Anda di halaman 1dari 4

Penilaian persediaan

Penilain persediaan adalah sebuah cara untuk menentukan nilai total bahan dan produk
yang masih dalam persediaan perusahaan pada akhir periode. Bahkan termasuk bagian yang
sangat penting untuk perhitungan harga pokok barang yang merupakan total semua biaya yang
digunakan untuk membuat barang atau jasa yang dijual.
Unsur-unsur yang membentuk penilain persediaan terutama adalah biaya untuk membeli
persediaan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat dijual dan mengangkutnya kelokasi dimana
persedian tersebut dapat dijual. Sedangkan metode yang akan digunakan dalam penialain
persediaan sebagai berikut:
1. Metode specific identification
Metode ini melibatkan penghitungan biaya setiap unit produk, maskipun ini merupakan
cara yang sangat mudah dan akurat untuk mengevaluasi inventaris saat ini, biasanya cara
sulit digunakan, karena hanya dapat diterapkan pada inventaris dengan item yang
terdaftar dan diidentifikasi dengan jelas.
2. Average cost
Dengan metode ini persediaan dan harga pokok penjualan dihitung berdasarkan harga
rata-rata semua barang yang dibeli selama suatu periode.
3. Metode LIFO
Metode LIFO, cara menghitung nilai inventaris adalah dari barang yang paling baru
dibeli atau diproduksi dijual terlebih dahulu. Dengan LIFO biaya produk terbaru yang di
beli atau diproduksi adalah yang pertama dihitung sebagai barang yang terjual, seperti
contoh ilustrasi tersebut.
Saldo akuntansi untuk HPP = (8 laptop x Rp 5.000.000)= 40.000.000
Atau dua laptop masih tersisa dari pembelian pertama, masing-masing seharga Rp
4.000.000, serta 5 laptop dari pembelian yang ke dua masing-masing seharga 5.000.000
jadi:
Saldo akuntansi akun persediaan = (2 laptop x Rp 5.000.000) + (5 laptop x 4.000.000)=
Rp 10.000.000+Rp20.000.000=Rp30.000.000.
Akuisisi dan disposisi kekayaan pabrik dan peralatan
A. akuisisi
Akuisisi adalah salah satu strategi yang digunakan untuk mengembangkan bisnis atau
mempercepat pertumbuhan sebuah perusahaan.sedangkan biaya akuisisi: Biaya tanah,
Biaya bangunan dan Biaya peralatan.

