Anda di halaman 1dari 16

HG 1  

–  HG
 HG 3

1. Apa Perbedaaan TE dan TA ?


TE: adalah Suatu saat pada titrasi asam-basa dimana jumlah basa yang dititrasi sama
dengan jumlah asam. Dinamakan juga titik stoikiometri atau TA teoritis.
TA:  yaitu keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan sempurna yang biasanya
ditandai dengan perbubahan PH dan dapat dilakukan pengamatan visual melalui
 perubahan warna indikator.

2. Jelaskan prinsip titrasi asam basa?


Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada reaksi netralisasi asam basa.

3. Bagaimana cara Pemilihan Titran pada Titrasi Asam-Basa?


-Titran harus merupakan suatu asam atau basa kuat. Misalnya NaOH, KOH, HCl,
H2SO4.

-Tidak mudah menguap.


-Stabil dalam larutannya, dan tidak bersifat oksidator/reduktor kuat.
-Garam yang terbentuk larut/mudah larut dalam larutan titrat.

4. Jelaskan prinsip indikator pada titrasi asam basa!


Indikator (menurut Ostwald): asam atau basa organik lemah (HIn/ InOH) yang
memiliki warna yang berbeda antara bentuk ion dan molekulnya.

Asam : HIn + H2O H3O+ + In-


Basa : In- + H2O HIn+ OH-
Warna yang ditunjukkan indikator tergantung dari ratio konsentrasi ion dan
molekulnya
Ka = [H3O+][In-] / [HIn]

 pH = pKa - log [HIn] / [In-]

Misal, HIn= merah, In- = kuning


Jika [HIn] = [In-] warna merah kuning
Jika [HIn] = 10[In-] warna merah, pH = pKInd. –  log 10
Jika [In-] = 10[HIn]  warna kuning, pH = pKInd.  –  log 0,1

5. Apa yang disebut asidimetri dan alkalimetri?


Asidimetri : Titrasi asam-basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah
asam kuat.
Alkalimetri : Titrasi asam-basa dimana yang bertindak sebagai larutan standar adalah
Basa kuat.

6. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe dari pelarut titras bebas air !


Protogenik   adalah Pelarut yang bersifat asam yang dapat melepas proton pada saat
 berdisosiasi. Contohnya: CH3COOH, H2SO4, asam nitrat.
Protofilik adalah Pelarut yang bersifat basa yang dapat menerima proton dan
memiliki afinitas yang tinggi terhadap proton. Contohnya: Eter, amonia, keton
Aprotik adalah Pelarut yang sukar memberi/ menerima proton, tidak bereaksi asam-
 basa. Contohnya: Senyawa Hidrokarbon (benzen), CCl4,CHCl3
Amfiprotik adalah Pelarut yang dapat memberi dan menerima proton (memiliki sifat
asam dan basa). Contohnya: Air, etanol

7. Apa manfaat dan kelemahan dari titrasi bebas air?


Manfaat :
- Untuk penetapan kadar sampel yang sukar larut dalam air .
- Untuk penetapan kadar campuran asam-asam atau basa-basa yang berbeda
kekuatannya.
- Dapat untuk penetapan langsung sediaan farmasi, bila bahan pembawanya tidak
mengganggu.
Kelemahan :
- Adanya air dalam pelarut asam asetat glasial dapat mengganggu ketajaman titik
akhir.
- Harga pelarut organik mahal (kurang ekonomis dibandingkan titrasi asam basa
dengan air).
- Pada titrasi bebas air alkalimetri dapat terganggu oleh CO2 (dari udara), terutama
 jika kandungan air dalam larutan cukup tinggi.

