Anda di halaman 1dari 4

Satuan Kerja : Dinas Perhungan Kota Prabumulih

PENGAJUAN SPP-SPM UP/GU/TU/LS DAN PENERBITAN SP2D


No. Risiko Audit Pengendalian yang dilakukan dientitas
1 Bendahara Pengeluaran dalam membuat SPP UP tidak Melengkapi berkas SPP UP Dengan SPD Terlebih
dilengkapi SPD sehingga melebihi nilai SPD Dahulu.
2 Pengajuan SPP UP melebihi ketetapan SPP UP Harus Sesuai Dengan SK Walikota Yang Telah
Ditetapkan
3 PPTK tidak menyerahkan SPJ yang lengkap kepada
Bendahara Pengeluaran dalam rangka pengajuan SPP Setiap PPTK Yang Bertanggung Jawab Harus
GU/TU/LS berpotensi kelebihan pembayaran Melengkapi SPJ Sebelum Pengajuan GU/TU/LS.

4 SPJ untuk pencairan GU/TU/LS diserahkan langsung oleh Bendahara pengeluaran tidak Pernah menerima SPJ dari
pihak ketiga kepada Bendahara Pengeluaran bukan oleh pihak ketiga selain menerima SPJ dari PPTK sebagai
PPTK yang berpotensi adanya kelebihan pembayaran, pertanggungjawaban.
kesalahan penghitungan, dsb
5 PPK tidak membuat surat penolakan SPM apabila ada SPP Melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum
UP/GU/TU/LS yang tidak lengkap yang berpotensi SPM pembuatan SPP UP/GU/TU/LS.
ganda dan kelebihan pembayaran dan tidak sesuai
peruntukan
6 Register SPP UP/GU/TU/LS tidak dibuat/ tidak tertib Terlebih dahulu dibuat register SPP UP/GU/TU/LS
dibuat sehingga terjadi penomoran SPP yang lompat dan melelui simda
atau ganda, pembayaran ganda
7 PPK tidak membuat register SPM UP/GU/TU/LS sehingga Terlebih dahulu dibuat register SPP UP/GU/TU/LS
terjadi penomoran SPP yang lompat dan atau ganda, melelui simda
pembayaran ganda
8 PPK tidak membuat register surat penolakan penerbitan Belum Pernah membuat register penolakan penerbitan
SPM UP/GU/TU/LS SPM UP/GU/TU/LS
9 Perangkapan fungsi PPK oleh Bendahara Pengeluaran (PPK Tugas PPK Memeriksa,memverifikasi SPJ yang
hanya jabatan formalitas) yang mengakibatkan berpotensi diserahkan oleh PPTK
SPJ tidak lengkap
10 Penerbitan SPM UP/GU/TU/LS lebih dari 2 hari kerja SPM diterbitkan maksimal dalam 2 hari kerja.
11 Penelitian SPP UP/GU/TU/LS oleh PPK tidak PPK Memeriksa,memverifikasi berkas NPD yang dajukan
dibandingkan dengan SPD, DPA OPD dan kelengkapan oleh PPTK.
dokumen sehingga berpotensi terjadi pengeluaran melebihi
anggaran dan/atau tidak sesuai anggaran serta tidak sah.

12 SPP UP/GU/TU/LS dan dokumen lain tidak diarsipkan Semua Berkas SPP UP/GU/TU/LS diarsipkan dengan
dengan baik berpotensi tidak ada pengamanan data baik dan benar.
13 Surat Penolakan SPM UP/GU/TU/LS tidak diotorisasi oleh Belum pernah ada otorisasi dari PA terhadap surat
Pengguna Anggaran sehingga berpotensi diterbitkan SPM penolakan SPM UP/GU/TU/LS
yang telah ditolak
14 Penolakan SPM UP/GU/TU/LS ditandatangani lebih dari 1 Tidak pernah ada penolakan SPM UP/GU/TU/LS
hari kerja
15 Tidak ada otorisasi SPM UP/GU/TU/LS oleh Pengguna Seluruh SPM harus ditandatangani oleh PA
Anggaran berpotensi dasar penerbitan SP2D tidak sah
16 Penerbitan dan otorisasi SPM UP/GU/TU/LS tanpa SPP Berkas SPM harus dilengkapi dengan SPP
sehingga SPM dan belanja tidak sah
17 Proses Penerbitan SP2D GU/TU/LS tanpa Didukung Berkas SPM/SPP harus dlampiri dengan dokumen
dengan dokumen/bukti yang memadai (kelengkapan lengkap.
dokumen).

