Anda di halaman 1dari 5

Program Studi D3 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta


2020

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN LOW BACK PAN (LBP) DALAM


PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

Rizki Nur Rahmawati1), Deoni Vioneery2)

Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta1)


Dosen Prodi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2)

ABSTRAK

Low Back Pain (LBP) merupakan gangguan muskuloskeletal terbanyak yang dapat
menyebabkan nyeri, inflamasi berkepanjangan dan keterbatasan fungsional. Intensitas
nyeri yang berat pada low back pain menyebabkan gangguan pemenuhan kebutuhan
rasa aman dan nyaman. Pasien low back pain perlu diberikan terapi untuk mengurangi
nyeri, salah satunya dengan pemberian terapi kompres air hangat menggunakan WWZ
(Warm Water Zag). Kompres hangat bersifat vasodilatasi, yang dapat meredakan nyeri
dengan merileksasi otot. Tujuan dilakukan studi kasus ini adalah untuk mengetahui
gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pasien low back pain dalam pemenuhan
kebutuhan aman dan nyaman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini adalah
Ny.R pasien low back pain diruang Mawar I RST Dr. Asmir Salatiga. Waktu penelitian
dilaksanakan selama 3 hari (dari tanggal 17-20 Februari 2020). Hasil studi kasus ini
menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien low back pain dalam
pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah nyeri punggung bawah
yang dilakukan implementasi keperawatan dengan memberikan kompres air hangat
menggunakan WWZ (Warm Water Zag) selama 3 hari berturut-turut didapatkan hasil
terjadi penurunan nyeri dari skala nyeri 6 (sedang) menjadi skala nyeri 2 (ringan).
Rekomendasi tindakan kompres air hangat menggunakan WWZ (Warm Water Zag)
pada pasien low back pain untuk menurunkan nyeri punggung bawah.

Kata kunci: Low back pain, penurunan nyeri punggung bawah, Kompres hangat
menggunakan WWZ (Warm Water Zag)

PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil Cable News prevalensi pria sekitar 18,2% dan wanita
Network (CNN) pada tahun 2019 sekitar 13,6% (Habibi, 2018). Prevalensi
menunjukkan di Amerika Low back Pain tersebut bisa meningkat seiring dengan
merupakan nyeri muskuloskeletal yang bertambahnya usia. Lebih dari 70% umat
paling banyak dengan prevalensi 80%. manusia dalam hidupnya pernah
Sedangkan di Indonesia prevalensi gejala mengalami nyeri punggung, dengan rata-
penyakit nyeri punggung sebesar 18%, di rata puncak kejadian berusia 35-55 tahun
Jawa Tengah sekitar 40% dengan (Basuki, 2009).

