Disusun Oleh :
● Febrina (192007032)
Jl. PUK Muntur-Ranjeng Desa Ranjeng Rt/Rw. 10/02 Kec.Losarang Kab. Indramayu 45253
E-mail: smpnsatuatap2losarang@gmail.com
1
DAFTAR ISI
1. Cover …………………………………………………………………………………………1
2. Daftar isi…………………………………………………………………………………….…2
3. Abstrak………………………………………………………………………………………...3
4. Kata Pengantar………………………………………………………………..……………….4
5. Bab I…………………………………………………………………………………………...5
a. Latar belakang
c. Metode penelitian
6. Bab II………………………………...………………………………………………...……..6
a. Metode penelitian
b. Pendekatan metode
c. Tahapan kegiatan
7. Bab III……………………………………………………………………………………….…7
a. Hasil penelitian
9. Bab V…………………………………………………………………………………………..9
2
ABSTRAK
budidaya kelas 9 dan untuk penanaman tanaman. Salah satu tanaman yang akan
dibudidayakan yaitu Bawang putih (Allium sativum Linn) ,merupakan tanaman sayuran yang
diambil umbinya merupakan tanaman dataran tinggi yang juga bisa ditanam di dataran rendah
dan medium. Di SMPN Satu Atap 2 Losarang. Sebagai tahap awal penyediaan Bawang putih
untuk budidaya sudah cukup, maka diperlukan beberapa kegiatan yang harus dikerjakan
berkali-kali seperti penelitian rutin. Maksud dari kegiatan budidaya bertujuan untuk
menambah ilmu dan mengerjakan tugas dari guru. Manfaat dari kegiatan ini tentunya adalah
untuk menambah wawasan tentang bercocok tanam Bawang putih. Hasil kegiatan
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT karena berkata rahmat dankarunianya
para penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada waktunya tak lupa juga
sholawat berangkaikan selain jujungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah
membawa kita dari zaman kebodohan menjadi zaman yang dengan ilmu pengetahuan.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam
Seperti kata pepatah tidak ada gading yang retak, penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini
jauh dari sempurna masih banyak hal yang mohon maaf jika ada ke salahan semoga
4
BAB I
PENDAHULUAN
Bawang putih merupakan tanaman yang berumbi lapis atau tersusun berlapis-lapis.
Bawang putih (Allium sativum L.) adalah tanaman semusim berumpun yang mempunyai
ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang daerah pegunungan
yang mendapat sinar matahari. Bawang putih berasal dari Asia Tengah yaitu Cina dan
Jepang yang beriklim subtropik. Penyebaran bawang putih awalnya dibawa oleh pedagang
jenis seperti Bawang putih tunggal,Bawang putih lanang,Bawang putih kating,Bawang putih
shin chung Peranannya sebagai bumbu penyedap masakan modern sampai sekarang tidak
tergoyahkan oleh penyedap masakan buatan yang banyak kita temui di pasaran yang dikemas
sedemikian menariknya dan bawang putih juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita seperti
pencegahan asam urat , pilek , dll.Bawang putih (Allium sativum,L) sudah lama digunakan
untuk pengobatan luka, infeksi, gangguan pencernaan, dan gangguan pernapasan. Bawang
putih mendapat julukan Russian penicillin pada perang dunia kedua, tentara Rusia yang
kehabisan penisilin menggunakan bawang putih untuk pengobatan luka. Banyak penelitian
tentang bawang putih yang sudah sering dipublikasikan, diantara penelitian tersebut adalah
bawang putih dapat menurunkan kadar lemak darah, mengencerkan darah, menyembuhkan
kanker lambung dan usus besar, meningkatkan imunitas, dan menjaga kekuatan dan
kesehatan sel. Berladang merupakan salah satu kegiatan siswa SMPN Satu Atap 2 Losarang
5
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kemiskinan.Berdasarkan latar
dengan judul " penelitian bawang putih "Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti
akan melakukan penelitian dengan judul " penelitian bawang putih "
● Apakah komponen sulfida pada bawang putih dapat diisolasi menggunakan metode
ekstraksi?
