Spesifikasi Inverter
Inverter atau VSD yang digunakan adalah dengan merk Schneider 1 phasa 220 VAC
0,75kW 0,5HP ATV12H037M2. Menggunakan sumber tegangan input 1 phasa 200-240 V,
dengan tegangan keluaran yaitu 220-240V 3 phasa. Inverter ini dapat menjalankan motor
dengan daya 0,75 kW atau 1 HP dengan frekuensi yang dapat diatur mulai dari 0,1-400 Hz.
Inverter ini menggunakan protocol komunikasi
Modbus. [5]
Wiring therminal merupakan penghubung antar kabel. Berikut ini fungsi dari masing
masing terminal yang terdapat pada Inverter ATV12: [5] a. Terminal R1A merupakan
kontak relay NO;
b. Terminal R1B merupakan kontak relay NC;
c. Terminal R1C merupakan pin Common;
d. Terminal COM merupakan Common untuk Input Analog dan dan Logic I/O
AI1;
e. Terminal 5V +5VDC merupakan supply yang disediakan oleh drive;
f. Terminal AO1 merupakan Analog Output;
g. LO+ merupakan Positive Logic (Source);
h. LO- Common Negative Logic (Sink);
i. Terminal COM merupakan Common untuk Input Analog dan Logic I/O LI1-
LI4 merupakan Logic Input;
j. Terminal +24V +24 VDC merupakan supply yang disediakan oleh drive. Jika sumber
eksternal digunakan (maksimum + 30 Vc), sambungkan 0 V sumber ke terminal COM,
dan jangan gunakan terminal + 24 VDC pada drive;
k. Terminal RJ45 Koneksi RJ45 untuk perangkat lunak SoMove, jaringan Modbus, atau
tampilan jarak jauh sumber.
Ada beberapa bagian bagian pada keypad yang terdapat pada inverter ATV12H037M2
yaitu terdiri dari tampilan, penggunaan tombol, penggunaan tombol navigasi dan tampilan
status drive. Bagian-bagian keypad pada inverter tersebut seperti berikut: [5]
2.4.1 Tampilan
a. Nilai LED;
b. Charge LED;
c. Unit LED.
11
b. STOP / RESET
Mengontrol penghentian motor dan gangguan drive secara lokal; tombol aktif dalam
konfigurasi pengaturan pabrik.
c. RUN
Mengontrol operasi motor secara lokal, jika telah diprogram sebagai aktif.
d. MODE
Memilih salah satu mode berikut:
1) Mode referensi " rEf ";
2) Mode pemantauan " MOn "; 3) Mode konfigurasi "
COnF ".
Catatan: Tombol ini tidak dapat diakses ketika pintu di panel depan ditutup.
e. Penggunaan tombol navigasi
Jog dial / rotasi bertindak sebagai potensiometer dalam konfigurasi lokal dan dalam
konfigurasi remot jika fungsi ini dikonfigurasi. Untuk navigasi saat diputar searah atau
berlawanan arah jarum jam. Rotasi berfungsi untuk nenambah atau mengurangi nilai
parameter ke parameter berikutnya dan juga dapat digunakan untuk beralih dari satu
mode ke mode lainnya. Dan seleksi/ validasi saat ditekan ini berfungsi untuk menyimpan
nilai.
f. Tampilan status drive
LED rEf, Mode referensi. Mode ini digunakan untuk menampilkan referensi frekuensi
motor dari saluran referensi aktif (terminal, mode lokal, terminal tampilan jarak jauh atau
tautan serial Modbus). Dalam mode lokal, referensi dapat dimodifikasi menggunakan
tombol navigasi 4, jika fungsi telah dikonfigurasi.
g. LED MOn, Mode pemantauan
Mode ini digunakan untuk menampilkan parameter pemantauan.
h. LED COnF, Mode konfigurasi
Mode ini digunakan untuk mengkonfigurasi parameter drive. Ini menawarkan akses
langsung ke menu "MyMenu" yang mencakup 9 parameter yang paling umum digunakan
dalam aplikasi standar. Daftar ini dapat dimodifikasi menggunakan perangkat lunak setup
SoMove dan dapat berisi hingga 25 parameter.
12
13
Mode referensi ini digunakan untuk menampilkan atau memantau referensi frekuensi
motor dari saluran referensi aktif (terminal, mode lokal, terminal tampilan jarak jauh atau
tautan serial Modbus). Dalam mode lokal, referensi dapat dimodifikasi menggunakan tombol
navigasi/ jog dial yang bertindak sebagai potensiometer untuk mengubah nilai referensi naik
dan turun dalam batas yang telah ditetapkan oleh parameter, jika fungsi telah dikonfigurasi.
