Yusuf
Program Sarjana Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang
Siti Napisah
STIE Pertiba Pangkalpinang
Hasanuddin
STIE Pertiba Pangkalpinang
ABSTRACT
Yusuf, 2020. Analysis of segmentation strategy, Targeting,
Positioning (STP) in rice Sales (case study in BUMDes Desa Rias South
Bangka).
The focus of this research is how to implement segmentation
strategy, Targeting, Positioning (STP) and inhibiting factor in BUMDes
Rias Bangka Selatan.
The study used a qualitative approach with a type of descriptive
research. Data collection techniques are derived from interviews,
documentation and observation. Data analysis technique is done by
reduction, data display and conclusion drawing or verification.
The results showed that the implementation of STP strategy in
BUMDes Rias included first, segmentation geographical, demographics
and psychography. Second, targeting carried out the company by aiming
the market that has income, high purchasing power and also target market
Pangkalpinang, Sungailiat, Koba. Thirdly, the positioning of BUMDes Rias
is positioning the social products with good quality. There are several
inhibitory factors in STP strategy (segmentation, targeting, positioning) in
BUMDes Rias. The implementation factor of STP strategy, among others,
human resources BUMDes Rias and competitors rice.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya, setiap perusahaan mempunyai strategi dalam berbisnis,
baik perusahaan bersekala besar, menengah, ataupun kecil. Di era 4.0
yang semakin maju saat ini, perusahaan harus mampu untuk
mengaplikasikan strategi analisis yang efektif guna mengidentifikasi
apakah harus mengembangkan, mempertahankan, atau malah menarik
diri dari pasar. Penyebab terjadinya tutup usaha atau gulung tikar
dikarenakan terbatasnya modal dan tidak bisanya perusahaan
beradaptasi serta salah dalam menerapkan strategi yang digunakannya.
Perusahaan harus mendapatkan hasil yang baik, dan produk yang
ditawarkan dapat di terima di pasar, untuk mencapai hasil yang baik perlu
adanya segmenting, targeting, dan positioning (STP) yang diterapkan oleh
perusahaan. Karena strategi ini berbeda pada level yang sangat strategis
dan menentukan bagaimana suatu perusahaan dalam menggarap suatu
pasar yang akan dituju.
Strategi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
dimana strategi merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Menurut Pearce II dan Robinson (2008:2) strategi adalah
rencana bersekala besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi
dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan.
Menurut Supranto dan Nanda (2011:27) “mengenal dan mengerti
dengan benar kebutuhan dan keinginan masyarakat dengan cara yang
menguntungkan menjadi dasar utama tujuan pemasaran”. Tujuan
pemasaran akan lebih tercapai jika produk yang dibuat mengena di hati
konsumen sehingga sehingga terjual dengan sendirinya. Oleh karena itu,
perusahaan harus menerapkan strategi yang mampu memenuhi
kebutuhan dan keinginan tersebut.
Strategi pemasaran mempunyai peranan penting untuk mencapai
keberhasilan usaha, oleh karena itu bidang pemasaran berperan besar
dalam merealisasikan rencana usaha. Hal ini dapat dilakukan, jika
perusahaan ingin mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk
atau jasa yang mereka produksi. Dengan melakukan penerapan strategi
pemasaran yang akurat melalui pemanfaatan peluang dalam
meningkatkan penjualan, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di
pasar dapat ditingkatkan. Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan
pemasaran modern dewasa ini mempunyai peranan yang sangat besar
penjualan langsung terhadap peningkatan laba perusahaan. Strategi
pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah
tentang kegiatan yang akan dilakukan perusahaan dalam memaksimalkan
setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran.
Untuk menentukan persaingan tidak hanya sebatas menyusun
bauran pemasaran sebagai taktik namun lebih dari itu juga menyusun
strategi yaitu segmentasi (segmenting), dan terget (tergeting) pasar yang
dituju, serta posisi (positioning) yang diinginkan oleh perusahaan di benak
konsumen.
