Spiritual berasal dari bahasa latin “spiritus” yang berarti nafas atau udara, spirit memberikan hidup, menjiwai seseorang. Spirit memberikan arti penting ke hal apa saja yang sekiranya menjadi pusat dari seluruh aspek kehidupan seseorang. Spiritual adalah suatu yang dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup kepercayaan dan nilai kehidupan. Spiritualitas mampu menghadirkan cinta, kepercayaan, dan harapan, melihat arti dari kehidupan dan memelihara hubungan dengan sesama. Spiritual adalah konsep yang unik pada masing-masing individu (Farran et al, 1989). Masing-masing individu memiliki definisi yang berbeda mengenai spiritual, hal ini dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup dan ide-ide mereka sendiri tentang hidup. Menurut Emblen, 1992 spiritual sangat sulit untuk didefinisikan. Kata-kata yang digunakan untuk menjabarkan spiritual termasuk makna, transenden, harapan, cinta, kualitas, hubungan dan eksistensi. Spiritual menghubungkan antara intrapersonal (hubungan dengan diri sendiri), interpersonal (hubungan antara diri sendiri dan orang lain), dan transpersonal (hubungan antara diri sendiri dengan tuhan/kekuatan gaib). Spiritual adalah suatu kepercayaan dalam hubungan antar manusia dengan beberapa kekuatan diatasnya, kreatif, kemuliaan atau sumber energi serta spiritual juga merupakan pencarian arti dalam kehidupan dan pengembangan dari nilai-nilai dan sistem kepercayaan seseorang yang mana akan terjadi konflik bila pemahamannya dibatasi. (Hanafi, djuariah. 2005). 2. Pengertian Spiritual menurut beberapa ahli
A. Tahap Perkembangan Kepercayaan Fowler James W.
Fowler dalam buku Stages of Faith mengembangkan teori tentang tahap perkembangan dalam keyakinan seseorang ( Stages of Faith Development ) sepanjang rentang kehidupan manusia. Menurut Fowler, kepercayaan merupakan orientasi holistik yang menunjukan hubungan antara individu dengan alam semesta. B. Tahap perkembangan spiritual sufistik Menurut Islam, manusia yang lahir dengn jiwa yang suci (nafsi zakiya). Namun, manusia juga lahir di dunia dengan memiliki eksistensi fisik yang terdiri daridaging dan tulang. Keberadaan fisik manusia menimbulkan keterkaitan dengan dunia tempat mereka tinggal, dan dapat memberikan kegelapan dan menutupi keindahan dan kebijaksanaan yang tersimpan dalam diri mereka. Pada asalnya, manusia dapat menjadi lupadan terus-menerus hidup dalam kesombongan.
3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan spiritual
Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Spiritual Spiritual adalah komponen
penting dari seorang individu yang dimiliki dan sebuah aspek integral dari filosofi holistik. Perkambangan spiritual pasti mengalami keadaan yang tidak selalu baik seperti halnya fisik. Secara langsung maupun tidak langsung ada beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan spiritual. Spiritualitas tidak selalu berkaitan dengan agama, tetapi spiritualitas adalah bagaimana seseorang memahami keberadaannya dan hubungannya dengan alam semesta. Orang-orang mengartikan spiritualitas dengan berbagai cara dan tujuan tersendiri. Setiap agama menyatakan bahwa manusia ada dibawah kuasa Tuhan. Namun, dari semua itu setiap manusia berusaha untuk mengkontrol spiritualitasnya. Inilah yang disebut dengan menjaga kesehatan spiritual.