Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATA KULIAH PENULISAN ILMIAH

LITERATUR REVIEW

UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER 5

Disusun oleh :

Indi Aulia Karima 113119114

Nurulita Amelia Putri 113119118

Leisya Seika Febrianty 113119119

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2022
HUBUNGAN POLA MAKAN

DENGAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA

TAHUN 2022

Indi Aulia Karima¹, Leisya Seika Febrianty², Nurulita Amelia Putri³

S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Universitas Jen-


deral Achmad Yani

Email: nurulitaamelia16@gmail.com

Abstrak
Asam urat merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak, berulang,
dan disertai dengan arthritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monoso-
dium urat atau asam uratyang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar
asam urat di dalam darah (hiperurisemia). Pola makan atau kebiasaan makan memiliki makna
yaitu suatu perilaku atau cara individu dalam memilih dan mengkonsumsi makanan yang
seimbang atau sehat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh setiap harinya. Adapun makna dari
makanan seimbang/sehat yaitu makanan yang terdiri dari empat sehat lima sempurna, bersih,
aman untuk dikonsumsi serta tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya. Rancangan
penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode literature review, metode penelitian lit-
erature review adalah strategi dimana metode penulisan dengan cara mencari database sci-
ences menggunakan jurnal. Kesimpulan dari literature review ini, tingginya kadar asam urat
dapat dipengaruhi oleh karakteristik makanan, atau pola makanan yang dilakukan oleh
seseorang.

Abstrak
Gout is a disease characterized by sudden, recurring attacks, and accompanied by very pain-
ful arthritis due to deposits of monosodium urate crystals or uric acid that collects in the
joints as a result of high levels of uric acid in the blood (hyperuricemia). Eating patterns or
eating habits have a meaning, namely an individual behavior or way of choosing and con-
suming balanced or healthy foods and according to the needs of the body every day. The
meaning of a balanced/healthy diet is food consisting of four healthy five perfect, clean, safe
for consumption and does not contain harmful ingredients. The research design in this study
uses the literature review method, the literature review research method is a strategy in
which the method of writing is by searching the sciences database using journals. The con-
clusion from this literature review, high uric acid levels can be influenced by the characteris-
tics of the food, or the food pattern of a person.

PENDAHULUAN ya. Asam urat merupakan suatu penyakit


Meningkatnya taraf hidup masyarakat yang ditandai dengan serangan mendadak,
terutama di negara maju dan kota-kota be- berulang, dan disertai dengan arthritis
sar dapat membawa perubahan pola hidup yang terasa sangat nyeri karena adanya
mereka. Perubahan pola hidup dapat endapan kristal monosodium urat atau
mempengaruhi status kesehatan individu asam uratyang terkumpul di dalam sendi
dan membawa perubahan pola penyakit, sebagai akibat dari tingginya kadar asam
terutama penyakit yang berhubungan urat di dalam darah (hiperurisemia) Anggi,
dengan gaya hidup. Kondisi tersebut men- (2010:1). Asam urat merupakan istilah
gubah pola penyakit yang pada awalnya yang dipakai untuk sekelompok gangguan
hanya didominasi oleh penyakit infeksi, metabolic yang ditandai oleh mening-
namun sekarang bergeser pada penyakit katnya konsentrasi asam urat (hiperu-
degeneratif dan metabolik yang mening- risemia). Asam urat terjadi bila terbentuk
kat. (Tumenggung, 2015). Salah satu pen- kristal-kristal monosodium urat yang ber-
yakit degenerative yang sering terjadi yaitu bentuk jarum di persendian dan jaringan.
penyakit gout artritis dimana terjadi berhubungan dengan gangguan kinetik
penumpukan asam urat dalam tubuh secara asam urat Smeltzer, Suzanne C, (2010:1).
berlebihan hiperurisemia (Anies, 2018). Peningkatan kadar asam urat merupakan
Pola makan atau kebiasaan makan mem- salah satu gangguan kesehatan yang sering
iliki makna yaitu suatu perilaku atau cara diderita oleh lansia atau Wanita yang su-
individu dalam memilih dan mengkon- dah menopause. Bagi wanita yang me-
sumsi makanan yang seimbang atau sehat masuki usia menopause dan pasca meno-
dan sesuai dengan kebutuhan tubuh setiap pause akan mengalami berbagai keluhan
harinya. Adapun makna dari makanan dan permasalahan kesehatan. Masalah
seimbang/sehat yaitu makanan yang terdiri yang timbul setelah menopause sebagian
dari empat sehat lima sempurna, bersih, besar disebabkan karena kekurangan hor-
aman untuk dikonsumsi serta tidak mon estrogen, salah satu masalah
mengandung bahan-bahan yang berbaha- kesehatan yang timbul pada wanita pasca
menopause yaitu peningkatan dari kadar tida purin atau berasal dari nukleutida pu-
asam urat dalam darah karena hormon es- rin yang diproduksi oleh tubuh.
trogen membantu meningkatkan ekskresi mekanisme yang menyebabkan terjadinya
asam urat melalui ginjal. Peningkatan ka- asam urat yaitu adanya kelebihan produksi
dar asam urat merupakan salah satu pen- asam urat dalam tubuh dan penurunan ek-
yakit yang sering dijumpai pada wanita skresi asam urat melalui urin.
setelah mengalami masa menopause. Di
METODE PENELITIAN
tambah lagi dengan kebiasaan men-
Rancangan penelitian dalam penelitian ini
gonsumsi asupan makanan tinggi purin
menggunakan metode literature review,
secara berlebihan. Purin yang tinggi teru-
metode penelitian literature review adalah
tama terdapat dalam jeroan, sea food:
strategi dimana metode penulisan dengan
udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri
cara mencari database sciences
berhubungan terhadap resiko peningkatan
menggunakan jurnal. Pada pencarian
kadar asam urat. asam urat dari bahan ma-
jurnal ini penelitian menggunakan data
kanan tertentu yang mengandung nukleu-
dari Google Scholar.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian pencarian artikel atau jurnal yang diterbitkan Website Google
Scholar, setelah dilakukan pencarian sesuai dengan topik ditemukan 10 jurnal nasional.
Berikut adalah hasil jurnal yang didapatkan :

