Pendidikan Agama Islam (PAI)

Modul ke Universitas Widyatama

03
Modul ke 03, menyajikan bahasan tentang “Alam Semesta”.
Sub tema bahasan: Pengertian alam semesta; Proses penciptaan alam;
Sifat alam.

Fakultas

Semua
Fakultas

Program Studi

Semua Oleh:
Program Studi Team Teaching
Pendidikan Agama Islam (PAI)
S.1
Universitas Widyatama
 “Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah
membangunnya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakan-nya.
dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang
benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan
daripadanya mata airnya dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan
gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh”
(QS. al-Naaziaat [79]: 27-32).
 Alam Semesta

Pengertian Alam Semesta

Segala sesuatu selain Allah, itulah alam.
03.01. Pengertian Alam Semesta

Alam adalah seluruh makhluk, dalam kata lain alam adalah segala
sesuatu selain Allah. Allah adalah khalik (pencipta), sedangkan selain-
Nya adalah ciptaan-Nya (makhluk). Karena itu, alam sama dengan
mahkluk.

Dalam Alquran, alam disebut dengan berbagai istilah yaitu al-alam

(bentuk tunggal) atau al-alamin (bentuk jamak), kullu syai’in (segala
sesuatu), khalqun (ciptaan) atau makhluqun (yang diciptakan).

Dalam bahasa latin, alam disebut cosmos yang berarti teratur.

 Alam Semesta

Proses Penciptaan Alam Semesta

Langit dan bumi, Allah ciptakan dalam enam masa.
03.02. Proses Penciptaan Alam Semesta
Enam Masa Penciptaan Alam (Langit dan Bumi)

Masa penciptaan langit

Pertama ledakan besar/big bang (QS. al-Anbiya [21]:30 “langit dan bumi asalnya
bersatu”). Pada prosesnya adalah “pengembangan ruang” (QS. al-Dzariyat
[51]:47 “Allah berkuasa meluaskan langit”).
Kedua pembentukan bintang-bintang yang terus berlangsung (QS. al-Naziat [79]:
28 “proses penyempurnaan langit”);
Proses penciptaan tata surya
Ketiga proses penciptaan tata surya termasuk bumi (QS. al-Naziat [79]: 29
“menjadikan malam gelap dan siang terang”);
Keempat pemadatan kulit bumi (QS. al-Naziat [79]: 30 “Bumi dihamparkan-Nya”)
03.02. Proses Penciptaan Alam Semesta

Enam Masa Penciptaan Alam (Langit dan Bumi)

Sumber-sumber kehidupan
Kelima hadirnya air dan atmosfir di bumi (QS. al-Anbiya [21]: 30, “semua makhluk
hidup berasal dari air”).
Keenam lahirnya kehidupan di bumi (QS. Fusilat [41]: 10, “Allah memberkahi bumi
dan menyediakan makanan bagi penghuninya”, dilanjutkan dengan QS.
Al-Naziat [79] 31-33, “Ia memancarkan daripadanya mata airnya dan
[menumbuhkan] tumbuh-tumbuhan. Dan gunung-gunung dipancangkan-
Nya dengan teguh, [semua itu] untuk kesenanganmu dan untuk binatang-
binatang ternakmu”).
 Alam Semesta

Sifat Alam
Dengan mengenal sifat alam, kita akan menjadikannya sebagai sarana untuk beribadah
kepada Allah Swt.
03.03. Sifat Alam

Alam itu:
1. Sesuatu yang baru dan senantiasa berubah;
2. Diciptakan bi al-haq;
3. Diciptakan dengan tertib, teratur, baik dan indah (tidak cacat);
4. Diciptkan dengan hukum-hukum tertentu;
5. Tunduk dan patuh kepada hukum Allah;
6. Menyembah dan berdzikir dengan caranya kepada Allah;
7. Sebagai sarana ibadah bagi manusia
 Alam Semesta

Hubungan Alam dengan Manusia

Alam dan manusia, saling ketergantungan satu sama lain.
03.04. Hubungan Alam dengan Manusia

1. Hubungan Historis
Asal-usul manusia dikaitkan dengan keberadaan alam semesta. Dalam sistem kosmos,
bahwa manusia dan alam semesta merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Karena memiliki keunggulan-keunggulan dalam sistem kesadaran, maka alam semesta
menjadi obyek yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
2. Hubungan Fungsional
Proses penciptaan manusia bagian integral dari alam semesta. Dimana bahan baku
manusia berasal dari bumi.
Tinjauan ilmiah tentang alam, dapat mendekatkan manusia kepada tata laku penciptanya
dan dengan demikian dapat mempertajam persepsi batin manusia untuk mendapatkan
suatu penglihatan yang lebih mendalam.
Terima kasih atas perhatiannya

Abung Asyari, S.Pd.I., M.Pd.

Anggota team teaching Pendidikan Agama Islam (PAI)
Universitas Widyatama