Tidak perlu menekan tombol ESC untuk mengkonfirmasi perubahan referensi. Jika mode
perintah lokal dinonaktifkan, hanya nilai referensi dan unit yang ditampilkan. Nilai akan
"hanya baca" dan tidak dapat dimodifikasi oleh jog dial. Referensi aktual yang ditampilkan
tergantung pada pilihan yang dibuat dalam saluran referensi. [5]
Dalam mode referensi terdiri dari beberapa bagian yang disebut dengan pohon
organisasi seperti berikut:
a. Tergantung pada saluran referensi aktif nilai parameter yang mungkin terdapat seperti
berikut: [5]
1) LFr (nilai referensi eksternal)
Parameter ini memungkinkan untuk memodifikasi referensi frekuensi dengan jog dial.
Visibalitas tergantung pengaturan drive. Parameter ini dapat dimodifikasi ketika
komponen sedang beroperasi maupun tidak beroperasi.
2) AIUI (Input Analog Virtual)
14
Berikut ini pohon diagram dari Mode Referensi, namun pengaturan parameter yang
terdapat pada gambar berikut hanyalah sebagai contoh untuk agar mudah untuk dipahami
dan bukan pengaturan untuk program alat yang penulis lakukan. Berikut ini sub-bagian dari
Mode Referensi: [5]
Gambar 2.12 Bagan Pembagian Mode Referensi [5]
15
Dalam mode referensi terdiri dari beberapa bagian yang disebut dengan bagan
pembagian seperti berikut: [5]
a. Tergantung pada saluran referensi aktif nilai parameter yang mungkin terdapat seperti
berikut:
1. LFr (nilai referensi eksternal) parameter ini memungkinkan untuk
memodifikasi referensi frekuensi dengan jog dial. Visibalitas tergantung pengaturan
drive. Parameter ini dapat dimodifikasi ketika komponen sedang beroperasi maupun
tidak beroperasi.
2. AiuI (input analog virtual) parameter ini memungkinkan untuk memodifikasi
referensi frekuensi dengan input analog. Parameter ini dapat dimodifikasi ketika
komponen sedang beroperasi maupun tidak beroperasi.
b. Berikut ini pohon diagram dari Mode NOn, namun pengaturan parameter yang
terdapat pada gambar berikut hanyalah sebagai contoh untuk agar mudah untuk dipahami
dan bukan pengaturan untuk program alat yang penulis lakukan.
Berikut ini sub-bagian dari Mode NOn:
16
Catatan:
1) Tidak perlu menekan tombol ESC untuk mengkonfirmasi apabila memodifikasi
referensi;
2) Tanda panah 2 maksudnya parameter yang dimodifikasi selama operasi atau ketika
berhenti.
Menu yang terdapat pada Mode Monitoring ini terdiri dari: [5]
a. FrH (Speed Reference), berdasarkan resferensi frekuensi aktual.
b. rFr (Output Frequency), parameter ini menampilkan perkiraan kecepatan motor.
c. LCr (Motor Current), Memperkirakan arus efektif motor berdasarkan pengukuran
arus fasa dengan akurasi kurang lebih 5% selama injeksi DC, arus yang ditampilkan
adalah nilai injeksi arus maksimal pada motor.
d. rPE (PID Error), hanya dinampilkan jika fungsi PID dikonfigurasi.
e. rPF (PID Feedback), hanya dinampilkan jika fungsi PID dikonfigurasi.
f. rPC (PID Reference), hanya ditampilkan jika fungsi PID dikonfigurasi.
g. uLn (Main Voltage), tegangan DC bus, ketika motor beroperasi atau berhenti. 17
h. tHr (Motor Thermal State), Menampilkan status suhu motor di atas 118%, operasi trip
ketika motor overload.
i. tHd (Drive Thermal State), Menampilkan status suhu motor di atas 118%, operasi trip
ketika motor overheat.
j. oPr (Output Power), menampilkan perkiraan daya motor (pada shaft).
k. StAt (Product Status), menampilkan status inverter dan motor.
l. nAl- (Maintenance Menu), parameter ini tidak dapat dipilih untuk monitoring. Pada
parameter ini terdapat bermacam-macam sub-bagian yang dapat kita lihat pada gambar.
c. FULL
Menu ini menyediakan akses untuk beralih atau berpindah ke semua parameter lainnya.