No. Nama Peneliti Judul Hasil


1. Mutiara Hubungan Pola Makan Responden dalam penelitian
Ridhoputrie, Dewi Dan Gaya Hidup dibagi menjadi dua kelompok
Karita, M Fadhol Dengan Kadar Asam berdasarkan usianya yaitu
Romdhoni, Anis Urat Pra Lansia Dan pralansia dan lansia. Jumlah
Kusumawati. Lansia Di Wilayah Kerja responden dalam kelompok
(2019) Puskesmas I Kembaran, pralansia yaitu 23 responden.
Banyumas, Jawa Tengah Berdasarkan pola makan ter-
dapat 7 responden memiliki
pola makan yang baik dengan
asam urat normal (6 mg/dl).
Pada gaya hidup terdapat 9 re-
sponden memiliki gaya hidup
baik dengan asam urat normal
dan 6 responden memiliki gaya
hidup tidak baik dengan asam
urat normal. Pada kelompok
lansia terdapat 41 responden.
Berdasarkan pola makan ter-
dapat 5 responden memiliki
pola makan baik dengan asam
urat normal dan 21 responden
memiliki pola makan tidak
baik dengan asam urat tinggi.
Pada gaya hidup terdapat 8 re-
sponden dengan gaya hidup
tidak baik dengan asam urat
tinggi dan 16 responden
dengan gaya hidup tidak baik
dengan asam urat tinggi.
2. Anisha M.G. Hubungan Pola Makan Hasil penelitian menunjukkan
Songigilan, Inneke Dan Tingkat tidak terdapat hubungan yang
Ruemengan, Rina Pengetahuan Dengan signifikan antara pola makan
Kundre. (2019) Kadar Asam Urat Dalam dengan kadar asam urat dalam
Darah Pad Penderita darah di Puskesmas Ranotana
Gout Artritis Di Weru. Berdasarkan hasil
Puskesmas Ranotana penelitian pola makan re-
Weru sponden dapat dibuktikan
dengan 3 point pertanyaan da-
lam kuesioner yaitu jenis,
jumlah, dan frekuensi ma-
kanan. Dimana ketiga subitem
tersebut dapat mengukur pola
makan dari seseorang, dilihat
dari jenis makanan yang di-
makan, jumlah makanan yang
dikonsumsi dan seberapa ban-
yak frekuensi dari makanan
yang akan dimakan. Namun,
jika hasil penelitian tingkat
pengetahuan menunjukkan ter-
dapat hubungan yang signif-
ikan antara tingkat penge-
tahuan dengan kadar asam urat
dalam darah di Puskesmas
Ranotana Weru.
3. Meri Lidiawati, Hubungan Pola Makan Berdasarkan hasil penelitian
Iziddin Fadhil. Dengan Kadar Asam menunjukkan bahwa terdapat
(2019) Urat Pada Wanita Post- hubungan antara pola makan
menopause Diposyandu dengan kadar asam urat pada
Lansia Wilayah Kerja wanita postmenopause di po-
Puskesmas Krueng syandu lansia wilayah kerja
Barona Jaya Aceh Besar puskesmas krueng barona jaya
aceh besar. Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwa
wanita postmenopause yang
memiliki kadar asam urat nor-
mal berjumlah 35 orang (54%)
dan yang memiliki kadar asam
urat tidak normal berjumlah 30
orang (46%). . Insiden penya-
kit asam urat paling banyak
dijumpai pada laki-laki
dibandingkan pada wanita,
tetapi setelah menopause pada
wanita akan terjadi penurunan
dari hormon estrogen..
4. Lia Aprilia Syari- Hubungan Pola Makan Berdasarkan hasil penelitian,
fuddin, dan Aktivitas Fisik Pola makan penderita asam
A.Mushawwir dengan Kadar Asam urat (gout) di wilayah kerja
Taiyeb, Muh. Wi- Urat Dalam Darah Pada Puskesmas Sabbangparu Ka-
harto Caronge. Penderita Asam Urat bupaten Wajo sebagian besar
(2019) (Gout) di Wilayah Kerja dapat dikategorikan memiliki