Segmenting, targeting, dan positioning (STP) adalah startegi yang
sangat efektif dalam merangsang konsumen untuk membeli produk yang
di tawarkan. Dengan melihat pangsa pasar, suatu perusahaan dapat
mengambil langkah untuk menentukan segmen mana yang akan dijadikan
pasar potensial dalam menjual produk. Dengan demikian, perusahaan
dapat melanjutkan target pasar yang akan dijadikan langkah awal dalam
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dengan pemilihan
segmen dan terget yang tepat maka perusahaan mendapatkan posisi
yang baik di benak pelanggan sehingga pelanggan mudah mengingat
produk dan perusahaan tersebut. Dengan demikian perusahaan mampu
merebut persaingan pasar tersebut dengan mudah dan dapat secara
otomatis meningkatkan volume penjualannya.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), merupakan usaha desa yang
dikelola oleh Pemerintah Desa, dan berbadan hukum. Pemerintah Desa
dapat mendirikan Badan Uasaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan
dan potensi desa. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa ditetapkan
dengan Peraturan Desa.
Desa Rias Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan Provinsi
Bangka Belitung merupakan desa yang terletak disebelah selatan pesisir
pulau bangka. Desa dengan sumber penghasilan atau pendapatan
masyarakat desa mayoritas berasal hasil pertanian dan perkebunan. Dari
sektor hasil pertanian padi sawah Desa Rias menjadi penghasil komiditi
beras terbesar dalam lingkup Kabupaten Bangka Selatan maupun di
kepulauan provinsi Bangka Belitung.
Pemerintah Desa Rias melihat adanya potensi besar dalam bidang
hasil pertanian padi sawah, menginesiasikan adanya wadah yang
mampuh menampung hasil pertanian masarakat untuk mendistribusikan
atau menjual ke berbagai wilayah di Provinsi Bangka Belitung. Pemdes
bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Tokoh Masyarakat
membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Rias pada tahun
2015. Harapanya dapat menjadi motor pergerakan ekonomi masyarakat
dan pastinya dapat memberikan masukan kas Desa yang nantinya
dikucurkan kembali dalam bentuk pembangunan Desa, pemberdayaan
masnyarakat, pemberian biasiswa bagi pemuda-pemudi berprestasi yang
tidak mampuh melanjutkan sekolah di tingkat universitas.
BUMDes Desa Rias merupakan Badan Usaha Desa yang menerima
hasil panen masyarakat dalam bentuk padi maupun beras. Dari hasil
pembelian itu BUMDes memproduksi kembali dalam wujud pengemasan
pelastik ataupun karung dari ukuran 5kg - 25kg. hal ini memudahkan
dalam pendistribusian penjualan ke berbagai tempat di wilayah Bangka
Selatan maupun Seprovinsi Bangka Belitung dan sekitar daerah yang
berdekatang dengan provinsi Bangka Belitung.
Dalam pemasaran beras yang dilakukan Bumdes terdapat berbagai
tantangan yang dilalui seperti Segmenting, Targeting, Positioning, dan
juga terdapat persaingan yang ketat dengan perusahaan lain yang
sejenisnya. Dengan tantangan tersebut sejauh ini BUMDes belum
mampuh menerapkannya dengan semaksimal mungkin untuk merebut
pangsa pasar yang begitu besar. BUMDes dari tahun ke tahun memiliki
perjalanan penjualan beras yang tidak stabil dan tidak mencapai terget
apa yang telah ditargetkan dari BUMDes.
Maka untuk mencapai terget itu BUMDes harus terus melakukan
inovasi dan kreatifitas yang lebih baik dari sebelumnya. BUMDes harus
berupaya mengatur pemasaran sehingga dapat merebut pangsa pasar.
