Anda di halaman 1dari 34

Lampiran I

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak


Nomor: SE- 39/PJ/2015
Tentang Pengawasan Wajib Pajak Dalam Bentuk
Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau
Keterangan, dan Kunjungan (Visit) kepada Wajib Pajak

A. TATA CARA PERMINTAAN PENJELASAN ATAS DATA DAN/ATAU


KETERANGAN KEPADA WAJIB PAJAK

1. Account RepresentativeIPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan meneliti


setiap Data dan/atau Keterangan terkait Wajib Pajak. Apabila Data dan/atau
Keterangan yang dimiliki atau diperoleh merupakan data konkret, atas Data
dan/atau Keterangan tersebut dapat diusulkan dan/atau dilakukan verifikasi
dalam rangka menerbitkan surat ketetapan pajak atau pemeriksaan. Dalam hal
terdapat indikasi adanya tindak pidana di bidang perpajakan maka terhadap
. _Wajib Pajak dapat ditindaklanjuti dengan pengiriman IDLP ke Kantor Wilayah
atasannya atau Direktorat Intelijen dan Penyidikan.
2. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian dan analisis diketahui bahwa Wajib Pajak
diduga belum memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan, Account
RepresentativeIPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan dapat meminta
penjelasan atas Data dan/atau Keterangan mengenai dugaan tersebut kepada
Wajib Pajak.
3. Berdasarkan pertimbangan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, permintaan penjelasan atas Data dan/atau
Keterangan dapat dilakukan dengan cara:

a) mengirimkan SP2DK kepada Wajib Pajak; dan/atau


b) menyampaikan langsung kepada Wajib Pajak melalui Kunjungan (Visit).
4. Account RepresentativeIPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
membuat konsep SP2DK yang ditujukan kepada Wajib Pajak.
5. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan meneliti dan memaraf konsep SP2DK kepada Wajib Pajak dan
menyampaikan konsep surat tersebut kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.
6. Kepala Kantor Pelayanan Pajak meneliti, menyetujui dan menandatangani
konsep SP2DK kepada Wajib Pajak, dan menugaskan Kepala Seksi
Pengawasan dan Konsultasil Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan untuk
menatausahakan dan menyampaikan surat tersebut kepada Account
Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.

7. Kepala.O
-2-

7. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan


Penyuluhan menerima dan menugaskan Pelaksana Seksi Pengawasan dan
Konsultasi/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan untuk
menatausahakan dan menyampaikan SP2DK kepada Wajib Pajak.
8. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan menatausahakan dan menyampaikan SP2DK kepada Wajib
Pajak dengan menggunakan SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP.
9. Berdasarkan SP2DK kepada Wajib Pajak, apabila Wajib Pajak tidak memberikan
tanggapan, terhadap Wajib Pajak tersebut dapat diusulkan atau dilakukan
verifikasi, pemeriksaan, dan/atau pemeriksaan bukti permulaan dalam hal
terdapat indikasi tindak pidana perpajakan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan.
10. Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
menindaklanjuti SP2DK kepada Wajib Pajak sesuai dengan jenis tanggapan
yang diberikan oleh Wajib Pajak.
11. Proses selesai.

Jangka Waktu:
• Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan memberi
kesempatan kepada Wajib Pajak untuk menyampaikan penjelasan atas permintaan
penjelasan atas Data dan/atau Keterangan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
setelah penyampaian surat permintaan penjelasan.
• Dengan pertimbangan tertentu, Kepala Kantor Pelayanan Pajak dapat memberikan
perpanjangan kesempatan kepada Wajib tambahan untuk memberikan penjelasan atas
Data dan/atau Keterangan paling lama 14 (empat belas) hari.
- 3-

Tata Cara Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan Kepada Wajib Pajak
Pelaksana Seksi
Kepala Seksi Pengawasan
Pengawasan dan Account Representativel
dan Konsultasl/kepala Kepala Kantor
WaJib Pajak KonsultasilPelaksana Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan
Seksi Ekstensifikasi dan Pelayanan Pajak
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
Penyuluhan
Penyuluhan

Sural

Membuat
Konsep SP2DK

Konsep
SP2DK
SP2DK

SP2DK

SOP Tata Cara


Tindak Lanjut Terhadap
Wajib Pajak Tidak
~----~---- __ ---ndak'------+-------. Memberikan Tanggapan
Sura! Permlntaan
enJelasan alas Data dani
atau K9teranga_:/
_________.-

Ya

Q
- 4-

B. TATA CARA TINDAK LANJUT TANGGAPAN WAJIB PAJAK TERKAIT DENGAN


PERMINTAAN PENJELASAN ATAS DATA DAN/ATAU KETERANGAN SECARA
LANGSUNG

1. Wajib Pajak memberikan tanggapan secara langsung atas SP2DK dengan


datang ke KPP atau saat dilakukan Kunjungan (Visit).
2. Pada saat pemberian tanggapan oleh Wajib Pajak, Account
Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan dapat
didampingi oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi atau oleh Kepala
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
3. Setelah melakukan pembahasan dengan Wajib Pajak, Account
Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan membuat
konsep SA Pelaksanaan Permintaan Penjelasan.
4. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan
- Penyuluhan meneliti dan menandatangani konsep SA Pelaksanaan Permintaan
Penjelasan.
. 5. Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
menyampaikan SA Pelaksanaan Permintaan Penjelasan kepada Wajib Pajak
dan meminta Wajib Pajak untuk menandatangani SA Pelaksanaan Permintaan
Penjelasan.
6. Dalam hal Wajib Pajak menolak menandatangani SA Pelaksanaan Permintaan
Penjelasan, Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan membuat konsep SA Penolakan Permintaan Penjelasan dan
menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi
Ektensifikasi dan Penyuluhan untuk diteliti dan ditandatangani.
7. Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
meneliti, menganalisis dan menentukan tindak lanjut atas penjelasan yang
diberikan Wajib Pajak serta menyusun konsep LHP2DK.
8. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan meneliti dan menandatangani konsep LHP2DK tersebut dan
menyampaikannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak..
9. Kepala Kantor Pelayanan Pajak meneliti, menyetujui dan menandatangani
konsep LHP2DK dan menugaskan Kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan untuk menindaklanjuti
sesuai dengan Laporan tersebut.
10. Proses selesai.
-5-