Puskesmas Sabbangparu pola makan baik. Aktivitas
Kabupaten Wajo fisik penderita asam urat (gout)
di wilayah kerja Puskesmas
Sabbangparu Kabupaten Wajo
sebagian besar dapat dikate-
gorikan memiliki aktivitas fisik
ringan. Terdapat hubungan
yang signifikan antara pola
makan dengan kadar asam urat
dalam darah pada penderita
asam urat (gout) di wilayah
kerja Puskesmas Sabbangparu
Kabupaten Wajo. Semakin
baik pola makan responden
maka akan semakin mening-
katkan penurunan kadar asam
urat dalam darah. Terdapat
hubungan yang signifikan an-
tara aktivitas fisik dengan ka-
dar asam urat dalam darah pa-
da penderita asam urat (gout)
di wilayah kerja Puskesmas
Sabbangparu Kabupaten Wajo.
Dengan semakin meningkatnya
aktivitas fisik responden
makan akan semakin mening-
katkan penururan kadar asam
urat dalam darah.
5. Imran Tu- Hubungan Pola Makan Hasil penelitian ini menunjuk-
menggung (2015) Dengan Kejadian Gout kan bahwa dari 17 orang
Artritis Di Rsud Toto pasien yang menderita gout
Kabila Kabupaten Bone artritis (kelompok kasus), se-
Bolango bagian besar yaitu 13 orang
(76,5%) pola makannya tidak
baik. Demikian pula dari 24
responden dengan pola makan
tidak baik sebagian besar men-
derita gout artritis yaitu
sebanyak 13 orang (54,2%).
Berbagai penelitian menunjuk-
kan bahwa produksi asam urat
meningkat akibat asupan
eksogen yang berlebih dapat
disebabkan tingginya asupan
makanan yang kaya akan purin
seperti daging dan hidangn
laut. Choi dkk. (2004) dalam
Kumala (2010), dari hasil
penelitiannya menunjukkan
bahwa tingginya asupan dag-
ing dan hidangan laut dalam
makanan sehari-harinya dapat
meningkatkan risiko gout
sebesar 1,41 dan 1,51 kali, ber-
turutturut.
6. Delita Septia Pengetahuan Asam Urat, Hasil penelitian menunjukkan
Rosdiana , Ali Asupan Purin Dan Status bahwa terdapat perbedaan
Khomsan , Cesilia Gizi Terhadap Kejadian nyata antara usia pada pria dan
Meti Dwiria- Hiperurisemia Pada wanita. Pendidikan subjek tid-
ni(2018) Masyarakat Perdesaan ak berbeda nyata baik pada
pria maupun wanita. Keduanya
tidak menyelesaikan pendidi-
kan dasar atau lama pendidikan
< 6 tahun. Pengetahuan asam
urat subjek termasuk pada kat-
egorik buruk dengan skor < 60
baik pada pria dan wanita. In-
deks massa tubuh subjek ter-
dapat perbedaan berdasarkan
jenis kelamin dan kadar asam
urat. Asupan purin subjek ter-
golong rendah. Berdasarkan uji
hubungan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa asupan
purin, usia berhubungan signif-
ikan dengan kejadian hiperu-
risemia di masyarakat
perdesaan Kabupaten Cianjur.
7. Nurhayati (2018) Hubungan Pola Makan Berdasarkan hasil penelitian
Dengan Terjadinya Pen- menunjukan pola makan
yakit Gout (Asam Urat) dengan terjadinya penyakit
Di Desa Limran Ke- gout (asam urat) di Desa Lim-
lurahan Pantoloan Boya ran Kelurahan Pantoloan Boya
Kecamatan Taweli Kecamatan Tawaeli dari 34
responden di dapatkan 3 re-
sponden (9%) yang pola
makan baik dan tidak men-
derita penyakit gout (asam
urat), 31 responden (91%)
dengan pola makan tidak baik
dan menderita penyakit gout
(asam urat). Dari hasil tabulasi