8. Jelaskan mengenai mekanisme TBA! (Asam dan basa)

a.) Metode I (untuk basa dan garamnya kecuali dinyatakan lain)


- Larutkan zat uji dalam sejumlah volume asam asetat glasial P, hangatkan, dan
dinginkan
- Jika zat uji berupa garam halogenida, tambahkan 10 ml larutan raksa (II) asetat
- Kemudian dititrasi dengan asam perklorat 0,1 N hingga perubahan warna
indicator sesuai dengan harga mutlak maksimum dE/dV (E adalah daya
elektromotif, V adalah volume titran) dalam titrasi potensiometri
- Jika digunakan indikator lain, indikator tersebut juga harus digunakan untuk
menetralkan asam asetat glasial P, larutan raksa (II) asetat, dan untuk
 pembakuan asam perklorat
- Titik akhir potensiometri ditetapkan secara potensiometrik dengan
menggunakan elektrode kaca sebagai elektrode indikator dan elektrode kalomel
sebagai elektrode pembanding.
b.) Metode II (Untuk Asam)
- Lakukan titrasi menggunakan sejumlah zat uji, pelarut titran, dan indikator
seperti yang tertera pada masing-masing monografi. Netralkan pelarut t erhadap
indikator menggunakan titran yang akan digunakan untuk titrasi .
- Larutan harus terlindung dari karbondioksida dengan cara mengalirkan
nitrogen di atas larutan, jika perlu dihangatkan
- Titrasi hingga perubahan warna indikator sesuai dengan harga maksimum
dE/dV dan dilakukan secara potensiometrik. E adalah daya elektromotif dalam
mV dan V adalah volume titran dalam ml
- Titik akhir titrasi ditetapkan secara potensiometrik dengan menggunakan
elektrode kaca sebagai elektrode indikator dan elektrode kalomel sebagai
elektrode pembanding.

9. Apa yang dimaksud dengan titrasi bebas air?


Titrasi bebas air merupakan suatu jenis titrasi yang tidak menggunakan pelarut air,
melainkan pelarut organik guna mempertajam titik akhir titrasi asam/basa lemah.

10. Bagaimana prinsip titrasi bebas air?


Prinsip titrasi bebas air yaitu netralisasi antara asam dengan basa yang berlangsung
dalam suasana pelarut non-air

11. Sebutkan dan jelaskan mengenai efek pelarut pada TBA!


)  contoh, suatu asam
a. Efek penyamaan kekuatan asam/basa ( L evel in g Ef fect 
kuat HX dan HY dilarutkan dalam pelarut S, maka keduanya akan bereaksi :
HX + S  SH+ + X-
HY + S  SH+ + Y-
Karena keduanya bereaksi sempurna dengan pelarut S, maka kekuatan asam ini sukar
dibedakan. Sebagai contoh, pelarut S tersebut adalah air.
)  Bila pelarut
b. Efek Pembedaan Kekuatan Asam/Basa ( Di ff erentiating Ef fect 
yang digunakan sedikit atau tidak bereaksi dengan solut. Kekuatan solut (asam atau
 basa) yang dilarutkan dapat dibedakan berdasarkan harga Ka atau Kb-nya. Contoh
kekuatan asam-asam berikut dalam air relatif sama, tapi dalam pelarut organik dapat
dibedakan sebagai berikut : HClO 4 > HBr > H2SO4 > HCl > HNO3
c. Efek Ionisasi dan Disosiasi
Ionisasi adalah pembentukan ion; disosiasi adalah pemisahan ion-ion yang terbentuk.
Ionisasi atau disosiasi dipengaruhi oleh sifat dielektrik medium (pelarut).
Contoh, asam pikrat dalam benzena  tidak berwarna. Tapi dengan adanya
 penambahan anilin (basa)  menghasilkan warna kuning.

12. Apa definisi dari titrasi kompleksometri?


Titrasi kompleksometri adalah satu metode titrasi volumetri yang didasari oleh
 pembentukan suatu kompleks diantara analit dan titran. Digunakan untuk penentuan
ion logam yang berbeda dalam suatu larutan

13. Sebutkan klasifikasi ligan berdasarkan ikantannya dengan logam


Ligan monodentat
Ligan bidentat
Ligan multidentat

14. Buat struktur EDTA

15. Sebutkan manfaat titrasi kompleksometri dalam farmasi!


Industri medis karena melibatkan sampel dengan jumlah kecil (mikro liter), Mentitrasi
 jumlah ion yang terdapat dalam sel makhluk hidup, Melibatkan pengobatan komplaks
ion seperti magnesium, kalsium, tembaga, bes, nikel, dan zinc dengan EDTA sebagai
agen kompleks, Menentukan tingkat kesadahan air

