Anda di halaman 1dari 5

KEBUDAYAAN DAN PERADABAN 4

1. Evellyn (2020112001) SM
2. Shuly Chunata (2020112006) SM

PENDAHULUAN
Manusia ….

Hakikat manusia
Adapun definisi hakikat manusia menurut para ahli yaitu:
1. Plato
   Hakikat manusia merupakan makhluk yang memiliki 3 unsur yaitu roh, nafsu dan
rasio, dimana roh merupakan simbol kebaikan, nafsu sebagai simbol keburukan dan
penggunaan kedua unsur tersebut kemudian dikontrol dan dikendalikan oleh
rasio/akal. 

2. M.J. Langeveld :1955 


   Hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki sifat sosial, individualitas, dan
moralitas, yang mana sifat tersebut menjadi dasar dan tujuan dari kehidupan manusia
yang sewajarnya atau menjadi dasar dan tujuan setiap orang dan kelompoknya.
Dengan keberadaan sifat itu pula maka setiap manusia akan saling membutuhkan,
saling membantu, dan saling melengkapi dan juga selalu berinteraksi dengan manusia
lain untuk mencapai tujuan hidupnya, dan interaksi tersebut merupakan wadah untuk
pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya.

3. Thomas Hobbes 
  Hakikat manusia adalah keberadaan kontrak sosial dari manusia itu sendiri, yaitu
setiap orang harus menghargai dan menjaga hak orang lain.

4. Tafsir : 2010 
  Hakikat manusia merupakan sosok makhluk sosial yang ditandai dengan keberadaan
kontrak sosial di dalamnya. Dimana manusia itu sendiri tidak dapat menjalani
kehidupannya secara sendiri-sendiri,sehingga harus saling menghargai antar sesama
dan saling menjaga hak-hak satu sama lain.

Budaya perang….

Manusia saat ini (homo sapiens) dikatakan manusia bijak.

RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan hakekat manusia dan bagaimana agar budaya perang terus terjadi dalam
kehidupan manusia ini bisa dihentikan !
2. Manusia saat ini (homo sapiens) dikatakan manusia bijak. Menurut Master Wang,
sifat kodrati manusia adalah mulia, sunya dan bahagia. Coba jelaskan
karakteristik kehidupan manusia yang mulia, sunya dan bahagia serta berikan
contohnya !

PEMBAHASAN
1. Shuly Chunata (2020112006)
Hakekat manusia adalah makhluk yang di ciptakan oleh Tuhan yang memiliki
sifat individual maupun sosial, makhluk yang bersusila, makhluk bermoral dan
memiliki rasa bebas. Budaya perang yang terjadi di kehidupan manusia sangatlah
kejam, banyak kerugian yang didapatkan apabila terjadi perang. Oleh karena itu,
untuk mengurangi bahkan menghentikan terjadinya perang di masa depan, kita
sebagai generasi muda harus memiliki pandangan yang luas, kita harus menyadari
bahwa perang tidak akan menyelesaikan masalah, zaman sekarang perang
menggunakan senjata seperti tidak ada gunanya, yang didapat hanyalah kerugian baik
dari segi materi, SDM, ekonomi dll. Alangkah lebih baik jika kita saling bertukar
wawasan, ilmu pengetahuan dan memiliki jiwa sosial yang tinggi, sehingga dengan
membuka pandangan kita akan perdamaian dunia, dunia akan damai, bahagia dan
sejahtera.
Karakteristik kehidupan manusia yang mulia yaitu setiap pemikiran, perbuatan
dan ucapan haruslah yang positif dan benar adanya seperti ketika kita ingin berbicara,
sebelum berbicara kita harus mengolah kata-kata yang ingin diucapkan dan pastikan
kata-kata yang ingin kita ucapkan adalah kata-kata yang positif dan sesuai fakta.
Karakteristik kehidupan manusia yang sunya yaitu jiwa & hati setiap manusia yang
senantiasa berlapang dada, seperti ketika kita berbuat salah, maka kita harus dengan
berlapang dada untuk menerima kesalahan kita dan meminta maaf. Karakteristik
kehidupan manusia yang Bahagia yaitu setiap manusia dapat menikmati berbagai
momen yang terjadi padanya, seperti ketika kita sedang bersedih, maka kita haruslah
bersyukur dan menikmati setiap momen yang ada karena pasti ada pelajaran yang
dapat kita ambil dari setiap hal yang terjadi kepada kita.”