Agar dapat dikenal luas oleh masyarakat dalam penjualan beras.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diatas, maka Penulis
tertarik untuk melakukuan penelitian tentang “ANALISIS STRATEGI
SEGMENTING, TARGETING, DAN POSITIONING (STP), DALAM
PENJUALAN BERAS (STUDI KASUS DI BUMDES DESA RIAS
BANGKA SELATAN)”.
2.2.2. Targeting
Menurut Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:162), pengertian pasar
sasaran adalah: “Proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa
segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program
pemasaran spesifik perusahaan”.
Menurut Daryanto (2011:42), pengertian pasar sasaran adalah:
“Proses mengevaluasi daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau
beberapa untuk dimasuki”
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:206) “Sekelompok pembeli
(buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang
menjadi tujuan promosi perusahaan”.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa Targeting atau pasar sasaran adalah kegiatan dimana perusahaan
memilih segmen pasar untuk dimasuki dan kemudian perusahaan dapat
menentukan lebih spesifik pasar yang akan dituju. Targeting adalah
proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu
atau lebih karakteristik untuk dilayani.
Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan
menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan
tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah
target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar
yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Proses targeting
mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi
pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
2.2.3. Positioning
Positioning adalah pengembangan bauran pemasaran spesifik untuk
mempengaruhi keseluruhan persepsi konsumen potensial terhadap
merek, lini produksi atau secara umum (Lamb, dkk, 2001:306).
Positioning adalah apa yang terjadi dalam bentuk pelanggan. Posisi
dimana suatu produk ditempatkan dalam benak pelanggan tergantung
pada sekumpulan variabel, kebanyakan dari variabel itu dikendalikan oleh
pemasar (Keegan, 2007: 210).
Setelah segmen pasar diputuskan untuk dimasuki, perusahaan harus
menentukan posisi apa yang ingin diduduki dalam segmen itu. Posisi
sebuah produk adalah kedudukan produk itu secara relative terhadap
pesaing yang terlintas dalam benak konsumen. Jika suatu produk
dianggap sama dengan produk yang lain di pasar, konsumen tidak akan
mempunyai alas an untuk membelinya. Menempatkan posisi pasar adalah
mengatur sebuah produk agar mendapat tempat yang jelas, dapat
dibedakan, dan diharapkan secara relatif terhadap produk pesaing dalam
benak konsumen. Oleh karena itu pemasar merencanakan posisi yang
membedaakan produk mereka dari merek pesaing serte memberikan
manfaat strategis yang sangat besar dalam pasar sasaran mereka.
2. Faktor Penghambat
Faktor penghambat memiliki makna sebagai halangan yang berpengaruh
kepada kemajuan perusahaan. Hambatan dapat menghalangi kemajuan
perusahaan. Dalam dunia kerja, setiap perusahaan memiliki berbagai
faktor penghambat. Lingkungan internal ialah faktor-faktor yang dapat
memberi pengaruh langsung di perusahaan. Faktor lingkungan internal
penghambat strategi STP ialah Sumber daya manusia. Dari segi kualitas
ataupun kuantitas, jumlah sumber daya manusia menjadi faktor yang
berpengaruh terhadap berjalanannya tugas setiap SDM dalam sebuah
perusahaan.
Sedangkan lingkungan eksternal ialah faktor-faktor yang berada di luar
kontrol perusahaan. Lingkungan eksternal yang dapat menjadi
penghambat strategi STP meliputi:
a. Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi terkadang dapat memberikan peluang bagi
berjalannya suatu perusahaan. Akan tetapi, perubahan teknologi juga
dapat merugikan perusahaan. Baik itu perubahan teknologi berkaitan
dengan usaha suatu perusahan atau perubahan teknologi lain yang
memberikan dampak pada usaha perusahaan.
b. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah terkadang dapat memberikan peluang bagi
berjalannya suatu perusahaan. Akan tetapi, kebijakan pemerintah juga
dapat merugikan perusahaan. Baik itu kebijakan langsung berkaitan
dengan usaha suatu perusahan atau kebijakan lain yang memberikan
dampak pada usaha perusahaan.
