Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG YANG BERVARIASI

PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


TANAMAN BAWANG MERAH

Disusun Oleh
Nama : Siti Zulaihah
Kelas : XII MIPA 1

Tahun Pelajaran 2019/2020


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA N 1 SIDAREJA
Jl. Kunci Tromol pos 4 Telp (0280)523186

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah serta kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
observasi mengamati pertumbuhan bawang merah ini sesuai dengan yang kami
harapkan. Tugas yang berjudul “Laporan Praktikum Penanaman Bawang Merah”
ini penyusun buat dengan tujuan melengkapi nilai tugas dalam pelajaran Biologi
pada tahun ajaran 2019/2020. Penyusun berharap agar Makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan ataupun pembahasan tugas
observasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, jika ada kekurangan kami
mengucapkan mohon maaf dan terima kasih.

Sidareja, 15 November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................................... 1
Kata Pengantar........................................................................................................ 2
Daftar Isi.................................................................................................................. 3
Abstrak.................................................................................................................... 4
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 5
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 5
1.3 Tujuan..................................................................................................... 5
1.4 Hipotesis................................................................................................. 6
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................. 6
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.......................................... 7
2.2 Klasifikasi................................................................................................ 7
2.3 Syarat Tumbuhan..................................................................................... 7
2.4 Kerangka Penelitian................................................................................. 8
BAB III Metodologi
3.1 Lokasi penelitian...................................................................................... 9
3.2 Waktu Penelitian...................................................................................... 9
3.3 Alat dan Bahan........................................................................................ 9
3.4 Cara Kerja................................................................................................ 9
BAB IV Hasil dan Pengamatan
4.1 Hasil....................................................................................................... 11
4.2 Pembahasan........................................................................................... 13
BAB V Simpulan dan Saran
5.1 Simpulan................................................................................................ 15
5.2 Saran...................................................................................................... 15
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran

3
ABSTRAK
Tanaman bawang merah (Allium cepa L.) merupakan tanaman yang berasal dari famili Liliaceae
yang tergolong populer di masyarakat Indonesia. Kebutuhan bawang merah di Indonesia cukup
besar, namun kebutuhan tersebut belum mampu dipenuhi oleh produsen. Tujuan penelitian ini untuk
membandingkan pertumbuhan dan hasil dengan perbedaan pupuk kandang antara yang dibakar
dengan yang tidak dibakar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2019 di
kawasan SMAN 1 Sidareja. Terdapat 2 perlakuan dalam penanaman bawang merah. Perlakuan yang
pertama dengan pupuk kandang yang dibakar dengan komposisi 1/3 tiap masing-masing polybag,
sedangkan perlakuan yang kedua dengan pupuk kandang yang tidak dibakar dengan komposisi 1/3
tiap masing-masing polybag. Pengamatan yang dilakukan secara disdruktif dan non disdruktif. Hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata pada tanaman bawang merah antara pupuk yang
dibakar dengan yang tidak dibakar. Dengan pemberian pupuk kandang yang dibakar menghasilkan
bobot segar tanaman sebesar 1,5 kg dan dengan pemberian pupuk kandang yang tidak dibakar
menghasilkan bobot segar tanaman 1,25 kg.

Kata kunci : Bawang merah, Polybag, Pupuk Kandang, Hasil.

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bawang merah (Allium cepa) merupakan salah satu komoditas
holtikultura yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Agar sukses budidaya
bawang merah dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) dilapangan.
Diantaranya cara budidaya, serangan hama, penyakit, kekurangan unsur
mikro, dan lain-lain yang dapat menyebabkan produksi menurun. Dengan
memperhatikan hal tersebut, upaya dalam membantu penyelesaian
peramasalahan tersebut salah satunya dengan peningkatan produksi bawang
merah secara kuantitas, kualitas, dan kelestarian (k-3) sehingga petani dapat
berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas ini.
Bawang merah merupakan komoditas sayuran yang sudah sejak
lama diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas pertanian ini
merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang memberikan
kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah.
Karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi maka pengusaha
budidaya bawang merah telah menyebar hampir di setiap provinsi di
Indonesia. Meskipun minat petani terhadap bawang merah cukup kuat.
Namun, dalam proses pengusahaannya masih banyak ditemui kendala, baik
yang bersifat teknis maupun ekonomis.
1.2 Rumusan Masalah
a) Apakah pengaruh pemberian pupuk kandang yang bervariasi terhadap
penanaman bawang merah ?
1.3 Tujuan
a) Untuk mengatahui pengaruh pemberian pupuk kandang yang bervariasi
terhadap penanaman bawang merah ?