'Tata Cara Tindak Lanjut Tanggapan Wajib Pajakterkait dengan Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau
Keterangan secara Langsung
Pelaksana Seksi Pengawasan Kepala Seksi Pengawasan dan
dan Konsultasi/Pelaksana Account RepresentativeiPelaksana KonsultasilKepala Seksi Kepala Kantor
Wajib Pajak Seksi Ekslensifikasi dan Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
Penyulunan Ekstensifikasi dan Penyuluhan Pelayanan Pajak

Tata Cara Melakukan pembahasan dengan Bersama Account


Permintaan Wajib Pajak dan membuat Berita Representative dapat
Penjelasan atas Data H---------t-_., Acara Pelaksanaan Pennintaan melakukan pembahasan
dan/atau Keterangan Penjelasan alas Data dan/atau
denganWajib Pajak
epadaWajib Paja Keterangan

Konsep SA
Penolakan
idak_" Perminlaan
Menelili dan
menandatangani
~a~

":
xonsap een a
Acara Pelaksanan
P~:::I~:~~a~~~s1---------+---'

Menelili, menganalisis hasil


penjelasan Wajib Pajak dan
menentukan tindak lanjut serta
membuat konsep Laporan Hasil
Permintaan Penjelasan alas Data
danlalauKeteranpan(LHP2DK)

J
KonsepLHP2DK Meneliti dan Meneliti, I
1-------+----.1 rnenandatanqani t----j--+! menyelujui dan
~ menandalangani

Menatausahakan ~-+--Proses seI8Sa'i-----I1 TindakLanjut I~


'--+---1
'--
Menerima dan
menugaskan
-'
LHP2DK

SOP
Tata Cara
engajuan Usulan da
Penugasan Verifikasi
Dalam Rangka
Menerbitkan Surat
Ketetapan Pajak

SOP
Tata Cara Pengajuan
\USUlan Pemeriksaan I+------j
~diKPP

SOPTala Cara
PenerusanIDlP di ~ __J

KPP

Jangka Waktu:
• Berita Acara Pelaksanaan Permintaan Penjelasan dibuat setiap Wajib Pajak menyampaikan
penjelasan atas Data dan/atau Keterangan ke KPP.
• LHP2DK dibuat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya jangka waktu permintaan
penjelasan atas Data dan/atau Keterangan.
- 6-

C. TATA CARA TINDAK LANJUT TANGGAPAN WAJIB PAJAK TERKAIT DENGAN


PERMINTAAN PENJELASAN AT AS DATA DAN/ATAU KETERANGAN SECARA
TERTULIS

1. Wajib Pajak memberikan tanggapan secara tidak langsung melalui telepon atau
secara tertulis atas permintaan penjelasan atas Data dan/atau Keterangan.
2. Dalam hal Wajib Pajak memberikan tanggapan melalui telepon, Account
RepresentativelPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan meminta kepada
Wajib Pajak untuk menyampaikan penjelasan secara tertulis atau datang
langsung ke Kantor Pelayanan Pajak.
3. Dalam hal Wajib Pajak memberikan penjelasan secara tertulis dalam bentuk
Surat Tanggapan Wajib Pajak, Account RepresentativeiPelaksana Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan mendokumentasikan tanggapan tertulis tersebut
dalam satu berkas Wajib Pajak bersangkutan.
4. Dalam hal Wajib Pajak memberikan penjelasan atas Data dan/atau Keterangan
secara tertulis dengan menyampaikan SPT atau SPT pernbetulan, Account
RepresentativeiPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan meneliti
penyampaikan SPT tersebut, dan menentukan tindak lanjutnya.
5. Account RepresentativeiPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
membuat konsep LHP2DK dan menyampaikan kepada Kepala Seksi
Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
6. Kepala Seksi Pengawasan dan KonsultasilKepala Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan meneliti dan menandatangani konsep Laporan tersebut dan
menyampaikannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.
7. Kepala Kantor Pelayanan Pajak meneliti, menyetujui, dan menandatangani
konsep LHP2DK dan menugaskan Kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan .untuk menindaklanjuti
sesuai dengan Laporan tersebut.
8. Proses selesai.
-7 -

Tala Cara Tindak Lanjul Tanggapan Wajib Pajak terkait dengan


Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan secara Tertulis
Pelaksana Seksi Pengawasan I\epa a ::;eKSI engawasan I
dan Konsultasi/Pelaksana Account Representative/Pelaksana dan Konsultasi/Kepala Seksi Kepala Kantor
Wajib Pajak Seksi Ekstensifikasl dan Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan Ekstensifikasi dan Pelayanan Pajak
Penyuluhan Penvuluhan
a a
Permintaan
Penjelasan allIS)
Data danIa tau
Keteraopen
epada Wajib I
ala

:;:t~:~? Menerlme tanggapan


>--+----Vitl Terepon--+----+l~:~~~~~I:~O;~:;ri~8en~~~~;~~~
eecara langsung
WaJib pajak:

atau tenulis
'I

Ter 1
IL
SU~~~:~a~::an
_+------TertuJis,-l-------:::~
1<'

y/ langsung

SOP
Tata Cara Tindllk
Lanjul Tanggapan Wajib
Pajak lerkalt dcngnn
Permintaan Penjelasen
alas Data dan/alsu
Kelerangan secare
Langsung