c. Keberadaan Pesaing
Keberadaan pesaing dapat meliputi pemain lama atau pemain baru yang
membuka usaha sejenis, letaknya berdekatan atau mungkin kompetitor
yang terlebih dahulu membuka usahanya. Tidak hanya pesaing lama yang
perlu untuk diwaspadai. Akan tetapi, pesaing dari luar yang masuk ke
Negara juga perlu diwaspadai.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Agar penulis dapat terarah dan sesuai dengan apa yang diteliti, maka
penulis membatasi ruang lingkup penelitian yang meliputi pembahasan
mengenai Penerapan Strategi Segmenting, Targeting, Positioning (STP)
Dalam Penjualan Beras DI BUMDes Rias Bangka Selatan.
4.1.2. Targeting
Targeting merupakan tahap selanjutnya dari proses segmentasi pasar.
Targeting ialah penetapan target pasar oleh BUMDes. Targeting adalah
kegiatan BUMDes untuk memilih dan menentukan segmen pasar yang
akan dituju. BUMDes mempunyai target pasar yang menjadi bidikan
BUMDes. Pasar yang menjadi target BUMDes memiliki beberapa aspek
penilaian yang meliputi pendapatan, kemampuan masyarakat, pasar yang
mempunyai minat dan daya belinya tinggi. Pasar yang termasuk dalam
target BUMDes Rias ialah Pangkalpinang, Koba, Sungailiat dan Daerah
yang dapat dijangkau lainnya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan
masih banyak Daerah lain yang memiliki peluang dan daya beli tinggi
seperti Mentok, Jebus dan Tanjung Pandan, Jebus, Pulau Besar, dan
Daerah sekitar lainnya.
4.1.3. Positioning
Setelah pemetaan dan penempatan, BUMDes harus memastikan
keberadaannya diingatan pelanggan dalam pasar sasaran. Proses
penentuan posisi pasar atau posisi bersaing sangat penting dalam proses
pemasaran, karena dengan begitu mereka dapat meraih simpati dalam
benak pelanggan. Seperti data yang di kemukakan Informan N1 bahwa
BUMDes dalam langkah ini memberikan citra akan merek dan keunikan-
keunikan dalam produk yang kita tawarkan ke dalam benak pelanggan
sehingga ada daya tarik tersendiri dalam benak konsumen dan selalu
menjadi ingatan ketika melihan produk BUMDes.
Strategi penentuan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang
kompetitif untuk produk suatu pasar. Posisi pasar mencakup perencanaan
penawaran, dan citra perusahaan, agar target pasar mengetahui dan
menggap penting posisi perusahaan di antara pesaing. Posisi pasar yang
di raih oleh BUMDes adalah menjadi pusat penyedia produk beras putih
dan merah yang sesuai dengan keinginan dan gaya hidup para
konsumen.
BUMDes dalam mengidentifikasi posisi pasar adalah
mempromosikan salah satu distributor penyedia produk beras putih dan
merah yang sesuai dengan kelas sosial, keinginan dan gaya hidup para
konsumen. Disamping itu, BUMDes juga selalu menonjolkan keunggulan
komperatif produk yang dihasilkan dapat memuaskan bagi semua
konsumen sesuai dengan cita rasa yang mereka inginkan.
BUMDes dalam melakukan posisi bersaing ditentukan dari atribut
teknis dan atribut non teknis. Atribut teknis adalah atribut yang melekat
pada produk tersebut, dalam hal ini adalah atribut kualitas produk.
Sedangkan, atribut non teknis adalah atribut yang tidak melekat pada
produk tersebut, dalam hal ini adalah kelas sosial. BUMDes dalam posisi
bersaing diposisikan pada kelas menengah dengan kualitas yang baik.