5
1.4 Hipotesis
Pemberian pupuk kandang yang bervariasi dan pengaruhnya pada
pertumbuhan dan perkembangan tanaman bawang merah. Tanaman bawang
merah yang diberi pupuk kotoran sapi yang tidak dibakar terlebih dahulu
memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat dibandingkan
tanaman bawang merah yang diberi pupuk kotoran sapi yang dibakar
terlebih dahulu.
1.5 Manfaat Penelitian
a) Kita dapat mengetahui pengaruh pupuk tanaman yang bervariasi pada
tanaman bawang merah
b) Menambah wawasan kita mengenai budi daya tanaman bawang merah
c) Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan bawang merah

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


2.1.1 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran (volume, massa,
tinggi, atau panjang) yang permanen dan bersifat tidak balik (irreversible).
Proses ini bersifat kuantitatif artinya dapat dinyatakan dengan suatu
bilangan.
2.2.2 Perkembangan
Proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup atau
terspesialisasinya sel-sel menuju ke struktur dan fungsi tertentu. Proses ini
bersifat kualitatif artinya tidak dapat dinyatakan dengan bilangan.
(Pujiyanto, Sri dkk.2016.)
2.2 Klasifikasi
Bawang merah merupakan tanaman berumbi lapis berwarna keungu-
unguan, yang memiliki nama latin Allium Cepa L. Bawang merah pada
umumnya memiliki bau yang khas dan tajam.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Amaryllidaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa l
2.3 Syarat Tumbuhan
Tanaman Bawang Merah dapat tumbuh dengan baik dan produktivitasnya
bisa tinggi pada daerah dengan syarat yang paling ideal bersuhu 25º-32º C,
pada suhu 22º C tanaman bawang masih bisa membentuk umbi tapi hasilnya
tidak sebaik pada suhu di atasnya, pada daerah bersuhu di bawah 22º C

7
pembentukan umbi bawang merah sangat sulit, bahkan bisa sampai tidak
mengeluarkan umbi sama sekali.
Daerah tersebut di atas biasanya terdapat pada daerah dataran rendah
dengan ketinggian 10-250 m dpl. Pada ketinggian 30-50 m dpl adalah tempat
ideal tumbuh optimal Bawang Merah. Pada ketinggian 800-900 m dpl maka
potensinya menurun dan ukuran umbi akan lebih kecil karena suhu kurang
optimal. Pada lahan Open Field atau lahan terbuka, curah hujan yang ideal
adalah 300-2500 mm/tahun. Lama penyinaran pada masa penanaman Bawang
Merah terbaik adalah lebih dari 12 jam karena Bawang Merah termasuk
tanaman Long Day Plant.
Kondisi tanah yang sesuai dengan morfologi Bawang Merah adalah tanah
gembur, remah, Pourus dan mempunyai aerasi yang baik. Seperti tanah sedikit
berpasir serta ber-pH 6-6.8 tetapi mampu beradaptasi dan bertahan hingga pada
tanah ber-pH 5.5, meskipun tidak maksimal pertumbuhannya.
Hati-hati pengapuran pada lahan bila sudah terdapat tanaman Bawang
Merahnya, karena akar bawang merah tidak tahan terhadap kapur secara
langsung, sebaiknnya pengapuran untuk koreksi pH tanah dilakukan sebelum
lahan ditanami.
2.4 Kerangka Penelitian

Perencananaan Pengolahan tanah

Perawatan dan
Penanaman
pengamatan

Pemanenan Pembuatan laporan

8
BAB III
METODOLOGI

3.1 Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan dengan menanam bawang merah di lahan kosong bagian
atas SMA N 1 Sidareja.
3.2 Waktu Penelitian
Penanaman dilakukan hari 22 juni 2019 sampai dengan 4 oktober 2019.
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Alat :
1. Cangkul
2. Ayakan
3. Gayung
4. Ember
5. Penggaris
6. Alat tulis
7. Wadah
3.3.2 Bahan :
1. Bibit bawang merah
2. Tanah
3. Air
4. Mol
5. Pupuk NPK
6. Fungisida
7. Polibag
3.4 Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengayak tanah, agar tanah tidak menggumpal dan bersih dari kotoran
3. Memasukkan tanah kedalam polibag hingga 3/4 bagian polibag
4. Menyiram tanah dengan air
5. Memberi pupuk kotoran sapi

9
6. Menaman bibit bawang merah
7. Menyiram tanaman dengan mol
8. Menyiram dengan air 2 hari sekali
9. Melakukan pemberian pupuk NPK dan penyemprotan fungisida bila perlu
10. Mencatat hasil pengamatan

10
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
XII MIPA 1
Minggu ke Tinggi Jumlah Daun
Minggu ke-0 0 0
Minggu ke-1 4 5
Minggu ke-2 12 9
Minggu ke-3 32 27
Minggu ke-4 35 26
Minggu ke-5 35 27
Minggu ke-6 36 29
Minggu ke-7 37 30
Minggu ke-8 38 34
Minggu ke-9 39 36
Minggu ke-10 40 38

Grafik XII MIPA 1


40 40
38 39 38
36 37 36
35 35 35 34
32
30 30
29
27 26 27
25

20

15
12
10
9
5 5
4
0 0
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah Daun Tinggi

11
XII MIPA 2
Minggu ke Tinggi Jumlah Daun
Minggu 0 0 0
Minggu 1 3 4
Minggu 2 11 16
Minggu 3 26 14
Minggu 4 29 20
Minggu 5 31 21
Minggu 6 32 24
Minggu 7 33 26
Minggu 8 35 30
Minggu 9 26 28
Minggu 10 27 33

