Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

Tahun Pelajaran 2021/2022

Disusun oleh :
Nama : Sahrul Adi Saputra
No Absen : 26
Kelas : XII IPA 2

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP


DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 SIDAREJA
Jln.Kunci Tromol Pos 04 Telp (0280) 523186 Kode Pos (53261)
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya, karena
saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian ini yang berjudul “Laporan
Penelitian Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Cabai”

Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas semester pertama kelas dua belas tahun ajaran 2021/2022
Dalam penulisan laporan ini, saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan
penelitian ini.

Sidareja, 30 Agustus 2021


Penulis,

Sahrul Adi Saputra


DAFTAR ISI
Table of Contents
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................5
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................5
B. 1.2 Rumusan Masalahuhan........................................................................................................5
C. 1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................................5
D. 1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................................5
BAB II DASAR TEORI...............................................................................................................................6
E. 2.1 Tinjauan Pustaka..................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................8
METODE PENELITIAN.............................................................................................................................8
F. 3.1 Alat dan Bahan.....................................................................................................................8
G. 3.2 Waktu..................................................................................................................................8
H. 3.3 Cara Kerja Penelitian............................................................................................................8
I. 3.4 Cara Pengambilan Data........................................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................................................11
J. 4.1 Hasil dan Pembahasan.......................................................................................................11
BAB V...................................................................................................................................................15
KESIMPULAN.......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis dengan judul :

“LAPORAN PENELITIAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN


CABAI”

hasil karya dari:

Nama : Sahrul Adi Saputra

Kelas : XII MIPA 2

No. Presensi : 26

Telah disetujui dan disahkan pada:

Hari :

Tanggal:

Sidareja, 30 Agustus 2021

Guru Mata Pelajaran,

PUDJI LESTIYANI, S.Si, M.Pd


NIP 196909102005012014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang
memiliki nama ilmiah Capsicum frustescens. Cabai berasal dari benua
Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua
Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Tanaman cabai
banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan
terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya. Masyarakat pada umumnya
hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni Cabai besar, cabai keriting, cabai rawit dan
paprika. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya
Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C. Selain
digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabai juga dapat digunakan untuk keperluan
industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan
atau jamu.
Pertumbuhan tanaman cabai juga dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor internal
dan eksternal. Sehingga penelitian ini dilatar belakangi karena penelitian terhadap
pertumbuhan tanaman cabai yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
B. 1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai?
2. Bagaimana perbedaan tanaman cabai selama masa penelitian?
C. 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan membuktikan apa saja faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman cabai.
2. Untuk mengetahui perbedaan dari waktu ke waktu saat penelitian berlangsung
yang dipengaruhi beberapa faktor.
D. 1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat mengetahui dan mengerti faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai . Sehingga dalam menanam
cabe kita dapat menggunakan faktor yang mempercepat dan menguntungkan untuk tanaman
tersebut.
BAB II
DASAR TEORI
E. 2.1 Tinjauan Pustaka
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah pertambahan
ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari pertambahan jumlah sel dan
bersifat irreversible (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah proses menuju kedewasaaan
secara kualitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.
Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang
serta tidak tergenang air. PH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk
lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan cabai :
 Faktor Eksternal:

1. Suhu
2. Cahaya
3. Air
4. Nutrisi
5. Kelembapan Udara
6. Tingkat keasaman dan basa (pH)

 Faktor Internal dibagi menjadi dua, yaitu :


1. Faktor Intraseluler: gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor
hereditas.
2. Faktor Interseluler: hormon.

Klasifikasi tanaman Cabai Rawit


Botani Tanaman Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam famili Solanaceae.   Terdapat sekitar
20-30 spesies yang termasuk ke dalam genus Capsicum, diantaranya adalah lima spesies yang
telah dibudidayakan, yaitu : C. baccatum, C. pubescens, C. annuum, C. chinense dan C.
frutescent.
Klasifikasi tanaman cabai :
Divisio             : Spermatophyta
Sub divisio      : Angioispermae
Classis             : Dicotyledone
Ordo                : Tubiflorae
Familia            : Solanaceae
Genus              : Capsicum
Species            : Capsicum annuum L.
Hipotesa
Hipotesa penelitian ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman cabai.
BAB III