16. Jelaskan prinsip titrasi kompleksometri


Larutan standar dimasukkan dalam tabung buret, lalu secara bertahan ditambahkan
hingga reaksi dikatakan sampai hingga titik ekuivalen dan titik akhir. Titik ekuivalen
adalah tahap dimana jumlah larutan standar yang ditambahkan tepat dan secara
stoikiometri ekuivalen dengan jumlah zat yang bereaksi dalam larutan yang dititrasi,
sedangkan titik akhir dideteksi dengan perubahan secara fisik pada larutan saat
 penambahan larutan standar yang sedikit berlebihan
17. Apa metode yang digunakan dalam titrasi kompleksometri?
 pembentukan suatu kompleks diantara analit dan titran

18. Sebutkan jenis-jenis titrasi kompleksometri!


Direct Titration  Dalam metode ini larutan standar EDTA ditambahkan secara
 perlahan ke dalam larutan ion logam sampai titik akhir dicapai
Back Titration  Kelebihan larutan standar EDTA diambahkan ke larutan logam
yang akan dianalisis, dan selilis tersebut kembali dit itrasi dengan larutan standar ion
logam kedua.
Replacement Titration  Ketika titrasi langsung atau kembali dengan tidak
memberikan titik akhir yang tajam, logam dapat ditentukan dengan perpindahan
 jumlah yang setara dengan Mg atau Zn dari kompleks EDTA yang kurang stabil.
Indirect Titration  Digunakan untuk penentuan ion seperti anion yang tidak
 bereaksi dengan EDTA.

19. Sebutkan 6 contoh logam yang menggunakan titrasi kompleksometri!


Aluminium, bismuth, kalium, magnesium, timbal, seng. Al, Bi, Ca, Mg, Pb, Zn

20. Mengapa EDTA lenih efektif dibanding senyawa lain dalam titrasi
kompleksometri?
- Selalu membentuk senyawa kompleks ketika direaksikan dengan ion logam
- Kestabilannya dalam membentuk kelat sangat konstan sehingga reaksi berjalan
stabil.
- Dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam.
- Telah dikembangkan indikatornya secara khusus.
- Mudah diperoleh bahan baku primernya.
- Dapat digunakan baik sebagai bahan yang dianalisis maupun bahan untuk
standarisasi.

21. Sebutkan peniter, zat yang dititrasi, dan indikator serta perubahan warna yang
terjadi pada titrasi kompleksometri!
- Peniter: EDTA ( Ethylenediamintetraacetic Acid )
- Larutan standar primer: CaCl 2
- Larutan sampel: ZnSO4
- Indikator: sejenis metalokromik: EBT ( Eriochrome Black T )
- Perubahan warna: merah ungu menjadi biru

22. Tuliskan contoh reaksi EDTA dengan suatu logam untuk membentuk senyawa
kompleks dalam titrasi kompleksometeri!

23. Jelaskan mekanisme indikator titrasi kompleksometri?


 Pada awal titrasi, medium yang bereaksi mengandung kompleks indikator
logam dan ion logam yang melebihi.
 Titran EDTA akan ditambahkan ke sistem, reaksi kompetitif terjadi antara ion
logam bebas dan EDTA.
 Karena kompleks indikator logam lebih lemah dibandingkan EDTA, EDTA
yang ditambahkan selama titrasi.
 Akhirnya, pada titik akhir, EDTA menghilangkan jejak terakhir logam dari
indikator dan indikator berubah dari warna kompleks menjadi logam warna
 bebasnya
24. Sebutkan dan jelaskan indikator yang digunakan dalam titrasi kompleksometri

25. Apa yang dimaksud dengan Argentometri?


Cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi
 berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag +.

26. Sebutkan contoh aplikasi dari titrasi argentometri beserta penjelasan


singkatnya!

 Penentuan kadar NaCl dalam garam dapur


Menetapkan kadar NaCl dalam garam dapur dengan cara menstandarisasi larutan
garam dapur dengan larutan standar AgNO 3 menggunakan metode Mohr.

 Penentuan kadar klorida dalam air laut


Menentukan kadar ion klorida dalam air laut dengan cara menstandarisasi larutan
air laut dengan larutan standar AgNO 3.