61
62

Low Back Pain ditandai dengan METODE PENELITIAN


nyeri punggung belakang. Hal tersebut
Jenis penelitian ini adalah diskriptif
disebabkan faktor kelainan
dengan menggunakan metode pendekatan
muskuloskeletal (otot/rangka), radang
studi kasus merupakan rancangan
sendi (arthritis), kelainan tulang belakang
penelitian yang mencangkup pengkajian
(spondilosis) dan proses penuaan atau
satu unit penelitian secara intensif
degenerative (Putri, 2018).
(Nursalam, 2013). Studi kasus ini
Penanganan low back pain
dilakukan untuk mengetahui gambaran
apabila tidak dilakukan dengan baik maka
asuhan keperawatan pada pasien low back
akan berdampak pada nyeri punggung
pain dalam pemenuhan kebutuhan rasa
bawah yang akan mengganggu aktivitas
aman dan nyaman.
sehari-hari dan pekerjaan. Low back pain
dapat menyebabkan kelemahan, kesemutan Subjek dalam studi kasus ini
dan mati rasa pada salah satu kaki atau adalah Ny.R pasien low back pain dalam
keduanya (Pratama, 2019). pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
Terapi farmakologis antara lain nyaman. Tempat penelitian di ruang
pemberian analgesik, non-steroidal anti- Mawar 1 RST dr. Asmir Salatiga, waktu
inflammatory drugs (NSAID) dan penelitian selama 3 hari (dari tanggal 17-
analgesik narkotik (Potter & Perry, 2010). 20 Februari 2020).
Terapi nonfarmakologi atau disebut juga
terapi komplementer yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai terapi untuk kesembuhan pasien Hasil pengkajian didapatkan data
yang dapat mengontrol gejala, pasien mengatakan mengeluh nyeri
penatalaksanaan keseluruhan pasien dan punggung menjalar sampai lutut bagian
meningkatkan kualitas hidup (Suardi, kanan. Selama dilakukan pengkajian pada
2011). Salah satu penatalaksanaan dengan tanggal 17 Februari 2020, subjek
menggunakan kompres air hangat mengatakan Pada tanggal 10 Februari
menggunakan WWZ (Warm Water Zag). 2020 jam 07.00 WIB pasien ke poli klinik
Teknik Kompres hangat kering untuk melakukan fisioterapi akan tetapi
menggunakan menggunakan Warm Water pasien mengalami muntah-muntah yang
Zag (WWZ)/buli-buli yang telah diisi akhirnya diperiksakan ke IGD dengan
dengan air hangat dengan suhu 37º-40ºC keluhan nyeri punggung bawah menjalar
kemudian diberikan kebagian tubuh yang sampai lutut bagian kanan. Pasien sulit
nyeri (Gloria, 2018). Dalam melakukan melakukan aktifitas karena kaki kaku
kompres hangat dapat dilakukan dengan untuk dibuat jalan dan melakukan
hati-hati dan dibatasi waktu selama 15-20 perawatan diri ke kamar mandi. Hasil
menit (Wijayanti, 2019). pemeriksaan TD: 150/130 mmHg, S: 36ºC,
Keefektifan pemberian kompres RR: 20x/menit, N:78x/menit, SPO2: 97%
hangat kering berdasarkan hasil penelitian dan diberikan terapi infus RL 20 tpm,
Haryanti & Juniati (2018), dapat injeksi ketorolac 30 mg dan injeksi
mengurangi nyeri punggung, hal ini dapat omeprazole 20 mg. Pada jam 08.00 WIB
diketahui melalui sebelum dan sesudah pasien dipindahkan ke bangsal utama di
tindakan pemberian kompres hangat kering ruang Mawar I.
ada penurunan skala nyeri, dari skala nyeri Pengkajian pola aktivitas dan latihan
sedang ke skala nyeri ringan. Sesuai sebelum sakit dari kemampuan perawatan
dengan hasil penelitian kompres hangat diri, makan/minum, mandi, toileting,
yang disalurkan melalui kompres panas berpakaian, berpindah dan ambulasi/ROM
dapat meredakan nyeri dengan subyek mampu melakukan secara mandiri
menyingkirkan inflamasi yang dapat dan selama sakit makan/minum, toileting,
menyebabkan nyeri lokal. berpakaian, mobilitas ditempat tidur dan
63

