RANCANGAN AKTUALISASI
A. Unit kerja
B. Identifikasi Isu
Sebelum melakukan kegiatan aktualisasi, hal yang perlu dilakukan
adalah identifikasi terhadap isu yang sedang dihadapi oleh satuan kerja
masing-masing. Isu-isu tersebut dikumpulkan dan dianalisis untuk
menentukan isu utama yang akan dijadikan fokus bahasan dalam kegiatan
aktualisasi. Berikut adalah isu permasalahan yang ditemukan di UPTD
Puskesmas Cepiring.
Kaitan isu :
Manajemen
ASN, dan Whole
of Government
3 Belum adanya identifikasi Sampai saat ini di Isu ini tidak sesuai Isu ini menyangkut pasien, Isu yang layak untuk di
potensi bahaya puskesmas Cepiring dengan standar pendamping pasien,, carikan solusi, karena
lingkungan kerja di UPTD belum pernah dilakukan pelaksanaan K3 di pengunjung, dan relevan dengan tugas
Puskemas Cepiring. identifikasi potensi fasilitas kesehatan dan masyarakat sekitar pembimbing kesehatan
bahaya lingkungan kerja akan menimbulkan lingkungan puskesmas kerja
Kaitan isu : Manajemen Penyakit akibat kerja
ASN, Pelayanan publik, pada petugas, dan
dan Whole of kejadian yang tidak di
Government inginkan pada petugas,
pasien, pengunjung dan
masyarakat sekitar.
Kesimpulan : Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan Teknik APKL ketiga isu tersebut memenuhi syarat
C. Dampak yang Akan Terjadi Jika Isu Tidak Segera Diselesaikan
Tabel 3. 2 Dampak yang Akan Terjadi Jika Isu Tidak Segera Diselesaikan
NO ISU DAMPAK
1 Belum optimalnya upaya Kurangnya pengetahuan para pekerja
keselamatan dan kesehatan kerja tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
pada pekerja di home industry di Pemilik usaha tidak menerapkan K3 dalam
wilayah kerja UPTD Puskesmas menyelenggaraan proses produksi
Cepiring Akan terjadi resiko kecelakaan dan penyakit
akibat kerja
Menurunnya produktivitas kerja
Terganggunya proses produksi
2 Belum
optimalnya
pelaksanaan
pelayanan
kesehatan
kerja pada 5 4 3 12 2
pegawai di
UPTD
Puskesmas
Cepiring
3 Belum adanya
identifikasi potensi
bahaya lingkungan 5 4 4 13 1
kerja di UPTD
Puskemas Cepiring
Keterangan: dibuat skor 5 = sangat USG, 4 = USG, 3 = cukup USG, 2 = kurang USG, 1 =
tidak USG
Kesimpulan:
Berdasarkan tabel prioritas USG di atas, maka terpilih satu masalah yaitu: “Belum adanya
identifikasi potensi bahaya lingkungan kerja di Puskesmas Cepiring.
hasil analisis isu dengan pendekatan USG maka isu strategis yang perlu untuk di
selesaikan adalah Belum adanya identifikasi potensi bahaya lingkungan kerja di
Puskesmas Cepiring. Akar penyebab masalah selanjutnya di diagnosa menggunakan
Fishbone diagram. Diagram ini merupakan suatu alat mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan meliputi Man (sumber
daya manusia ), material ( bahan baku ), method ( Metode ) dan milieu ( lingkungan ). Setiap
kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming bersama
rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut :
MATERIAL
MAN
Belum ada buku
Belum adanya tim referensi sebagai
K3 penunjang
Kurangnya
pengetahuan
petugas K3
Belum adanya form Belum adanya
untuk identifikasi identifikasi potensi
bahaya lingkungan
kerja di Puskesmas
Banyaknya ruangan Cepiring
yang harus dilakukan
Belum adanya SOP
identifikasi
identifikasi potensi
bahaya
Belum adanya
dukungan pemegang
program lain di
puskesmas
METHODE
MILIEU
b. Tahapan kegiatan :
1) Konsultasi dengan mentor
2) Membaca referensi tentang rambu – rambu peringatan keselamatan
3) Menginventarisasi rambu – rambu peringatan keselamatan yang sesuai
4) Membuat rambu – rambu peringatan keselamatan
5) Koordinasi dengan tim dan pelaksana program lain berkaitan dengan pemasangan
rambu – rambu peringatan keselamatan
6) Memasang rambu – rambu peringatan keselamatan sesuai dengan potensi bahaya.
G. Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel 3. 4 Matrik Rancangan Aktualisasi
Anti Korupsi
Dilakukan dengan kerja
keras sungguh – sungguh,
sekuat daya untuk
memperoleh hasil yang
terbaik.
2 Melakukan studi a. Konsultasi Memperoleh Akuntabilitas Out put dari Out put dari
banding dengan dengan mentor dukungan dari mentor Berbicara dengan sopan kegiatan ini akan kegiatan ini
puskesmas yang dan menjelaskan maksud menambah menambah ilmu
sudah melakukan dari kegiatan secara jelas pengetahuan pengetahuan dan
identifikasi potensi Nasionalisme dalam melakukan kompetensi, yang
bahaya Mendengarkan dan pekerjaan sesuai memberikan
mencatat masukan dan dengan visi kontribusi terhadap
bimbingan yang puskesmas tata nilai Puskesmas
disampaikan oleh mentor Cepiring yaitu “ Cepiring yaitu,
dengan baik Terwujudnya Profesional
3 Membuat Standar a. Konsultasi Mendapat dukungan Akuntabilitas Out put adanya Out put dari
Operasional Prosedur dengan mentor mentor Menyampaikan maksud SOP kegiatan kegiatan ini adanya
terkait Identifikasi dan tujuan pembuatan identifikasi potensi SOP, yang
Potensi bahaya SOP dengan jelas bahaya sesuai memberikan
lingkungan kerja Nasionalisme dengan visi kontribusi terhadap
Mengucap salam, puskesmas tata nilai Puskesmas
berbicara dengan sopan, Cepiring yaitu “ Cepiring yaitu,
mendengarkan arahan Terwujudnya Inovatif dengan
dan bimbingan mentor Puskesmas mendayagunakan
dengan seksama. Cepiring sebagai kemampuan dan
4 Melakukan identifikasi a. Konsultasi Memperoleh Akuntabilitas Out put adanya Out put dari
potensi bahaya di dengan mentor dukungan mentor Berbicara dengan sopan kegiatan ini kegiatan ini
masing – masing dan menjelaskan maksud teridentifikasi teridentifikasi
ruangan dari kegiatan secara jelas potensi bahaya potensi bahaya di
Nasionalisme yang ada di lingkungan kerja
Mendengarkan dan lingkungan kerja puskesmas, yang
mencatat masukan dan puskesmas, sesuai memberikan
bimbingan yang dengan visi kontribusi terhadap
disampaikan oleh mentor puskesmas tata nilai Puskesmas
dengan baik Cepiring yaitu “ Cepiring yaitu,
menjalankan tugasnya
b. Koordinasi Diperoleh Akuntabilitas
dengan kesepakatan Berbicara dengan sopan,
Penanggung berkaitan dengan ramah dan menyampaikan
Jawab masing – identifikasi potensi maksud kegiatan yang
masing ruangan bahaya akan dilakukan secara
jelas
Nasionalisme
Dalam bekerja dilakukan
dengan cara yang santun
dan tidak memaksakan
kehendak untuk
memperoleh kesepakatan
Etika publik
Menyampaikan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan dengan santun
dan ramah
Komitmen Mutu
Menyampaikan tentang
kegiatan yang akan di
lakukan dengan efektif dan
efiesien, sehingga tidak
mengganggu pekerjaan.
