Anda di halaman 1dari 13

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by Jurnal Online Universitas Jambi

Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

PERANAN LEMBAGA ADAT


DALAM MELESTARIKAN BUDAYA MELAYU JAMBI

SUPIAN, SELFI MAHAT PUTRI, DAN FATONAH


FIB, Universitas Jambi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan data kualitatif melalui pendekatan sejarah,
mengandalkan data kepustakaan dan wawancara.untuk mengetahui dan menggali sejarah dan peranan
lembaga adat melayu Jambi dalam membantu pemerintahan guna melestarikan budaya melayu Jambi.
Fokuskan penelitian ini pada kajian peran lembaga adat dalam melestarikan budaya melayu
Jambi.Pemahaman tentang perananan dan eksistensi lembaga adat melayu Jambi sebagait mitra
pemerintah dalam pembangunan bidang kebudayaan.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa lembaga adat memiliki peranan yang penting dalam
pembagunan. Lembaga adat melayu Jambi merupakan mitra pemerintah dan pembangun dan menggampil
kebijakan-kebijakan yang menyangkut mayarakat Jambi. Lembaga adat memberi masuk-masukan dan
pembinaan-pembinaan pada norma-norma, nilai-nilai budaya masyarakat Jambi. Simpulannya, lembaga
ada dan pemerintahan bermitra bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif demi terciptanya
kedamaian dan lancarnya pembangunan di Jambi.

Kata kunci: LAM, lembaga adat, melayu Jambi, peranan, adat, budaya.

Abstract

This study aims to produce qualitative data through historical approach, relying on bibliographic data
and interviews. To know and explore the history and role of Jambi Malay customary institution in helping
the government to preserve Jambi Malay culture. Focus this research on the study of the role of
customary institutions in preserving Jambi Malay culture. Understanding of the role and existence of
Jambi Malay customary institution as a partner of the government in the development of the field of
culture.
The results of this study show that customary institutions have an important role. The Jambi Malay
Customary Institution is a partner of the government and builder and carries out policies concerning the
people of Jambi. Customary institutions provide input and guidance on the norms, cultural values of the
people of Jambi. In conclusion, existing institutions and partner governments create a conducive
environment for peace and smooth development in Jambi.

Keywords: LAM, customary institutions, Jambi Malay, roles, customs, culture.

PENDAHULUAN bangunan, dan karya seni. Dimana


budaya dapat diartikan sebagai hal-hal
Budaya adalah suatu cara hidup
yang bersangkutan dengan akal dan cara
yang berkembang dan dimiliki bersama
hidup yang selalu berubah dan
oleh sebuah kelompok orang atau
berkembang dari waktu ke waktu.
masyarakat yang diwariskan dari
Budaya dan masyarakat
generasi ke generasi. Budaya pun
merupakan dua hal yang tidak bisa
terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
dipisahkan, sebab budaya lahir dalam
termasuk sistem agama, politik, adat
masyarakat tertentu dengan ciri khasnya
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,