Menelili, menganalisis hasil


penjelasan Wajib Pajak dan
menentukan tindak lanjul serta
membuat konsep LHP2DK

I merldokumentasikan
1,,--+-------11
1"' - 1 Ttndak Lanjut
1L..____f.-Il
1"'- 1 Menenma dan
menugaskan

'--------'
~H, ~~
LHP2DK

SOP
Tala Cam
engajuan Usulan da
pe~~:~~~:~i::asi
k------I
Menerbitkan Sural
Ketelapan Pajak

SOP
~;~I~a~e~~~~~~:
f+------J
diKPP

Jangka Waktu:
• LHP2DK dibuat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya jangka waktu
permintaan penjelasan atas Data dan/atau Keteranqan.
- 8-

D. TATA CARA TINDAK LANJUT TERHADAP WAJIB PAJAK YANG TIDAK


MEMBERIKAN TANGGAPAN TERHADAP SURAT PERMINTAAN PENJELASAN
ATAS DATA DAN/ATAU KETERANGAN

1. Dalam hal SP2DK kepada Wajib Pajak dikembalikan oleh petugas pos, jasa kurir,
atau jasa ekspedisi, Account RepresentaUve/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan menentukan salah satu dari 3 (tiga) keputusan atau tindakan, yaitu:
(1) mengirimkan kembali surat ke alamat yang benar;
(2) melakukan Kunjungan (Visit) kepada Wajib Pajak; atau
(3) dapat mengusulkan dan/atau melakukan verifikasi, pemeriksaan atau
mengusulkan pemeriksaan bukti permulaan melalui proses pengembangan
dan analisis IDLP dalam hal terdapat indikasi tindak pidana perpajakan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Dengan pertimbangan tertentu terhadap Wajib Pajak yang tidak memberikan
tanggapan dalam jangka waktu yang diberikan, Kepala Kantor Pelayanan Pajak
masih dapat memberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian penjelasan
kepada Wajib Pajak paling lama 14 (empat belas) hari setelah jangka waktu
penyampaian penjelasan pertama berakhir.
3. Account RepresentativelPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan dapat
mengusulkan untuk dilakukan Kunjungan (Visit) terhadap Wajib Pajak yang tidak
memberikan tanggapan dalam jangka waktu yang diberikan.
4. Apabila jangka waktu penyampaian penjelasan dengan pertimbangan tertentu
telah terlampaui, namun Wajib Pajak tidak memberikan tanggapan, Account
RepresentativelPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan membuat konsep
Berita Acara Tidak Dipenuhi Permintaan Penjelasan dan konsep LHP2DK.
5. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Tidak
Dipenuhinya Permintaan Penjelasan dan LHP2DK.
6. Kepala Kantor meneliti dan menyetujui dan rnenandatanqani konsep LHP2DK.
7. Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
mendokumentasikan Berita Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan Penjelasan dan
LHP2DK dan terhadap Wajib Pajak dapat diusulkan tindak lanjut sesuai peraturan
perundang-undangan perpajakan.
8. Proses selesai.

Jangka Waktu:
• Dengan pertimbangan tertentu, Kepala Kantor Pelayanan Pajak dapat memberikan
perpanjangan kepada Wajib Pajak untuk memberikan penjelasan atas Data dan/atau
Keterangan paling lama 14 (empat betas) hari setelah berakhirnya jangka waktu
penyampaian penjelasan pertama berakhir.
-9-

Tata Cara Tindak Lanjut Terhadap Wajib Pajak yang Tidak Memberikan Tanggapan terhadap
Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan

Kepala Seksi Waskonl


Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Kepala Seksi Kepala Kantor Pelayanan
Wajib Pajak
Penyuluhan Ekstensifikasi dan Pajak
Penyuluhan

SP2DK

Memenuhi Memperpanjang
Knleria jangkawaktu
tidak ya
pertimbangan untuk permintaan
diperpanjang? penjelasan

ya
tidak

Perlu
dilakukan
Visil?

lidak tidak

Melakukanrevisi
SP2DK ~-----tidak

Konsep BA Tidak
Dipenuhinya
PermintaanPenjelasan Menelitidan f--+---+I Menyetujuidan
dan I----------I---.j menandatangani menandatangani
KonsepLHP2DK.

Menerimadan
menugaskan ~--+---I

LHP2DK

/
'V

£)
- 10-

E. TATA CARA PELAKSANAAN KUNJUNGAN (VISIT) KEPADA WAJIB PAJAK

1. Account RepresentativelPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan


membuat dan menyampaikan konsep surat tugas pelaksanaan Kunjungan (Visit)
kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan.
2. Kepala Seksi Pengawasan dan KonsultasilKepala Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan meneliti dan memaraf konsep surat tugas pelaksanaan Kunjungan
(Visit) dan menyampaikan konsep surat tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Pajak.
3. Kepala Kantor Pelayanan Pajak meneliti, menyetujui dan menandatangani
konsep surat tugas pelaksanaan Kunjungan (Visit), dan menugaskan Kepala
. Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
untuk menatausahakan dan menyampaikan surat tugas pelaksanaan Kunjungan
(Visit) tersebut kepada Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan.
4. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan menerima dan menugaskan Pelaksana Seksi Pengawasan dan
Konsultasi/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan untuk
. menatausahakan dan menyampaikan surat tugas pelaksanaan Kunjungan (Visit)
kepada Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
yang akan melakukan Kunjungan (Visit).
5. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan menatausahakan dan menyampaikan surat tugas pelaksanaan
Kunjungan (Visit) kepada Account RepresentativelPelaksana Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan atau tim visit.
6. Berdasarkan surat tugas pelaksanaan Kunjungan (Visit) tersebut, Account
RepresentativelPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan atau tim visit
melakukan Kunjungan (Visit) ke tempat Wajib Pajak. Account
RepresentativelPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan atau tim visit
harus menunjukkan surat tugas kepada Wajib Pajak serta menyampaikan
maksud dan tujuan dilakukannya Kunjungan (Visit).
7. Dalam hal pelaksanaan Kunjungan (Visit) bertujuan untuk meminta penjelasan
atas Data dan/atau Keterangan kepada Wajib Pajak, Account
RepresentativelPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan atau tim visit
melaksanakan permintaan penjelasan atas Data dan/atau Keterangan.