2. Evellyn (2020112001)
Hakikat manusia yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki sifat individual
(kebebasan pribadi), sosial (interaksi antar sesama), dan moralitas (budi pekerti), yang
mana sifat tersebut menjadi dasar dan tujuan dari kehidupannya. Dengan adanya sifat
itu, manusia akan saling membutuhkan, saling membantu, saling melengkapi, dan
berinteraksi dengan manusia lain untuk mencapai tujuan hidupnya. Manusia tidak
dapat menjalani kehidupannya secara sendiri-sendiri sehingga harus saling
menghargai antar sesama dan saling menjaga hak-hak satu sama lain.
Manusia hidup bersama. Namun, ketika manusia dipenuhi oleh hawa nafsu
dan materi, hatinya penuh akan kekotoran batin, rohaninya jauh dari Sang Maha
Pencipta, kebersamaan yang seharusnya dipupuk itu pun dapat terpecah-belah, atau
disebut juga sebagai perang. Akhirnya, perang terbentuk menjadi suatu budaya dalam
kehidupan manusia. Mengapa perang dapat terjadi?
1. Terorisme, separatisme, fundamentalisme
2. Gencatan senjata
3. Diskriminasi
4. Penindasan terhadap kaum minoritas
5. Aksi kekerasan
6. Pemberontakan dan demonstrasi
7. Kriminalitas
8. Konflik SARA
Bagaimana agar perang tersebut dapat dihentikan?
1. Kedamaian akan tercipta apabila setiap masalah yang ada ditangani tanpa
menggunakan pendekatan kekerasan
2. Menghindari fanatisme dalam kelompok
3. Sadar bahwa kekuasaan bukanlah hal yang dikejar selama hidup di dunia
4. Sadar bahwa perang hanyalah membawa kerugian bagi semua pihak
5. Mengganti budaya perang (lama) dengan budaya cinta kasih semesta (baru), yakni
budaya yang harmonis dengan alam
6. Menghargai segala bentuk kehidupan kehidupan, segala sesuatu yang tercipta
bukanlah milik pribadi melainkan hak dan milik bersama yang tidak boleh dirampas
7. Menjunjung tinggi harkat martabat setiap manusia tanpa memandang dualisme
kehidupan
8. Menciptakan dunia satu keluarga

Sifat kodrati yang dimiliki seorang manusia antara lain, jasmani yang mulia,
hati yang sunya, dan rohani yang bahagia.
1. Jasmani yang mulia
Kehidupan materi yang sederhana, bersahaja, dan wajar alami akan memancarkan
keagungan dan kemuliaan hidup. Hidup jauh dari niat pikiran, ucap kata, dan perilaku
yang negatif, barulah hidup menjadi mulia. Sehingga saat menengadah tidak merasa
bersalah kepada langit, saat memandang ke depan tidak bersalah kepada umat
manusia, saat menunduk tidak bersalah kepada bumi; segenap hidup bebas deraan
nurani.
Contoh:

2. Hati yang sunya


Kehidupan mental / psikis yang lebih sunya akan membuat hidup menjadi lebih
bermartabat. Sepanjang hidup senantiasa dapat mengosongkan diri, dapat
mengembalikan jiwa-raga ke kosong-tiada, berpijak pada keillahian. Hati bagaikan
angkasa, dengan sendirinya hidup pun leluasa tiada hambatan. Sehingga dapat
menyalakan cahaya diri dan menerangi orang lain.
Contoh:

3. Rohani yang bahagia


Hidup yang tiada tara mendatangkan kebahagiaan yang tiada tara. Dapat hidup
gembira, bahagia, dan sukacita dalam setiap detik dan menit barulah kembali ke
wajah asali semula. Kapanpun, di manapun, dan dalam hal apapun senantiasa
memancarkan hidup yang agung, luhur, dan sakral.
Contoh:

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil diskusi, …

REFERENSI
https://definisimenurutparaahli.blogspot.com/2017/05/4-definisi-hakikat-manusia-
menurut-para.html#:~:text=Menurut%20M.J.%20Langeveld%20%3A1955,tujuan
%20setiap%20orang%20dan%20kelompoknya.

Anda mungkin juga menyukai