Forum 3 Audit Internal
Forum 3 Audit Internal
2. Pendokumentasian
3. Bertemu Klien
Pertemuan auditor internal dengan manajer klien mernberi peluang bagi auditor
untuk menjelaskan tujuan dan pendekatan audit yang akan dilakukan. Dalam
beberapa situasi, auditor justru ingin membahas keseluruhan peran audit
internal dalarn organisasi.
5. Pengamatan
Melalui pengamatan yang gigih dan Tanya jawab yang cerdas, auditor internal
mampu untuk :
7. Pelaporan
1. Risiko Bawaan
Risiko bawaan/Inheren (inherent Risk) adalah kerentaan suatu asersi atas
terjadinya salah saji yang material, dengan mengasumsikan bahwa tidak
adanya kebijakan atau prosedur struktur kontrol internal terkait yang
ditetapkan.
2. Risiko Kontrol
Risiko Kontrol (Control Risk) adalah risiko bahwa salah saji material yang bisa
terjadi pada suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu
oleh struktur, kebijakan, atau prosedur kontrol internal suatu entitas.
3. Risiko Deteksi
Risiko Deteksi (Detection Risk) adalah risiko bahwa auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji material yang terdapat pada suatu asersi.
1. Menurut anda, mengapa dokumen sebagai bukti pendukung oleh auditor
internal begitu penting dan berikan contohnya kasus yang terjadi di
Indonesia?
Bukti audit merupakan semua informasi yang mendukung baik berupa angka, data
atau informasi lainnya yang terjadi dalam bentuk laporan keuangan. Bukti audit
merupakan hal penting dalam proses audit karena bukti audit ini memiliki banyak
pengaruh terhadap opini audit yang akan dihasilkan. Konrath (2002), membagi bukti
audit ke dalam enam jenis. Adapun 6 jenis bukti tersebut sebagai berikut:
1. Bukti Fisik
2. Bukti Dokumen
3. Bukti Konfirmasi
4. Bukti Matematis
5. Bukti Analitis
6. Bukti Keterangan
Bukti dokumen merupakan salah satu bukti penting dalam proses audit. Sehingga
entitas harus menyiapkan banyak dokumen dalam proses audit karena auditor akan
melakukan pemeriksaan atas dokumen dan catatan klien. Inspeksi catatan atau
dokumen inspeksi terdiri atas pemeriksaan catatan internal atau eksternal atau
dokumen yang berbentuk kertas, elektronik, atau media lain. Keandalan catatan atau
dokumen, menekankan independensi sumber bukti sebagai faktor yang
mempengaruhi keandalan bukti audit. Bukti yang diperoleh dari sumber diluar entitas
biasanya dianggap lebih andal daripada bukti yang diperoleh hanya dari dalam
entitas. Dokumen internal, dokumen yang dikelola dalam entitas sehingga dokumen
tidak pernah dilihat oleh pihak luar contoh: salinan ganda faktur penjualan dan
dokumen pengapalan, formulir permintaan bahan baku, dan kertas kerja untuk
alokasi biaya overhead. Dokumen eksternal, terdiri atas 2 bentuk yaitu dokumen
yang berasal dari dalam entitas tetapi diedarkan ke sumber independen diluar
entitas contohnya spt bukti setoran yang dikembalikan dengan bukti penerimaan kas
dari pelanggan dan cek gaji dan dokumen yang berasal dari luar entitas tetapi
termasuk dalam catatan akuntansi kien contohnya adalah rekening koran bank dan
faktur dari vendor. Bukti dokumenter yang berkaitan dengan asersi, catatan atau
dokumen berkaitan secara langsung dengan asersi keterjadian dan kelengkapan
dengan arah pengujian yang diambil ketika bukti dokumenter diperiksa. Arah
pengujian diantara catatan akuntansi dan dokumen sumber seperti faktur penjualan
atau dokumen pengiriman adalah penting ketika menguji asersi keterjadian dan
kelengkapan.
Survei pendahuluan akan berlangsung lancar dan sistematis jika auditor internal
memiliki pandangan jelas mengenai apa yang ingin dicapai. Maka dari itu harus
dibuat perencanaan dengan baik.