27. Metode apa saja yang ada dalam titrasi Argentometri? Metode apa yang paling
umum digunakan?
Metode Volhard, metode Fajans, metode Mohr, metode Lieberg & Deniges. Metode
apa yang paling umum digunakan adalah metode Mohr.
28. Sebutkan prisip metode volhard.
Sample yang mengandung ion halida (X-) ditambahkan la rutan baku AgNO3
 berlebih. Kelebihan AgNO3 dititrasi kembali dengan larutan thiosianat (KSCN atau
 NH4SCN). Titik akhir titrasi bila warna merah telah terbentuk.

29. Sebutkan indikator apa saja yang digunakan pada metode fajans.
a. Fluorescein
 b. Dichlorofluorescein
c. Eosin / Tetrabrom fluorescein
d. Diiodofluorescein

30. Jelaskan jenis  –  jenis volumetric berdasarkan reaksinya?


1. Asidimetri dan alkalimetri : Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi netralisasi
asam-basa.
2. Oksidimetri : Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi oksidasi-reduksi.
3. Argentometri : Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi kresipilasi (pengendapan
dari ion Ag+).

31. Jelaskan prinsip dan indikator yang digunakan dalam metode volhard?
a. Prinsip
Sample yang mengandung ion halida (X-) ditambahkan larutan baku AgNO3
 berlebih. Kelebihan AgNO3 dititrasi kembali dengan larutan thiosianat (KSCN atau
 NH4SCN). Titik akhir titrasi bila warna merah telah terbentuk.
b. Indikator
Indikator yang digunakan dalam metode volhard adalah garam ferri amonium sulfat
FeNH4(SO4)2 (indikator besi (III) (Fe3+)) atau dapat juga digunakan larutan besi
(III) nitrat.

32. Jelaskan prinsip daripada metode mohr?


Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam
suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dan penambahan K 2CrO4 sebagai
indikator. Titrasi dengan cara ini harus dilakukan dalam suasana netr al atau dengan
sedikit alkalis, pH 6,5 –  9,0.
Dalam suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk dikromat
dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak hidroksida.

33. Sebutkan hal hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan indikator
flourescein dan dichlorofluorescein!
 Lakukan pengocokkan yang merata sehingga akhirnya endapan berwarna
kemerahan.
 Titrasi harus dilakukan bebas dari cahaya langsung matahari
 Jumlah yang besar dari garam netral mengganggu Titik Akhir Titrasi (TAT)
 Pada kadar halida yang sangat encer, perubahan warna yang terjadi tidak
 berlangsung lama, hal ini disebabkan oleh endapan Ag-halida yg terbentuk
sangat sedikit.
 Larutan Cl- dengan konsentrasi lebih dari 0,005 N tidak dpt dititrasi dgn
menggunakan indikator Fluorescein ataupun Dichlorofluorescein

34. Sebutkan syarat untuk melakukan reaksi argentometri!


 Reaksi antara zat yang dititrasi dengan larutan baku pentitr asi harus berjalan
atau berlangsung dengan cepat
 Reaksi harus sempurna (kuantitatif)
 Tidak ada reaksi tambahan yang mempengaruhi hubungan stoikiometri antara
zat yang dititrasi dengan larutan baku pentitrasi
 Titik akhir titrasi (TAT) jatuh bersamaan atau berdekatan dengan titik
ekivalennya

35. Apa sajakah tujuan dari dilakukannya titrasi argentometri ?


Tujuan dari dilakukan titrasi argentometri adalah sebagai berikut :
 Standarisasi AgNO3 dengan NaCl
 Standarisasi NH4CNS dengan AgNO 3
 Menentukan klorida dalam garam dapur kasar dengan metode argentometri
 Menentukan bromide dengan cara Volhard

36. 50 ml larutan NaCl 0,10 M dititrasi dengan larutan AgNO3 0,10 M. Hitung
-10
konsentrasi ion klorida selama titrasi.. Ksp AgCl = 1 x 10 .
Awal sebelum titrasi : [Cl-] = 0,10 M, maka pCl = 1,00
Setelah penambahan 10 ml AgNO3 :
Ag+ + Cl- → AgCl (p)
awal 1,00 mmol 5,00 mmol
 perubahan -1,0 mmol -1,0 mmol
kesetimbangan - 4,0 mmol