PENYAMPAIAN SPJ DAN PENCATATAN


No. Risiko Audit Pengendalian yang dilakukan dientitas
1 Transaksi Belanja Barang dan Jasa tidak dicatat Bendahara Setiap Transaksi Belanja Barang dan Jasa di Catat Dalam
Pengeluaran sehingga berpotensi Belanja bersangkutan Buku.
kurang dicatat
2 Transaksi dicatat terlambat/ tidak tertib berpotensi Setiap Transaksi dicatan di BKU manual
keterlambatan pengajuan SPJ
3 Pengajuan SPJ terlambat sehingga berpotensi pencairan Setiap PPTK Bertanggung jawab agar segera
terlambat menyelesaikan SPJ
4 Penyerahan SPJ ke PA lebih dari 10 hari bulan berikutnya Setiap SPJ yang sudah lengkap dan diperiksa oleh PPK
berakibat keterlambatan pencairan SPJ diserahkan kepada Penguna Anggaran
5 PPK tidak memverifikasi SPJ sehingga berpotensi SPJ fiktif SPJ yang sudah lengkap dperiksa/diverifikasi oleh PPK

6 PPK tidak membuat register penerimaan SPJ/ penolakan Setiap SPJ dicatat dalam buku kendali kegiatan
SPJ sehingga berpotensi pembayaran ganda
7 PA tidak mengesahkan SPJ sehingga berakibat Setiap SPJ yang sudah lengkap diperiksa/diverifikasi oleh
pertanggungjawaban tidak sah/ fiktif PPK sebelum diserahkan kepada PA untuk dsahkan dan
ditandatangani
8 PA tidak membuat register pengesahan SPJ sehingga Register SPJ dibuat oleh bendahara pengeluaran dan PPK
berakibat berpotensi pengeluaran tidak terkendali
9 Pengarsipan surat pengesahan SPJ tidak tertib sehingga Pengarsipan setiap SPJ sesuai dengan kode rekening
berakibat berpotensi pengamanan data tidak memadai kegiatan dan disimpan denganbaik

PELAKSANAAN PENGELUARAN BELANJA BARANG DAN JASA


No. Risiko Audit Pengendalian yang dilakukan dientitas
1 Realisasi melebihi anggaran Dalam pengecekan realisasi setiap kegiatan mengunakan
dokumen kendali
2 Adanya pemotongan dan pemungutan yang tidak Setiap SP2D LS dilakukan secaran non tunai
seharusnya atas pembayaran SP2D LS secara tunai
3 Barang/jasa yang s.d. 31 Desember telah diterima (telah Setiap belanja barang/jasa dilakukan berdasarkan
ada berita acara penerimaan barang & jasa) tetapi belum anggaran dalam kegiatan tersebut dan dilakukan sebelum
dilakukan pembayaran per 31 Desember 31 desember
4 Barang dan jasa yang diterima tidak sesuai dengan surat Dalam pengadaan barang/jasa dilakukan pemeriksaan atas
perjanjian, baik secara kuantitas dan kualitas. belanja barang dan jasa yang sesuai dengan surat
perjanjian secara kauantitas/kualitas
5 Waktu serah terima barang/jasa terlambat dan belum Pada saat serah terima barang/jasa yang sudah selesai
dikenakan sanksi denda. dilaksanakan sebelum kontrak berakhir,apabila terjadi
keterlambatan dikenakan denda sesuai dengansurat
perjanjian yg disepakati
6 Harga barang/jasa melebihi harga standar sehingga Nilai harga barang/jasa tidak bisa dbayarkan apabila
berpotensi terjadinya kelebihan pembayaran. melebihi anggaran yang dtentukan
7 Pertanggungjawaban tidak sesuai, tidak lengkap dan belum Setiap SPJyabg diserahkan terlebih dahulu diperiksa,
diverifikasi secara memadai sehingga berpotensi adanya diverifikasi o;eh PPK
belanja fiktif, pembayaran ganda dan/atau pengeluaran tidak
sesuai peruntukan.
6 Belanja berindikasi fiktif/ganda Setiap taransaksi belanja dilakukan kontrol mengunakan
buku kendali kegiatan
8 Pajak atas pengadaan barang/ jasa belum dipungut Setiap pengadaan barang/jasa pajak dihitung terlebih
dahulu dan langsung dpungut oleh bendahara
9 Pajak yang telah dipungut belum disetorkan ke Kas Negara. Setiap pajak yang telah dipungut/dipotong oleh bendahara
langsung disetor ke kas negara
7 Surat Tugas SPPD dibuat belakangan sehingga berpotensi Setiap SPT dan SPPD dibuat lebih awal sebelum
pencairan SPPD fiktif keberangkatan
10 Pelaksanaan kegiatan/ perjalanan tidak didukung dengan SK Kegiatan dibuat sesuai dengan kegiatan,SPT SPPD
SK Pembentukan Tim, SK Penerima Bantuan, Surat dibuat sebelum pelaksanaan
Perintah, SPPD sehingga berpotensi kegiatan fiktif
9 PPTK tidak verifikasi nama-nama penerima honor sesuai Honorarium kegiatan terlebih dahulu dbuat oleh PPTK
SK, sehingga berpotensi kelebihan pembayaran sesuai dengan SK dalam kegiatan tersebut
11 PPTK tidak mengecek jumlah dan nama pelaksana PPTK Menghitung terlebih dahulu jumlah biaya dan
perjalanan dinas atau nama penerima bantuan sehingga menentukan yg akan melakukan perjalanan dinas
berpotensi terjadinya belanja fiktif.
10 Bendahara Pengeluaran tidak memverifikasi kelengkapan Bendahara memeriksa dan memverifikasi setiap SPJ yang
sehingga berpotensi kelebihan pembayaran, tidak sesuai dserahkan sebelum dilakukan pembayaran
peruntukan
10 Pengguna Anggaran tidak membuat ST, SK Tim sehingga Penguna Anggaran menandatangani ST dan SK Tim
berpotensi fiktif dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan
12 Para pelaksana perjalanan dinas tidak membuat laporan Dalam perjalanan dinas baik rutin maupun kegiatan harus
kegiatan dan atau dokumentasi kegiatan sehingga didukung dengan dokumen yg lengkap
berpotensi fiktif
14 Penilaian dan penyajian belanja barang/jasa dan modal tidak Penilaian dan penyajian belanja barang/jasa dan modal
sesuai dengan substansinya harus sesuai dengan yang ada di DPA/SIPD
15 Penggunaan dana yang tidak sesuai peruntukan (contoh: Tidak ada dana DAK (Dana Alokasi Khusus )
dana DAK digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin)

