Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENELITIAN

TARI TURONGGO YAKSO

DISUSUN OLEH: NEYSHEILA BINTANG


AGUSTIN
KELAS : X MIPA 6

SMA NEGERI 1 TRENGGALEK


Jl. Sukarno Hatta No. 13,
Dobangsan, NgantiruKecamatan
Trenggalek, Kabupaten Trenggalek
Jawa Timur 66311
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Makalah Penelitian Tari Turonggo
Yakso” dengan tepat waktu.
Makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Seni Budaya. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang Tari Turonggo Yakso bagi para pembaca dan
juga bagi saya sendiri..
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Evi selaku guru Mata Pelajaran Seni
Budaya. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Trenggalek, 16 November 2021

Penulis

ii
INTISARI

Jaranan Turonggo Yakso kesenian yang tumbuh dan berkembang di Kecamatan


Dongko Kabupaten Trenggalek yang mempunyai ciri khas dalam ragam geraknya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis, fungsi, bentuk penyajian dan nilai
estetis kesenian jaranan Turonggo Yakso. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai
berikut , pertama Kesenian Turonggo Yakso berasal dari kecamatan Dongko kabupaten
Trenggalek yang merupakan bagian dari tradisi baritan, kedua tari turonggo yakso memiliki
tiga fungsi : 1. Fungsi sebagai sarana ritual; 2. Fungsi sebagai sarana Hiburan; dan 3. Fungsi
sebagai Presentasi Estetis. Tari turonggo yakso sebagai karya seni yang disatukan lewat
komposisi tari, tata gerak, musik, tata pentas, tata rias, tata busana, properti dan sebagainya
makna kesenian jaranan Turonggo Yakso memiliki makna jujur,peduli sosial, berpikir
logis, kritis, kretif dan bekerja keras semua diwujudkan didalam gerak baku yang
merupakan ciri khas dari gerakan tari jaranan Turonggo Yakso yaitu: Ragam gerak Ukel
dan Lawung (ragam gerak tambahan) dan memiliki makna ungkapan rasa syukur yang juga
dikaitkan dengan nilai-nilai budaya masyarakat pendukungnya seperti gotong royong dan
menanamkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci : Tari Tradisional, Jaranan Turonggo Yakso, fungsi, bentuk penyajian,
makna.

iii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
INTISARI..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Pokok pembahasan ........................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
2.1 Sejarah Tari Turonggo Yakso ........................................................... 2
2.2 Jenis Tari Turonggo Yakso ............................................................... 2
2.3 Fungsi Tari Turonggo Yakso ............................................................ 2
2.4 Bentuk Penyajian Tari Turonggo Yakso ............................................ 3
2.5 Nilai Estetis Tari Turonggo Yakso .................................................... 3
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 5
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 5
3.2 Saran ................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 6

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jaranan Turonggo Yakso merupakan salah satu kesenian milik masyarakat
Dongko Kabupaten Trenggalek. Sebagai salah satu bentuk seni pertunjukan tradisi
yang berakar kuat dari kesenian rakyat, pertunjukan jaranan Turonggo Yakso sering
dipentaskan pada berbagai kegiatan di dalam lingkungan masyarakat pedesaan
dengan latar belakang budaya pertanian atau agraris. Dahulu pementasan jaranan
sering dilakukan bersamaan dengan adanya upacara adat yang disebut baritan. Ketika
upacara adat sebagai kegiatan sosial-budaya sudah jarang dilaksanakan, diikuti
perkembangan media sosial yang semakin pesat pula. Jaranan Turonggo Yakso saat
ini sering dipentaskan secara terpisah menjadi pertunjukan tari jaranan.
Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya makalah ini
karena terdorong untuk mengkaji lebih mendalam tentang bentuk penyajian maupun
makna gerak di dalam tari jaranan Turonggo Yakso. Disini kami telah memberikan
sedikit dari pengetahuan yang kami miliki tentang seni tari turonggo yakso. Apakah
dan bagaimanakah tari turonggo yakso itu?... Marilah kita pelajari dengan seksama
uraian makalah ini.......

1.2 Rumusan Masalah


Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui
dan memahami seni tari yang ada diindonesia. Agar terarah dalam penulisan makalah
ini, penulis membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Sejarah Tari Turonggo Yakso?
2. Apa Saja Jenis Tari Turonggo Yakso?
3. Apa Saja Fungsi Tari Turonggo Yakso
4. Bagaimana Bentuk Penyajian Tari Turonggo Yakso?
5. Bagaimana Nilai Estetis Tari Turonggo Yakso?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan utama saya menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang
memuaskan. Diluar itu, makalah ini ditulis karena saya ingin mengingatkan kepada
para pembaca bahwa begitu banyaknya keunikan-keunikan kesenian di Indonesia
seperti seni tari ini yang harus selalu kita pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan
agar kesenian itu tidak hilang begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang
sangat berharga di Indonesia. Dan saya berinisiatif ingin meningkatkan pembelajaran
Seni Budaya di SMA Negeri 1 Trenggalek ini dalam bentuk makalah.
Secara garis besar makalah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dengan
cara berbagi pengalaman melalui makalah ini kepada orang lain.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Tari Turonggo Yakso