8. Apabila ...
e
- 11-

8. Apabila Wajib Pajak menolak dilakukan Kunjungan (Visit), Account


RepresentativeiPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan atau tim visit
membuat konsep Berita Acara Penolakan Dilakukan Kunjungan (Visit) dan
menyampaikan konsep Laporan Pelaksanaan Kunjungan (LPK) kepada Kepala
Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
9. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan meneliti dan menandatangani Berita Acara Penolakan Dilakukan
Kunjungan (Visit). Berita Acara Penolakan Dilakukan Kunjungan (Visit)
dilampirkan dalam LPK.
10. Setelah melakukan Kunjungan (Visit), Account RepresentativeiPelaksana Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan atau tim visit membuat konsep LPK,
menandatangani dan menyampaikan konsep laporan tersebut kepada Kepala
Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
11. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan meneliti, menyetujui dan menandatangani konsep LPK, serta
menugaskan Account RepresentativeiPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan untuk menindaklanjuti sesuai dengan tujuan dan usulan tindak lanjut
laporan tersebut.
12. Proses selesai.

Q
- 12 -

Tala Cara Pelaksanaan Kunjungan (Visit) Kepada Wajib Pajak


Pelaksana Seks! Kepala Seksi Pengawasan
Pengawasan dan Konsultasil
Account Representative/Pelaksana dan Konsultasi/Kepala Kepala Kantor
Wajib Pajak Pelaksana Seksi
Seksi Ekslensifikasi dan
Ekstensiflkasl dan Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan Pelayanan Pajak
Penyuluhan Penyuluhan

( M,I.i

~
!: Membuat konsep Sural
lugas Petaksanaan
I
Kunjungan (visll)
I

Kon~:fa~~;~~!~gas
, I MenelW dan I I Men~li~i, I
I
L

I Kunjungan ~
~...-
f-------+-+I-I 1 memaraf If--+---.jl' danmenyetuJul
menandatangani

1
l Menatau3ah_akan
dan
rnenyampaikan
I
I+--+--------------------!---I
J
I
I
Menerima dan
menul)ilskan
I
I 1>~ura'Tugas
I+--f--..j
_
Pelaksanaan
.
Kunjungan (\ sil)

enolakkunJunga
(~!;Iit)?
'><>-+---------+------1111
(visit) ditempat
l::fJ
I Melaksan,akan kunju~gan
Pajak
Wa~b
I

I
ya------+-----.J
Membuat Konsep Berlta Acara
Penolakan Dtlakukan K""i""gan
(visit) dan Konsep LPK
II

l~~:.:.:l_l
'-------j----Tlda'}<----l--I
[Memb'atKo"ep LPK I L::::J-H------,

IMen","sah •• " 11+-+------1 1


LPK
\-,.
--+----'
Lampiran II
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor: SE- 39/PJ/2015
Tentang Pengawasan Wajib Pajak Dalam Bentuk
Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau
Keterangan, dan Kunjungan (Visit) kepada Wajib
Pajak

A. CONTOH FORMAT SURAT PERMINTAAN PENJELASAN ATAs DATA


DAN/ATAU KETERANGAN KEPADA WAJIB PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

................... ' (1)

Nomor ..........(2) Tanggal. (3)


Lampiran ..........(4) Lembar
Sifat Sangat segera
Hal Permintaan Penjelasan Atas Data dan/atau Keterangan

Yth (5)
NPWP (6)
JI. (7)

Terima kasih atas pemenuhan kewajiban perpajakan yang telah Saudara lakukan
selama ini. Berdasarkan data pada sistem informasi Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak,
dengan ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan Pasal 4 ayat 1 Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang
Undang Nomor 16 Tahun 2009 dijelaskan bahwa Wajib Pajak wajib mengisi dan
menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, jelas dan
menandatanganinya.
2. Sesuai dengan Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun 2009, Saudara diperkenankan untuk
menyampaikan pembetulan Surat Pemberitahuan apabila Surat Pemberitahuan yang
telah disampaikan belum memenuhi ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku dan
belum dilakukan pemeriksaan pajak.
3. Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan dan/atau menyampaikan Surat
Pemberitahuan dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, dapat dikenakan
sanksi sesuai Pasal 39 ayat (1) Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
-2 -

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun 2009.
4. Berdasarkan penelitian terhadap Data dan/atau Keterangan yang kami miliki dan/atau
kami peroleh, diketahui terdapat indikasi bahwa:
................................................................................................................................. (8)

Berdasarkan hal tersebut, diminta agar Saudara memberikan penjelasan atau klarifikasi
beserta bukti pendukung atas Data dan/atau Keterangan yang dimaksud secara
langsung/tertulis kepada kami paling lama 14 (empat belas) hari setelah tanggal surat
ini dikirim.

Dalam hal Saudara diwakilkan oleh pihak yang diberi kuasa khusus, maka pemberian
kuasa khusus tersebut harus sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
229/PMK.03/2014 tentang Persyaratan Serta Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Seorang
Kuasa.

