Anda di halaman 1dari 3

Dani Aqila Rosyidi

X RPL 1/11

A. Organisasi dan Arsitektur Komputer


Organisasi komputer merupakan seperangkat komponen yang interkoneksi dengan tujuan
agar fungsi komputer dapat berjalan secara keseluruhan. Definisi lain dari organisasi
komputer adalah seluruh rangkaian dari komponen-komponen fungsional/pelaksana yang
telah interkoneksi dengan komponen penyusun pada sistem komputer sebagai wujud
implementasi dari aspek arsitekturnya. Organisasi komputer memiliki peran dalam
mengoperasikan komponen komponen penyusun sistem komputer dalam rangka
implementasi aspek arsitekturnya.

Pengertian dari arsitektur komputer yaitu suatu konsep/gambaran perencanaan dan struktur
dalam pengoperasian dasar dalam sebuah sistem komputer. Definisi lain menyebutkan bahwa
arsitektur komputer yaitu suatu ilmu atau seni yang mempelajari tentang cara untuk
menghubungkan komponen hardware agar mampu menciptakan komputer yang dapat
memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, serta target biaya. Berikut fungsi arsitektur
komputer.

1. Fungsi Pengolahan Data (Data Processing) 2. Fungsi Penyimpanan Data (Data


Storage) 3. Fungsi Pemindahan Data (Data Movement) 4. Fungsi Kendali (Control)

B. Mikrokontroler 1. Pengertian Mikrokontroler


Adalah single chip komputer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan digunakan
untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol. Mikrokontroler juga dapat diartikan sebagai
sistem komputer yang dikemas dalam sebuah Integrated Circuit (IC). Di mana di dalam IC
terdapat komponen-komponen penting yang ada pada komputer pada umumnya seperti
komputer Central Processing Unit (CPU), RAM, ROM, port 10. Berbeda dengan PC yang
umumnya dirancang untuk digunakan secara umum, mikrokontroler sendiri biasanya
dirancang hanya untuk mengerjakan tugas atau fungsi yang khusus saja (special purpose)
yaitu mengontrol sistem tertentu.

2. Klasifikasi Mikrokontroler a. CICS (Complex Instruction Set Computing)


CICS memiliki jumlah instruksi yang lebih banyak dan lengkap namun fasilitas internal yang
dimiliki minimal dan sederhana (seri AT89 dengan 255 instruksi). Program assembly pada
CICS juga menjadi sangat sederhana karena telah terdapat instruksi yang kompleks.

b. RICS (Reduce Instruction Set Computing)


Kebalikan dari CICS, RICS memiliki jumlah instruksi yang minim dan terbatas namun
dengan fasilitas internal yang cukup banyak (seri PIC16F dengan 30 lebih instruksi). Program
assembly yang terdapat pada RICS juga luga lebih kompleks karena merupakan instruksi
dasar yang umumnya hanya membutuhkan satu siklus mesin menjalankannya

3. Jenis-Jenis Mikrokontroler a. Mikrokontroler AVR


Merupakan mikrokontroler RISC 8 bit. Mikrokontroler AVR merupakan jenis mikrokontroler
yang dieksekusi dalam satu siklus clock, adapun jenis mikrokontroler AVR dibagi ke dalam
empat kelas, yaitu keluarga ATMega, keluarga AT90Sxx, keluarga ATTiny, dan AT86RFxx.
Pengelompokan ini didasarkan pada penggunaan atau fungsinya, memori , dan peripheral.

b. Mikrokontroler MCS-51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokontroler CISC (Complex Instruction Set
Computer). Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler
MCS51 buatan Atmel terdiri dari dua versi, yaitu versi 20 kaki dan versi 40 kaki. Semua
mikrokontroler ini dilengkapi dengan flash PEROM (Programmable Erasable Read Only
Memory) sebagai media memori program, dan susunan kaki IC-IC tersebut sama pada tiap
versinya.

c. Mikrokontroler PIC
PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. PIC termasuk keluarga
mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. PIC
memungkinkan Anda untuk mengontrol perangkat output ketika mereka dipicu oleh sensor
dan switch.

d. Mikrokontroler ARM
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32 bit RISC (Reduced Instruction Set
Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings.

4. Fungsi Mikrokontroler
a. Sebagai counter.
b. Sebagai decoder dan encoder.
c. Sebagai flip-flop.
d. Sebagai pembangkit.
e. Sebagai timer/pewaktu.
f. Sebagai ADC (Analog Digital Converter).

5. Cara Kerja Mikrokontroler


a. Berdasarkan nilai yang berada pada register program counter, mikrokontroler
mengambil data pada ROM dengan alamat sebagaimana yang tertera pada register program
counter Selanjutnya isi dari register program counter ditambah dengan satu (increment)
secara otomatis. Data yang diambil pada ROM merupakan urutan instruksi program yang
telah dibuat dan diisikan sebelumnya oleh pengguna.
b. Instruksi yang diambil tersebut diolah dan dijalankan oleh mikrokontroler. Proses
pengerjaan bergantung pada jenis instruksi, bisa membaca, mengubah nilai-nilai pada
register, RAM, isi port, atau melakukan pembacaan dan dilanjutkan dengan pengubahan data.

c. Program counter telah berubah nilainya baik karena penambahan otomatis pada
langkah 1 atau karena pengubahan pengubahan padat langkah 2. Selanjutnya yang dilakukan
oleh mikrokontroler adalah mengulang kembali siklus ini pada langkah 1. Demikian
seterusnya hingga power dimatikan.

Anda mungkin juga menyukai