Anda di halaman 1dari 6

1.

     Jelaskan tujuh langkah dalam survey pendahuluan?


1. Melakukan studi awal
Studi awal yang dilakukan auditor mencangkup penelaahan atas kertas kerja
tahun sebelumnya, temuan-temuan audit, bagan organisasi, dan dokumen-
dokumen lain yang akan membantu untuk lebih memahami subjek audit.

2. Pendokumentasian

Pendokumentasian mencangkup beberapa langkah yang akan mengarah pada


pertemuan awal antara auditor degan manajer klien. Pembuatan daftar
pengingat dan daftar isi awal untuk kertas kerja merupakan beberapa hal yang
dilakukan pada saat pendokumentasian. Auditor juga membuat kuesioner yang
akan digunakan dalam wawancara dan diskusi manajer klien dan yang lainnya.

3. Bertemu Klien
Pertemuan auditor internal dengan manajer klien mernberi peluang bagi auditor
untuk menjelaskan tujuan dan pendekatan audit yang akan dilakukan. Dalam
beberapa situasi, auditor justru ingin membahas keseluruhan peran audit
internal dalarn organisasi.

4. Mengumpulkan bahan bukti

Survei pendahuluan akan berlangsung lancar dan sistematis jika auditor


internal memiliki pandangan jelas mengenai apa yang ingin dicapai. Informasi
penting dapat diklasifikasikan ke dalam empat -fungsi dasar manajemen:
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan kontrol.

5. Pengamatan

Melalui pengamatan yang gigih dan Tanya jawab yang cerdas, auditor internal
mampu untuk :

- Menentukan tujuan, sasaran dan standar


- Menilai control untuk mencapai tujuan
- Mengevaluasi resiko
- Menentukan control untuk meminimalkan resiko
- Membuat penentuan risiki secara statistic
- Menilai gaya manajemen
6. Pembuatan Bagan Alir

Bagan alir memberikan gambaran sistem dan merupakan sarana untuk


berguna bagi semua auditor untuk menganalisis operasi yang kompleks-
analisis yang tidak selalu bisa dicapai dengan narasi yang rinci.

7. Pelaporan

Survei yang dilakukan dengan baik biasanya menghasilkan sejumlah informasi


yang bermanfaat. Data yang dikumpulkan dapat mengidentitikasi hal-hal
penting dan masalah-masalah yang ada serta membantu auditor memutuskan
apakah perneriksaan lanjutan diperlukan.

2. Jelaskan filosofi COSO ?


Setiap entitas harus menentukan berbagai risiko baik dari luar maupun dari
dalam. Persyaratan awal penentuan risiko adalah adanya penetapan tujuan,
yang dihubungkan pada tingkat-tingkat yang berbeda dan konsisten di dalam
organisasi. Penentuan risiko adalah identifikasi dan analisis risiko-risiko yang
relevan untuk mencapai tujuan (entitas) yang membentuk suatu dasar untuk
menentukan cara pengelolaan risiko. Karena kondisi ekonomi, industri,
peraturan dan operasi akan terus berubah, maka dibutuhkan mekanisme untuk
mengidentifikasi dan menangani risiko-risiko khusus yang berhubungan
dengan perubahan.

3.     Jelaskan jenis – jenis risiko?

1. Risiko Bawaan
Risiko bawaan/Inheren (inherent Risk) adalah kerentaan suatu asersi atas
terjadinya salah saji yang material, dengan mengasumsikan bahwa tidak
adanya kebijakan atau prosedur struktur kontrol internal terkait yang
ditetapkan.
2. Risiko Kontrol
Risiko Kontrol (Control Risk) adalah risiko bahwa salah saji material yang bisa
terjadi pada suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu
oleh struktur, kebijakan, atau prosedur kontrol internal suatu entitas.
3. Risiko Deteksi
Risiko Deteksi (Detection Risk) adalah risiko bahwa auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji material yang terdapat pada suatu asersi.
1. Menurut anda, mengapa dokumen sebagai bukti pendukung oleh auditor
internal begitu penting dan berikan contohnya kasus yang terjadi di
Indonesia?