Sehubungan dengan kualitas produk, BUMDes benar-benar
memperhatikan dengan maksud agar dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen yang menjadi pelanggan tetep dari BUMDes Rias.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pearce, John II and Richard B.Robinson, Jr. 2008. Manajeman
Strategik. Jakarta: Salemba Empat.
[2] Assauri,Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan
Strategi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
[3] Affifudin. 2013. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.
[4] Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi.
Bandung: Alfabeta
[5] Gitosudarmo, Indriyono. 2001. Manajemen Strategis, Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
[6] Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2011. Manajemen Pemasaran,
Bandung: Yrama Widya.
[7] Hunger, J.D. DAN Wheelen,T.L. 2003. Manajemen Strategi,
Yogyakarta: Penerbit Andi.
[8] Keegan, Warren J. 2007. Manajemen Pemasaran Global. Jakarta:
Indeks.
[9] Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran.
Jakarta: Erlangga.
[10] , 2008. prinsip-prinsip pemasaran. Jakarta: Erlangga.
[11] , 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
[12] Kotler, Phillip & Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Erlangga, 2009.
[13] , 2016. Marketing Management. 15th Edition. New Jersey:
Pearson Pretic Hall, Inc.
[14] Lamb, dkk. 2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.
[15] Supranto & Limakrisna, Nandan. 2011. Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Jakarta: Mitra Wacana Media.
[16] Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen. Jurnal. Bandung: Alfabeta,
2012.
[17] , 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan
R&D.Bandung: Alfabeta.
[18] S,P, Hasibuan, Malayu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
[19] Tjiptono, Fandy & Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik.
Yogyakarta Andi.
[20] Azizah. 2014. Analisis Pengaruh Strategi Segmentation, Targeting
dan Positioning (STP) Terhadap Penjualan Produk Asuransi Fullnadi
pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Cirebon. Jurnal. Fak.
Syariah IAIN, Cirebon.
[21] Amanah, Dita. 2010. Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada Majestyk Bakery & Cake Shop Cabang
H.M. Yamin Medan, Jurnal Keuangan & Bisnis Vol. 2, No. 1.
[22] Ichwanda, Fitriyah Inayah dkk. 2015. Analisis Strategi Pemasaran
Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Ekspor (Studi Pada PT.
Petrokimia Gresik), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 24 No. 1.
[23] Jafar, Mutmainna. 2012. Analisis Pengaruh Segmentasi Pasar
Terhadap Peningkatan Penjualan Pipa Pada PT Rajawali Jaya Sakti
Di Makassar. Jurnal, Fak. Ekonomi UNHA. Makassar.
[24] Karamoy, Sandy Wulan. 2013. Strategi Segmentating, Targeting dan
Positioning Pengaruhnya terhadap Keputusan Konsumen
menggunakan Produk KPR BNI Griya. Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol. 1 No. 3.
[25] Ni Putu Ayu yulia Dewi, Made Antara, I Ketut. 2017. Strategi
Segmentation, Targeting dan Positioning Pemasaran Beras Merah
Organik Jatiluwih Bali di Provinsi Bali. Jurnal Agribisnis dan
Agrowisata Vol. 6 No. 4.
[26] Yishak G.G. Wowiling, Altje Tumbel dan Rudy S. Wenas. 2017.
Analisis Segmentation, Targeting, dan Positioning Kartu Kredit (Studi
pada Pengguna Kartu Kredit BRI-Touch PT. Bank Rakyat Indonesia
TBK (Persero) Kantor Wilayah Manado). Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol. 5 No. 3.
[27] Pramono, Ari Yuda. 2012. Pengertian Segmentasi Targeting
Positioning. (Http://ilmu marketing desain.blogspot.co.id.html.
Diakses pada 2 Mei 2020).
[28] Setiawan, Samhis. 2016. Pengertian Penjualan Menurut Para Ahli
Beserta Jenisnya. (http://www.gurupendidikan.com/2016/12/.html.
Diakses pada 2 Mei 2020).