Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SPIKOLOGI

“BIOPSIKOLOGI”

DISUSUN OLEH :
Cheria Erisa
( 203110166 )
I.B

DOSEN PEMBIMBING :

Heppi Sasmita, M.Kep.Sp.Jiwa

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2020-2021
Sejarah Perkembangan Biopsikologi

Dibandingkan dengan ilmu fisika, kimia dan biologi, biopsikologi masih tergolong ilmu
yang baru. Sampai dengan abad ke-20, biopsikologi belum berkembang menjadi salah satu
disiplin neurosains.
Penerbitan The Organization of Behavior pada tahun 1949 oleh D.O. Hebb merupakan
kunci awal bagi kemunculan biopsikologi.
Dalam bukunya, Hebb mengembangkan teori komprehensif pertama tentang bagaimana
kemungkinan fenomena kompleks , seperti persepsi, emosi, pikiran, dan ingatan, diproduksi
oleh aktivitas otak.
Hebb mendasarkan teorinya pada berbagai eksperimen yang melibatkan manusia maupun
hewan laboratorium, pada studi-studi kasus klinis, dan pada argumen-argumen logis yang
dikembangkan dari observasinya yang insightful terhadap kehidupan sehari-hari.

Pengertian Biopsikologi

Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Asumsi yang belum
terbantahkan dan memiliki dasar yang kuat terkait bahwa manusia pada dasarnya mewarisi
sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik.Ciri-ciri ini
nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau
kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa
sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai
contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan
tidak dipelajari melalui pengalaman.
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang.
Bahkan sebelum Wundt mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang
sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh
ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan
perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua
Amerika.
Berdasarkan pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan dibagi ke dalam beberapa
periode dengan berbagai tokohnya.

Pendekatan Biopsikologi

BIOPSIKOLOGI adalah cabang dari Ilmu Saraf yang berkaitan dengan segi biologis dari
perilaku. Beberapa ahli menyebutnya dengan “psikobiologi” atau “perilaku biologis” atau
“Behavioral Neuroscience” karena menitik beratkan pada pendekatan biologi dalam memahami
psikologi. Jadi Psikologi Faal dalam perkembangan baru juga disebut dengan BIOPSIKOLOGI.

Sejak Psikologi lahir,pendekatan secara biopsikologi secara implisit sudah


diungkapkan,namun secara eksplisit baru muncul pada karya D.O Hebb (1949), "Organization
ofBehavior". Dalam karyanya tersebut,Hebb mengemukakan teori yang komprehensif tentang
fenomena psikologi yang berkaitan dengan persepsi, emosi, pikiran dan memori yang mungkin
dikontrol melalui aktivitas otak. Teori tersebut merupakan salah satu dasar yang penting dalam
menguraikan dan mengkonkritkan pembahasan tentang perilaku manusia yang kompleks dan
kasat mata.Meskipun BIOPSIKOLOGI tergolong ilmu yang masih muda, namun ia memiliki
perkembangan yang cepat dan memiliki kaitan yang erat dengan disiplin ilmu yang lain,
diantaranya:
a. Biological Psychiatry, membahas tentang biologi yang berkaitan dengan
penyimpangan psikiatris dan perlakuan (treatment) terhadap penyimpangan tersebut melalui
manipulasi otak
b. Developmental Neurobiology, membahas tentang perubahan sistem saraf sejalan
dengan kemasakan dan usia; neurobiology biasa juga disebut dengan neuroscience
c. Neuroanatomy, mempelajari tentang struktur atau anatomi sistem saraf
d. Neurochemistry, mempelajari proses-proses kimiawi yang muncul akibat aktivitas
saraf, terutama proses yang mendasari transmisi sinyal melalui sel-sel saraf
e. Neuroendocrinology, mempelajari interaksi antara sistem saraf dengan kelenjar-
kelenjar endokrin dan hormon-hormon yang diproduksinya
f. Neuroethology, mempelajari kaitan antara sistemsaraf dan perilaku yang muncul dalam
lingkungan alami hewan dan dalam lingkungan laboratorium yang dikontrol ketat.
g. Neuropathology, mempelajari penyimpangan sistem saraf
h. Neuropharmacology, mempelajari efek obat-obatan pada sistem saraf, terutama yang
mempengaruhi transmisi sel saraf.

i. Neurophysiology, mempelajari respon sistem saraf, terutama yang terlibat dalam


transmisi sinyal elektronik melalui sel-sel saraf dan antara sel-sel saraf

Metode Dalam Biopsikologi


1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai
eksperimen.Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen.
Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan
melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada
metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi.
Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek.Tetapi pada
instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi
itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih
objektif

2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan
sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat
diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang
berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah
laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.

3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)


Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih
mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang
tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak
kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di
sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaaa, sikap - sikap ataupun
sifat lain mengenai orang yang bersangkutan . Pada metode ini disamping mempunyai
keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif.

4. Wawancara
Menurut Para Ahli Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang
diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-
pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang
mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau interview
keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan
interview dibandingkan dengan angket yaitu:
• Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas
• Interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviwee (responden
yang ditanyai)
• Terdapat interaksi langsung berupa face to facesehingga diharapkan dapat membina
hubungan yang baik saat proses interview dilakukan.

5. Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis.Semua pertanyaan telah di susun
secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal
membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-
jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki

6. Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini
menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli
yang benar-benar sudah terlatih.alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk
mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur
kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.
7. Metode Analisis Karya
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar, buku harian
atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari
keadaan jiwa seseorang.

8. Metode Statistik
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu
mengadakan penganalisaan terhadap hasil; yang telah didapat

10 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan dalam Psikologi.

1. Faktor Perkembangan Internal


2. Faktor Perkembangan Eskternal
3. Faktor Perkembangan Pembawaan
4. Masa Kandungan dan Bayi
5. Pengalaman di Masa Kecil Seseorang
6. Lingkungan Sekitar
7. Orang Tua, Budaya, Agama
8. Kecakapan, Harga Diri, Persepsi, Keinginan
9. Orang Terdekat, Cara Mendidik, Pergaulan, Kelompok
10. Faktor perkembangan Turunan (Warisan

Daftar Pustaka

Harlan , Johan. 2018. Biopsikologi, Jakarta : Gunadarma

https://blogpsikologi.blogspot.com/2015/09/pengertian-biopsikologi-sejarah-dan.html
https://www.academia.edu/7134500/Biopsikologi

Anda mungkin juga menyukai