191
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

yang membedakan mereka dengan Jambi berbeda dengan melayu yang ada
masyarakat lain. Kekayaan budayalah di wilayah lain. Untuk tetap terjaganya
yang menjadikan salah satu ciri penting tradisi budaya melayu Jambi, maka
dari bangsa Indonesia. Keberagaman pemerintah propinsi Jambi masih
suku, agama dan budaya dari berbagai mempertahankan lembaga adat agar
propinsi di Indonesia menjadikan bisa menjadi wadah dalam melestarikan
bangsa Indonesia unik. Inilah yang budaya yang ada tetap bertahan hingga
menjadi salah satu landasan dalam saat ini.
pemersatu kemerdekaan bangsa ini. Lembaga adat, merupakan suatu
Salah satunya yaitu budaya lembaga yang dibentuk oleh masyarakat
masyarakat melayu Jambi. Jambi adat itu sendiri, oleh karena itu
sebagai propinsi yang terletak di pesisir kedudukan lembaga adat sangat
timur di bagian tengah pulau Sumatera strategis untuk menampung aspirasi
yang berpusat sepanjang sungai Batang anggota masyarakat adat maupun dalam
Hari menyimpan sejarah yang panjang, proses penyelesaian sengketa antara
dimana banyak dalam literature kuno anggota masyarakat adat maupun antara
menyebutkan tentang wilayah ini. wilayah adat, maupun antara warga
Seperti dalam prasasti-prasasti dan juga masyarakat adat dengan pemerintah
berita-berita China. Ini merupakan bukti dengan cara arif dan bijaksana dengan
bahwa orang Cina telah lama memiliki berpedoman pada norma adat
hubungan dengan Jambi yang mereka bersendikan syarah dan kitabullah, serta
sebut dengan nama Chan-pei. aturan adat yang mengatur segala sendi
Pentingnya peranan Jambi kehidupan bermasyarakat baik dalam
dalam sejarah telah melahirkan berbagai pengelolaan pemerintahan sebagai mana
ragam budaya dalam masyarakat Jambi. pepatah adat mengatakan:
Hal inilah yang harus kita jaga hingga “Alam Nan Berajo, Rantau
saat ini agar generasi mendatang tetap Nan Berjenang, Negeri anan
babathin,
bisa mengenal dan menjalankan tradisi
Luhak Nan Berpenghulu,
adat istadat dan budaya yang dimiliki Kampung Nan Bertua,
oleh generasi terdahulu mereka. Rumah Nan Bertengganai.”

Keberagaman suku dan etnis yang ada


Maksud dari pepatah adat ini
di Jambi juga membuat budaya Melayu
yaitu : bahwa adat istiadat kebiasaan

192
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

masyarakat dan lembaga adat yang kajian peran lembaga adat dalam
hidup ditengah-tengah masyarakat melestarikan budaya melayu Jambi.
memegang peranan penting dalam Rumusan masalah dalam penelitian ini,
pergaulan dan dapat atau mampu yaitu: Bagaimana sejarah asal mula
menggerakkan partisipasi masyarakat lembaga adat melayu Jambi, bagaimana
dalam berbagai bidang kegiatan.selain peranan lembaga adat dalam
itu, adat istiadat kebiasaan masyarakat melestarikan budaya melayu Jambi dan
dan lembaga adat yang hidup yang bagaimana eksistensi lembaga adat
bersendikan syara’, syara bersendi dalam bersinergi dengan pemerintahan
Kitabullah perlu dibina dan pusat dan daerah.
dikembangkan sehingga secara nyata Teori
dapat berdayaguna untuk kelancaran State of the Art
pemerintahan, pembangunan dan Lembaga adat merupakan kata
kemasyarakatan serta memperkuat yang berasal dari gabungan antara kata
ketahanan nasional. Dan pembinaan lembaga dan adat. Kata lembaga dalam
adat istiadat kebiasaan masyarakat bahasa Inggris disebut dengan
lembaga adat di desa/kelurahan tidak institution yang berarti pendirian dan
terlepas dari wilayah adat yang sudah adat adalah kebiasaan. Dari pengertian
ditentuikan di Propinsi Jambi yang literature tersebut lembaga dapat
disebut Marga, Mendapo, dan diartikan sebagai sebuah istilah yang
Kampung.Hal ini yang menjadi latar menunjukkan kepada pola perilaku
belakang penelitian “Peranan Lembaga manusia yang mapan terdiri dari
Adat Dalam Melestarikan Budaya interaksi sosial yang memilikistruktur
Melayu Jambi." dalam suatu kerangka nilai yang
relevan. Menurut ilmu budaya, lembaga
Fokus penelitian
adat diartikan sebagai suatu bentuk
Sebagaimana telah
organisasi adat yang tersusun relative
dikemukakan terdahulu dalam latar
tetap atas pola-pola kelakuan, peranan,
belakang masalah serta dari pengamatan
dan relasi-relasi yang terarah dan
awal (grand tour) ditemukan pokok
mengikat individu, mempunyai otoritas
bahasan yang dipilih sebagai objek
formal dan sanksi hukum adat guna
perhatian untuk di kaji secara
tercapainya kebutuhan bersama.
ilmiah.Penelitian ini di fokuskan pada