Tari Turangga Yaksa adalah sebuah kesenian tradisional berupa pasukan
berkuda dengan menunggang kuda terbuat dari rotan. Turonggo artinya jaranan dan
Yakso artinya raksasa atau buto. Tarian ini sudah ada sejak tahun 1976 di Desa
Dongko, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek yang merupakan bagian dari
tradisi Baritan. Tradisi Beritan merupakan tradisi agraris masyarakat Dongko sebagai
bentuk rasa syukur masyarakat Dongko terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil
panen yang dicapai. Jaranan Turonggo Yakso sebagai bagian dari tradisi Baritan
merupakan representasi hama yang dibasmi oleh petani. Upacara baritan tersebut
diselenggarakan setiap tahun pada bulan Syura (Muharam). Dengan hari dan tanggal
yang ditentukan oleh sesepuh (Pawang) yakni orang yang dianggap menguasai
tentang hal tersebut. Para petani pemilik rojo koyo berkumpul sambil membawa
perlengkapan sesaji berupa ambeng dan longkong dan membawa tali yang dibuat
dari bambo yang disebut dadung. Kudakudaan pada Turonggo Yaksa berupa kuda
berkepala raksasa sebagai simbol hama perusak dan hawa naffsu yang harus bisa
dikuasai oleh manusia.
Jaranan Turonggo Yakso mengalami dinamika dalam proses perkembangan
tahun 1976-1997. Turonggo Yakso pertama kali pentas di desa Dongko tahun 1977.
Masyarakat merespon positif pentas tersebut dan meminta untuk tampil di luar
Dongko tahun 1980. Kesenian jaranan Turonggo Yakso ini berkembang melalui
proses persebaran dari satu desa ke desa lain dilanjutkan dari satu kecamatan ke
kecamatan lain hingga menjadi sebuah kesenian yang dimiliki masyarakat seluruh
kabupaten tersebut. Kesenian ini masih bertahan hingga saat ini dengan diadakannya
festival jaranan dan pawai kesenian secara rutin oleh pemerintah kabupaten
Trenggalek.

2.2 Jenis Tari Turongo Yakso


Tari Turangga Yakso tergolong jenis tari tradisional khas Kabupaten Trenggalek.
Tari tradisional adalah sebuah tarian yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu
kelompok masyarakat yang telah lama ada dan digunakan secara turun-temurun antar
generasi sehingga tetap lestari sampai saat ini. Tarian ini tumbuh dan berembang di
Kecamatan Dongko sejak tahun 1976 dan saat ini mulai dikenal masyarakat luas
Kabupaten Trenggalek maupun luar Trenggalek. Kesenian Turangga Yaksa tetap
dilestarikan oleh generasi muda hingga saat ini, bukan hanya karena warisan budaya
tetapi juga kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

2.3 Fungsi Tari Turonggo Yakso


Kesenian tari Turonggo Yakso memiliki tiga fungsi yaitu :
1. Sebagai sarana ritual
Sebagai sarana ritual misalnya bersih desa biasanya dilakukan untuk menyambut
bulan suro. Kesenian Jaranan Turonggo Yakso lahir atas dorongan dan keinginan
kelompok masyarakat untuk mencapai suatu keadaan yang stabil dan menjauhkan
dari segala keadaan yang menganggu keselamatan terutama yang berhubungan
dengan keselamatan ternak – ternak mereka yang telah membantu panen. Oleh
karena itu Kesenian Jaranan Turonggo Yakso bisa disebut Jaranan Sakral karena
juga memiliki fungsi ritual yang melambangkan rasa syukur masyarakat. Maka
Masyarakat mempunyai inisiatif untuk menetralisir keadaan tersebut

2
menghadirkan kesenian Jaranan Turonggo Yakso sebagai simbol kekuatan.
2. Sebagai sarana hiburan
Kini kesenian tari Turonggo Yakso telah mengalami modifikasi gerakan atau
mendapat tambahan beberapa gerakan yang membuat tari Turoggo Yakso beralih
fungssi sebagai sarana hiburan dalam pertunjukan dan festival kesenian.
Walaupun pada kenyataan yang ada tari Turonggo Yakso yang sekarang bukanlah
sebagai sarana upacara ritual namun secara garis besar lebih mengarah menjadi
seni pertujukkan yang berfungsi sebagai media hiburan.
3. Sebagai presentasi estetis
Presentasi Estetis merupakan suatu keindahan yang disajikan, sejalan dengan
pendapat Soedarsono ( 2001: 170 ) Fungsi seni pertunjukan sebagai presentasi
estetis yaitu menghibur penonton, bahwa pertunjukan harus dipresentasikan atau
disajikan kepada penonton yang disebut art of presentation. Kesenian Jaranan
Turonggo Yakso merupakan salah satu seni pertunjukan Indonesia yang menarik
dan memiliki makna pada setiap pertunjukan.Hal ini dapat dilihat pada
pertunjukan kesenian. Jaranan Turonggo Yakso di acara-acara besar yang di
selenggarakan oleh Kabupaten Trenggalek antara lain, Perayaan Hari Jadi
Kabupaten Trenggalek, serta festival-festival Jaranan. Pertunjukan ini lebih
mementingkan nilai artistiknya.dan Kepuasan penikmat.

