Anda di halaman 1dari 6

FORMAT ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Preseptee : Hilda Klarita

Stase : Keperawatan Gawat Darurat

Tempat praktik : IGD RS Panti Rapih Yogyakarta

1. JENIS TINDAKAN

16 Des 2022
Melakukan penanganan kegawatan muskuloskeletal :
Ny. W (128XXX)
Diagnose : LBP dd HNP

2. TUJUAN TINDAKAN
Membantu mengatasi nyeri dan sakit pada punggung pasien

Pasien datang ke igd dengan keluhan sejak pagi hendak MRI lalu kesakitan di area boyok
Pasien datang pukul 16.00 dan sudah menjalani beberapa proses penatalaksanaan:
16.20 memberikan inj remopain 1A
16.25 memberikan inj fentanyl 50 mg IV
17.15 pasien pulang dengan obat resep etoricoxib 120mg TB NO V, S 1 DD 1 PC

3. ALASAN TINDAKAN BERDASARKAN KONDISI PASIEN


Tuliskan sesuai format SOAPIE
S: Pasien mengeluhkan boyokan dan gakuat sakitnya dari pagi
O: Pasien tampak lemas, pucat kesadaran CM, TD 131 / 71. Suhu 36 Nadi 65 RR 18 Nyeri 3
A: Nyeri akut
P: Lakukan penanganan pada kegawatan
muskuloskeletal
I: Melakukan penanganan pada kegawatan
muskuloskeletal
E: S: pasien mengatakan masih lemas dan sakit boyok sudah agak mendingan,
O : pasien sudah diberikan injeksi remopain IA dan fentanyl 50mg

4. RASIONALISASI TINDAKAN BERDASARKAN KAJIAN ILMIAH


(Hubungkan dengan teori yang ada , sebutkan sumber yang digunakan, minimal 3 referensi)

Menurut wahyuni & pratiwi (2021) Nyeri punggung bawah dapat terasa ringan atau bisa parah.
Kondisi ini juga bisa terjadi tiba-tiba, atau bisa juga perlahan, hingga terasa datang dan pergi
tetapi secara bertahap menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Tergantung pada penyebab
yang mendasari rasa sakit, gejala dapat dialami dalam berbagai cara, seperti: 

a. Nyeri atau pegal di area punggung bawah

b. Rasa sakit yang menyengat dan membakar, terasa menjalar dari punggung bawah ke bagian
belakang paha, terkadang ke tungkai bawah atau kaki; dapat termasuk mati rasa atau
kesemutan (pegel linu)

c. Kejang dan sesak otot di punggung bawah, panggul, dan pinggul

d. Nyeri yang memburuk setelah lama duduk atau berdiri

e. Kesulitan berdiri tegak, berjalan, atau berpindah dari berdiri ke duduk

Selain itu, gejala nyeri punggung bawah juga berbeda sesuai tingkat keparahan, yaitu: 

a. Nyeri punggung bawah akut: biasanya datang tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa hari
atau minggu. Kondisi ini dianggap sebagai respons normal tubuh terhadap cedera atau
kerusakan jaringan. Rasa sakit secara bertahap mereda saat tubuh sembuh.

b. Nyeri punggung bawah subakut: umumnya berlangsung antara 6 minggu dan 3 bulan dan
biasanya bersifat mekanis (seperti ketegangan otot atau nyeri sendi) tetapi berkepanjangan.
Pada titik ini, pemeriksaan medis dapat dipertimbangkan, dan disarankan jika rasa sakitnya
parah dan menganggu aktivitas. 

c. Nyeri punggung bawah kronis: berlangsung lebih dari 3 bulan, jenis nyeri ini biasanya parah,
tidak merespon pengobatan awal, dan memerlukan pemeriksaan medis menyeluruh untuk
menentukan sumber nyeri yang tepat. 
Low back pain akan mengalami perbaikan dengan bed rest, medikamentosa (obat-obatan),
pemasangan braces (lumbal korset), dan fisioterapi, hanya sekitar 1 - 2% membutuhkan
tindakan operasi. Tindakan operasi akan dilakukan terutama pada kondisi herniasi (HNP) atau
terjadi penurunan fungsi motorik dan sensoris dari anggota gerak bawah. Saat nyeri punggung
bawah, fisioterapi adalah penanganan yang sering dianjurkan untuk segala usia. Tujuannya
untuk memelihara, meningkatkan, mengembalikan fungsi, dan ketergantungan bila individu
mengalami gangguan kemampuan gerak dan fungsi atau masalah yang disebabkan kerusakan
fisik. Dalam kondisi nyeri punggung bawah, peran fisioterapi adalah mengurangi nyeri,
meningkatkan elastisitas otot-otot punggung, mengembalikan fungsional aktivitas dengan
menggunakan modalitas yang dimiliki (Sulaeman, 2019)
Terapi latihan adalah gerakan-gerakan tertentu yang didesain untuk melatih kembali kekuatan
otot punggung dan perut, sehingga elastisitasnya kembali. Gerakan-gerakan atau latihan
disesuaikan dengan faktor penyebab dari low back pain, gerakan yang tidak tepat dapat
memperparah keluhan dan kondisi penderita (Kusuma, 2015)
REFERENSI:
Nurhafizhoh, F. H. (2019). Perbedaan Keluhan Low Back Pain pada Perawat. HIGEIA (Journal
of Public Health Research and Development), 3(4), 534-544.
Kusuma, H., & Setiowati, A. (2015). Pengaruh William Flexion Exercise Terhadap
Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Penderita Low Back Pain. Journal of Sport Science and
Fitness, 4(3).
Wahyuni, W., & Pratiwi, D. A. (2021). Hubungan antara duduk lama dengan kejadian low back
pain pada mahasiswa selama kuliah online. Proceeding of The URECOL, 613-621.
Sulaeman, Y. A., & Kunaefi, T. D. (2015). Low Back Pain (LBP) pada Pekerja di Divisi
Minuman Tradisional (Studi Kasus CV. Cihanjuang Inti Teknik). Jurnal Teknik Lingkungan,
21(2), 201-211.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
( hasil tindakan dan evaluasi tindakan, kaitkan dengan teori sebelumnya)
Pasien sudah diberikan injeksi remopain yaitu dengan manfaat sebagai terapi jangka pendek
untuk meredakan nyeri sedang sampai berat. Dan terbukti pasien yang awanya memiliki skala
nyeri 3 menjadi 2 dan pasien juga diberikan injeksi fentanyl adalah obat untuk meredakan
nyeri yang hebat. Karena pasien sudah lebih enakan maka pasien diperbolehkan pulang dengan
diberikan beberapa resep dokter yaitu Etoricoxib adalah obat anti inflamasi non steroid
(NSAID) yang digunakan sebagai analgesik untuk pengobatan osteoarthritis, meredakan nyeri
muskuloskeletal kronik, meredakan nyeri akut
Preseptor Klinik Preseptee

Harul Harisman, Ns., S.Kep Hilda Klarita

Preseptor Akademik

Eva Marti, Ns., M.Kep

Anda mungkin juga menyukai