data didapatkan 3 responden
yang pola makannya baik
maka tidak terjadi penyakit
gout (asam urat), dan di dapat-
kan 31 responden yang pola
makannya tidak baik maka ter-
dapat penyakit gout (asam
urat)
8. Farhandika putra “Hubungan Antara Pola Dalam penelitian menjelaskan,
(2019) Makan Dengan Kejadian Pembagian makanan berdasar-
Asam Urat Pada kan 3 golongan Gol A (jeroan,
Penduduk Usia 30-55 daging bebek dan seafood) Gol
Tahun” B (daging sapi, daging ayam,
tahu, tempe, kembang kol,
buncis, kacang-kacangan, ba-
yam, kangkung) Gol C (nasi,
ubi singkong, jagung, roti, mie,
pudding, susu, keju, dan telur).
Dari total 90 responden seba-
gian besar responden, yaitu ada
52 responden (58%) mengkon-
sumsi jenis makanan golongan
A dan golongan B Hasil
penelitian dari total 90 re-
sponden sebagian besar re-
sponden, yaitu ada 61 respond-
en (68%) mengkonsumsi pro-
tein rata-rata >55 gram/hari,
dan sebanyak 29 responden
mengonsumsi rata-rata 48-
55gram/hari. Hasil penelitian
berdasarkan jumlah protein.
Responden yang mengkon-
sumsi protein >55 gram/hari
berpeluang 1-2 kali lipat terke-
na penyakit asam urat dari pa-
da responden yang sering
mengkonsumsi protein 48- 55
gram/hari. Hasil kesimpulan
dari penelitian ini didapatkan
bahwa terdapat hubungan anta-
ra pola makan dengan pening-
katan kadar asam urat.
9. Fakhrudin Nasrul Pengarus pemberian juas Penelitian dilakukan selama 2
Sani 1, Annisa sirsak (anoma muricata minggu pada tanggal 30 April
Cindy Nurul Afni linn) terhadap kadar – 12 Mei 2018. Penentuan re-
(2019) asam urat pada lansia sponden berdasarkan hasil
dengan gout pengecekkan asam urat pada
lansia di Posyandu Ngudi Wa-
ras RT 01/ RW 14, Bolon, Co-
lomadu Karanganyar didapat-
kan terdapat 30 orang lansia
yang terkena asam urat. Sam-
pel penelitian dilakukan
dengan teknik total sampling
dimana seluruh responden
yang menderita gout dijadikan
sampel. Pengukuran asam urat
dilakukan sebelum pemberian
jus sirsak (Annona muricata
linn.) dan 7 hari setelah pem-
berian jus sirsak (Annona mu-
ricata linn.). Data yang di-
peroleh selanjutnya di analisa
menggunakan analisis univari-
at dan bivariat.
10. Alfina ansyarullah “Hubungan Pola Kon- Berdasarkan tabel 3 responden
(2020) sumsi Makanan Tinggi memiliki pola makan baik apa-
Purin Terhadap Kekam- bila konsumsi makanan tinggi
buhan Gout Artritis Di purin tidak lebih dari 1050
Poli Klinik Penyakit Da- mg/minggu, sementara re-
lam Rs Pertamedika sponden yang memiliki pola
Ummi Rosnati Banda makan buruk apabila
Aceh” mengkonsumsi makanan tinggi
purin lebih dari 1050
mg/minggu dapat diketahui
bahwa responden yang mem-
iliki pola makan baik yaitu 6
responden (17,1%) dan re-
sponden yang memiliki pola
makan buruk 29 responden
(82,9%). hasil analisis data
didapatkan bahwa ada orang
yang mengkonsumsi makanan
tinggi purin sebanyak 1050gr/
minggu dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam tubuh
dibandingkan mereka yang
mengkonsumsi tidak lebih dari
1050gr/minggu. Dapat disim-
pulkan bahawa adanya hub-
ungan antara pola makan
dengan frekuensi kekambuhan
gout di Poliklinik Rumah Sakit
Pertamedika Ummi Rosnati
Banda Aceh.