berpindah subyek dibatu orang lain. bertambah ketika digerakkan, Q: nyeri


Pengkajian tulang belakang didapatkan tertusuk-tusuk, R: nyeri punggung bawah
hasil nyeri punggung skala nyeri 6, kadang menjalar ke lutut bagian kanan, S: nyeri
menjalar ke lutut sebelah kanan, nyeri skala 6, T: nyeri hilang timbul.
hilang timbul. Terapi medis yang diberikan pada
tanggal 18 Februari 2020 hingga 20
Hasil X-Ray Photo = Lumbosakral Februari 2020 yaitu injeksi citicolin 500
“Kelengkungan vertebra lumbalis tampak mg/12 jam, piracetam 3 gr/8 jam,
skoliotik ringan. “Tampak axial omeprazole 40 mg/12 jam, drib mersibion
compression corpus VTh 12 dan VL1 dan 500mg/24 jam dan ketorolac 30 mg/ 8 jam.
frakture VL 2 membentuk gambaran
seperti bagian depan multiple penyempitan Diagnosis keperawatan yang
discus dan fonamen intervertebalis. ditegakkan pada pemenuhan kebutuhan
Kesan Gambaran wedge frakture VL 2 rasa aman dan nyaman pada pasien low
dengan axial compression corpus VT 12 back pain. Berdasarkan dengan teori PPNI
VL 1 dengan multiple penyempitan discus (2017), terdapat faktor yang berhubungan
intervertebralis dan cana stenosis sangat pada diagnosis keperawatan nyeri akut
mungkin adanya Hernia Nukleus Purpose. berhubungan dengan agen pendera fisik
Tak tampak gambaran Spondylolistesis dibuktikan dengan mengeluh nyeri, sulit
lumbalis. tidur, gelisah (D.0077).
Menurut Tarique dkk (2016), nyeri Intervensi keperawatan studi kasus
punggung belakang merupakan penyakit ini yang berfokus pada diagnosis pertama
yang tidak spesifik, yang dapat diartikan nyeri akut berhubungan dengan agen
sebagai gejala yang mungkin terjadi pendera fisik dibuktikan dengan mengeluh
berbagai proses yang berbeda. pendapat nyeri, sulit tidur, gelisah (D.0077) dengan
Rifham (2010), intervensi yang rutin tujuan setelah dilakukan tindakan
dilakukan untuk mengatasi nyeri adalah keperawatan selama 3x8 jam masalah
dengan menggunakan terapi panas. Terapi nyeri teratasi. Kriteria hasil meliputi pasien
panas yang dilakukan dapat digunakan keluhan nyeri 6 (sedang) menjadi 2
dengan menggunakan kompres hangat, (ringan), meringis kesakitan menurun,
kompres dapat memberikan efek fisiologis gelisah menurun dan tidur 7-8 jam/hari..
dengan meningkatkan relaksasi otot
pergerakan sendi. Kompres dengan suhu Berdasarkan tujuan dan kriteria
39-40ºC akan diberikan pada daerah sendi hasil tersebut intervensi keperawatan yang
yang mengalami nyeri selama 20 menit. dilakukan berdasarkan PPNI (2018), yaitu
Studi kasus yang penulis lakukan, pertama yaitu observasi nyeri (P,Q,R,S,T).
penulis sependapat dengan pendapat Intervensi yang kedua yaitu beri kompres
Rifham (2010), dimana pada pasien low hangat menggunakan WWZ (buli-buli) di
back pain dapat dilakukan dengan punggung dan lutut kaki sebelah kanan.
kompres hangat diberikan pada daerah Intervensi yang ketiga yaitu jelaskan
nyeri sendi dengan suhu kompres yang penyebab, periode dan pemicu nyeri.
sudah ditentukan dan waktu pemberian, Intervensi yang keempat yaitu kolaborasi
sehingga kompres hangat memberikan pemberian analgetik (ketorolac 30 mg).
efek fisiologis dapat meningkatkan Hasil evaluasi yang telah dilakukan
relaksasi otot pada daerah nyeri seperti selama 3 hari. Hari pertama sebelum
subyek studi kasus penulis. dilakukan kompres air hangat
Hasil pengkajian yang telah menggunakan WWZ (Warm Water Zag)
dilakukan penulis didapatkan data yaitu didapatkan skala nyeri 6 (sedang) dan
pasien mengatakan nyeri pada bagian
menurun menjadi skala nyeri 4 (sedang).
punggung bawah, P: nyeri punggung
Hari kedua di dapatkan hasil skala nyeri 5
64

