Rangkuman B.indo
Rangkuman B.indo
DIBUAT OLEH:
Arfan hasrin . T
(216601353)
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 oktober 1928. Pada saat itu,para pemuda dari berbagai
pelosok Nusantara berkumpul dan para pemuda berikrar:
Pada tahun 1928 bahasa indonesia di kokohkan kedudukanya sebagai bahasa nasional. Bahasa
Indonesia dinyatakan kedudukanya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 agustus 1945,karena
pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (pasal
36).
Bahasa Nasional
Kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional diproleh sejak awal kelahirannya, yaitu oada
tanggal 28 oktober 1928. bahasa indonesia sebagai bahasa nasional memiliki fungsi sebagai berikut :
Bahasa negara
Didasarkan pada UUD 1945 BAB XV, pasal 36 yang berbunyi “bahasa indonesia”. Bahasa indonesia
sebagai bahasa negara memiliki fungsi sebagai berikut :
Bahasa bersifat abrirter artinya hubungan antara lambang dengan yang di lambangkan tidak bersifat
wajib, bisa berubah dan tidak dapat di jelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi makna
terntu
Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun dapat dibuat
satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas
Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu di
gunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang
berbed, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis, sintakis
maupun pada tataran leksikon.
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai bahasa.
Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi, yang berupa bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat
produktif dan dinamis.
4. Mengeksploitasi IPTEK.
Apa itu Ragam Bahasa?
Ragam bahasa adalah bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks pemakaian. Ragam bahasa
tidak berfungsi sebagai atribut tetap seorang pembicara bahasawan yang kompeten biasanya
menguasai berbagai jenis ragam bahasa dan mampu menyesuaikan ragam yang dipakai dengan
situasi dan tujuan berbahasa.
4. Ragam Bahasa
01.Bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan
situasi pemakainya.
02. Bahasa yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten
4 Keterampilan Berbahasa
1. Keterampilan Menyimak
Menyimak adalah suatu proses mendengarkan/memperhatikan baik-baik apa yang
dikatakan orang lain untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna
komunikasi dalam pembicara. Dengan demikian, tujuan menyimak dapat memperoleh fakta,
menganalisis, mengevaluasi, mendapatkan inspirasi dan mendapat hiburan.
Ada dua jenis situasi dalam menyimak, yaitu:
1. Menyimak secara interaktif
2. Menyimak secara noninteraktif.
2. Keterampilan Berbicara
Berbicara adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat
produktif. Keterampilan berbicara terdiri dari 3 jenis situasi berbicara yaitu:
1. Interaktif
2. Semi Interaktif
3. Non Interaktif
3. Keterampilan Membaca
Membaca adalah keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat reseptif atau
menerima pendapat dan saran dari orang lain. Keterampilan membaca dapat
dikembangkan secara tersendiri.
Keterampilan membaca terbagi ke dalam dua klasifikasi, yakni:
1. Membaca permulaan, ditandai oleh kemampuan melek huruf, yakni kemampuan
mengenali lambang-lambang tulis dan dapat membunyikannya dengan benar.
2. Membaca lanjutan, kemampuan membaca ditandai oleh kemampuan melek wacana.
Artinya, pembaca bukan hanya sekadar mengenali lambang tulis atau bisa
membunyikannya dengan lancar, melainkan juga dapat memetik isi/makna bacaan yang
dibacanya.
4. Keterampilan Menulis
Menulis merupakan kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, perasaan pada
pihak lain melalui bahasa tulis. Salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis
bersifat reseptif.
Keterampilan menulis dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yakni:
1. Menulis permulaan, sesungguhnya identik dengan melukis gambar. Pada fase ini, si
penulis tidak menuangkan ide/gagasan, melainkan hanya sekadar melukis atau menyalin
gambar/lambang bunyi bahasa ke dalam wujud lambang-lambang tertulis.
2. Menulis yang sesungguhnya atau menulis lanjutan merupakan aktivitas curah ide,
curah gagasan, yang dinyatakan secara tertulis melalui bahasa tulis
Hubungan Antaraspek Keterampilan
Berbahasa
1. Hubungan Berbicara dengan Mendengarkan/Menyimak
Berbicara dilakukan untuk menyampaikan suatu pesan, sedangkan menyimak dilakukan untuk
menerima suatu pesan dari pembicara. Bahasa yang digunakan saat berbicara dipelajari lewat
menyimak dan menirukan pembicaraan.