193
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

Penelitian ini menggunakan lain mengenai (1) Sistem Budaya


teori mengenai budaya dengan harapan “Culture System” dan (2) Sistem Sosial
dapat digunakan sebagai alat untuk “Social System”.Sistem Budaya
melihat suatu fenomena budaya atau “Culture System” yang merupakan
fenomena sosial yang muncul baik komponen yang abstrak dari
dalam dimensi masa kini, masa lampau kebudayaan yang terdiri dari pikiran-
atau pun di masa mendatang. Budaya pikiran, gagasan-gagasan, konsep-
yang lebih tinggi dan aktif akan konsep, tema-tema berpikir dan
mempengaruhi budaya yang lebih keyakinan-keyakinan (lazim disebut
rendah dan pasif melalui kontak budaya adat-istiadat). Di antara adat-istiadat
(Malinowski, 1983:21-23). Teori tersebut terdapat “sistem nilai budaya”,
Malinowski ini sangat nampak dalam “sistem norma” yang secara khusus
pergeseran nilai-nilai budaya kita yang dapat dirinci dalam berbagai norma
condong ke Barat.Dalam era globalisasi menurut pranata yang ada di
informasi menjadi kekuatan yang sangat masyarakat. Fungsi sistem budaya
dahsyat dalam mempengaruhi pola pikir adalah menata dan memantapkan
manusia.Budaya barat saat ini tindakan-tindakan serta tingkah-laku
diidentikkan dengan modernitas manusia. Sedangkan Sistem Sosial
(modernisasi), dan budaya timur “Social System”; terdiri dari aktivitas-
diidentikkan dengan tradisional atau aktivitas manusia atau tindakan-
konvensional. Orang tidak saja tindakan dari tingkah laku berinteraksi
mengadopsi ilmu pengetahuan dan antarindividu dalam bermasyarakat.
teknologi Barat sebagai bagian dari Sebagai rangkaian tindakan berpola
kebudayaan tetapi juga meniru semua yang berkaitan satu sama lain, sistem
gaya orang Barat, sampai-sampai yang sosial itu bersifat kongkrit dan nyata
di Barat dianggap sebagai budaya yang dibandingkan dengan sistem budaya
tidak baik tetapi setelah sampai di (tindakan manusia dapat dilihat atau
Timur diadopsi secara membabi buta. diobservasi). Interaksi manusia di satu
pihak ditata dan diatur oleh sistem
Teori tindakan atau action
budaya. Namun di lain pihak
theory (Talcott Parson, E. Shils, Robert
dibudayakan menjadi pranata-pranata
K. Merton dan lain-lain).Kebudayaan
oleh nilai-nilai dan norma tersebut.
(berdasarkan teori tindakan ini) antara