(sedang) dan menurun menjadi DAFTAR PUSTAKA


skala nyeri 3 (ringan). Hari ketiga skala Aziz, A.H., & Musrifatul, U. (2014).
nyeri 4 (sedang) dan menurun menjadi Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia, Edisi 2 – Buku 1. Jakarta:
skala nyeri 2 (ringan).
Salemba Medika.
Tabel 4.1 Evaluasi skala nyeri Ny R CNN Indonesia. (2019). Penyebab Nyeri
mengalami penurunan Punggung dan Cara Mengatasinya.
Hari Hasil pengukuran skala nyeri Diakses 28 November 2019.
Pre Post (https://cnnindonesia.com/gaya-
Ke-1 6 (sedang) 4 (sedang) hidup/penyebab-nyeri-punggung-
Ke-2 5 (sedang) 3 (ringan) dan-cara-mengatasinya).
Ke-3 4 (sedang) 2 (ringan) Harwanti, dkk. (2016). Pengaruh Posisi
Berdasarkan data tabel diatas dapat Kerja Ergonomi terhadap Low
Back Pain (LBP) Pada Pekerja
disimpulkan adanya penurunan skala nyeri
Batik di Kauman. Diakses 02
dari hari kedua sampai hari ketiga. Hasil Maret 2020.(http://jos.unsoed.ac.id)
studi kasus yang dilakukan di RST dr. Hidayat, A.A. (204). Metode Penelitan
Asmir Salatiga diketahui bahwa sesudah Keperawatan dan Teknik Analisis
dilakukan intervensi keperawatan dengan Data. Jakarta:Salemba Medika.
memberikan teraki kompres air hangat Lukman dan Ningsih, N. (2013). Asuhan
Keperawatan pada Klien dengan
menggunakan WWZ (Warm Water Zag) ±
Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
15- 20 menit selam 3 hari berturut-turut. Yogyakarta: Salemba Medika.
Intervensi ini dilakukan mulai hari pertama Manurung. (2011).Buku Ajar Keperawatan
sampai hari ketiga maka didapatkan hasil Maternitas Asuhan Keperawatan
pengukuran skala nyeri dari skala 6 Intranatal.Jakarta:EGC
(sedang) menjadi skala 2 (ringan). Muttaqin. (2011). Pocket Guide to Basic
Skill and Procesturs. St louis, the
CV Mosby Company.
KESIMPULAN DAN SARAN Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian
Pengelolaan asuhan keperawatan Ilmu Keperawatan. Jakarta:
pada pasien low back pain dalam Salemba Medika.
pemenuhan kebutuhan rasa aman dan Paramita. (2011). Nursing: Memahami
nyaman dengan masalah keperawatan Berbagai Penyakit. Jakarta: PT
nyeri akaut berhubungan dengan agen Indeks.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis
pencedera fisik dibuktikan dengan
Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
mengeluh nyeri, sulit tidur dan gelisah. Jakarta: DPP PPNI.
Tindakan yang dilakukan adalah kompres PPNI. (2018). Standar Intervensi
air hangat menggunakan WWZ (Warm Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Water Zag) dengan durasi 1 kali dalam Jakarta: DPP PPNI.
sehari dalam waktu ± 15-20 menit selama PPNI. (2019). Standar Luaran
3 hari didapatkan hasil terjadi penurunan Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.
skala nyeri punggung dari skala nyeri 6
Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan Proses
(sedang) menjadi skala nyeri 2 (ringan). Keperawatan Nyeri. Yogyakarta:
Rekomendasi tindakan terapi kompres air Graha Ilmu.
hangat menggunakan WWZ (Warm Water Priyani, H., & Gloria, J. (2018). Efektifitas
Zag) dilakukan pada pasien low back pain Kompres Hangat Basah dan
dengan nyeri punggung belakang. Kering Terhadap Nyeri Punggung
65

Bawah Pada Lansia Di Wilayah Kerja


Pukesmas Telen Kutai Timur
Kalimantan Timur. Vol 5. No 5 pp.
28-35.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Buku
Ajar Fundamental: Konsep,
Proses, dan Praktik. EGC. Jakarta.
Rifham. (2010). Hubungan Antara
WaistHip Ratio dengan Derajat
Nyeri Penyakit Osteoartritis Lutut
pada Pasien di RSUP H. Adam
Malik. Medan:Universitas Sumatra
Utara.
Smeltzer Suzanne C & Bare Brenda G.
(2009). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Vol 2 edisi 8.
Penerjemah: Kuncara H. Y et al.
Jakarta. EGC.
Sopajareey et al. (2009). Low Back Pain
(LBP). Diakses 14 Januari 2020.
(http://documents/bab-ii-kajian-
pustaka-perubahan-anatomi-dan-
fisiologi.html).
Susan, C. Smeltzer. (2011). Keperawatan
Medikal-Bedah Brunner &
Suddarth. Edisi 12. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Tamsuri, A. (2009). Konsep dan
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta:
EGC.
Tjokorda. G.B., & Sri, M. (2009).
Diagnosis dan Tatalaksana
Kegawat Daruratan Tulang
Belakang. Jakarta: Sagung Seto.
Wahit, I., Lilis, I., & Joko, S. (2015). Buku
Ajar Ilmu Keperawatn Dasar.
Buku 2. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai