Anda di halaman 1dari 22

Daftar Isi

Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Pengetahuan Kegempaan
Dosen : Resmi Bestari Muin

Prodi Teknik Sipil FTSP UMB

September 3, 2013

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

Daftar Isi

Konsep Seismologi

Gempa di Indonesia
Sumber Gempa Sumatra
Sumber Gempa di Jawa
Sumber Gempa di Jakarta

Parameter Kegempaan

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

Konsep Seismologi

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

Gempa merupakan suatu fenomena alam yang sudah sejak lama dikenal dan
ditakuti manusia. Penyebab fenomena ini sampai awal abad 20 belum
terpecahkan secara ilmiah, sehingga
banyak menimbulkan spekulasi baik yang berupa hipotesis ilmiah ataupun mistis.

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

Seismologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena gempa. Kejadian yang


merupakan awal dari usaha ilmiah yang sangat serius adalah gempa yang

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

menghancurkan kota San Fransisco tanggal 18 April 1906. Hipotesis yang


akhirnya menjadi teori yang dikenal sebagai Teori Lempeng Tektonik, diajukan
pertama kali pada tahun 1912, enam tahun sejak gempa San Fransisco oleh
ilmuwan Jerman yang bernama Alfred Wegener.

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

Wegener mengemukakan bahwa permukaan bumi terdiri dari lempeng tektonik


yang terus bergerak. Pada 250 juta tahun yang lalu, permukaan bumi hanya
terdiri dari satu benua besar yang disebut Pangaea. Pergerakan lempeng
selama 200 juta tahun menghasilkan wajah benua seperti yang dapat dilihat
Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa
Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

sekarang ini, dan masih akan terus bergerak di masa datang.

Pergerakan lempeng inilah yang menghasilkan sumber-sumber utama gempa


melalui tabrakan dan pemisahan antar lempeng (gempa tektonik),
struktur-struktur geologi (gempa akibat pergerakan sesar) dan kegiatan gunung
Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa
Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

berapi (gempa vulkanik).

Teori Wegener baru dibuktikan tahun 1960, lewat pemantauan dasar Palung
Marina di Samudra Pasifik yang menunjukkan adanya lelehan lava yang keluar
dari perut bumi yang merupakan penggerak lempeng Tektonik.

Perbatasan antar lempeng merupakan sumber utama gempa tektonik seperti


terlihat pada Gambar berikut,

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

Sumber gempa ini umumnya ada di dasar laut.

Struktur geologi seperti sesar dan sesar umumnya terdapat di daratan.


Pergerakan sesar seperti terlihat pada Gambar akan mengakibatkan kerusakan
yang hebat karena pada umumnya sumbemya berada di permukaan daratan.
Sesar yang paling terkenal adalah Sesar San Andreas di California,
Amerika Serikat, yang panjangnya 1200 km seperti teriihat pada Gambar berikut.

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

Sesar ini adalah sesar aktif, yang justru menjadi Pusat Penelitian Sesimologi
paling berharga yang ada di dunia.

Kegiatan lempeng tektonik juga akan menstimulasi kegiatan gunung berapi.


Jika gunung berapi mulai aktif, maka akan muncul getaran-getaran gempa

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

yang disebut gempa vulkanik. Jika gunung terletak di daratan, gempa vulkanik
umumnya lebih kecil getarannya dibanding gempa tektonik dan gempa akibat
pergerakan sesar. Jika gunung terletak di laut, letusannya bisa menimbulkan
gelombang Tsunami seperti yang terjadi pada letusan Gunung Krakatau tahun
1883.

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Sumber Gempa Sumatra
Konsep Seismologi
Sumber Gempa di Jawa
Gempa di Indonesia
Sumber Gempa di Jakarta
Parameter Kegempaan

Gempa di Indonesia

Wilayah Indonesia sebagian besar berlokasi di kawasan yang rawan gempa.


Pasalnya, Indonesia terletak pada lajur sumber gempa bumi yang membentang
sepanjang tidak kurang dari 5.600 km mulai dari Andaman sampai ke Busur
Banda Timur. Lajur kemudian menerus ke wilayah Maluku hingga Sulawesi
Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa
Daftar Isi
Sumber Gempa Sumatra
Konsep Seismologi
Sumber Gempa di Jawa
Gempa di Indonesia
Sumber Gempa di Jakarta
Parameter Kegempaan

Utara. Daerah-daerah sepanjang pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa,


NTB dan NTT serta Maluku merupakan daerah rawan gempa bumi dan
tsunami. Indonesia sedikitnya dikelilingi perbatasan 7 lempeng tektonik dan 11
sesar besar seperti terlihat pada Gambar di atas.
Gempa-gempa yang terjadi di Indonesia umumnya disebabkan oleh subduksi
wilayah kritis pertemuan antara lempeng kontinen Indo-Australia dan lempeng
oseanik Eurasia. Lempeng Eurasia tak lain adalah tempat sebagian besar
Kepulauan Indonesia terhampar. Subduksi selalu terjadi karena lempeng
Indo-Australia masih terus bergerak ke Utara mendorong lempeng Eurasia.
Kecepatan pergerakan ini sekitar 4 - 6 cm /tahun.

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Sumber Gempa Sumatra
Konsep Seismologi
Sumber Gempa di Jawa
Gempa di Indonesia
Sumber Gempa di Jakarta
Parameter Kegempaan

Sumber gempa utama di Pulau Sumatera adalah zona subduksi tumbukan


lempeng tektonik di Samudra Indonesia dan Sesar Besar Sumatera di Bukit
Barisan seperti terlihat pada Gambar berikut.

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Sumber Gempa Sumatra
Konsep Seismologi
Sumber Gempa di Jawa
Gempa di Indonesia
Sumber Gempa di Jakarta
Parameter Kegempaan

Sumber gempa utama di Pulau Jawa adalah zona subduksi tumbukan lempeng
tektonik di Samudra Indonesia, 4 sesar besar di daratan dan Gunung Krakatau
di Selat Sunda. Gempa kuat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian
Kabupaten Klaten Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2006 disebabkan
bergeraknya sesar Opak yang memanjang mulai dari muara Sungai Opak di
Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa
Daftar Isi
Sumber Gempa Sumatra
Konsep Seismologi
Sumber Gempa di Jawa
Gempa di Indonesia
Sumber Gempa di Jakarta
Parameter Kegempaan

Kabupaten Bantul hingga ke Kabupaten Klaten.

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Sumber Gempa Sumatra
Konsep Seismologi
Sumber Gempa di Jawa
Gempa di Indonesia
Sumber Gempa di Jakarta
Parameter Kegempaan

Dua sesar di Jawa Barat (Sesar Cimandiri dan Sesar Barinis) dan Gunung
Krakatau adalah sumber-sumber gempa terdekat ke DKI Jakarta seperti
terlihat pada Gambar. Jarak terdekat kurang lebih 60 km, sehingga boleh
dikatakan DKI Jakarta tidak akan mengalami gempa kuat selama belum
ditemukan sumber-sumber gempa baru yang tidak terdeteksi selama ini.

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

Fenomena gempa secara fisika disebabkan rambatan gelombang getaran


mekanik yang merambat di media padat dengan sumber gelombang
adalah titik terjadinya gempa (yang disebut focus). Terdapat tiga jenis
gelombang gempa yaitu gelombang longitudinal, gelombang transversal
dan gelombang panjang (gelombang permukaan).
Gelombang longitudinal yaitu gelombang gempa yang merambat dari
sumber gempa ke segala arah dengan kecepatan 7 - 14 km per detik.
Gelombang ini pertama dicatat dengan seismograf dan yang pertama kali
dirasakan orang di daerah gempa, sehingga dinamakan gelombang
primer. Gelombang Transversal yaitu gelombang yang sejalan dengan
gelombang primer dengan kecepatan 4 - 7 km per detik, dinamakan juga
gelombang sekunder. Gelombang panjang atau gelombang permukaan,
yaitu gelombang gempa yang merambat di permukaan bumi dengan
kecepatan sekitar 3,5 - 3,9 km per detik. Gelombang inilah yang paling
banyak menimbulkan kerusakan.
Ada berbagai parameter untuk mendeskripsikan gempa diantaranya
adalah :
1. Parameter yang bersifat kuantitatif
Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa
Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

I Magnitude Gempa : Skala Richter (ML) dan Skala Momen


(Mw) menggambarkan kuantitas kekuatan sumber gempa
(pada focus) Percepatan gempa : Parameter yang menyatakan
kuantitas getaran gempa di suatu lokasi tertentu.

2. Parameter yang bersifat kualitatif Skala Modified Mercalli Intensity


(MMI) menggambarkan pengaruh kualitatif kerusakan gempa di
suatu lokasi tertentu. Parameter ini sering disingkat sebagai
Intensitas Gempa.
Skala Richter (ML), dikemukakan Charles Richter (1935) di California
[10]. Parameter ini menggambarkan besar amplitudo maksimum dalam
mikron (10-4 cm) yang dicatat Seismograf Wood-Anderson yang
diletakkan 100 km dari episenter. Skala ini berskala logaritmik, yang
berarti naik 1 skala berbanding dengan naiknya kekuatan gempa 10 kali.
Skala Momen Magnitude (Mw) merupakan skala yang terkait langsung
dengan energi gempa di sumber gempa (Mo) yang diukur dari pergeseran
di lapangan, Pergeseran ini dapat diukur secara manual atau lewat satelit
Global Positioning System (GPS)

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa


Daftar Isi
Konsep Seismologi
Gempa di Indonesia
Parameter Kegempaan

Percepatan Gempa (a) menggambarkan kuantitas getaran gempa di


suatu lokasi tertentu, Parameter inilah yang dipakai langsung dalam
merencanakan bangunan. Besarnya parameter ini dapat ditentukan
dengan langsung dari seismograf atau menggunakan rumus attenuasi
yang disusun berdasarkan pengamatan empirik. Parameter rumus
attenuasi umumnya adalah jarak lokasi dari episenter gempa dan
magnitude gempa.

Pengetahuan Kegempaan Dinamika Struktur & Rekayasa Gempa

Anda mungkin juga menyukai