METODE PENELITIAN
F. 3.1 Alat dan Bahan
a) Bibit benih cabai siaptanam
b) Sekop untuk menanam
c) Penggaris
d) Polibag
e) Tanah
f) Pupuk kandang
g) Air
h) Pupuk
G. 3.2 Waktu
Percobaan penelitian dilaksanakan selama
kurang lebih selama 5 minggu
H. 3.3 Cara Kerja Penelitian
Dari 2 benih yang ditanam, ada beberapa
perlakuan
1) Penanaman di dalam pot dengan
diberi pupuk serta cahaya matahari
yang cukup (perlakuan A)
2) Penanaman di dalam polibek
dengan diberi pupuk tanpa cahaya
matahari yang cukup (perlakuan
B)
3) Penanaman didalam polibek tanpa
pupuk dan tanpa sinar matahari
yang cukup (perlakuan C)
4) Penanaman di dalam polibek
dengan pupuk serta cahaya
matahari cukup (perlakuan
I. 3.4 Cara Pengambilan Data
1) Percobaan penelitian yang dilakukan dengan penanaman bibit
cabai di pot dan polibek.
2) Setelah itu tananam disiram serta dirawat setiap hari, lalu amati
setiap minggunya apakah ada perubahan yang terjadi pada tanaman
cabai tersebut.
3) Setelah terlihat beberapa tanaman yang tumbuh dari bibit tersebut,
maka lakukan percobaan dengan kelakuan penanaman dengan
percobaan di atas.
4) Lalu data hasil pengamatan dicatat sebagai data untuk membuat
laporan penelitian, seperti berikut :
N Perlakuan pada Biji Biji Berkecambah pada Minggu ke-
o Cabai 1 2 3 4 5
1 perlakuan A     V v v
2 perlakuan B   v V v v
3 perlakuan C     V v v
4 perlakuan D V v V v v

Rata-rata Penambahan Tinggi Batang pada Minggu


N
Yang diamati ke-
o
1 2 3 4 5
1 perlakuan A 0 0 5,5 9,7 15,6

2 perlakuan B 0 4, 7 9,0 14,4 19,0

3 perlakuan C 0 0 4,1 9,7 12,6

4 perlakuan D 2,5 6,7 12,8 17,3 22,6

N Perlakuan Perbedaan yang Terlihat pada Minggu ke-


o pada Biji 1 2 3 4 5
Cabe
1 perlakuan belum belum tampak terlihat batang batang
A tampak perubahan kecambah dan memanjangdan memanjang
perubahan batang pendek, dan daun
daun banyak tumbuh

daun tumbuh semakin

semakin banyak

banyak
2 perlakuan benih nampak nampak batang batang
B nampak kecambah dan kecambah hijau memanjang memanjang
sedikit batang putih dan batang dan daun dan daun
kecambah tumbuh sedikit tumbuh sedikit
3 perlakuan belum belum tampak terlihat sedikit batang pendek batang
C tampak perubahan kecambah putih dan daun memanjang
perubahan tumbuh dan daun
banyak tumbuh
semakin
banyak
4 perlakuan nampak terlihat ada batang mulai batang batang
D kecambah batang yang tumbuh dan memanjang memanjang
putih berwarna hijau daun banyak dan daun dan daun
tumbuh tumbuh banyak
banyak

Keterangan:
1)      Penanaman di dalam pot dengan diberi pupuk serta cahaya matahari yang cukup
(perlakuan A)
2)      Penanaman di dalam polibek dengan diberi pupuk tanpa cahaya matahari yang cukup
(perlakuan B)
3)      Penanaman didalam polibek tanpa pupuk dan tanpa sinar matahari yang cukup
(perlakuan C)
4)      Penanaman di dalam polibek dengan pupuk serta cahaya matahari cukup
(perlakuan D)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