Bukti audit merupakan semua informasi yang mendukung baik berupa angka, data
atau informasi lainnya yang terjadi dalam bentuk laporan keuangan. Bukti audit
merupakan hal penting dalam proses audit karena bukti audit ini memiliki banyak
pengaruh terhadap opini audit yang akan dihasilkan. Konrath (2002), membagi bukti
audit ke dalam enam jenis. Adapun 6 jenis bukti tersebut sebagai berikut:

1. Bukti Fisik

2. Bukti Dokumen

3. Bukti Konfirmasi

4. Bukti Matematis

5. Bukti Analitis

6. Bukti Keterangan

Bukti dokumen merupakan salah satu bukti penting dalam proses audit. Sehingga
entitas harus menyiapkan banyak dokumen dalam proses audit karena auditor akan
melakukan pemeriksaan atas dokumen dan catatan klien. Inspeksi catatan atau
dokumen inspeksi terdiri atas pemeriksaan catatan internal atau eksternal atau
dokumen yang berbentuk kertas, elektronik, atau media lain. Keandalan catatan atau
dokumen, menekankan independensi sumber bukti sebagai faktor yang
mempengaruhi keandalan bukti audit. Bukti yang diperoleh dari sumber diluar entitas
biasanya dianggap lebih andal daripada bukti yang diperoleh hanya dari dalam
entitas. Dokumen internal, dokumen yang dikelola dalam entitas sehingga dokumen
tidak pernah dilihat oleh pihak luar contoh: salinan ganda faktur penjualan dan
dokumen pengapalan, formulir permintaan bahan baku, dan kertas kerja untuk
alokasi biaya overhead. Dokumen eksternal, terdiri atas 2 bentuk yaitu dokumen
yang berasal dari dalam entitas tetapi diedarkan ke sumber independen diluar
entitas contohnya spt bukti setoran yang dikembalikan dengan bukti penerimaan kas
dari pelanggan dan cek gaji dan dokumen yang berasal dari luar entitas tetapi
termasuk dalam catatan akuntansi kien contohnya adalah rekening koran bank dan
faktur dari vendor. Bukti dokumenter yang berkaitan dengan asersi, catatan atau
dokumen berkaitan secara langsung dengan asersi keterjadian dan kelengkapan
dengan arah pengujian yang diambil ketika bukti dokumenter diperiksa. Arah
pengujian diantara catatan akuntansi dan dokumen sumber seperti faktur penjualan
atau dokumen pengiriman adalah penting ketika menguji asersi keterjadian dan
kelengkapan.

contohnya kasus yang terjadi di Indonesia yang berkaitan dengan dokumen


pendukung audit yaitu kasus penyelewengan dana pada penyelengaraan biaya haji
di Kementrian Agama tahun 2012 – 2013 yang dilakukan oleh Suryadharma Ali
(SDA), mantan Menteri Agama. Dalam kasus Suryadharma Ali ini, kelemahan dari
pihak auditor internal di Departemen Agama untuk mendeteksi sejak dini terhadap
bukti – bukti “penyimpangan transaksi“ inilah yang menjadi sumber terjadinya
tindakan Fraud atas biaya haji di Kementrian Agama tahun 2012 – 2013.
Pihak Suryadharma Ali tidak mampu menyajikan bukti Audit sebagai
pembuktian atas pembengkakan biaya – biaya yang terjadi. Baik secara fisik,
perhitungan, maupun secara lisan.
Setelah dilakukan penyelidikan yang intens oleh pihak KPK dan pihak pembuktian
dari tenaga ahli maka diputuskanlah bahwa Suryadharma Ali terbukti melakukan
tindakan pencucian uang, korupsi dengan modus memperkaya pihak laen dan diri
sendiri dengan kerugian negara mencapai hampir Rp. 1,821miliar.

2. Menurut anda dalam survei pendahuluan, mengapa perlu dibuat


perencanaan?

Survei pendahuluan akan berlangsung lancar dan sistematis jika auditor internal
memiliki pandangan jelas mengenai apa yang ingin dicapai. Maka dari itu harus
dibuat perencanaan dengan baik.

Dalam Perencanaan, auditor internal:

- Menentukan tujuan aktivitas atau organisasi, baik jangka panjang maupun


jangka pendek
- Mendapatkan salinan kebijakan, arahan, dan prosedur.

- Mendapatkan salinan anggaran.

- Menentukan proyek atau studi khusus yang tengah berlangsung.

- Menentukan apakah rencana telah dibuat.

- Menanyakan jika ada ide-ide perbaikan yang belum direalisasikan.

- Menentukan cara menetapkan sasaran dan siapa yang menetapkan atau


yang membantu menetapkannya

Anda mungkin juga menyukai