194
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

TEORI BUDAYA

MASA LALU

MASA DEPAN

BUDAYA TIMUR BUDAYABARAT


TRADISIONAL MASA KINI MODERNISASI

MASYARAKAT LAM
PEMERINTAH

TEORI TINDAKAN TRADISI

BAGAN KERANGKA PIKIR

195
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

Penelitian Relevan membawahi seluruh masyarakat adat


Berdasarkan penelusuran yang ada di kecamatan dan desa di
pustaka, penelitian mengenai peran kabupaten Halmahera Utara, dimana
lembaga adat sudah banyak yang lembaga adat tersebut menjalankan
melakukan. Seperti Christeward Alus tugas, fungsi, hak dan wewenangnya
(2014) dalam Jurnal Acta Diurna “Peran dalam pelaksanaan otonomi daerah di
Lembaga Adat Dalam Pelestarian kabupaten Halmahera Utara pada
Kearifan Lokal Suku Sahu di Desa umumnya dan kecamatan Tobelo pada
Balisoan Kecamatan Sahu, Kabupaten khususnya.
Halmahera Selatan”, Kearifan Lokal Metode (Desain) Penelitian
adalah semua bentuk pengetahuan, Sebagai tulisan sejarah,
keyakinan, pemahaman, atau wawasan penelitian ini menggunakan metode
serta adat kebiasaan atau norma yang penelitian sejarah yang mengandalkan
menuntun prilaku manusia dalam data kepustakaan dan wawancara.
kehidupan komunitas, ekologis Kearifan Pertama, melakukan pengumpulan
lokal ini juga tidak dapat dilepaskan sumber (heuristik) dari data
dari kebudayaan masyarakat yang kepustakaan baik berupasumber primer
mendukung. Hukum adat merupakan (arsip) maupun sekunder berupa buku,
hukum kebiasaan, namun kebiasaan thesis, skripsi, laporan penelitian,
yang mempunyai akhibat hukum majalah dan koran. Setelah itu,
pemuka adat sebagai pemimpin yang melakukan kritik terhadap sumber yang
sangat disegani dan besar pengaruhnya ada baik intern maupun ekstern. Lalu
dalam lingkungan masyarakat adat dilanjutkan dengan interpretasi dan
untuk menjaga keutuhan hidup terakhir baru penulisan sejarah
sejahtera. Erik Y Leba (2013) dalam (historiografi).
jurnal yang berjudul “ Peran Lembaga
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adat Dalam Menunjang Pelaksanaan Sejarah Asal Mula Lembaga Adat
Otonomi Daerah”. Di kecamatan Melayu Jambi
Tobelo dan kabupaten Halmahera Utara Berbicara masalah sejarah
pada umumnya terdapat suatu lembaga berdirinya lembaga adat Jambi, maka
adat yang disebut dengan nama tidak dapat terlepas dari sejarah
HIBUALAMO yang sifatnya berdirinya daerah propinsi Jambi,

196
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

karena masyarakat adat Jambi adalah Kemudian berkembang menjadi


merupakan bagian integral yang tidak 6 daerah tingkat II, yaitu :
dapat terpisah dengan wilayah adat dan 1. Kotamadya Jamb ibukotanya
sekaligus merupakan wilayah daerah Jambi
propinsi Jambi. 2. Kabupaten Batanghari
Tanggal 6 Januari 1957 adalah ibukotanya Paal 10 KA,
merupakan tonggak sejarah berdirinya, 3. Kabupaten Tanjung Jabung
pemerintah daerah propinsi Jambi, ibukotanya Kuala Tungkal
karena pada waktu itu telah 4. Kabupaten Sarolangun
diproklamirkan bahwa daerah Jambi Bangko, ibukotanya Bangko
yang saat ini merupakan daerah 5. Kabupaten Bungo Tebo
karesidenan bagian dari propinsi ibukotanya Muara Bungo
Sumatera Tengah, menyatakan sebagai 6. Kabupaten Kerinci,
daaerahpropinsi yang berdiri sendiri, ibukotanya Sei Penuh
yang diumumkan oleh BKRD (badan Perkembangan berikutnya, sejak
kongres Rakyat Jambi) yang era reformasi yang merupakan
disampaikan oleh H. Hanafie, atas nama transparansi dan era kebebasan, maka
masyarakat Jambi, yang dilanjutkan beberapa daerah kabupaten mengajukan
dengan sidang istimewa DPRD pada untuk diadakan pemekaran dan ini
tahun 1958, yang menyatakan bahwa kemudian mendapat respon positif dari
propinsi Jambi menyatakan terlepas dari pemerintah pusat, yakni dengan
propinsi Sumatera Tengah. dikeluarkannya undang-undang No. 57
Pada awal berdirinya propinsi tahun 1999. Sehingga dengan demikian
Jambi terdiri dari tiga wilayah, yaitu : daerah propinsi Jambi menjadi 10
1. Kotapraja Jambi dengan daerah tingkat II, yaitu 1 kota dan 9
ibukotanya Jambi kabupaten, adalah :
2. Kabupaten merangin dengan 1. Kota Jambi ibukotanya
ibu kotanya Bangko, Jambi
kemudian pindah ke Muara 2. Kabupaten Batang Hari
Bungo ibukotanya Muara Bulian
3. Kabupaten Batang Hari 3. Kabupaten Muaro Jambi
dengan ibu kotanya Jambi ibukotanya Sengeti

