Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Putu Eva Widnyani

No / NIM : 04 / 2002622010185
Kelas : Akuntansi B Malam
UTS PENGAUDITAN INTERNAL
1. Jelaskan dilema yang sering dihadapi oleh auditor internal
Jawab :
a) Dilema Independensi
Auditor internal harus mempertahankan independensi dan integritasnya
dalam menjalankan tugasnya.
b) Dilema Keterbatasan Sumber Daya
Auditor internal sering dihadapkan pada situasi di mana mereka harus
melakukan audit dengan sumber daya yang terbatas.
c) Dilema Pengelolaan Konflik
Auditor internal seringkali dihadapkan pada situasi di mana mereka harus
menilai dan melaporkan masalah yang dapat memicu konflik dalam
organisasi.
d) Dilema Pengungkapan Informasi
Auditor internal dapat menghadapi dilema pengungkapan informasi yang
sensitif atau rahasia dalam menjalankan tugasnya.
e) Dilema Peran Ganda
Auditor internal sering dihadapkan pada situasi di mana mereka juga
memiliki peran lain dalam organisasi.

2. Jelaskan perbedaan internal audit dengan eksternal audit!


Jawab :
Perbedaan internal audit dan eksternal audit terletak pada tujuan, sumber daya,
dan ketergantungan. Internal audit bertujuan untuk membantu organisasi dalam
mencapai tujuan mereka dan meningkatkan efisiensi operasional, sementara
eksternal audit bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada pihak eksternal
mengenai kewajaran dan keabsahan laporan keuangan. Internal audit dilakukan
oleh tim audit internal yang merupakan bagian dari organisasi, sedangkan
eksternal audit dilakukan oleh tim audit independen dari luar organisasi.
Auditor internal bertanggung jawab kepada manajemen organisasi, sedangkan
auditor independen bertanggung jawab kepada pihak eksternal yang
menugaskan audit.

3. Jelaskan konsep audit berbasis risiko serta manfaatnya bagi entitas!


Jawab :
Audit berbasis risiko adalah pendekatan audit yang didasarkan pada
evaluasi risiko yang terkait dengan suatu proses atau aktivitas organisasi.
Pendekatan ini menekankan pada identifikasi dan penilaian risiko dalam
rangka menentukan sumber daya dan strategi audit yang tepat. Konsep ini
melibatkan tiga tahapan utama:
1) Identifikasi Risiko
Mengidentifikasi risiko yang terkait dengan proses atau aktivitas
organisasi yang akan diaudit. Risiko dapat berasal dari berbagai faktor
seperti kebijakan organisasi, lingkungan operasional, tuntutan hukum dan
regulasi, atau perubahan ekonomi.
2) Penilaian Risiko
Penilaian risiko untuk menentukan kemungkinan terjadinya risiko dan
dampaknya pada organisasi. Auditor mengevaluasi pengendalian internal
yang ada untuk mengurangi atau mencegah risiko tersebut.
3) Strategi Audit
Berdasarkan penilaian risiko, auditor mengembangkan strategi audit yang
sesuai dengan risiko yang diidentifikasi. Strategi ini mencakup bagaimana
dan sejauh mana audit akan dilakukan, serta jenis bukti audit yang
diperlukan untuk mengevaluasi pengendalian internal dan risiko yang
terkait.
Manfaat dari audit berbasis risiko bagi entitas antara lain:
1) Fokus pada Risiko yang Signifikan: Audit berbasis risiko memungkinkan
auditor untuk fokus pada risiko yang signifikan dan memprioritaskan
sumber daya audit untuk mengatasi risiko tersebut. Ini menghindari
pemborosan sumber daya pada risiko yang kurang signifikan atau tidak
relevan.
2) Identifikasi Peluang Perbaikan: Audit berbasis risiko memungkinkan
auditor untuk mengidentifikasi peluang perbaikan dan memberikan
rekomendasi yang berharga kepada manajemen. Rekomendasi ini dapat
membantu organisasi dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi
operasional mereka.
3) Evaluasi Pengendalian Internal: Audit berbasis risiko membantu dalam
evaluasi pengendalian internal yang ada dan mengidentifikasi kelemahan
dalam sistem pengendalian internal. Ini memungkinkan manajemen untuk
memperbaiki dan memperkuat pengendalian internal mereka untuk
mengurangi risiko.
4) Peningkatan Kepercayaan Stakeholder: Audit berbasis risiko dapat
meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap organisasi karena
pendekatan ini memungkinkan auditor untuk lebih fokus pada risiko dan
pengendalian internal yang signifikan dan relevan. Hal ini juga membantu
organisasi dalam memenuhi persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku.

