaadang atau dilokasi
Wisata Ngaroi Sianok di Bukittinggi. Nagari Koto Gadang adalah Nagari
yang telah melek pendidikan sejak zaman Belanda (tahun 1910), tempat
kelahiran “Grand Old Man” H. Agus Salim dan orang-orang pintar
lainnya. Sedangkan Bukittinggi adalah salah satu kota di Sumatera Barat
yang berudara dingin dan sudah terkenal akan pemandangan alam yang
begitu indah seperti Ngaroi Sianok. Ternyata di Bukittinggi, tidak hanya
ada wisata alam, tapi lidah kita akan dimanjakan oleh begitu banyak
makanan dari berbagai jenis. Mempersiapkan itik pada dasarnya sama
dengan yang lainnya. Setelah disembelih dan dibersihkan, sebelum
dipotong-potong, bebek terlebih dahulu dibakar sekitar 3 hingga 5 menit
di atas bara api. Tujuannya, agar minyak pada tubuh itik itu berkurang,
sekaligus menghilangkan bulu-bulu yang masih melekat. Sesuai
namanya, letak kelezatan Itiak Lado Mudo bukan hanya pada itiknya
saja, melainkan juga pada racikan cabe hijau atau lado mudonya. Tak
kurang dari 20 kilogram cabe hijau dibuat setiap harinya. Bebek yang
sudah siap kemudian dilumuri dengan beragam bumbu yang ditumis
cepat. Ada bawang bombay, cabe hijau dan aneka rempah lainnya. Proses
memasak Itiak Lado Mudo tidak menggunakan kompor gas, melainkan
kayu bakar agar panas di tungku lebih merata dan aroma yang dihasilkan
lebih khas.
5.) GELAMAI
Galamai merupakan cemilan sejenis dodol atau jenang yang berkembang
di Payakumbuh. Selain di Payakumbuh, cemilan ini juga ditemukan di
berbagai tempat di Sumatera Barat, antara lain Solok, Pariaman, dan
Pasaman. Penyebutan kuliner ini juga bervariasi di tiap daerah. Antara lain,
galamai, kalamai,
calamai dan gelamai.
Makanan yang satu ini
terbuat dari tepung
beras ketan (pulut),
gula aren, dan santan.
Ketiga jenis bahan ini
dimasak dalam suatu
kuali besar hingga
membentuk gumpalan
yang liat dan berwarna
kecokelatan. Gumpalan
ini akan dipotong dan
dibentuk sebelum
adonannya dingin.
Dari segi rasa, bagi lidah yang awam galamai mirip dengan jenang kudus
yang manis dan legit di mulut. Sedikit berbeda dengan dodol atau jenang,
dalam adonan galamai ditaburkan kacang tanah yang disangrai.
Penambahan kacang tanah ini memberikan sentuhan rasa gurih renyah
yang unik pada galamai.
Menariknya, bagi masyarakat Minangkabau sendiri, masalah citarasa
galamai tidak sesederhana bentuknya. Dengan mencicipinya sedikit saja,
lidah orang Minang dapat membedakan manakah galamai asal
Payakumbuh maupun daerah-daerah lainnya. Karakteristik ini memang
sulit untuk didefinisikan dengan jelas karena kekhasan serta kerumitan
dalam proses pembuatannya.
Membuat galamai memang proses yang membutuhkan pengalaman serta
keterampilan sang pengrajin. Pembuatannya menuntut intuisi yang tajam,
keuletan, serta daya tahan fisik yang cukup kuat karena membutuhkan
waktu yang cukup lama.
Sepanjang 3-4 jam proses pemasakan, adonan galamai di atas kuali tidak
boleh berhenti diaduk dengan nyala api yang harus benar-benar pas.
Karenanya, kualitas dari galamai yang dihasilkan sangat ditentukan oleh
kelihaian dan pengalaman dari orang yang membuatnya.

Anda mungkin juga menyukai