197
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

4. Kabupaten Sarolangun Menyadari terhadap


ibukotanya Sarolangun kemungkinan tersebut, maka pada
5. Kabupaten Tebo ibukotanya tanggal 17 sampai dengan tanggal 19
Tebo desember tahun 1975 dilangsungkan
6. Kabupaten Merangin musyawarah daerah yang pertama antar
ibukotanya Bangko tokoh masyarakat adat dari seluruh
7. Kabupaten Bungo daerah kota dan kabupaten, yang
ibukotanya Muara Bungo dihadiri 232 peserta terdiri dari; 54
8. Kabupaten Tanjung Barat orang perwakilan dari kabupaten Sarko,
ibukotanya Kuala Tungkal 30 orang perwakilan dari kabupaten
9. Kabupaten Tanjung Jabung Bungo Tebo, 32 orang perwakilan dari
Timur ibukotanya Muara kabupaten Kerinci, 30 orang perwakilan
Sabak dari kabupaten Tanjab, 30 orang
10. Kabupaten Kerinci perwakilan dari kabupaten Batang Hari,
ibukotanya Sei Penuh dan 56 orang peserta perwakilan dari
Seluruh daerah baik kota dan kota madya Jambi.
kabupaten tersebut diatas, adalah juga Panitia musda I dibentuk dan
merupakan lingkup wilayah masyarakat dilaksanakan di gedung wanita pada
adat propinsi Jambi. Dengan demikian tanggal 4 Desember 1975 yang diketuai
menunjukkan keanekaragaman wilayah oleh H.A.Manaf dan seketeriat panitia
hukum adat, untuk saling berinteraksi di jalan Untung Surapati no.8 (APDN)
kadang muncul reaksi negatif yang Jambi.
diperlukan adanya sikap dan tindakan Disamping peserta-peserta dari 6
melalui jalur hukum adat.Untuk itulah kabupaten di atas, Musda tersebut juga
muncul pemikiran untuk dibentuk suatu dihadiri oleh Muspida. Peresmian
wadah yang dapat menyembatani Musda oleh gubernur Jamaluddin
permasalahan antara sesama anggota Tambunan dan dihadiri mendagri yang
masyarakat adat serta antar wiayah diwakili Dirjen Sospol Herman Harris
hukum adat dalam bentuk suatu Tasman, yan juga memberi amanat.
lembaga permanen yang disebut dengan Materi musyawarah daerah
lembaga adat. (musda) tersebut meliputi, hukum adat,
fungsi adat serta peran tokoh adat dan