Dalam hal Saudara memerlukan penjelasan/informasi lebih lanjut atau memberikan


klarifikasi disertai bukti pendukung dapat menghubungi :
Nama : (9)
NIP : (10)
Telepon : (11)·

Kepedulian dan peran aktif Saudara dalam melaksanakan kewajiban perpajakan sangat
kami hargai.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Kepala Kantor,

...............................(12)
NIP
- 3-

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERMINTAAN PENJELASAN ATAS DATA


DAN/ATAU KETERANGAN (SP2DK) KEPADA WAJIB PAJAK

Nomor (1) Diisi dengan nama kantor dan alamat kantor sebagai kepala surat.
Nomor (2) Diisi dengan Nomor SP2DK yang ditujukan kepada Wajib Pajak.
Nomor (3) Diisi tanggal SP2DK kepada Wajib Pajak.
Nomor (4) Diisi dengan nama jumlah lampiran surat.
Nomor (5) Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Nomor (6) Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.
Nomor (7) Diisi dengan alamat Wajib Pajak.
Nomor (8) Diisi dengan Data dan/atau Keterangan yang membutuhkan
penjelasan/klarifikasi dari Wajib Pajak. Pemaparan Data dan/atau
Keterangan tersebut dapat diuraikan dalam lampiran tersendiri.
Nomor (9) Diisi dengan nama Account RepresentativeiPelaksana Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan yang menangani Wajib Pajak
Nomor (10) Diisi dengan NIP Account RepresentativeiPelaksana Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan.
Nomor (11) Diisi dengan nomor telepon kantor dan nomor extension
Nomor (12) Diisi dengan tanda tangan, nama dan NIP Kepala Kantor yang
menandatangani SP2DK.
-4-

B. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PELAKSANAAN PERMINTAAN


PENJELASAN ATAS DATA DAN/ATAU KETERANGAN KEPADA
WAJIB PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
'" (1)

BERITA ACARA PELAKSANAAN PERMINTAAN PENJELASAN ATAS


DATA DAN/ATAU KETERANGAN KEPADA WAJIB PAJAK
Pad a hari ini tanggal bulan tahun (2)
berdasarkan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan Kepada Wajib
Pajak Nomor tanggal (3), kami Account
RepresentativelPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan dari Direktorat Jenderal
Pajak:
Nama (4)
NIP (5)
PangkatiGolongan (6)
telah melaksanakan Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan terhadap:
Nama (7)
Pekerjaan/Jabatan (8)
Alamat (9)

dalam hal ini bertindak selaku


D Wajib Pajak D Wakil D Kuasa (10) dari Wajib Pajak:
Nama . (11)
NPWP (12)
Alamat (13)

dengan hasil klarifikasi data sebagai berikut :

Menurut
Hasll Klarifikasi
Surat Permintaan
Jenis Data Sumber Data Ket
Penjelasan atas Data
dan/atau Keterangan
cfmWP cfm Fiskus
Kepada Wajib Pajak

(14) (15) (16) (17) (18) (19)

Catatan: ..
..............................................................................................................................................(20)
-5-

Demikian Berita Acara Pelaksanaan Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan
ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani oleh:

Wajib Pajak/WakiI/Kuasa*) Account Representative!


Pelaksana Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan *)

..................................... (21) ..................................... (22)


NIP

Mengetahui,
Kepala Seksi

.................................... (23)
NIP

*) coret yang tidak sesuai


-6-

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA


PELAKSANAAN PERMINTAAN PENJELASAN ATAS
DATA DAN/ATAU KETERANGAN
KEPADA WAJIB PAJAK

Nomor (1) Diisi dengan nama kantor dan alamat kantor sebagai kepala surat.
Nomor (2) Diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun ditandatanganinya Berita
Acara Pelaksanaan Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau
Keterangan Kepada Wajib Pajak.
Nomor (3) Diisi dengan Nomor dan tanggal Surat Permintaan Penjelasan atas Data
dan/atau Keterangan Kepada Wajib Pajak.
Nomor (4) Diisi dengan nama Account Representative/Pelaksana Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
Nomor (5) Diisi dengan NIP Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan.
Nomor (6) Diisi dengan pangkat dan golongan Account RepresentativeiPelaksana
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
Nomor (7) Diisi dengan nama Wajib Pajak, Wakil Wajib Pajak, atau kuasa Wajib
Pajak yang melaksanakan Proses Permintaan Penjelasan Atas Data
dan/atau Keterangan
Nomor (8) Diisi dengan pekerjaan/jabatan Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, atau
kuasa Wajib Pajak yang melaksanakan Proses Permintaan Penjelasan
Atas Data dan/atau Keterangan
Nomor (9) Diisi dengan alamat Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, atau kuasa Wajib
Pajak yang melaksanakan Proses Permintaan Penjelasan atas Data
dan/atau Keterangan
Nomor (10) Diisi dengan menandai ["J pada kotak yang diperlukan
Nomor (11) Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Nomor (12) Diisi dengan NPWP Wajib Pajak.
Nomor (13) Diisi dengan alamat Wajib Pajak.
Nomor (14) Diisi dengan jenis data yang tercantum dalam Surat Permintaan
Penjelasan Atas Data dan/atau Keterangan, misal data penghasilan, data
biaya, data kewajiban, atau data lainnya (dapat disesuaikan sesuai
kebutuhan).
Nomor (15) Diisi dengan sumber data.
Nomor (16) Diisi dengan nilai nominal data yang tercantum pada Surat Permintaan
Penjelasan Atas Data dan/atau Keterangan
Nomor (17) Diisi denqan penjelasan atas permintaan Data dan/atau Keterangan dari
Wajib Pajak.
f)
-7-