4. Jelaskan survey pendahuluan yang dilakukan pada perencanaan audit,


langkah-langkah apa saja yang dilakukan pada survey pendahuluan, serta
dokumen yang digunakan!
Jawab :
Survey pendahuluan adalah tahap awal dalam perencanaan audit dimana
auditor internal melakukan peninjauan awal atau pengumpulan informasi
tentang organisasi dan lingkungan yang akan diaudit. Tujuan dari survey
pendahuluan adalah untuk memahami lebih jauh tentang bisnis, operasi, proses,
sistem, serta risiko yang ada pada entitas yang akan diaudit. Berikut adalah
langkah-langkah yang dilakukan pada survey pendahuluan:
1) Memahami Bisnis dan Industri
Auditor harus memahami bisnis dan industri entitas yang akan diaudit,
termasuk produk, pasar, kompetitor, proses produksi, dan sistem distribusi.
Informasi ini diperoleh dari dokumen seperti laporan keuangan, laporan
manajemen, dan laporan auditor sebelumnya.
2) Memahami Risiko
Auditor harus memahami risiko yang terkait dengan entitas yang akan
diaudit, termasuk risiko operasional, kepatuhan, keuangan, dan reputasi.
Informasi ini dapat diperoleh dari dokumen seperti rencana bisnis,
kebijakan dan prosedur, serta risalah rapat.
3) Menentukan Lingkup Audit
Auditor harus menentukan lingkup audit, termasuk proses, aktivitas, dan
unit bisnis yang akan diaudit. Auditor juga harus memahami standar dan
peraturan yang berlaku untuk entitas tersebut, seperti GAAP (Generally
Accepted Accounting Principles) atau standar kepatuhan lainnya.
4) Memahami Struktur Organisasi
Auditor harus memahami struktur organisasi dan kewenangan manajemen
entitas yang akan diaudit. Informasi ini dapat diperoleh dari dokumen
seperti organisasi chart, job descriptions, dan manual pegawai.
5) Menentukan Rencana Audit
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari survey pendahuluan, auditor
harus menentukan rencana audit yang terdiri dari tujuan audit, metode
audit, dan sumber daya yang dibutuhkan.

Dokumen yang digunakan dalam survey pendahuluan dapat beragam


tergantung pada entitas yang akan diaudit dan lingkungan auditnya, namun
beberapa dokumen yang umumnya digunakan adalah:

 Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan gambaran tentang kinerja keuangan
entitas, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
 Laporan Manajemen
Laporan manajemen berisi informasi tentang strategi, tujuan, dan kinerja
operasional entitas.
 Laporan Auditor Sebelumnya
Laporan auditor sebelumnya dapat memberikan gambaran tentang temuan
audit sebelumnya, serta tindakan perbaikan yang diambil oleh manajemen.
 Rencana Bisnis
Rencana bisnis memberikan gambaran tentang tujuan jangka panjang dan
rencana operasional entitas.
 Kebijakan dan Prosedur
Kebijakan dan prosedur memberikan panduan tentang cara melakukan
aktivitas bisnis dan memastikan kepatuhan dengan peraturan dan standar.

Anda mungkin juga menyukai