198
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

lain-lain. Dari musda tersebut telah beberapa susunan nama tokoh-tokoh


menghasilkan beberapa keputusan, yaitu pendiri dan pengurus Lembaga Adat
: Jambi. Hingga saat ini lembaga adat
1. Keputusan No. Jambi sudah menghasilkan beberapa
01/Musda/I/12/1975 tanggal tokoh kepengurusan organisasi lembaga
19 Desember 1975 tentang adat dari semenjak tahun 1966.
AD dan ART Lembaga Adat Peranan Lembaga Adat
Jambi. Dalam Melestarikan Budaya Melayu
2. Keputusan No.
Adapun Peran Lembaga
02/Musda/I/12/1975 tanggal
Adat sebagaimana yang dinyatakan di
19 Desember 1975 tentang
dalam konsideren perda di atas adalah:
Program Kerja Lembaga
1. Bahwa adat istiadat kebiasaan
Adat Jambi.
masyarakat dan lembaga adat yang
3. Keputusan No.
hidup ditengah-tengah masyarakat
03/Musda/I/12/1975 tanggal
memegang peranan penting dalam
19 Desember 1975 tentang
pergaulan dan dapat/mampu
menggerakkan pertisipasi masyarakat
dalam berbagai bidang kegiatan.
2. Bahwa adat istiadat kebiasaan
masyarakat dan lembaga adat yang
hidup yang bersendikan syarah dan
syarah bersendikan kitabullah perlu
komposisi dan keputusan
dibina dan dikembangkan sehingga
Lembaga Adat Provinsi
secara nyata dapat berdayaguna
Jambi.
untuk kelancaran pemerintahan,
Keputusan lainnya adalah
pembangunan dan kemasyarakatan
tentang formatur yang bertugas
serta memperkuat ketahanan
membentuk pengurus Lembaga Adat
nasional.
Jambi, tata tertib dan Musda.1Musda I
3. Bahwa pembinaan adat istiadat
ini menghasilkan dan mencatat
kebiasaan masyarakat lembaga adat
1
Sumber: Lembaga Adat Provinsi Jambi. 2001. di desa/kelurahan tidak terlepas dari
Pokok-pokok Adat pucuk Jambi Sembilan Lurah
wilayah adat yang sudah ditentuikan
– Sejarah Adat Jambi. Jambi: LAM.

199
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

di Propinsi Jambi yang disebut masyarakat seperti PSK. Dalam hal ini
Marga, mendapo, dan kampung. lembaga adat berperan membantu
pemerintah melalui lembaga adat untuk
Peranan lain lembaga adat dalam
melakukan pemberantasan sampai ke
mengatur sistem dan tatanan nilai dalam
tingkat RT / RW. Lembaga adat
bermasyarakat provinsi Jambi.
memberi pemahaman pendekatan pada
Bermacam-macam misalnya dalam
RT nanti pihak RT yang akan langsung
bidang hukum. Sebagaimana
berhubungan dengan masyarakat
diungkapkan oleh ketua lembaga adat
langsung.”
melayu provinsi Jambi bapak H. Hasip
Sementara itu peranan lembaga
Kalimuddin Syam dan wakil ketua lima
adat Jambi dari kacamata pengurus
bapak Muchtar Agus Cholif yang
perempuan lembaga adat Jambi ibu
mengemukakan salah satu peran
Surmawati Rusli (56 tahun)4 wawancara
lembaga adat adalah mengatur dalam
6 Juli 2017
bidang hukum. “Hukum adat memberi
efek jera dan menjadi solusi yang lebih “Lembaga adat ini sangat penting, di
baik dibandingkan hukum manapun jika lembaga adat ini kita bisa
benar-benar diterapkan” menurut bapak bersilaturahmi, tempat bertanya,
Muchtar Agus Chalif yang pernah bertukar pendapat. Lembaga adat ini
menjadi mantan hakim2. tempat menampung aspirasi. Kegiatan-
kegiatan di lembaga adat ini, seperti
Pendapat lain peranan lembaga
saat ini silaturahmi, ada musda juga,
adat dipaparkan oleh wakil ketua enam
mengatasi masalah narkoba, tausyiah,
lembaga Adat Jambi, Hasan
menimba ilmu.”
Ibrahim3“Perjalan organisasi bagus dan
Jadi, Lembaga Adat Jambi
berkembang, adat bisa masuk ke semua
memiliki peranan penting bagi
lini sesuai dengan bidangnya. Misalnya
masyarakat dan kegiatan- kegiatan yang
kerjasama lembaga adat dengan
dimotori atau diprakarsai oleh Lembaga
kesbangpol dalam mengatasi masalah
Adat Jambi sangat penting dalam
Narkoba, aliran-aliran sesat, penyakit
kehidupan masyarakat, yang diatur oleh

2
hukum berdasarkan kebudayaan
Wawancara tanggal 26 Juli 2017 di kediaman
beliau.
3 4
Wawancara tanggal 23 Juni 2017 di Lembaga Wawancara tanggal 6 Juli 2017 di Lembaga
Adat Jambi. Adat Jambi.