PEMBAHASAN Dalam jurnal penelitian yang di teliti


1. Hubungan pola makan dengan kadar oleh (Nurhayati, 2018) Berdasarkan
asam urat hasil frekuensi pola makan dengan ter-
jadinya penyakit gout (asam urat) di
Desa Limran Kelurahan Pantoloan Bo- atau atritis (gout) adalah penyakit yang
ya Kecamatan Tawaeli dari 34 respond- di sebabkan oleh tumpukan asam
en di dapatkan 3 responden (9%) yang urat/kristal pada jaringan, terutama pa-
pola makan baik dan tidak menderita da jaringan sendi. Gout berhubungan
penyakit gout (asam urat), 31 responden erat dengan gangguan metabolism purin
(91%) dengan pola makan tidak baik yang mmicu peningkatan kadat asam
dan menderita penyakit gout(asam urat dalam darah (hiperurisemia)
urat). Dari hasil tabulasi data didapat- (Junaidi, 2012).
kan 3 responden yang pola makannya Dalam jurnal yang diteliti oleh (Endah
baik maka tidak terjadi penyakit gout Nuraini, 2021) menyimpulkan resiko
(asam urat), dan di dapatkan 31 re- paling tinggi dalam meningkatkan ka-
sponden yang pola makannya tidak baik darasam urat adalah makanan hewani
maka terdapat penyakit gout (asam (daging sapi, daging kambing, daging
urat). Pola makan dengan konsumsi ayam dan seafood) dengan frekuensi
makanan yang tinggi protein, dalam hal makan lebih dari 3x seminggu dengan
ini misalnya ikan laut merupakan pem- jumlah lebih dari 48-55gram. Konsumsi
icu kejadian penyakit goutdi negara Je- sayuran dan buah-buahan diharapkan
pang.Pola makan sangan menentukan dapat diterapkan secara ruting lebih dari
kesehatan seseorang. Jika pola makan 3x/minggu guna menekan resiko ter-
benar, kesehatan terjaga, sebaliknya ji- jadinya peningkatan kadar asam urat
ka pola makan tidak benar besar dalam tubuh. Masyarakat hendaknya
kemungkinan kita akan terkena mampu menjaga pola makan yang baik
berbagai penyakit. Ada pepatah menga- agar dapat terhindar dari resiko pening-
takan bahwa kesehatan manusia ter- katan kadar asam urat. Dari penelitian
letakpada perut (Fauziyah, 2013). Bila tersebut penulis menyimpulkan bahwa
perut di jejali dengan makanan yang terdapat hubungan antara pola makan
mengandung sampah, racun maupun terhadap peningkatan kadar asam urat.
zat-zat yang sangat membahayakan Penelitian yang dilakukan oleh (Imran
tubuh (Ramayulis, 2008). Ada pening- Tumenggung, 2015) Hasil penelitian ini
katan luar biasa untuk prevalensi menunjukkan bahwa dari 17 orang
gout(asam urat), yang sangat berkol- pasien yang menderita gout artritis (ke-
erasi dengan perkembangan ekonomi lompok kasus),sebagian besar yaitu 13
seperti yang dituturkan oleh pola makan orang (76,5%)pola makannya tidakbaik.
dan gaya hidup. penyakit pirai(gout) Demikian pula dari 24 responden
dengan pola makan tidak baik sebagian merupakan peserta Prolanis yang ter-
besar menderita gout artritis yaitu daftar sebagai pasien hipertensi dan di-
sebanyak 13 orang (54,2%). Berbagai abetes melitus di puskesmas, sehingga
penelitian menunjukkan bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa re-
produksi asam urat meningkat akibat sponden sedang menjalani terapi
asupan eksogen yang berlebih dapat dengan beberapa jenis pengobatan.
disebabkan tingginya asupan makanan Terdapat beberapa terapi yang dapat
yang kaya akan purin seperti daging memengaruhi kadar asam urat, seperti
dan hidangn laut. Choi dkk. (2004) da- allupurinol, probenecid, obat anti in-
lam Kumala (2010), dari hasil flamasi non steroid (OAINS) seperti
penelitiannya menunjukkan bahwa naproxen dan diklofenak dapat
tingginya asupan daging dan hidangan menurunkan kadar asam urat, se-
laut dalam makanan. dangkan pirazinamid dan rifampicin
2. Hubungan pola makan dan gaya dapat meningkatkan kadar asam urat.