Nomor (18) Diisi dengan hasil analisis Account RepresentativelPelaksana Seksi


Ekstensifikasi dan Penyuluhan atas data yang disampaikan oleh Wajib
Pajak.
Nomor (19) Diisi dengan penjelasan data, misal diisi dengan penyebab perbedaan
nilai transaksi menurut Wajib Pajak dan menurut Account
Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
Nomor (20) Diisi dengan hal-hal lain yang memerlukan penjelasan dalam
pelaksanaan permintaan penjelasan atas Data dan/atau Keterangan
kepada Wajib Pajak
Nomor (21) Diisi dengan tanda tangan dan nama Wajib Pajak/WakiI/Kuasa.
Dalam hal Wajib Pajak memberikan Penjelasan secara tertulis, Account
Representative/Pelaksana Seksi Ekstensiflkasi dan Penyuluhan tidak
perlu membuat -Berita Acara. Account Representative/ Pelaksana Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan cukup melampirkan penjelasan tertulis
yang disampaikan Wajib Pajak.
Nomor (22) Diisi dengan tanda tangan, nama dan NIP Account
RepresentativelPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
Nomor (23) Diisi dengan tanda tangan, nama dan NIP Kepala Seksi Pengawasan dan
KonsultasilKepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
-8-

C. CONTOH FORMAT BERITA P\CARA PENOLAKAN PERMINTAAN PENJELASAN


ATAS DATA DAN/ATAU KETERANGAN KEPADA WAJIB PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

.................................. (1)

BERITA ACARA PENOLAKAN PERMINTAAN PENJELASAN ATAS DATA DAN/ATAU


KETERANGAN KEPADA WAJIB PAJAK

Pada hari ini tanggal bulan tahun (2)


berdasarkan Surat Permintaan Penjelasan Atas Data Dan/Atau Keterangan Kepada Wajib
Pajak Nomor tanggal (3) maka kami Account Representative/ Pelaksana
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan dari Direktorat Jenderal Pajak:

Nama : (4)
NIP : (5)
Pangkat/Golongan : (6)

telah melaksanakan Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan terhadap:


Nama . (7)
Pekerjaan/Jabatan (8)
Alamat (9)

dalam hal ini bertindak selaku


D Wajib Pajak D Wakil D Kuasa (10) dari Wajib Pajak:
Nama . (11)
NPWP (12)
Alamat (13)

menyatakan bahwa, Wajib Pajak menolak untuk menandatangani Berita Acara Pelaksanaan
Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan.
-9-

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab serta
ditutup dan ditandatangani oleh pegawai yang bertugas.

Account Representative/
Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan*)

..................................... (14)
NIP

Mengetahui,
Kepala Seksi

.................................... (15)
NIP

*)Coret yang tidak sesuai


- 10-

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PENOLAKAN PERMINTAAN


PENJELASAN ATAS DATA DAN/ATAU KETERANGAN KEPADA WAJIB PAJAK

Nomor (1) Diisi dengan nama kantor dan alamat kantor sebagai kepala surat.
Nomor (2) Diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan permintaan
penjelasan atas Data dan/atau Keterangan
Nomor (3) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pelaksanaan permintaan penjelasan
atas Data dan/atau Keterangan.
Nomor (4) Diisi dengan nama Account. Representative/Pelaksana Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
Nomor (5) Diisi dengan NIP Account Representative/Pelaksana Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
Nomor (6) Diisi dengan pangkat dan golongan Account Representative/Pelaksana
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
Nomor (7) Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, atau kuasa Wajib
Pajak yang melaksanakan Proses Permintaan Penjelasan Atas Data
dan/atau Keteranqan.
Nomor (8) Diisi dengan pekerjaan/jabatan Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, atau
kuasa Wajib Pajak yang melaksanakan Proses Permintaan Penjelasan
Atas Data dan/atau Keterangan.
Nomor (9) Diisi dengan alamat Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, atau kuasa Wajib
Pajak yang melaksanakan Proses Permintaan Penjelasan atas Data
dan/atau Keterangan.
Nomor (10) Diisi dengan menandai [.vl pada kotak yang diperlukan
Nomor (11) Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Nomor (12) Diisi dengan NPWP Wajib Pajak.
Nomor (13) Diisi dengan alamat Wajib Pajak.
Nomor (14) Diisi dengan nama dan NIP Account Representative/Pelaksana Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan
Nomor (15) Diisi dengan tanda tangan, nama dan NIP Kepala Seksi Pengawasan
dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
- 11 -

D. CONTOH FORMAT BERITA ACARA TIDAK DIPENUHINYA PERMINTAAN


PENJELASAN ATAS DATA DAN/ATAU KETERANGAN KEPADA
WAJIB PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

.................................. (1)

BERITA ACARA TIDAK DIPENUHINYA PERMINTAAN PENJELASAN


ATAS DATA DAN/ATAU KETERANGAN

Pada hari ini tanggal bulan tahun


.................... (2) berdasarkan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan
Kepada Wajib Pajak Nomor tanggal .., (3), maka kami yang ditugaskan
untuk meminta penjelasan atas Data dan/atau Keterangan terhadap Wajib Pajak:
Nama : (4)
NPWP .: (5)
Alamat : (6)
menyatakan bahwa pada hari, tanggal, dan waktu yang telah ditentukan, Wajib Pajak tidak
memenuhi permintaan untuk memberikan penjelasan atas Data dan/atau Keterangan terkait
pelaksanaan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab
serta ditutup dan ditandatangani oleh pegawai yang bertugas.

