Anda di halaman 1dari 3

Zakat dan wakaf digital fundrising

Melihat antusiasme masyarakat yang melakukan zakat infak sedekah (ZIS) secara digital
pada Ramadhan tahun ini, membuat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ingin terus
mengembangkan zakat digital. Setidaknya ada lima tulang punggung zakat digital Baznas,
yang ke depannya akan terus digaungkan pada masyarakat.

“Zakat digital ini adalah pilar ke-3 program zakat Baznas, kami mempunyai lima platform
sebagai tulang punggung yang kita kembangkan dalam program zakat digital Baznas,”
ungkap Direktur Utama Baznas, Arifin Purwakananta

1. Internal platform. Ini untuk mendorong peningkatan kemudahan berzakat, melalui


website sebagai salah satu saluran donasi. Jadi selama ini sudah ada berbagai kanal,
salah satu kanal yang paling besar dan diharapkan bisa mendongkrak pengumpulan
dana masyarakat, adalah melalui website yang dikembangkan oleh internal Baznas.

Kemudian ditambah lagi dengan aplikasi ziswaf di playstore yang memudahkan


masyarakat untuk mendapatkan info dan membayar zakat langsung dari handphone.
“Semoga bisa dikembangkan terus karena saat ini sudah mendapatkan hasil yang
cukup baik,” kata Arifin.

2. commercial platform. Baznas sendiri sebenarnya sudah bekerja sama dengan


beberapa penyedia-penyedia toko online, dengan fasilitas belanja online untuk
kemudahan berzakat. Dari Ramadhan tahun ini banyak sekali ZIS maupun zakat fitrah
yang dilakukan melalui platform digital ini.

Sejumlah nama seperti Tokopedia, Bukalapak, Kitabisa, dan beberapa lainnya, masih
terus bekerja sama dengan Baznas. Dan juga fintech yang membantu Baznas
mengumpulkan zakat fitrah di Ramadhan tahun ini, sepeti DANA, OVO, Gopay dari
Gojek, Jenius dari BTPN, dan ada beberapa lain.

3. social media platform. Di mana Baznas menggunakan media sosial sebagai alat
berkomunikasi dan alat masyarakat menyalurkan sumbangan kepada Baznas, dimulai
dari social media advertising, kerja sama dengan mitra untuk mengembangkan virtual
season di Saki pada Line dan Lena pada playstore.

“Jadi masyarakat bisa berzakat melalui medsos. Misalnya seperti Lena, ini sangat
diminati karena bisa menampilkan suara dan bisa salurkan sedekah ke Baznas,” papar
Arifin.
4. innovative platform. Sekarang ini, di minimarket sudah ada mesin digital yang
sering digunakan untuk beli pulsa, bayar telepon, bayar air, dan sekarang sudah bisa
dipakai untuk ZIS, bahkan untuk berqurban. Baznas akan mengembangkan berbagai
saluran inovatif berbasis digital untuk saluran donasi.

“Ini juga menarik masyarakat karena masyarakat bisa berzakat cash, lalu disetor
melalui mesin itu, kemudian keluar bukti zakatnya. Mudah-mudah bisa
dikembangkan dengan teknologi-teknologi yang sudah ada, maupun dengan gagasan-
gagasan baru nantinya,” jelas Arifin.
5. artificial intelligence platform. Dimana ini merupakan cara Baznas dalam
mengkampanyekan ZIS melalui Baznas tidak saja disebar kepada masyarakat umum,
tapi juga kepada masyarakat sesuai dengan perilaku mereka dan kebutuhan informasi
yang mereka butuhkan.

Baznas menyasar kampanye kepada kaum muslimin, dan mereka yang sudah wajib
berzakat, kampanye dilakukan menggunakan akses media internet. Baznas juga
mencoba membuat kampanye lebih tajam di internet.

“Ini juga bisa pengembangan big data lainnya untuk dakwah zakat, kami sudah
terkoneksi juga dengan data Ditjen Dukcapil Kemendagri, kemudian data kemiskinan
dari Kemensos. Mudah-mudahan kita bisa manfaatkan data-data ini untuk bisa
berkampanye dengan masyarakat dengan segmen yang lebih baik dalam mengajak
masyarakat berzakat, dan memberikan layanan lebih baik,” tutup Arifin.

Kelima tulang punggung itu diharapkan dapat dijalankan dengan baik di tahun-tahun
mendatang, sehingga Baznas lebih mudah dalam memberikan layanan kepada masyarakat,
dan masyarakat lebih senang berzakat ke Baznas, karena lebih transparan, lebih akuntable
dan aman. Karena dengan zakat digital ini, masyarakat bisa berinteraksi dengan mereka yang
dibantu, dan memantau kemana donasi disalurkan.

Pengertian zakat kontemporer dan zakat digital:

ZAKAT KONTEMPORER adalah jenis zakat di zaman modern yang bentuknya beragam dan senantiasa
berkembang sesuai dengan zaman. Contoh zakat kontemporer ini adalah zakat perusahaan, zakat
profesi, zakat hasil bumi dan semacamnya.

Zakat Barang-barang Dagang.

Barang-barang dagang adalah barang – barang yang disiapkan untuk diperjualbelikan, meliputi
semua barang yang dibeli dan untuk diperjualbelikan dengan tujuan mencari keuntungan. Para
ulama sepakat bahwa barang dagangan atau perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya dengan cara
menghitung terlebih dahulu apakah sudah mencapai nisap atau belum yang mana telah dikurangi
dengan hutangnya.[4]

Seperti firman allah yang terdapat dalam surat albaqarah ayat 267

4. Zakat Investasi.

Zakat investasi adalah zakat yang dikenakan terhadap harta yang diperoleh dari hasil investasi,
misalnya bangunan atau kendaraan yang disewahkan. Tujuan dari investasi adalah untuk
menghasilkan pemasukan atau untuk berniaga.[5]

Zakat Digital
Zakat digital merupakan mengembangkan strategi pemanfaatan platform media digital sebagai
instrumen pembayaran zakat yang sudah dimulai sejak tahun 2016. Ada lima platform yang
disediakan zakat digital untuk mendorong zakat digital. Pertama, BAZNAS platform, yakni melalui
website BAZNAS dan program aplikasi bernama Muzaki Corner. Kedua, Commercial Platform, yakni
mengembangkan kerja sama dengan e-commerce, seperti Lazada, Shopee, Blibli, Elevenia, JD.ID.
BAZNAS juga bekerja sama dengan layanan Fintech, seperti OVO, Gopay, Linkaja, dan lainnya. Ketiga,
Social Media Platform, di mana BAZNAS mendorong iklan dan kampanye melalui sosial media untuk
mengajak masyarakat berzakat, seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, dan sebagainya. Keempat,
Innovative Platform, yakni BAZNAS membuat layanan yang sifatnya inovasi yaitu melalui QR code.
Kelima, Artificial Intelligence Platform, di mana BAZNAS dalam berkampanye menggunakan Chatbot
pada aplikasi LINE bernama Zavira (Zakat Virtual Assistant) yang dapat ditemui di aplikasi LINE
dengan nama akun @baznasindonesia, dan juga donasi menggunakan Augmented Reality. Saat ini
BAZNAS sesuai arahan MUI dan pemerintah sudah membuka layanan zakat fitrah secara online yakni
di web baznas.go.id/zakatfitrah, Kitabisa di kitabisa.com/zakatfitrah, Tokopedia di bitly/zakat-fitrah-
tokopedia, dan shopee di bit.ly/zakat-fitrah-shopee.

Anda mungkin juga menyukai