● Pembatasan masalah diperlukan agar tidak meluasnya masalah yang ada sehingga
pembahasan terfokus. Pembatasan masalah yang akan dilakukan dalam penelitian ini
● Subyek : Ekstrak umbi bawang putih dengan lama fermentasi yang berbeda.
umbi bawang putih dengan lama fermentasi 0 hari, 15 hari, 30 hari dan 45 hari
● Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak umbi
bawang putih dengan lama fermentasi berbeda terhadap pertumbuhan Bawang putih.
1.5. Hipotesis
● Pemberian Penicillium sp. akan berpengaruh nyata terhadap ketahanan hama dan
● penyakit pertumbuhan dan produksi tanaman bawang putih (Allium sativum L.).
6
● Terdapat salah satu genotip unggul bawang putih (Allium sativum L.) yang tahan
● Manfaat Teoritis
● Untuk menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang khasiat dari bawang
● Manfaat Praktis
● Hasil penelitian ini diharapkan menciptakan ilmu pengetahuan baru tentang bawang
7
BAB II
LANDASAN TEORI
● Kajian teori
Bawang Putih Allium sativum Bawang putih adalah tanaman tradisional yang sering
digunakan dalam masakan. Saat ini, bawang putih telah terbukti memiliki berbagai manfaat
dalam kesehatan. Bawang putih merupakan salah satu tanaman obat paling tua dan dipercaya
berasal dari benua Asia lebih dari 6.000 tahun yang lalu. 7 Bawang putih adalah tanaman
berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Umbi bawang putih dapat mencapai
ukuran 3,8-7.6 cm dengan diameter yang bervariasi. Umbi bawang putih memiliki 4-60 siung
dengan berbagai bentuk dan ukuran. Siung bawang putih dibungkus oleh membran tipis
berwarna putih atau merah keungguan .Batang yang semu yang terbentuk dari
pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Bawang
memiliki akar berupa serabut-serabut kecil yang berjumlah banyak. Setiap daun bawang putih
terdiri dari sejumlah anak bawang (siung) dimana setiap siungnnya terbungkus kulit tipis
yang berwarna putih Semula bawang putih merupakan tumbuhan pada daerah dataran tinggi,
namun sekarang di Indonesia, pada jenis tertentu bawang putih pun banyak dibudidayakan di
dataran rendah. Bawang putih berkembang dengan baik pada ketinggian berkisar 200 – 250
8
-Bawang putih shin chung.
Sama seperti bawang putih kating yang lahir di Tiongkok, bawang putih shcin chung juga
lahir di Dataran China , Bawang putih lanang, Porcelain garlic , Bawang putih gajah dan
Menurunkan kolesterol. Bawang putih telah lama dianggap sebagai salah satu makanan
Bawang putih memiliki kandungan 65 air, 28 karbohidrat terutama fruktosa, 2,3 bahan
organosulfur, 2 protein terutama allinase, 1,2 asam amino bebas terutama arginin. Efek
biologis dari bawang putih paling banyak berasal dari bahan organosulfur. Ekstrak air dan
S-methyl-L-cysteine ditemukan pada ekstrak bawang putih dalam AGE Aged Garlic Extract.
AGE juga mengandung bahan lain seperti flavonoid, asam fenol, dan beberapa zat
bermanfaat lainnya.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian dilakukan pada bulan juli sampai bulan September tahun 2021 dan
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, tidak terbatas
hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan
interpretasi tentang arti data. Metode deskriptif analisis mempunyai ciri-ciri memusatkan diri
pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah-masalah
yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa.