[Cl-] = 4,00 mmol / 60,0 ml = 0,067 M


 pCl = 1,17

Setelah penambahan 49,9 ml AgNO3 :

Ag+ + Cl- → AgCl (p)


awal 4,99 mmol 5,00 mmol
 perubahan -4,99 mmol -4,99 mmol
kesetimbangan - 0,01 mmol
[Cl-] = 0,01 mmol / 99,9 ml = 1,0 x 10-4 M
pCl = 4,00
Pada titik ekivalen (TE) :
Ag+ + Cl- → AgCl (p)
awal 5,00 mmol 5,00 mmol
 perubahan -5,00 mmol -5,00 mmol
kesetimbangan - -
[Ag+] = [Cl-] [Ag+][Cl-] = Ksp = 1,0 x 10-10
[Cl-] = 1,0 x 10-5 maka pCl = 5,00

Setelah penambahan 60,0 ml AgNO3 :


Ag+ + Cl- → AgCl (p)
awal 6,00 mmol 5,00 mmol
 perubahan -5,00 mmol -5,00 mmol
kesetimbangan 1,00 mmol -
[Ag+] = 1,00 mmol / 110 ml = 9,1 x 10-3 M
 pAg = 2,04 maka pCl = 10,00  –  2,04 = 7,96
Jadi konsentrasi ion klorida selama titrasi sebagai berikut:
Setelah penambahan 10 ml AgNO3 0,067 M
Setelah penambahan 49,9 ml AgNO3 0,0001 M
Pada Titik Ekuivalen (TE) 0,00001 M
Setelah penambahan 60,0 ml AgNO3 -

37. Buatlah data pCl titrasi dari soal nomer 1


Setelah penambahan 10 ml AgNO3 1,17
Setelah penambahan 49,9 ml AgNO3 4,00
Pada Titik Ekuivalen (TE) 5,00
Setelah penambahan 60,0 ml AgNO3 7,96

38. Gambarkan kurva kalibrasinya.

39. Sebutkan perbedaan dari titrasi iodometri, iodimetri dan iodatometri ?

Iodometri  : Merupakan titrasi tidak langsung yang menggunakan senyawa KIO 3 atau
 Natrium thipsulphate sebagai titran yang nantinya akan direduksi menjadi Iodium.
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar zat yang bersifat sebagai oksidator.
Iodimetri : Merupakan titrasi langsung yang menggunakan ion I - langsung sebagai
titrannya. Metode ini digunakan untuk menentukan kadar zat yang bersifat sebagai
reduktor.

Iodatometri : Merupakan titrasi langsung dengan larutan baku KIO 3  sebagai titran
dan senyawa pereduksi sebagai titratnya dalam suasana asam

40. Apa prinsip titrasi iodatometri?


Iodatometri adalah titrasi langsung dengan larutan baku KIO 3 sebagai titran dan
senyawa pereduksi sebagai titratnya dalam suasana asam.

41. Apa indikator yang dipakai dalam titrasi iodatometri?


Jika dipakai asam dengan pH < 2 dapat digunakan amilum solubel dan pelarut
organik. Jika asam yang digunakan memiliki pH > 3 maka digunakan pelarut organik
seperti CCl4.

42. Bagaimana prinsip titrasi iodometri?

Dalam metode ini ion iodide dari senyawa KI berlebih sebagai pereduksi diubah
menjadi iodium dalam suasana asam yang nantinya dititrasi dengan larutan baku
 Na2S2O3. Sebagai indikator, digunakan larutan kanji. Titik akhir titrasi pada iodometri
apabila warna biru telah hilang. Cara ini digunakan untuk penentuan kadar zat sampel
yang bersifat oksidator.