hidup dengan kadar asam urat 3. Hubungan Pola makan dan tingkat
Hasil penelitian jurnal menunjukkan pengetahuan yang berhubungan
bahwa terdapat hubungan yang negatif dengan kadar asam urat
yaitu hubungan yang tidak berbanding Dalam analisis jurnal yang di teliti oleh
lurus atau hubungan yang tidak signif- (Anisha M.G Songgigilan, 2019)
ikan. Semakin baik pola makan maka menyatakan bahwa dari tingkat penge-
semakin menurun kadar asam urat, dan tahuan dengan kadar asam urat ini
sebaliknya. Pada nilai koefisien gaya menunjukkan terdapat hubungan yang
hidup juga didapatkan hubungan negatif signifikan antara tingkat pengetahuan
dan tidak signifikan antara gaya hidup dengan kadar asam urat dalam yg darah
dengan kadar asam urat pralansia dan di Puskesmas Ranotana Weru. Penge-
lansia di wilayah kerja Puskesmas I tahuan merupakan hasil dari tahu dan
Kembaran. Hubungan negatif yang ter- ini terjadi setelah orang melakukan
jadi antara gaya hidup dan asam urat penginderaan terhadap suatu objek ter-
yaitu semakin buruknya gaya hidup tentu, dimana proses tersebut di-
maka kadar asam urat menjadi mening- pengaruhi oleh intensitas perhatian dan
kat dan sebaliknya. Hasil yang tidak persepsi terhadap, sehingga penge-
signifikan pada penelitian dapat tahuan menjadi domain yang penting
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu untuk terbentuknya tindakan seseorang
karakteristik responden. Responden (Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan
sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai tara usia pada pria dan wanita. Pendidi-
hal seperti pendidikan, informasi/ me- kan subjek tidak berbeda nyata baik pa-
dia massa, social, budaya, dan ekonomi, da pria maupun wanita. Keduanya tidak
lingkungan, pengalaman, dan usia (Bu- menyelesaikan pendidikan dasar atau
diman dan Riyanto, 2013). Pengetahuan lama pendidikan < 6 tahun. penge-
yang kurang dapat mempengaruhi tahuan asam urat subjek termasuk pada
seseorang untuk memahami proses dari kategorik buruk dengan skor < 60 baik
penyakit gout artritis, sehingga re- pada pria dan wanita. Indeks massa
sponden tidak terlalu memahami proses tubuh subjek terdapat perbedaan ber-
dari penyakit gout artritis. Salah dasarkan jenis kelamin dan kadar asam
satunya responden tidak terlalu me- urat. Asupan purin subjektergolong
mahami cara pencegahan pencegahan rendah. Berdasarkan uji hubungan hasil
penyakit gout artritis, karena kurangnya penelitian ini menunjukkan bahwa
informasi tentang gout artri- asupan purin, usia berhubungan signif-
tis.Dibuktikan dengan hasil penelitian ikan dengan kejadian hiperurisemia di
yang telah dilakukan dimanapenderit- masyarakat perdesaan Kabupaten
agoutartritispalingbanyak memilki pola Cianjur.
makan yang tidak baik (57,1%) dan 4. Hubungan Aktivitas Fisik dengan
jumlah konsumsi air minum < 8 gelas- Kadar Asam Urat
terbanyak berjumlah (71,0%), ditambah Berdasarkan analisis statistik dengan uji
dengan kejadian gout artritis yang Pearson didapatkan hubungan yang
dilihat dari kadar asam urat tidak nor- bermakna dengan korelasi derajat kuat
mal paling banyak (74,2%). Hal-hal di- antara aktivitas fisik dengan kadar asam
atas termasuk dalam pencegahan pen- urat dalam darah pada penderita asam
yakit gout artritis. Sehingga dapat urat (gout) di wilayah kerja Puskesmas
dilihat bahwa responden kurang me- Sabbangparu Kabupaten Wajo. Hal ini
mahami cara pencegahan dari penyakit sejalan dengan penelitian yang dil-
gout artritis. Sebaliknya seseorang yang akukan Nishida, dkk (2011) menyebut-
memilki pengetahuan yang baik pasti kan bahwa aktivitas fisik sedang mem-
akan memahami cara pencegahan dari iliki hubungan yang bermakna dengan