GRAFIK XII MIPA 2


35 35
33 33
32
30 31
30
29
28
25 26 26
24

20 21
20

15 16
14

10 11

5
4
3
0 0
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tinggi Jumlah Daun

12
4.2 Pembahasan
Tanaman bawang merah diberi pupuk yang berbeda yaitu untuk kelas XII
MIPA 1 menggunakan pupuk kotoran sapi yang tidak dibakar terlebih dahulu
sedangkan kelas XII MIPA 2 menggunakan pupuk kotoran sapi yang dibakar
terlebih dahulu.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel dan grafik diatas dapat diketahui
bahwa pada tanaman bawang merah kelas XII MIPA 1 pada minggu ke-1
sampai minggu ke-3 tanaman bawang merah tumbuh dengan baik,
perrumbuhan dan perkembangannya rata-rata meningkat. Pada minggu ke-3
jumlah daun dan tinggi tanaman bawang merah meningkat sangat drastis,
daunnya mencapai 32 helai dan tinggi tanaman mencapai 27 cm. Hal ini
mungkin dikarenakan pada minggu-minggu awal tanaman bawang merah
sedang berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan daun serta tingginya,
sehingga tinggi dan jumlah daunnya meningkat drastis.
Pada minggu ke-4 sampai minggu ke-10 tanaman bawang merah
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang baik, namun tidak secepat
minggu-minggu sebelumnya. Tinggi tanaman hanya bertambah rata-rata
sekitar 1 cm sampai 2 cm. Jumlah daun bertambah 1 helai setiap minggu. Hal
ini dikarenakan pada minggu-minggu tersebut tanaman bawang merah sedang
dalam proses pembentukan dan perbanyakan umbi.
Selain itu, pada minggu-minggu terakhir menjelang panen, daun tanaman
bawang merah pada bagian pucuk menguning. Hal ini mungkin dikarenakan
tanaman bawang merah terserang jamur. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
dilakukan penyemprotan fungisida sebanyak 1-2 kali setiap minggu.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel dan grafik diatas dapat diketahui
bahwa pada tanaman bawang merah kelas XII MIPA 2 pada minggu ke-1
sampai minggu ke-3 tanaman bawang merah tumbuh dengan baik,
perrumbuhan dan perkembangannya rata-rata meningkat. Pada minggu ke-2
jumlah daun dan tinggi tanaman bawang merah meningkat sangat drastis,
daunnya mencapai 16 helai dan tinggi tanaman mencapai 11 cm. Hal ini
mungkin dikarenakan pada minggu-minggu awal tanaman bawang merah

13
sedang berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan daun serta tingginya,
sehingga tinggi dan jumlah daunnya meningkat drastis.
Pada minggu ke-4 sampai minggu ke-8 tanaman bawang merah
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang baik, namun tidak secepat
minggu-minggu sebelumnya. Tinggi tanaman hanya bertambah rata-rata
sekitar 1 cm sampai 2 cm. Jumlah daun bertambah 1 helai setiap minggu. Hal
ini dikarenakan pada minggu-minggu tersebut tanaman bawang merah sedang
dalam proses pembentukan dan perbanyakan umbi.
Pada minggu ke-9 dan minggu ke-10 tinggi dan jumlah daun tanaman
bawang merah kelas XII MIPA 2 mengalami penurunan. Hal ini mungkin saja
terjadi mengingat pada minggu-minggu ini bawang merah akan segera panen
yang dapat ditandai dengan menguningnya daun serta banyak daun-daun yang
sudah roboh.

14
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman bawang merah kelas XII MIPA
1 hampir sama dengan pertumbuhan dan perkembangan bawang merah kelas
XII MIPA 2. Namun, tetap terdapat perbedaan diantara keduanya yakni tinggi
dan jumlah daun, kelas XII MIPA 1 pada minggu ke-10 mencapai tinggi 40 cm
dengan jumlah daun sebanyak 38 helai. Sedangkan, kelas XII MIPA 2 hanya
mencapai tinggi 27 cm dengan jumlah daun sebanyak 33 helai.
Bawang merah yang dihasilkan kelas XII MIPA 1 sebanyak 1,25 kg
sedangkan bawang merah yang dihasilkan kelas XII MIPA 2 sebanyak 1,5 kg.
Bawang merah yang dihasilkan oleh kelas XII MIPA 1 juga lebih kecil jika
dibandingkan dengan kelas XII MIPA 2. Dengan ini terbukti bahwa pupuk
yang dibakar lebih baik dalam menghasilkan bawang merah yang berkualitas.
5.2 Saran
Untuk menghasilkan bawang merah yang berkualitas disarankan untuk
menggunakan pupuk kandang yang sudah dibakar terlebih dahulu.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.sccribd.com/doc/309235351/Makalah-Penelitian-Bawang-Merah

https://media.neliti.com

16
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1. Minggu ke-1

Gambar 2. Minggu ke- 2

17
Gambar 3. Minggu ke-3

Gambar 4. Minggu ke-8

18
Gambar 5. Minggu ke-10, Panen

Gambar 6. Hasil panen kelas XII MIPA 1

19

Anda mungkin juga menyukai