200
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

manusia, Untuk itulah perlunya disusun diungkapkan oleh ketua lembaga adat
aturan dalam rangka memberikan melayu provinsi Jambi bapak H.Hasip
kerangka dasar terhadap tata upacara Kalimuddin Syam5 “lembaga ada
dari masing-masing peristiwa dalam berpegagan pada adat Jambi kita
daur kehidupan manusia. mengenal adat bersendi syara’, syara’
bersendi kitabullah. Syara’ berdasarkan
agama. Adat berpegang pada agama.
Tidak lepas dari agama. Oleh karena itu
agama mengajarkan. Yang perlu di
hormati / disepakati itu adalah ulama
dan umaroh. Umaroh itu pemerintahan.
Umaroh yang mengatur pemerintahnya
dan ulama yang
mengatur/membina/menyusun
agamanya. Lembaga adat merupakan
bagian dari pengembangan dari agama
ini. Sebagai pegawai syara’. Praktek
sesuai dengan tingkah laku masyarakat
setempat. Makanya dikatakan adat, adat
seprovinsi Jambi sama tetapi ecok
pakainya berbeda. Kalau Adat
bersendih syara’, syara’ bersendi
kitabullah sama tetapi pemakaiannya
berbeda.”

Lebih lanjut bapak Hasip


Eksistensi Lembaga Ada Dalam
Kalimuddin Syam menjelaskan tentang
Bersinergi Dengan Pemerintah Pusat
dan Daerah perkembangan dan eksistensi lembaga
adat melayu Jambi dan kebudayaan
Kalau dilihat dari eksistensi dan
melayu Jambi saat ini, beliau
peranan lembaga adat Jambi, maka
terlihat lembaga ada sangat bersinergi
5
Wawancara pada tanggal 6 Juli 2017 di
dengan pemerintah. Sebagaimana
kediaman bapak Hasip kalimuddin Syam di
Telanaipura

201
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

memaparkan dari mulai terbentuknya Pendapat yang sama juga


lembaga adat pada tahun 1966 hingga dikemukakan oleh ketua bagian sejarah
saat ini. Menurut beliau: dan hukum adat Melayu Jambi bapak
“lembaga adat melayu Jambi ini DR. Maizar Karim6 bahwa “ lembaga
dari tahun 1966 itu sudah mulai
adat merupakan mitra bagi pemirintah.
berkembang hingga saat ini.
Tadak ada lagi budaya Jambi Mitra disini LAM memberi masukan-
yang tertinggal. Hanya saja
masukan kepada pemerintah sebagai
dalam prakteknya di kota-kota
terutama kota provinsi. pembuat kebiujakan. Lembaga adat
Mengenai hukum-hukum adat
menjadi pembina bagi pemerintah.
itu tidak terlihat berlaku kecuali
dalam lingkup perkawinan, Pembinaan yang maksud arahnya ke
lamaran dan pemberian-
masyarakat. Misalnya pembinaan
pemberian gelar. Tetapi yang
masih terlihat jelas di desa-desa kebudayaan, dan juga menjadi
dan kabupaten. Di desa-desa
penyemangat.sehingga masyarakat yang
hukum adat masih dipakai dalam
tatanan norma-norma dan nilai- dibina terarah. Misalnya pemerintah
nilai sehari-hari. Untuk
perlu membuat perda untuk masyarakat
mengatasi masalah-masalah
yang ada, hukum adat ini dan lembaga adat yang member
diperlukan dan tidak
masukan-masukan. Pemerintah dan adat
bertentangan dengan hukum
negara. Adat itu sekarang dari itu seperti tiga tungku sejerangan,
provinsi sampai ke desa-desa.
pemerintah, ulama dan adat harus
Kalau di kota-kota hanya terlihat
pada saat prosesi pernikahan, sejalan. Ketua ada selalu mendukung,
antaran, acara melamar, nikahan,
memberi semangat dan dukungan.
pemberian gelar pada raja-raja
misalnya pemberian gelar pada Kalau pun memberi keritikan dengan
guberbur, panglima, pangdam,
cara halus tanpa diketahui khalayak
asal dia orang Jambi atau berjasa
di Jambi maka dia berhak diberi sebagai masukan.”
gelar.Kalau di kota saat ini kita
bisa lihat hampir semua prosesi Sementara itu menurut wakil
pernikahan dan lamaran ketua satu lembaga adat melayu
menggunakan prosesi adat
provinsi Jambi dan ketua adat kota
Jambi. Itu artinya masyarakat
sudah mulai memahami dan bapak H. Azra’i Al Basyari7
melestarikan adat dan budaya mengemukakan “ lembaga adat dan
melayu Jambi. Hal tersebut pemerintah itu ibarat kuku dan daging,
merupakan salah satu eksistensi
dan perkembangan adat dan 6
Wawancara pada tanggal 29 Agustus 2017 di
hukum adat.” kampus FIB
7
Wawancara pada tanggal 27 juli 2017 di kantor
Lembaga adat kota. Kota baru.