penyakit gout artritis. Dalam hasil ana- kadar asam urat yang rendah. Namun,
lisis jurnal oleh (Delita Septia Rosdi- hal ini bertolak belakang dengan
ana, 2019) Hasil penelitian menunjuk- penelitian yang dilakukan Andry, dkk
kan bahwa terdapat perbedaan nyata an- (2009) yang mengatakan bahwa aktivi-
tas fisik tidak berpengaruh secara sig- darah pada penderita asam urat (gout)
nifikan terhadap kadar asam urat. di wilayah kerja Puskesmas Sab-
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bangparu Kabupaten Wajo dengan de-
bahwa dari 32 penderita asam urat rajat korelasi sedang. Berdasarkan hasil
(gout) yang memiliki aktivitas fisik rin- persamaan regresi, pola makan dan ak-
gan terdapat 17 (44,7%) responden tivitas fisik menunjukkan hubungan
yang memiliki status kadar asam urat yang negatif. Nilai koefisien determi-
terkontrol dan terdapat 15 (39,5%) re- nasi yang diperoleh adalah sebesar
sponden yang memiliki status kadar 0,362. Nilai tersebut menjelaskan sebe-
asam urat tidak terkontrol. Sedangkan sar 36,2% pola makan dan aktivitas
dari 6 penderita asam urat (gout) yang fisik mempengaruhi kadar asam urat.
memiliki aktivitasik sedang terdapat 5 Koefisien regresi pola makan sebesar -
(13,2%) responden yang memiliki sta- 0,125, artinya jika variabel indepen lain
tus kadar asam urat terkontrol dan ter- nilainya tetap dan pola makan men-
dapat 1 (2,6%) responden yang mem- galami kenaikan, maka kadar asam urat
iliki status kadar asam urat tidak ter- dalam darah akan mengalami
kontrol. Penelitian-penelitian terdahulu penurunan sebesar 0,1. Dan koefisien
menunjukkan hasil yang beragam. Hasil regresi aktivitas fisik sebesar -0,542,
yang didapatkan sejalan dengan artinya jika variabel independen lain
penelitian yang dilakukan Dayana dan nilainya tetap dan aktivitas fisik men-
Bahrudin (2015), yang menyatakan galami kenaikan, maka kadar asam urat
bahwa aktivitas fisik sedang yang akut dalam darah akan mengalami
dapat meningkatkan asam urat sistemik penurunan sebesar 0,5. Salah satu
karena menginduksi produksi radikal faktor yang dapat mempengaruhi asam
bebas, 8-iso-prostaglandin F₂ yang urat (gout) adalah pola makan atau ma-
merupakan biomarker lipid peroksida, kanan yang dikonsumsi, umumnya ma-
sehingga terjadi kompensasi untuk kanan yang tidak seimbang (asupan
mencegah kerusakan jaringan akibat protein yang mengandung purin terlalu
radikal bebas berupa peningkatan asam tinggi) (Sayekti, 2017). Asam urat
urat serum. Berdasarkan analisis statis- merupakan hasil pengolahan atau me-
tik dengan menggunakan uji Korelasi tabolisme zat-zat di dalam tubuh, yang
Berganda didapatkan hubungan yang kadarnya tidak boleh berlebihan. Setiap
bermakna antara pola makan dan aktivi- orang memiliki asam urat di dalam
tas fisik dengan kadar asam urat dalam tubuh, karena pada setiap proses pen-
golahan suatu zat yang bernama purin. langsung pada peningkatan asam
Purin adalah bentuk turunan nukleopro- urat dibandingkan dengan orang
tein, yaitu salah satu komponen asam yang mengkonsumsi makanan tinggi
nukleat dalam tubuh manusia dan protein tidak lebih dari (3x/minggu).
djumpai pada semua makanan dari sel c. Jumlah konsumsi protein sebanyak
hidup, yakni makanan dari tumbuhan 48-55gr/hari dapat menjaga kadar
seperti sayur-mayur, buah-buahan, ka- asam urat berada di angka yang lebih
cang-kacangan dan lain-lain. Se- stabil dibandingkan dengan yang
dangkan makanan dari hewan seperti mengkonsumsi protein rata-rata
daging, jeroan, ikan sarden dan lain- >55gr/hari. Konsumsi makanan
lain. Purin ini diolah oleh tubuh dan dengan kadar protein >55gr/hari
hasilnya berupa asam urat (Umar, 201 memiliki peluang 1 hingga 2 kali