Pada saat menyimak fokus perhatian berupa suara (bunyi-bunyi), sedangkan pada saat
membaca fokus perhatian adalah lambang tulisan. Aktivitas membaca dapat membantu seseorang
memperoleh kosakata yang berguna bagi pengembangan kemampuan menyimak pada tahap
berikutnya.
Seseorang menulis guna menyampaikan gagasan, perasaan atau informasi dalam bentuk
tulisan. Sebaliknya, seseorang membaca guna memahami gagasan, perasaan atau informasi yang
disajikan penulis.
Kegiatan menulis dilakukan guna mendukung aktivitas berbicara. Bahkan dalam suatu
seminar, keempat aspek keterampilan berbahasa itu dilibatkan secara simultan.
PENGERTIAN DIKSI
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras dalam
penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal
tulis-menulis, serta tutur sapa.
PERSYARATAN DIKSI
Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu persyaratan ketetapan dan
kesesuaian.
Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan :
d. Kaidah karang-mengarang
1. Pilihan Kata Sesuai Dengan Kaidah Kelompok Kata /Frase
Pilihan kata/ diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya pilihan
kata/diksi yang tepat,seksama, lazim,dan benar.
b) Seksama, Pengertian seksama adalah makna kata yang harus benar dengan seusai dengan
apa yang hendak disampaikan
c) Lazim, Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia.
a) Jenis Makna
Makna Leksikal
Makna Gramatikal
Makna Denotasi
Makna konotasi
Makna referensial
Makna inferensial
Umum dan khusus yang mengakibatkan terjadinya bahasa umum dan khusus.
4. Pilihan kata sesuai dengan kaidah mengarang.
Pilihan kata akan memberikan imformasi sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Pilihan kata dengan kaidah mengarang memiliki kelompok kata yang berpasangan tetap,
pilihan kata langsung dan pilihan kata yang dekat dengar pembaca.
b. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari
masyarakat umum.
c. Jargon adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur
yang dianggap aneh kata ini juga merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan
terterntu (dokter,militer,perkumpulan rahasia,ilmuwan dsb).
d. Kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa
pengrusakan sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain. Kata-
kata ini bersifat sementara,kalau sudah teras usang hilang atau menjadi kata-kata
biasa.
Contoh :
-Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang lalu (keterangan sebab)
Contoh :
- Saya ketemu dengan dia pada suatu sore hari. (Keterangan waktu)
Contoh :
Contoh :
-Dia akan tiba antara jam 04.00 sampai jam 06.00 (jangka waktu)
2. SUBJEK
Adalah bag hian kalimat yang menunjukan pelaku,sososk(benda),sesuatu hal, atau masalah
yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.Contoh : yang berjilbab putih temasaya.
3. OBJEK
Adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat yang berawalan meng- dan kata benda itu
dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.
Contoh : Anisa menimbang minyak.
4. PELENGKAP DAN KOMPLEMEN
Adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.
Contoh : Banyak orsospol berlandaskan pancasila.
5. KETERANGAN
Adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya.
Contoh : Anak yang baik itu rela berkorban demi orang tuanya.
piagam
Misalnya
1) Karena hari sudah malam,kami berhenti dan langsung pulang (bertingkaat + setara )
2) Kami pulang tetapi mereka masih bekerja karena tugas nya belum selesai.
(setara + bertingkat )
Jika stabilitas nasiaonal mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan dan dapat
beribadah dengan leluasa.
6. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepauan adalah pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi
yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterimaoleh akal dan
penulisannyasesuai degan ejaan yang berlaku.
Kalimat 2 klausa bersyarat itu berisi sesuatu yang mustahil.Mana mungkain orang akan
menjelma menjadi burung.Karena isinya mengandung ketidakmungkinan makna, kata
kalau dapat diganti dengan kata lain, misalnya andai kata, umpamanya, dan sekiranya.
Contoh :
Andai kata engkau menjadi burung, biarlah aku menjadi dahan tempatmu bertengger.
(benar)
2. Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, mengganti
paragraf berarti mengganti pikiran.
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel
C. Unsur-unsur paragraf
Sebuah paragaraf terdiri atas unsur-unsur yang membentuknya. Berikut adalah unsur-unsur dalam
sebuah paragraf.
1. Ide Pokok Ide pokok adalah hal yang dibahas dalam suatu paragraf atau pikiran yang menjiwai
seluruh isi paragraf. Umumnya ide pokok tersurat dalam paragraf, tapi tak jarang pula dalam bentuk
tersirat. Biasanya ide pokok tersurat pada bagian awal, akhir, atau awal dan akhir paragraf. Kuncinya
adalah hal yang dibahas atau dijelaskan dalam paragraf itu. Cara menemukan ide pokok dapat
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan "apakah yang diungkapkan dalam paragraf ini?".