202
Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2, Desember 2017 ISSN: 2597-7229

sesuai dengan perda nomor 2 th.2014/ merupakan mitra pemerintah dan


perda lembaga adat melayu/9 lurah pembangun dan menggampil kebijakan-
lembaga adat melayu merupakan mitra
kebijakan yang menyangkut mayarakat
pemerintah dalam bidang adat
pembagunan. Hubungannya sangat Jambi. Lembaga adat memberi masuk-
harmonis. Banyak pembangunan- masukan dan pembinaan-pembinaan
pembangunan yang akan dilakukan oleh
pada norma-norma, nilai-nilai budaya
perintah maka pemerintah akan minta
pendapat dari lembaga adat. contoh lain masyarakat Jambi. Lembaga ada dan
penyelesaian kasus-kasus biasanya pemerintahan merupakan mitra,
diselesaikan di adat. lembaga adat dan
bersama-sama menciptakan lingkungan
pemerintah selalu berkerjasama untuk
menciptakan kondisi yang kondusif.” yang kondusif demi terciptanya
kedamaian dan lancarnya pembangunan
Dari paparan para informan
pengurus adat dapat disimpulkan bahwa di Jambi.
lembaga adat melayu Jambi merupakan DAFTAR PUSTAKA
mitra pemerintah dalam berbagai bidang
guna menciptakan lingkungan Jenks, Chris. 1993. Culture Studi
Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka
masyarakat kondusif baik itu dibidang
Pelajar.
pembangunan maupun dalam tatanan
norma-morma dan nilai-nilai Lindayanti dkk. 2013. Jambi dalam
masyarakat. Lembaga adat membatu Sejarah 1500-1942. Jambi: Dinas
memrintah memberi pembinaan- Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jambi

Lembaga Adat Provinsi Jambi. 2001.


Sejarah Adat Jambi; Pokok-Pokok Adat
Pucuk Jambi Sembilan Lurah.Jambi:
Lembaga Adat Provinsi Jambi.

Lembaga Adat Provinsi Jambi. 2003.


Dinamika Adat Jambi Dalam Era
Global. Jambi: Lembaga Adat Provinsi
pembinaan kebudayaan dan hukum Jambi.
serta norma-norma dan nilai.
Somad, Kemas Arsad. 2002.
SIMPULAN Mengenal Adat Jambi Dalam Perspektif
Modern. Jambi: Dinas Pendidikan
Menilik dari sejarh Provinsi Jambi.
terbentuknya lembaga adat melayu
Jambi ini pada tahun 1966. Dibentuk
bersama-sama oleh masyarakat dan
perintah. Lembaga adat melayu Jambi

203

Anda mungkin juga menyukai