2.4 Bentuk Penyajian Tari Turonggo Yakso


Sampai sekarang, jaranan Turonggo Yakso memiliki bentuk penyajian yang
tidak terikat, artinya terdapat adanya kebebasan di dalam pola koreografinya yang
lebih bersifat atraktif. Bentuk penyajiann merupakan wujud visual kesenian jaranan
sebagai karya seni yang disatukan lewat komposisi tari, tata gerak, tata iringan, tata
pentas, tata rias, tata busana, properti dan sebagainya. Kesenian jaranan tersebut
dapat tampil sebagai sebuah pertunjukan yang dinikmati secara utuh di atas pentas
oleh para penonton. Dalam implementasinya di masyarakat, bentuk penyajian
jaranan Turonggo Yakso mengalami perkembangan yang dapat dipilahkan menjadi
sebagai berikut. Pertama, asal usul jaranan Turonggo Yakso, yaitu berawal dari
kepedulian seseorang bernama Teguh untuk mempertahankan supaya ritual baritan
beserta keseniannya tidak punah begitu saja. Maka beliau mencari seorang yang
mampu menciptakan bentuk kesenian yang dapat dimasukkan (kolaborasi) dengan
kegiatan baritan. Lewat saudara tuanya, Pak Pamrih yang berasal dari daerah
Tulungagung diciptakanlah tari jaranan bersumber dari gerakan para petani
Dhongko. Gerakan raksasa (buto) dihadirkan untuk menambah kekuatan tarian
sekaligus dimunculkan dalam propertinya.
Sedangkan bentuk penyajian jaranan Turonggo Yakso telah menyatu dalam
kegiatan ritual maupun sebagai hiburan dalammasyarakatnya. Kedua, keberadaan
jaranan Turonggo Yakso, yaitu ketika masyarakat Dhongko sudah tidak mengadakan
lagi kegiatan upacara adat baritan sampai sekarang. Bentuk penyajian jaranan
Turonggo Yakso kini menyatu dalam berbagai kegiatan festival ataupun hiburan
yang diselenggarakan oleh masyarakat pendukungnya.

2.5 Nilai Estetis Pada Tari Turonggo Yakso


Nilai estetis adalah sebuah keindahan yang akan tercipta dalam sebuah karya seni.
Perkembangan tari Turonggo Yakso tidak terlepas dari nilai estetis yang
mengungkapkan ketangkasan, kegagahan, dan kelincahan sorang pria yang
merupakan ksatria. Nilai estetis ini terdapat pada keharmonisan dan keselarasan
antara gerak dan ritme, khususnya antara gerak dan irama kendang. Sinergitas antara
gerak dan ritme ini menjadikan tari turonggo yakso tampil lebih sigrak (tangkas).
Nilai Estetis tari Turonggo Yakso akan muncul apabila penarinya juga menjiwai dan

3
mampu mengekspresikan dengan bagus sehinga muncul ungkapan tari yang gagah
perkasa.
Kekhasan lain dari Turonggo Yakso yaitu terletak pada properti bentuk kuda
kepang yang digunakan, terbuat dari kulit sapi / kerbau dengan gambar kepala
raksasa berambut lebat. Disamping kuda lumpingnya yang unik juga gerak tari dan
gendingnya sangat dinamis dan energik.

4
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Tari Turonggo Yakso adalah salah
satu komponen budaya estetika di Indonesia, dan menjadi salah satu pertunjukan seni
tari tradisi yang tercipta dari kegiatan upacara baritanyang diselenggarakan oleh para
petani di desa Dongko, Kabupaten Trenggalek. Tari Jaranan Turangga Yaksa adalah
kesenian tradisional khas Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, yang dapat dinikmati
oleh semua kalangan, dengan ciri khas yang sangat berbeda dengan kesenian tari
jaranan yang lain, keunikan jenis properti, musik, ragam gerak dan pesan moral
didalam Tari Jaranan Turangga Yaksa mampu menjadi daya tarik wisatawan minat
khusus bertema wisata budaya dan para pecinta seni tari jaranan.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini mudah-mudahan dapat menjadi media belajar
tambahan tentang kesenian Turonggo Yakso agar tetap terjaga kelestariannya.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://www.budayanusantara.web.id/2018/01/makalah-tentang-seni-tari-lengkap.html
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/JICC/article/view/13631
https://osf.io/mnjca/download/?format=pdf
http://tariituseni.blogspot.com/2010/11/keistimewaan-tari-turonggo-yakso-dari.html
http://repository.isi-ska.ac.id/2751/1/MANDIRA%20CITRA%20PERKASA.pdf

Anda mungkin juga menyukai