2. Kalimat Utama Kalimat utama ialah tempat dimana dituangkannya ide pokok suatu paragraf.
Berdasarkan letaknya, kalimat utama terletak di awal paragraf (deduktif), akhir paragraf (induktif),
atau di awal dan akhir paragraf (deduktifinduktif). Selain itu ada juga paragraf yang tidak memuat
kalimat utama tapi hanya mempunyai ide pokok, yaitu paragraf yang ide pokoknya tersirat dalam
seluruh paragraf. Cara menemukan kalimat utama cukup mudah dengan mengetahui ciricirinya
yaitu terletak di awaal pada umumnya pernyataan bersifat umum, pernyataan yang masih perlu
pengembangan, rincian, dan penjelasan lebih lanjut. Jika kalimat utama berbentuk kalimat majemuk
bertingkat, maka ide pokoknya terletak pada induk kalimat.
3. Kalimat Penjelas Kalimat Penjelas adalah kalimat-kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
Kalimat ini harus memiliki kesatuan yang padu, yakni semua kalimat tersebut membentuk sebuah
paragraf menyatakan suatu ide pokok tertentu. Kalimat 7 penjelas juga harus koheren, yakni
memiliki hubungan dengan kalimat lain sehingga membina keutuhan paragraf.
satu pokok pikiran atau satu masalah. Keterkaitan antar kalimat diikat oleh satu
topic pembicaraan yang sama, bukan topic masalah yang berlainan. Kesatuan
pikiran dalam paragraph berarti adanya hubungan tentang masalah menjadi pikran
utama.
berkaitan, tidak ada satu kalimat pun yang hubungannya tidak logis. Cara
mengaitkan hubungan antar kalimat dapat dilakukan dengan melihat hubungan
antar subjek atau antar predikat. Kepaduan dalam paragraph dapat dibangun
dengan cara-cara tertentu dalam penggunaan bahasa berupa repetisi, kata ganti,
➢ Repetisi adalah pengulangan kata kunci, yaitu kata yang dianggap penting
➢ Kata ganti adalah kata-kata mengacu pada manusia atau benda, untuk
menghindari kebosanan, kata-kata yang mengacu pada manusia atau benda itu
➢ Kata transisi adalah kata atau frasa yang digunakan untuk menghubungkan
kalimat yang satu dengan kalimat yang lain untuk menjadikan kepaduan
paragraph. Kata atau frase transisi yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah
meskipun dll.
sebaliknya dll.
❖ Hubungan yang menyatakan akibat/hasil; misal: sebab itu, oleh sebab itu, karena
❖ Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya: sementara itu, segera, kemudian dll.
sesungguhnya dll.
❖ Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sana, dekat, di seberang dll.
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan
paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan
4. Panjang Paragraf
beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
benar, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatan yang lain dengan wajar dan
bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk
memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya
E. Jenis-jenis paragraf
1. Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya :
a. Paragraf pembuka
a. Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum
secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya
dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
b. Paragraf proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan
pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan
urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan
antiklimaks.
c. Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.
Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas.
Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
11
d. Paragraf Perulangan
Pengembangan paragraf perulangan dilakukan dengan cara mengulang kata atau
kelompok kata. Pengembangan paragraph perulangan juga bisa dilakukan dengan
cara mengulang bagian-bagian kalimat yang penting.
e. Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah
paragraf dengan menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai untuk
memperjelas maksud dalam kalimat topik.
f. Paragraf Pertanyaan
Kalimat topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan
kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan
jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.
g. Paragraf Perbandingan
Pengembangan Paragraf perbandingan dilakukan dengan cara
membanding-bandingkan kalimat topik. Misalnya, kalimat topik mengenai hal
yang bersifat abstrak dibandingkan dengan hal yang bersifat konkret dengan cara
merinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang konkret atau bagian bagian
kecil
Teknologi dan Bahasa
Teknologi:
Teknologi berasal dari kata techologia (Bahasa Yunani) dimana Techno artinya keahlian dan Logia
artinya pengetahuan.
Teknologi Mengalami Perluasan! Pada awalnya Teknologi terbatas pada benda yang berwujud, tapi
sekarang Teknologi bisa juga ditujukan pada benda tak berwujud seperti: 1. Perangkat Lunak 2.