1) Biaya tanah
Biaya Tanah merupakan biaya yang mencakup semua pengeluaran yang
dilakukan untuk memperoleh tanah dan untuk mempersiapkannya hingga dapat
dipergunakan. Biaya tanah mencangkup:
 Harga beli
 Biaya penutupan ( sertifikat tanah, honor pengacara dan honor pencatatan)
 Biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan tanah hingga siap
digunakan (meratakan, menimbun, mengosongkan dan membersihkan)
 Asumsi mengenai hak gadai atau hipotik
 Setiap perbaikan tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas.
2) Biaya bangunan
Biaya Bangunan merupakan biaya yang mencakup semua pengeluaran yang
berhubungan langsung. dengan akuisisi atau kontruksi. Biaya bangunan
mencangkup:
 honorer profesional serta ijin mendirikan bangunan.
 bahan baku
 tenaga kerja
 dan biaya overhead yang terjadi selama konstruksi.
3) Biaya peralatan
Biaya peralatan atau equipment adalah biaya terhadap peralatan untuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi. Biaya peralatan mencakup:
 harga beli
 ongkos angkut dan beban penanganan yang dikeluarkan
 asuransi peralatan selama dalam perjalanan
 biaya pondasi khusus jika diperlukan
 biaya pemasangan dan perakitan
 dan biaya melaksanakan uji coba.
B. Biaya setelah akuisisi
Setelah aktiva tetap dipasang dan siap untuk digunakan, dapat terjadi biaya tambahan
yang berkisar dari reparasi biasa hingga penambahan yang signifikan.
a) Penambahan
Penambahan umumnya tidak menimbulkan masalah akuntansi yang besar.
Menurut definisinya setiap penambahan pada aktiva tetep aka dikapitalisasi
karena aktiva baru telah diciptakan.
b) Perbaikan dan penggantian
4) Perusahaan mengganti aktiva ke aktiva lainnya melalui perbaikan dan
penggantian, dimana perbaikan itu adalah penggantian aktiva yang sekarang
sedang digunakan dengan aktiva lain yang lebih baik, seperti mengganti lantai
kayu menjadi lantai semen. Dan penggantian adalah substitusi dari aktiva yang
sama seperti mengganti lantai kayu dengan lantai kayu.
C. Disposisi
 Penjualan
Penyusutan harus dicatat selama periode waktu antara tanggal ayat jurnal
penyusutan terakhir dibuat dan tanggal penjualan. Tanpa memperhatikan waktu
pelepasan, penyusutan harus dihitung hingga tanggal disposisi dan semua kaum
yang berhubungan dengan aktiva yang ditarik harus dihilangkan
 Masalah lainnya
pencurian atau pembebasan. Keuntungan atau kerugian sering kali dilaporkan
dalam bagian pos luar biasa pada laporan laba rugi, jika kondisi disposisi itu
bersifat tidak biasa atau jarang terjadi.
Penyusutan, impairment dan deplesi
A. Penyusutan atau Depreciation
Depresiasi adalah proses akuntansi dari alokasi kos aset tetap ke biaya dengan cara
rasional dan sistematis pada periode dimana diharapkan mendapat manfaat dari
pemakaian aset.
1) Alokasi biaya aset tetap
 Aset berumur panjang = biaya depresiasi;
 Intangible = biaya amortisasi
 Sumberdaya mineral biaya deplesi = biaya deplesi.
2) Metode depresiasi
 Activity method (unit dipakai atau produksi)
 Straight-line method
 Diminishing (accelerated)-charge method
3) Revaluasi
PSAK 16 mengharuskan memakai nilai wajar untuk revaluasi Kenaikan jumlah
tercatat neto (surplus revaluasi) di kredit ke dana pemegang saham 'cadangan
surplus revaluasi'
Perlakuan dampak revaluasi.
a. Penyajian kembali secara proporsional
b. Revaluasian neto dan penghapusan akumulasi penyusutan dicatat sebagai
jumlah tercatat bruto baru.
B. Impairment
Impairmentasi dilakukan ketika perusahaan tidak mampu memulihkan jumlah nilai
tercatat aset baik melalui pemakaian ataupun penjualan suatu aset berumur panjang.
C. Depletion
1) Sumber Daya alam
 Aset biologis
 Sumber daya mineral
2) Perhitungan deplesi berdasarkan komponen
 Pre-exploratory costs
 Exploratory and evaluation costs.
 Development costs.
CONTOH SOAL METODE FIFO
Berikut ini adalah transaksi PT. anugrah selama bulan januari 20018.
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga
1 jan Persediaan awal 100 unit Rp 10.000
5 jan Pembelian 500 unit Rp 12.000
12 jun Pembelian 100 unit Rp 15.000
22 jan Penjualan 300 unit Rp 25.000
27 jan Pembelian 100 unit Rp 20.000
30 jan Penjualan 50 unit Rp 30.000

Diminta
Tentukan nilai persediaan akhir harga pokok penjualan HPP, bila di asumsikan perusahaan
menggunakan system atau metode FIFO
JAWABAN
Metode FIFO
Persediaan barang yang siap dijual ( unit)
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga
1 jan Persediaan awal 100 unit @ Rp 10.000 1.000.000
5 jan Pembelian 500 unit @ Rp 12.000 6.000.000
12 jan Pembelian 100 unit @ Rp 15.000 1.500.000
27 jan pembelian 100 unit @ Rp 20.000 2.000.000
800 Unit 10,500.000

Persediaan yang siap dijual adalah Rp 10.500.000


Unit persediaan akhir adalah: persediaan yang siap dijual – unit yang terjual
= 800 unit – 350 unit = 450 unit
Nilai unit akhir
= 100 unit @ Rp 20.000 = Rp 2.000.000
= 100 unit @ Rp 15.000 = Rp 1.500.000
= 250 unit @ Rp 12.000 = Rp 3.000.000
450 unit = Rp 6.500.000

Harga pokok penjualan


= nilai persediaan (harga) yang tersedian untuk dijual – nilai persediaan ( harga) unit akhir.
= Rp 10.500.000 – Rp 6.500.000 = Rp 4.000.000

Anda mungkin juga menyukai