Teknik penelitian yang digunakan adalah metode survey, yaitu penelitian yang mengambil
sampel dari suatu populasi dengan menggunakan questioner Tanaman bawang putih dapat
tumbuh pada berbagai tipe tanah. Pada tanah yang ringan, gembur (bertekstur pasir atau
lempung) dan mudah meneteskan air (porous) dapat menghasilkan umbi bawang putih yang
lebih baik dari pada tanah yang berat seperti liat atau lempung. Kondisi tanah yang porous
menstimulir perkembangan akar dan bulu-bulu akar sehingga serapan unsur hara akan
berjalan dengan baik. Tanaman bawang putih kurang baik ditanam pada musim penghujan
karena kondisi tanah terlalu basah, temperatur tinggi sehingga mempersulit pembentukan
siung.Mutu bibit/benih bawang putih yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
10
3.3 Bibit/Benih
Penyimpanan Umbi Bibit Pada umumnya petani menyimpan umbi bibit di para-para dan
digantung dengan cara pengasapan. Cara ini praktis tetapi seringkali merusak umbi bibit dan
memiliki penampilan yang kurang menarik dan memberikan warna yang kecoklat-coklatan.
Cara penyimpanan umbi bibit lain terdiri dari penyimpanan alami, penyimpanan di lapangan,
pengumbian dan jumlah siung bawang putih di lapangan. Penyimpanan umbi bibit dataran
rendah dapat dilakkan di dataran tinggi (1250 m dpl). Bibit ini apabila ditanam ke lapangan
akan menghasilkan bobot umbi brangkasan yang baik. Selain itu penyimpanan umbi bibit
dapat dilakukan pada suhu dingin 58C. Penyimpanan umbi bibit di ruangan yang bersuhu
tinggi di dataran rendah sebaiknya dihindarkan. Penyimpanan pada temperatur dingin selain
11
BAB IV
PENELITIAN
●METODE AIR
Blum ada perubahan dari air,namun sudah tumbuh daun dan akar Tumbuh daun 5 cm Suhu
ruangan 28°c
●METODE TANAH
Sudah banyak perubahan mulai dari daun dan tanah pun lembab dan daun sudah memanjang
12
Gambar 1.1 Gambar 1.2
●METODE AIR
Blum ada perubahan dari air,namun sudah tumbuh daun dan akar Tumbuh daun 6 cm Suhu
ruangan 22°c
●METODE TANAH
Sudah banyak perubahan mulai dari daun dan tanah pun lembab dan daun sudah memanjang
13
Gambar1.1. Gambar1.2.
●METODE AIR
Blum ada perubahan dari air,namun sudah tumbuh daun dan akar Tumbuh daun 6 cm Suhu
ruangan 32°c
●METODE TANAH
Sudah banyak perubahan mulai dari daun dan tanah pun lembab dan daun sudah memanjang
14
BAB V
5.1 Kesimpulan
Bawang putih merupakan tanaman yang berumbi lapis atau tersusun berlapis-lapis. Bawang
putih (Allium sativum L.) adalah tanaman semusim berumpun yang mempunyai ketinggian
sekitar 60 cm. Bawang putih (Allium sativum) dapat mempercepat proses penyembuhan luka
iris pada mencit dibandingkan dengan kontrol negatif maupun kontrol positif (povidone
iodine 10%). Bawang putih juga mempunyai manfaat tersendiri dan banyak orang
mengatakan bahwasanya Bawang putih telah lama dianggap sebagai salah satu makanan
yang dihasilkan sebanding dengan semakin besarnya konsentrasi (%) bawang putih yang
digunakan. Hambatan terhadap pertumbuhan Candida albicans in vitro mulai dari konsentrasi
bawang putih 4 %.
5.2 Saran
• Penelitian lebih lanjut tentang efek bawang putih terhadap penyembuhan luka dengan
• Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek samping yang ditimbulkan oleh pemakaian
• Penelitian lebih lanjut pada luka yang lebih panjang pada hewan coba lain
15
16