Metode Pembelajaran 3. Metode Bisnis 4. Metode Pertanian Dan lain sebagainya
Bahasa Indonesia: Yaitu ujaran atau bunyi Bahasa yang dihasilkan masyarakat yang hidup
dikepulauan timur dunia dan dipengaruhi oleh kebudayaan hindu
kaum milenial lebih sering mengguanakan bahasa gaul dan jarang untuk menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan benar.
banyak warga indonesia menggunakan istilah asing , seperti thank you, saranghae, dan lain-
lain.
tidak lagi mengguanakan bahasa yang baik dan benar
• Masyarakat mulai tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
• Berkurangnya minat generasi muda mempelajari Bahasa Indonesia
• Bercampurnya Bahasa Indonesia dengan Bahasa asing.
Ada beberapa definisi para ahli tentang karya tulis ilmiah, diantaranya :
1. Brotowidjoyo
2. Eko Susilo M
Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah merupakan suatu tulisan ataupun karangan yang
didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari berbagai hasil pengamatan,
penelitian, dan peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan
menggunakan metode tertentu dengan memperhatikan sistematika penulisan yang baik dan
santun, serta dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
3. Jones
Menurut Jones, karya ilmiah merupakan karangan ilmiah yang ditujukan untuk
masyarakat tertentu ataupun profesional yang biasanya bersifat karya ilmiah tinggi.
4. Hery Firman
Menurut Hery Firman, karya ilmiah merupakan laporan berupa tulisan yang
dipublikasikan ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun penelitian yang telah
dilakukan, yang dalam penulisannya memperhatikan kaidah dan etika keilmuan yang
berlaku di masyarakat keilmuan.
JENIS – JENIS
KARYA TULIS ILMIAH
1. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah laporan ilmiah lengkap dari suatu penelitian setelah kegiatan
penelitian berakhir, sebagai pertanggungjawaban ilmiah dan sebagai dokumen tertulis
lengkap dari kegiatan penelitian. Dalam laporan penelitian, peneliti memaparkan berbagai
langkah yang telah dilakukan selama penelitian dan apa saja hasil yang telah ditemukan dari
kegiatan penelitiannya. Dengan demikian, laporan penelitian merupakan media bagi peneliti
mengkomunikasikan pelaksanaan penelitian serta hasil-hasilnya kepada orang lain.
2. Makalah
Makalah adalah salah satu produk karya tulis ilmiah yang memuat kajian tentang suatu
masalah di lingkungan sekitar. Landasan pembahasanya adalah keberadaan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif.Kajian yang termuat dalam makalah menggunakan
pola pikir yang deduktif dan induktif. Pola pikir deduktif adalah cara berpikir yang ditangkap
atau diambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat
khusus. Sedangkan pola pikir induktif adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari
hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum.
3. Artikel
Karya tulis yang disusun untuk mengungkapkan pendapat seorang penulis atas suatu
fakta/data/ pendapat orang lain berdasarkan rangkaian logika tersendiri.tulisan lepas berisi
opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan
atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), memengaruhi dan
meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif).
4. Skripsi
5. Tesis
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan
Program S3 ilmu pendidikan.Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan
dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu
disiplin Ilmu Pendidikan
2. Menyusun hipotesis.
2. Penulisannya cermat, tepat, dan benar, serta tulus, tidak memuat terkaan.
3. Sistematis, tiap langkah direncanakan secara sistematis, terkendali secara konseptual dan
procedural
4. Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak merambisi agar pembaca tidak berpihak
kepadanya, motivasi penulis hanya untuk memberitahukan tentang sesuatu dan tidak
ambisius.
9. Tidak persuasive, karangan ilmiah itu benar-benar untuk mendorong pembaca mengubah
pendapat, tidak melalui ajakan, tetapi membiarkan fakta berbicara sendiri.
10. Tidak melebih-lebihkan sesuatu, dalam karangan ilmiah hanya disajikan kebenaran fakta,
memutarbalikan fakta akan menghancurkan tujuan penulisan karya ilmiah.
1. Karangan Ilmiah Menyajikan Fakta yaitu berupa fakta umum yang dapat dibuktikan
kebenarannya secara ilmiah dengan mengikuti metodelogi penulisan yang benar.
4. Karangan ilmiah menerapkan teori-teori yang dapat dilakukan secara logis, spesifik tau
faktual.
5. Karangan ilmiah disajikan pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara deduktif,
induksi, atau berproses.