lipat terserang penyakit asam urat
KESIMPULAN
dibandingkan dengan yang
Dari 10 artikel yang terdiri dari artikel
mengkonsumsi sebanyak 48-
nasional dan artikel internasional dil-
55gr/hari. Dari penelitian ini penulis
akukan literature review didapatkan
menyimpulkan resiko paling tinggi
hasil karakteristik pola makan terhadap
dalam meningkatkan kadar asam
peningkatan kadar asam urat meliputi
urat adalah makanan hewani (daging
jenis, frekuensi dan jumlah makan.
sapi, daging kambing, daging ayam
a. Jenis makanan yang dapat menjadi
dan seafood) dengan frekuensi
pemicu faktor utama terjadinya pen-
makan lebih dari 3x seminggu
ingkatan kadar asam urat adalah
dengan jumlah lebih dari 48-55gram.
jenis makanan hewani, hal ini
Konsumsi sayuran dan buah-buahan
disebabkan oleh kandungan purin
diharapkan dapat diterapkan secara
yang terdapat dalam jenis makanan
ruting lebih dari 3x/minggu guna
hewani lebih tinggi dibandingkan
menekan resiko terjadinya pening-
dengan jenis makanan sayuran dan
katan kadar asam urat dalam tubuh.
jenis makanan buah-buahan.
Masyarakat hendaknya mampu men-
b. Frekuensi makan dengan tempo
jaga pola makan yang baik agar
(>3x/minggu) lebih mungkin untuk
dapat terhindar dari resiko pening-
mengalami asam urat, karena ma-
katan kadar asam urat. Dari
kanan yang dikonsumsi adalah ma-
penelitian tersebut penulis menyim-
kanan kaya purin yang berdampak
pulkan bahwa terdapat hubungan an-
tara pola makan terhadap pening- lam program yang diselenggarakan
katan kadar asam urat. pemerintah setempat dalam upaya
pengenalan serta promosi terkait in-
SARAN
formasi gizi dan kesehatan khu-
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
susnya yang berkaitan dengan hipe-
dilakukan berikut beberapa rekomen-
rurisemia. Dibutuhkan penelitian
dasi bagi pihak – pihak terkait dian-
selanjutnya ketekaitan status
taranya:
ekonomi, serta faktor lain yang
1. Bagi mahasiswa
dapat memicu kejadian
Studi ini akan memberikan dampak
hiperurisemia pada usia dewasa pria
positif sebagai pengembangan ke-
dan wanita.
mampuan mahasiswa dalam ranah
penelitian. Sehingga selain menam- REFERENSI
bah kemampuan dalam bidang
https://digilib.stikesicme-
penelitian, akan tetapi menambah
jbg.ac.id/ojs/index.php/jic/article/vi
wawasan terkait hal-hal yang
ew/324
berkaitan dengan judul studi pada
umumnya. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
2. Bagi masyarakat hp/jkp/article/view/24325
Pada masyarakat perdesaan, penge-
https://ojs.dinamikakesehatan.unism
tahuan terhadap kesehatan, faktor-
.ac.id/index.php/dksm/article/view/
faktor pengaruh serta jenis-jenis
488
asupan makanan hanya diketahui
sebatas pada kejadian kesehatan ter- https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
tentu saja, sehingga informasi masih hp/jkp/article/view/24325
terbatas. Dengan adanya studi
https://ojs.unm.ac.id/semnasbio/arti
penelitian ini diharakan dapat mem-
cle/view/10579
berikan informasi tambahan terkait
hal –hal kesehatan, asupan makanan http://jurnalnasional.ump.ac.id/inde
yang sehat dan direkomendasikan x.php/HMJ/article/view/3481
untuk jangka panjang.
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.
3. Bagi Instansi pemerintah terkait
php/semdiunaya/article/view/461
Dibutuhkan penindaklanjutan
terkait pengetahuan gizi subjek da-
https://www.google.com/url?sa=t&s
ource=web&rct=j&url=http://reposi
to-
ry.radenintan.ac.id/13351/2/SKRIP
SI_PERPUS.pdf&ved=2ahUKEwj8
pMPP3bL1AhWT63MBHSRRCZ4
QFnoECAs-
QAQ&usg=AOvVaw1w1tdxiqzLC
ANNeWKZgoll

https://ejournal.upi.edu/index.php/B
oga/article/view/14291

https://journals.umkt.ac.id/index.ph
p/bsr/article/view/2361

Anda mungkin juga menyukai