PEMBELANJAAN DANA NON GAJI ( Suplemen B.5.3 , B.6.3 , B.7.3 , dan B.10.4)
No. Risiko Audit Pengendalian yang dilakukan dientitas
1 Terjadi penyalahgunaan kas, misalnya PPh dan pajak Pajak setiap kegiatan dihitung/dipotong oleh bendahara
lainnya yang telah dipungut tidak disetorkan seluruhnya ke sebelum dilakukan pembayaran,pajak dicatat dalam DTH
rekening kas umum negara, sisa UP tidak disetor ke Kasda, dan di entri kesimda
dll
2 Bendahara pengeluaran belum memungut pajak Setiap pajak yang dipotong/dpungut langsung disetor oleh
bendahara
3 Kelebihan pembayaran belanja dari yang seharusnya
Jika ada kelebihan pembayaran belanja bisa dikembalikan
ke rekening dinas/kas daerah dengan cara tunai/nontunai
4 Adanya pemotongan dan pemungutan yang tidak Setiap SP2D LS dilakukan secara non tunai
seharusnya atas pembayaran SP2D LS secara tunai

PENATAUSAHAAN DOKUMEN BENDAHARA PENGELUARAN


No. Risiko Audit Pengendalian yang dilakukan dientitas
1 Bendahara pengeluaran tidak menyelenggarakan Bendahara mencatat setiap transaksi yang dilakukan
pembukuan sesuai dengan dokumen yang ditentukan dalam BKU
2 SPJ Pengeluaran terlambat diserahkan
Mengecek/memeriksa setiap SPJ yang belum diserahkan
4 Jasa giro rekening Bendahara Pengeluaran tidak disetor ke Autodebet dari sistem bank
Kasda
5 Terdapat selisih antara BKU (Buku Bank) Bendahara Pengecekan rekening bank dengan meminta print out
Pengeluaran dengan Rekening bank rekening koran

PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN
No. Risiko Audit Pengendalian yang dilakukan dientitas
1 Penyimpan barang tidak mencatat setiap penerimaan dan Pengurus barang membuat daftar penerimaan dan
pengeluaran barang/ persediaan secara tertib. pengeluaran barang dengan baik
2 Persediaan tidak disimpan dalam tempat yang aman Barang persediaan disimpan ditempat yang aman
sehingga berpotensi hilang
3 Tidak ada pemisahan penyimpanan persediaan yang Barang persediaan yang rusak/usang/kadaluarsa
rusak/usang/ kadaluwarsa dipisahkan ketempat yang lain/tersendiri
4 Tidak ada pemeriksaan fisik dan pelaporan persediaan Pemeriksaan fisik/pelaporan persediaan dilakukan secara
secara berkala. rutin dan berkala

PENILAIAN PERSEDIAAN
No. Risiko Audit Pengendalian yang dilakukan dientitas
1. Tidak terdapat kebijakan akuntansi terkait penilaian,
pengakuan persediaan dan beban persediaan (LO) serta
Kebijakan Akuntansi terkait Belanja Daerah
2 Kebijakan persediaan tidak diimplementasikan

Kepala Dinas Perhubungan

MARTODI HS,SH,MM
NIP.196806221998031002

Anda mungkin juga menyukai