Mengetahui,
Kepala Seksi Account Representative/Pelaksana
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan *)

................................. (7) ................................. (8)


NIP NIP

*) coret yang tidak sesuai


- 12 -

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA TIDAK DIPENUHINYA PERMINTAAN


PENJELASAN ATAS DATA DAN/ATAU KETERANGAN KEPADA WAJIB PAJAK

Nomor (1) Diisi dengan nama kantor dan alamat kantor sebagai kepala surat.
Nomor (2) Diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun ditandatanganinya Berita Acara
Tidak Dipenuhi Permintaan Data dan/atau Keterangan.
Nomor (3) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Permintaan Penjelasan Atas Data
dan/atau Keterangan Kepada Wajib Pajak.
Nomor (4) Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Nomor (5) Diisi dengan NPWP Wajib Pajak.
Nomor (6) Diisi dengan alamat Wajib Pajak.
Nomor (7) Diisi dengan tanda tangan, nama dan NIP Kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
Nomor (8) Diisi dengan tanda tangan, nama dan NIP Account Representative/
Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
- 13 -

E. CONTOH FORMAT LAPORAN HASIL PERMINTAAN PENJELASAN ATAS


DATA DAN/ATAU KETERANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

.................................. (1)

LAPORAN HASIL PERMINTAAN PENJELASAN ATAS


DATA DAN/ATAU KETERANGAN
Nomor : (2)
Tanggal : (3)

I. Umum
Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan Kepada Wajib Pajak
Nomor : (4)
Tanggal : (5)
Identitas Wajib Pajak
Nama Wajib Pajak : (6)
NPWP : (7)
Alamat : (8)
Account RepresentativeJPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
Nama : (9)
NIP : (10)
Pangkat/Golongan : (11)
Waktu Pelaksanaan Permintaan
Hari : (12)
Tanggal : · (13)
Data yang diklarifikasi

','" !
No. Jenis Data Nominal Sumber Data Keterangan
". t ::".,

(14) (15) (16) (17) (18)


- 14-

II. Hasil Pelaksanaan


1. Hasil penjelasan atas permintaan Data dan/atau Keterangan berdasarkan Berita
Acara Pelaksanaan Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan Kepada
Wajib Pajak atau penjelasan tertulis dari Wajib Pajak

................................................................................................................................. (19)

2. Hal-hal lain yang dianggap perlu penjelasan

................................................................................................................................. (20)
II. Simpulan
............... : (21)
IV. Usul/Rekomendasi
................................................................................................................................. (22)
V. Lampiran
................................................................................................................................. (23)

Kepala Seksi, Account Representative/Pelaksana


Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan *)

................................ (24) .................................... (25)


NIP NIP

Mengetahui,
Kepala Kantor

.............................. (26)
NIP
*) caret yang tidak sesuai
-15 -

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN HASIL PERMINTAAN PENJELASAN ATAS


DATA DAN/ATAU KETERANGAN KEPADA WAJIB PAJAK

Nomor (1) Diisi dengan nama kantor dan alamat kantor sebagai kepala surat.
Nomor (2) Diisi dengan nomor laporan.
Nomor (3) Diisi dengan tanggal/bulan/tahun laporan.
Nomor (4) Diisi dengan nomor Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau
Keterangan Kepada Wajib Pajak
Nomor (5) Diisi dengan tanggal/bulan/tahun Surat Permintaan Penjelasan atas Data
dan/atau Keterangan Kepada Wajib Pajak
Nomor (6) Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Nomor (7) Diisi dengan NPWP Wajib Pajak.
Nomor (8) Diisi dengan alamat Wajib Pajak.
Nomor (9) Diisi dengan nama Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensiflkasi
dan Penyuluhan
Nomor (10) Diisi dengan NIP Account Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan
Nomor (11) Diisi dengan pangkat dan golongan Account Representative/Pelaksana
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
Nomor (12) Diisi dengan hari pelaksanaan Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau
Keterangan Kepada Wajib Pajak atau Surat Penjelasan dari Wajib Pajak
Nomor (13) Diisi dengan tanggal pelaksanaan Permintaan Penjelasan atas Data
dan/atau Keterangan Kepada Wajib Pajak atau Surat Penjelasan dari Wajib
Pajak
Nomor (14) Diisi dengan nomor data yang diminta penjelasan.
Nomor (15) Diisi dengan jenis data yang tercantum dalam Surat Permintaan Penjelasan
atas Data dan/atau Keterangan Kepada Wajib Pajak.
Nomor (16) Diisi dengan jumlah nominal data yang tercantum dalam Surat Permintaan
Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan Kepada Wajib Pajak.
Nomor (17) Diisi dengan sumber data yang tercantum dalam Surat Permintaan
Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan Kepada Wajib Pajak.
Nomor (18) Diisi dengan keterangan yang digunakan untuk menampung keterangan
data misalnya permintaan penjelasan atas Data dan/atau Keterangan
tentang peredaran usaha, ekspor, Harga Pokok Pembelian (HPP),
pembelian, penghasilan dari luar usaha, pengurang peredaran bruto atau
lainnya.
Nomor (19) Diisi dengan hasil permintaan penjelasan atas Data dan/atau Keterangan
- 16-

cfm Wajib Pajak dan cfm Fiskus berdasarkan Berita Acara Pelaksanaan
Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan dan/atau
keterangan tertulis dari Wajib Pajak.
Nomor (20) Diisi dengan hal-hal yang dianggap perlu penjelasan.
Nomor (21) Diisi dengan simpulan atas pelaksanaan permintaan penjelasan atas Data
dan/atau Keterangan yang telah dilakukan.
Nomor (22) Diisi dengan usul/rekomendasi tindak lanjut terhadap Wajib Pajak.
Nomor (23) Diisi dengan daftar dokumen yang dilampirkan.
Nomor (24) Diisi dengan tanda tangan, nama, dan NIP Kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
Nomor (25) Diisi dengan tanda tangan, nama dan NIP Account
Representative/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
Nomor (26) Diisi dengan tanda tangan, nama dan NIP Kepala Kantor serta cap jabatan.
- 17-

F. CONTOH FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN (VIS/n

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

.................................. (1)

LAPORAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN (VISI1)


Nomor : (2)
Tanggal : (3)

I. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. Nama Wajib Pajak ...................................................(4)