Pada FULL terdapat beberapa bagian menu di antaranya sebagai berikut:
1. Macro-configuration CFG-
2. Input Output menu I_O-
3. Motor control menu drC-
4. Control menu CtL- 5. Function menu FUn-
6. Fault detection management menu FLt-
7. Communication menu Con
Berikut ini pohon diagram dari mode configurasi, namun pengaturan parameter yang
terdapat pada gambar berikut hanyalah sebagai contoh untuk agar mudah untuk dipahami
dan bukan pengaturan untuk program alat yang penulis lakukan. Berikut ini sub-bagian dari
Mode COnF [5]
Catatan :
a. Tergantung kepadan saluran refernsi yang aktif, nilai yang mungkin adalah LFr atau
AI 1;
b. ENT/ ESC ditekan selama 2 detik;
c. 14 paramater yang lainnya dapat disesuaikan dan dipilih, pada daftar;
19
Menu standar yang terdapat pada mode configurasi sebagai berikut: [5]
a. LFr (External Reference Value), menu ini berfungsi untuk mengatur frekuensi
referensi dengan menggunakan jog dial.
b. AiuI (Analog Input Virtual), dengan menu ini memungkinkan untuk mengubah
frekuensi refensi ketika dalam situasi Forced local reference dan forced local
assignment. Forced local asignnment terjadi ketika fungsi tidak aktif. Menu ini terlihat
ketika terintegrasi dengan display.
c. bFr (Standard Motor Frequency), diatur dengan menyesuaikan pada rating frekuensi
motor.
d. FrI (Reference Channel 1), parameter ini memungkinkan untuk memilih sumber
referensi.
e. ACC (Acceleration), untuk mengatur nilai akselerasi motor. Pastikan nilai ini sesuai
dengan inersia yang digerakkan.
f. dEC (Deceleration), untuk mengatur nilai dekselerasi motor. Pastikan nilai ini sesuai
dengan inersia yang digerakkan.
g. LSP (Low Speed), mengatur frekuensi motor pada kecepatan terendah.
h. HSP (High Speed), mengatur frekuensi motor pada kecepatan tertinggi.
i. nPr (Rated Motor Power), mengatur nilai daya (dalam satuan HP atau KW) pada
motor.
j. SCS (Store Customer Parameter Set), untuk mencadangkan parameter yang telah
diatur.
k. FCS (Factory / recall customer parameter set), untuk memulihkan kembali
parameter.
Tabel 3. 4 Pengaturan Parameter Mode Multi Speed
No Display Parameter Nilai Deskripsi Fungsi Parameter
Parameter
1 ConF ACC 5 Waktu yang dibutuhkan untuk akselerasi dari 0 Hz -50
Hz
2 ConF DEC 5 Waktu yang dibutuhkan untuk
dekselerasi dari frekuensi
nominal 50 Hz -0 Hz
3 ConF Fr1 AI1 Pemilihan referensi saluran
dengan menggunakan terminal
4 ConF LSP 20Hz Pengaturan nilai minimum
frekuensi motor
5 ConF SCS Str1 Pengaturan untuk menyimpan
setting parameter
6 ConF FCS rEC1 Pengaturan untuk
mengembalikan parameter
7 ConF bFr 50Hz Frekuensi standar motor
8 I_O- tCC 2C Pemilihan tipe kontrol inverter
melalui terminal LI1 (forward) dan Lix
(Reverse)
9 I_O- tCt LEL Pemilihan tipe kontrol
10 I_O- nPL PoS Pengaturan tipe logika input
dengan Source
11 I_O- toL 60s Waktu yang dibutuhkan untuk
menghentikan motor saat overload
12 I_O- LoC 120% Pengaturan ambang batas
overload persentase dari arus nominal
pada nameplate motor (nCr)
13 drC- nPC nPr Pengaturan untuk
menampilkan daya nominal motor
14 drC- unS 220V Tegangan nominal motor
pada nameplate
15 drC- nCr 1.9 Arus nominal motor pada
nameplate
16 drC- tfr 50Hz Frekuensi maksimum motor
17 drC- FrS 50Hz Nilai frekuensi nominal motor
pada nameplate
18 drC- Ctt Std Pemilihan tipe control motor
19 FLt- itH 1.9 Pengaturan motor thermal
detection (itH) ke arus nominal pada nameplate
20 Fun- rrS L4H Pengaturan perintah reverse
putaran pada terminal L2
37