J. 4.1 Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terlihat jelas
bahwa tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens) yang di tanam kurang
subur dikarenakan pada percobaan ini tanaman cabai di tanam di dalam
polibag. Sudah terlihat jelas pada tabel diatas bahwa pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman cabai rawit kurang subur. Mungkin
dikarenakan kurang perwatan yang efektif. Seharusnya tanaman cabai
ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak
terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar
dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan
sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara
5,5  sampai 7. Tanaman cabai rawit merupakan tanaman perdu dari famili
terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum frustescens.
Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya
berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak
berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal
menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-
5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk
bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna
putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak,
kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok,
ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang,
dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau
putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat
pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri
dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau,
dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang
buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah
tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna
hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran,
bumbu masak, acar, dan asinan..Cabai rawit dapat diperbanyak dengan
biji.
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid
asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan
rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta
pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine,
solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin
berkhasiat sebagai antibiotik. Cabai rawit rasanya pedas, sifatnya panas,
masuk meridian jantung dan pankreas. Tumbuhan ini berkhasiat tonik,
stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan
bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik),
perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas.
Jadi, digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut
(karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh liur, dan peluruh
kencing (diuretik). Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat
terhadap pertumbuhan Candida albicans. Daya hambat ekstrak cabal rawit
1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid (.
Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol
beserta derivatnya. Zat ini merupakan hormon pertumbuhan yang memacu
perpanjangan sel, dan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan.
Pengaruh yang akan ditimbulkan hormon akusin adalah :
1. Meningkatkan penyerapan air dan mineral, karena merangsang
perkembangan akar lateral dan serabut.
2. Menyebabkan pertumbuhan pada vaskuler sekunder, karena
merangsang pembelahan sel kambium vaskuler.
3. Dapat meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
4. Menyebabkan deferensiasi sel menjadi xilem (hingga dapat
meningkatkan transportasi air dan mineral).
5. Dapat mempengaruhi pembengkokan batang.
Giberelin merupakan hormon tumbuhan yang sangat berpengaruh
terhadap pemanjangan dan pembelahan sel. Disamping itu berpengaruh
pula terhadap perkembangan embrio dan kecambah. Fungsi giberalin
antara lain :

1.      Merangsang aktivitas kambium.


2.      Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya
3.      Menyebabkan tanaman tumbuh raksasa.
4.      Menyebabkan terbentuknya buah yang besar dan tidak berbiji.
Hormon sitokinin pada tumbuhan berfungsi untuk menggiatkan
pembelahan sel, mempengaruhi pertumbuhan tunas dan mempengaruhi
pertumbuhan akar.
Sedangkan dilihat dari faktor lingkungan (luar), hal ini mungkin dipengaruhi
oleh :
a. Suhu
b. Cahaya.
c. Kelembaban
e. Hama
Tanaman cabai rawit pada perlakuan I (terkena cahaya matahari),
Mengalami pertumbuhan yang lambat, namun jumlah daunnya bertambah
lebih cepat. Berwarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya
kokoh. Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh Fungsi hormone
auksin yang dihambat oleh cahaya matahari. Namun dengan cahaya
matahari yang cukup tanaman tersebut dapat melakukan proses
fotosintesis secara maksimal, sehingga tanaman tersebut memiliki nutrisi
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Nutrisi yang cukup
itulah yang menyebabkan tanaman cabai rawit pada perlakuan I batangnya
tampak lebih gemuk, kokoh dan daunnya terlihat lebar, tebal dan banyak.

Foto tanaman cabai rawit yang terkena cahaya matahari secara langsung dan
tumbuh selama 4 minggu.
 
Tanaman cabai rawit pada perlakuan II (tidak tekena cahaya matahari secara
langsung)
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun
pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau (pucat) dan batang
kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung
karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat.
Tanaman di pot II ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya
matahari disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan
tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam
perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang
tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun
berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena tanaman
tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan nutrisi.

 Foto tanaman cabai rawit yang tidak terkena cahaya matahari secara
langsung dan tumbuh  selama 4 minggu.
BAB V

KESIMPULAN

1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa:


 Tanaman yang terkena matahari pertumbuhannya lebih lambat, daunnya
lebih lebar dan tebal, berwarna hijau, batang tegak dan kokoh.
 Tanaman yang tidak terkena matahari mengalami pertumbuhan lebih
cepat dan mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya berukuran kecil,
tipis, berwarna pucat, batang melengkung dan tidak kokoh.
2. Cahaya merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Faisal (2009). Klasifikasi Tanaman cabai  From


http://be-ef.blogspot.com, 9 agustus 2012
HTS, Tim Edukatif (2012). Modul Biologi. Surakarta : CV Hayati Tumbuh Subur.
Aryulina, Dyah (2007). Biologi 3 SMA/MA. Jakarta: Esis.
Kistinah, Idun (2009). Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya
SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
http://mukegile08.wordpress.com, 26 juli 2012
Yandharu (2011). Pertumbuahan dan Perkembangan pada Tanaman.
From : istamar S, dkk.: erlangga 3A: SMA hal 7

http://www.plantamor.com/index.php?plant=273)

Anda mungkin juga menyukai