2. NPWP ...................................................(5)
3. Alamat ...................................................(6)
4. Telepon ...................................................(7)
5. Jenis Usaha ...................................................(8)

II. INFORMASI AWAL

....................................................................................................................................... (9)
III. PELAKSANAAN KUNJUNGAN

1. Surat Tugas
a. Nomor .................................................... (1 0)
b. Tanggal ....................................................(11)
c. Lokasi ....................................................(12)

2. Pegawaiyang ditugaskan:

No Nama/ NIP PangkatiGolongan ! Jabatan


(13) (14) (15) (16)

3. PelaksanaanKunjungan :

............................................................................................................................... (17)
- 18-

IV. LAPORAN KUNJUNGAN (VISIT)

.................................................................................................................................... (18)

V. PENUTUP

.................................................................................................................................... (19)

....................................... (20)

Tim Visit (21)

Nama dan NIP Tanda Tangan

1 .
Jabatan .
NIP .

2 .
Jabatan .
NIP .

3 .
Jabatan .
NIP .
- 19-

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN (VISIT)

Nomor (1) Diisi dengan nama kantor dan alamat kantor sebagai kepala surat.
Nomor (2) Diisi dengan nomor laporan.
Nomor (3) Diisi dengan tanggal/bulan/tahun laporan.
Nomor (4) Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Nomor (5) Diisi NPWP Wajib Pajak.
Nomor (6) Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Apabila Wajib Pajak memiliki alamat lebih
dari satu (cabang/pabrik) dapat ditambahkan.
Nomor (7) Diisi dengan nomor telepon Wajib Pajak.
Nomor (8) Diisi dengan jenis usaha Wajib Pajak sesuai dengan KLU.
Nomor (9) Identitas Wajib Pajak dapat ditambahkan data lainnya sesuai dengan
kebutuhan dan ketersediaan data.
Diisi dengan Data dan/atau Keterangan awal mengenai Wajib Pajak
sebelum dilakukan Kunjungan (Visit).
Nomor (10) Diisi dengan nomor Surat Tugas.
Nomor (11) Diisi dengan tanggal Surat Tugas.
Nomor (12) Diisi dengan tujuan lokasi Kunjungan (Visit).
Nomor (13) Diisi dengan nomor urut pegawai yang ditugaskan.
Nomor (14) Diisi dengan nama dan NIP pegawai yang ditugaskan.
Nomor (15) Diisi dengan pangkat dan golongan pegawai yang ditugaskan.
Nomor (16) Diisi dengan jabatan pegawai yang ditugaskan.
Nomor (17) Diisi dengan tanggal, waktu, tempat dan tujuan pelaksanaan Kunjungan
( Visit)
Nomor (18) Diisi dengan uraian hasil Kunjungan (Visit). Uraian tersebut disesuaikan
dengan tujuan pelaksanaan Kunjungan (Visit). Dapat juga diisi dengan hal-
hal yang dianggap perlu penjelasan.
Nomor (19) Diisi dengan kesimpulan dan rekomendasi atas hasil Kunjungan (Visit).
- 20-

Diisi dengan ternpat dan tanggal pembuatan laporan.


Nomor (20)
Nomor (21) Diisi dengan Nama, NIP, Jabatan, dan tanda tangan oleh tim visit. Apabila
Kunjungan (Visit) dilakukan bukan oleh tim (Account
RepresentativeJPelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan sendiri
yang melakukan Kunjungan (Visit)), maka Laporan harus ditandatangani
oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Kepala Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan dan Account RepresentativeJPelaksana Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
- 21-

G. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PENOLAKAN DILAKUKAN KUNJUNGAN


(VISIT)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT .,JENDERAL PAJAK

.................................. (1)

BERITA ACARA PENOLAKAN DILAKUKAN KUNJUNGAN (VISIT)

Pada hari ini tanggal bulan tahun (2)


berdasarkan Surat Tugas Pelaksanaan Kunjungan (Visit) Nomor tanggal (3)
maka kami yang tersebut ·di bawah ini ditugaskan untuk melakukan Kunjungan (Visit) terhadap
Wajib Pajak:
Nama : (4)
NPWP : (5)
Alamat : (6)

menyatakan bahwa pada hari, tanggal, dan waktu yang telah ditentukan dalam Surat Tugas
Pelaksanaan Kunjungan (Visit). Wajib Pajak tidak bersedia untuk dilakukan Kunjungan (Visit).
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab serta
ditutup dan ditandatangani oleh pegawai yang bertugas.

Tim Visit (7)

Nama dan NIP Tanda Tangan

1 ..
Jabatan .
NIP .

2 ..
Jabatan .
NIP .

3 .
Jabatan .
NIP .
- 22-

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PENOLAKAN DILAKUKAN


KUNJUN'GAN (VISIT)

Nomor(1) Diisi dengan nama kantor dan alamat kantor sebagai kepala surat.
Nomor (2) Diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Berita Acara.

Nomor (3) Diisi dengan nom or dan tanggal Surat Tugas Pelaksanaan Kunjungan
(Visit)
Nomor (4) Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Nomor (5) Diisi dengan NPWP Wajib Pajak.
Nomor (6) Diisi dengan alamat Wajib Pajak.
Nomor (7) Diisi dengan Nama, NIP, Jabatan, dan tanda tangan oleh tim visit. Apabila
Kunjungan (Visit) dilakukan bukan oleh tim v isit (Account
RepresentativelPelaksana Seksi Ekstensifikasi sendiri yang melakukan
kunjungan), maka Laporan Pelaksanaan Kunjungan harus ditandatangani
oleh Kepala Seksi Pengawasan dan KonsultasilKepala Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan dan Account RepresentativelPelaksana Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan

JENDERAL,

Anda mungkin juga menyukai