Pancasila
Sebagai Ideologi
1. Pengertian Ideologi;
2. Pancasila sebagai Ideologi Nasional;
3. Kedudukan dan Fungsi Pancasila;
4.Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi besar lainnya Dunia.
06
FEB, BAHASA, Semua Program 190001006 Tim Dosen
TEKNIK, DAN DKV Studi
Abstract
Pengertian Ideologi
A. Pengertian
⮚ Ideologi : “a system of ideas”
1. Suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam, tentang bagaimana
yang sebaik-baiknya, yang secara moral dianggap adil dan benar, mengatur tingkah laku
mereka dalam berbagai segi kehidupan duniawi
2. Suatu sistem atau pola berpikir manusia didalam menanggapi dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
B. Ideologi Pancasila
1. Berfungsi sebagai ajaran tentang ide-ide atau cita-cita yang diyakini kebenarannya,
disusun secara sistematis, disertai petunjuk-petunjuk untuk mewujudkan cita-cita
tersebut
> Pandangan seseorang, masyarakat atau bangsa yang berisi nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang menjadi landasan pokok tata hidup suatu masyarakat dan
telah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu realitas
2. Ideologi
> Pandangan hidup yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipakai sebagai
pedoman untuk membentuk tata hidup masyarakat yang dianggap ideal atau yang
dicita-citakan.
B. Manfaat
1. Kekokohan dalam mencapai tujuan
3. Pembangunan diri
2. Kristalisasi nilai
c. Nilai praksis
* Penjelasan
● Nilai dasar
● Nilai instrumentas :
● Nilai praksis
b. Dasar pemikiran
* Dinamika masyarakat
dan bernegara
g. Implikasi
h. Pembatasan
b. Realita
c. Fleksibilitas
a. Nilai dasar
b. Nilai Instrumental
c. Nilai Praksis
1) Interaksi antara nilai instrumental dan situasi konkrit pada tempat dan kondisi
tertentu
2) Perbandingan kekuatan nilai instrumental >< situasi dan kondisi khusus
3) Pertarungan antara Idealisme dan realita yang tidak sepenuhnya dapat
dikuasai 🡪 kontak secara langsung dengan kondisi obyektif
4) Dalam kondisi darurat, kondisi obyektif dapat terjadi tidak memungkinkan
pelaksanaan nilai dasar dan nilai instrumental secara taat azas
5) Dari aspek ideologi : ideologi dapat mempunyai rumusan yang ideal, logis
dan konsisten pada tahap ND dan NI, tetapi jika pada nilai praksisnya tidak
dapat diwujudkan, ideologi dapat kehilangan kredibilitasnya.
* Dari aspek ideologi : ideologi dapat mempunyai rumusan yang ideal, logis
dan konsisten pada tahap ND dan NI, tetapi jika pada nilai praksisnya
tidak dapat diwujudkan, ideologi dapat kehilangan kredibilitasnya.
b. Nilai Instrumental
c. Nilai Praksis
Kritik dalam masyarakat : terhadap nilai praksis yang tidak sesuai dengan nilai dasarnya
Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon
dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya pada tanggal 18
Agustus 1945 disyahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia.
Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai titik sentral pembahasan
adalah kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, hal ini
sesuai dengan kausa finalis Pancasila yang dirumuskan oleh pembentuk negara pada
hakikatnya adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia. Namun hendaklah dipahami
bahwa asal mula unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada bangsa Indonesia sendiri
yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu dari berbagai macam
kedudukan dan fungsi Pancasila sebenarnya dapat dikembalikan pada dua macam kedudukan
dan fungsi Pancasila yang pokok yaitu sebagai dasar Negara Republik Indonesia dan sebagai
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.
Namun yang terpenting bagi kajian ilmiah adalah bagaimana hubungan secara
kausalitas di antara kedudukan dan fungsi Pancasila dapat dipahami melalui uraian berikut :
Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah memiliki suatu pandangan hidup
bersama yang bersumber pada akar budayanya dan nilai-nilai religiusnya. Dengan suatu
pandangan hidup yang diyakininya bangsa Indonesia akan mampu memandang dan
memecahkan segala persoalan yang dihadapinya secara tepat sehingga tidak
terombang-ambing dalam menghadapi persoalan tersebut.
Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar
Falsafah Negara (Philosofische Gronslag) dari negara, ideologi negara atau (Staatsidee).
Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur
pemerintahan negara atau dengan perkataan Pancasila merupakan suatu dasar untuk
mengatur penyelenggaraan negara. Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum, Pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional
mengatur negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah,
serta pemerintahan negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai
kekuatan mengikat secara hukum.
Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum
Indonesia, maka Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945,
kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan
dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dalam pasal-pasal UUD
1945, serta hukum positif lainnya. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat
dirinci sebagai berikut :
a) Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan asas kerokhanian
tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan lebih lanjut dalam
empat pokok pikiran.
c) Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis).
e) Merupakan sumber semangat bagi Undang-Undang dasar 1945, bagi penyelenggara negara,
para pelaksana pemerintahan (juga para penyelenggara partai dan golongan fungsional). Hal
Dalam proses reformasi dewasa ini MPR, melalui Sidang Istimewa tahun 1998,
mengembalikan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang tertuang
dalam Tap. No. XVIII/MPR/1998. oleh karena itu segala agenda dalam proses reformasi, yang
meliputi berbagai bidang selain mendasarkan pada kenyataan aspirasi rakyat (Sila IV) juga
harus mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Reformasi tidak mungkin
menyimpang dari nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan, bahkan
harus bersumber kepadanya.
IDEOLOGI
LIBERALISME KOMUNISME SOSIALISME PANCASILA
ASPEK
EKONOMI - Peran negara - Peran negara - Peran negara - Peran negara ada
kecil dominan ada untuk untuk tidak terjadi
- Swasta - Demi pemerataan monopoli, dll yang
mendominasi kolektivitas - Keadilan merugikan rakyat
- Kapitalisme berarti demi distributif yang - Pelaku ekonomi :
- Monopoli negara diutamakan BUMN (Negara)
- Persaingan - Monopoli KOPERASI (Rakyat),
bebas negara SWASTA (Individu)
AGAMA - Agama urusan - Agama candu - Agama harus - Bebas memilih salah
pribadi masyarakat mendorong satu agama
- Bebas - Agama harus berkembangn - Agama harus
beragama dijauhkan dari ya menjiwai dalam
- Bebas memilih masyarakat kebersamaan kehidupan
agama - Atheis bermasyarakat,
- Bebas tidak berbangsa dan
beragama bernegara
- Individu diakui
keberadaannya
PANDANGAN - Individu lebih - Individu tidak - Masyarakat
- Masyarakat diakui
penting penting lebih penting
TERHADAP keberadaannya
daripada - Masyarakat daripada
- Hubungan individu
INDIVIDU DAN masyarakat tidak penting individu
dan masyarakat
- Masyarakat - Kolektivitas
MASYARAKAT dilandasi 3S (Selaras,
diabdikan bagi yang dibentuk
Serasi, Seimbang)
individu negara lebih
- Masyarakat ada
penting
karena ada individu
Kesimpulan
a. Pancasila sebagai ideologi terbuka sudah terdapat dalam bagian penjelasan UUD’45
secara tersirat
b. Terdapat Aturan Pokok (ND), Aturan Penyelenggaraan (NI) dan Semangat para
penyelenggara negara (NP)
d. Perbedaan konseptual dalam tiga tataran nilai (ND, NI. dan NP) untuk : melayani
dinamika masyarakat, menjernihkan wawasan dan untuk dapat mengamalkan
secara konsisten, kontekstual dan aktual.
Darmodiharjo, Darji. Mimbar BP-7. Pengertian Nilai, Norma, Moral, Etika, Pandangan
Hidup.Jakarta: BP-7 Pusat,1995/1996,No.76.
Laboratorium Pancasila IKIP Malang. Glossarium Sekitar Pancasila. Surabaya : Usaha Nasional,
1981.
http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.co.id/2013/12/proses-perumusan-pancasila-sebaga-dasar
.html Wisma Djokosutarto,SH.,1991.