43. Apa saja contoh aplikasi titrasi iodimetri?


 Untuk penentuan kadar vitamin C
 Pada pembakuan larutan natrium tiosulfat dengan standar primer KIO 3
 Pada penetapan kadar CuSO4.5H2O

44. Sebutkan 3 macam indikator yang digunakan pada titrasi cerrimetri


beserta perubahan warnanya!
• N-Phenylanthranilic acid: Perubahan warna: ungu kemerahan - jernih
• Ferroin: Perubahan warna: biru menjadi oranye kemerahan
• 5,6-dimethylferroin: Perubahan warna: biru pucat menjadi merah

45. Sebutkan indikator yang dapat digunakan untuk titrasi Iodatometri selain
menggunakan indikator amilum !
a. Amarant = Perubahan warna terjadi dari warna merah  Tidak berwarna
 b. Xilidine Ponceau = Perubahan warna terjadi dari warna orang  Tidak berwarna
c. Napthtalene Black 12B = Perubahan warna terjadi dari warna hijau  Pink

46. Sebutkan perbedaan dari indikator titrasi redox dan indikator titrasi
kompleksometri ?
Indikator titrasi redox membentuk kompleks sedangkan indikator titrasi
kompleksometri membentuk kompleks dan ada juga yang bebas.

47. Dalam nitrimetri, prinsipnya adalah reaksi? Sebutkan!


Diazotasi yaitu :
 Pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatik primer (amin
aromatik sekuder dan gugus nitro aromatik)
 Pembentukan senyawa nitro amine dari amin alifatik sekunder
 Pembentukan senyawa azo dari gugus hidrazida
 Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan
menggunakan asam nitrit dalam suasana asam

48. Sebutkan indikator yang biasa digunakan untuk titrasi bromo-bromatometri!


Metil jingga atau merah metil, naftalen hitam 12 , xylidine ponceau, α-Naftaflavon,
quinoline kuning dan p-ethoxychrysoidin

49. Sebutkan aplikasi bromometri!


 Digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa organik aromatis seperti
misalnya fenol, asam salisilat, resorsinol, paraklorfenol
 Analisis sediaan farmasi
a. Analisis kualitatif seperti identifikasi organoleptik
 b. Analisa kuantitatif untuk menentukan kadar senyawa
50. Tuliskan reaksi ferro pada titrasi cerrimetri (oksidasi, reduksi, redoks)
Fe2+ → Fe3+ + e oksidasi
Ce4+ + e → Ce3+ reduksi
Fe2+ + Ce4+ → Fe3+ + Ce3+ redoks

51. Sebutkan indicator yang digunakan pada titrasi cerrimetri


Indikator internal yang cocok untuk digunakan dengan cerium (IV) sulfat solusi
meliputi asam N-phenylanthranilic, ferroin [1,10-fenantrolin besi (II)], dan 5,6-
dimethylferroin.

52. Sebutkan penetapan larutan baku pada titrasi cerrimetri


• Penetapan oleh tembaga
 – Prosedur tembaga di dalam kristal tembaga sulfat.
 – Prosedur tembaga di dalam tembaga (I) klorida.
• Penetapan oleh molybdate
• Penetapan oleh nitrit

53. Sebutkan apa saja contoh pengaplikasian dari Titrasi dengan cara reaksi Iod!
o Penetapan kadar iodium dalam garam dapur
o Penetapan kadar klorin (Cl2) dalam pemutih (NaClO) dan kaporit
Ca(ClO)2
o Penetapan kadar Selenium Sulfida
o Penentuan kadar tembaga (Cu) dalam sampel bijih tembaga
o Penetapan kadar asam askorbat dalam tablet vitamin C
3+
o Penetapan kadar Fe  dalam sampel FeCl3
o Penetapan kadar Povidon Iodium dalam sediaan larutan topikal.
54. Jelaskan Kekurangan dan Kelebihan dari Titrasi dengan reaksi Iodometri!

55. Sebutkan perbedaan dari Iodometri, Iodimetri, dan Iodatometri dalam bentuk
tabel!

IODOMETRI IODIMETRI IODATOMETRI


Merupakan jenis Merupakan jenis Merupakan jenis
Titrasi Tidak Langsung Titrasi Langsung Titrasi Langsung

Metodenya dipakai Metodenya dipakai Metodenya dipakai


untuk Zat oksidator untuk zat Reduktor untuk zat Reduktor

Pentiternya reduktor Pentiternya oksidator Pentiternya oksidator


-
berupa Natrium berupa Iodine/Larutan berupa Ion Iodat (IO 3 )
Thiosulfat (Na 2S2O3) Iodida (I2)

Anda mungkin juga menyukai