Anti korupsi
Berani menyampaikan
tentang kegiatan yang
akan dilakukan dengan
jujur dan tanggung jawab
No Mata Pelajaran Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V Jumlah aktualisasi
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1 Akuntabilitias 9 7 9 10 10 45
2 Nasionalisme 6 7 8 10 8 39
3 Etika Publik 6 7 7 12 7 39
4 Komitmen 8 4 9 14 9 44
Mutu
5 Anti Korupsi 8 7 10 16 11 52
Jumlah aktualisasi 37 32 43 62 45 219
per kegiatan
H. Manfaat kegiatan inisiatif
1 Menyusun formasi
tim K3 yang baru
Melakukan studi
2 banding dengan
puskesmas lain
Membuat SOP
3 Identifiksai potensi
bahaya
Melakukan
4 identifikasi potensi
bahaya di masing -
masing ruangan
5 Membuat dan
memasang rambu -
rambu Keselamatan
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
1. Terdapat 3 temuan isu di Puskesmas Cepiring, yang dari hasil identifikasi yaitu Belum
optimalnya pelayana Kesehatan kerja pada pekerja di home industry di wilayah kerja
Puskesmas Cepiring, Belum Optimalnya pelayanan Kesehatan kerja pada pegawai di
Puskesmas Cepiring, dan Belum adanya identifikasi potensi bahaya lingkungan kerja di
Puskesmas Cepiring.
2. Penetapan isu menggunakan analisi prioritas isu dengan metode USG, mendapatkan
hasil isu yang paling diprioritaskan yaitu Belum adanya identifikasi potensi bahaya
lingkungan kerja di Puskesmas Cepiring.
3. Dampak yang akan terjadi jika isu tersebut tidak segera di selesaikan yaitu tidak
diketahuinya potensi bahaya di masing-masing unit tempat kerja; upaya pengendalian
bahaya yang dilakukan tidak sesuai, berpotensi menimbulkan penyakit, kecelakaan, dan
kejadian tidak di inginkan pada petugas, pasien, pengunjung puskesmas; menurunkan
kualitas pelayanan, hilangnya kepercayaan terhadap pelayanan di puskesmas.
4. Analisi penyebab isu dengan menggunakan diagram fishbone ditemukan penyebab isu
tersebut yaitu : Belum adanya tim K3, kurangnya pengetahuan petugas K3, Belum
adanya SOP, Banyaknya ruangan yang harus di identifikasi, belum adanya dukungan
dari pemegang program lain, Belum adanya form identifikasi potensi bahaya lingkungan
kerja, Belum adanya buku referensi sebagai bahan penunjang.
5. Gagasan kreatif yang dilakukan untuk menyelesaikan penyebab isu yaitu dengan
Menyusun formasi tim K3 yang baru, melakukan studi banding dengan puskesmas lain,
Membuat SOP, melakukan identifikasi potensi bahaya di masing - masing ruangan, dan
membuat dan memasang rambu – rambu keselamatan.
6. Kegiatan inisiatif penyelesaian masalah dilakukan dengan dilandasi nilai dasar PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
7. Kegiatan inisiatif penyelesaian masalah yang dilakukan relevan dengan tupoksi
pembimbing kesehatan kerja dan output kegiatan memberikan kontribusi terhadap visi
puskesmas Cepiring yaitu Terwujudnya puskesmas Cepiring sebagai Puskesmas
Terpercaya menuju masyarakat sehat dan mandiri.
8. Kegiatan inisiatif penyelesaian masalah ini sesuai dengan nilai – nilai organisasi yaitu
Cermat, Inovatif, Ikhlas dan Profesional.
9. Dampak yang akan terjadi jika nilai nilai PNS tidak diterapkan dalam menjalankan tugas,
bersikap tidak professional, kegiatan tidak berjalan dengan efektif dan efisien, tidak ada
komitmen, dan tidak konsisten yang dapat menurunkan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat.
B. Saran
Agar kegiatan penyelesaian isu dapat terlaksana dengan baik yaitu memohon
dukungan dan arahan dari mentor, bimbingan dari coach, dan dukungan dari tim K3 serta
rekan kerja agar kegiatan inisiatif ini dapat terlaksana sesuai jadwal dan tahapan yang di
yang sudah di rencanakan.
DAFTAR PUSTAKA