4 SPJ untuk pencairan GU/TU/LS diserahkan langsung oleh Bendahara pengeluaran tidak Pernah menerima SPJ dari
pihak ketiga kepada Bendahara Pengeluaran bukan oleh pihak ketiga selain menerima SPJ dari PPTK sebagai
PPTK yang berpotensi adanya kelebihan pembayaran, pertanggungjawaban.
kesalahan penghitungan, dsb
5 PPK tidak membuat surat penolakan SPM apabila ada SPP Melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum
UP/GU/TU/LS yang tidak lengkap yang berpotensi SPM pembuatan SPP UP/GU/TU/LS.
ganda dan kelebihan pembayaran dan tidak sesuai
peruntukan
6 Register SPP UP/GU/TU/LS tidak dibuat/ tidak tertib Terlebih dahulu dibuat register SPP UP/GU/TU/LS
dibuat sehingga terjadi penomoran SPP yang lompat dan melelui simda
atau ganda, pembayaran ganda
7 PPK tidak membuat register SPM UP/GU/TU/LS sehingga Terlebih dahulu dibuat register SPP UP/GU/TU/LS
terjadi penomoran SPP yang lompat dan atau ganda, melelui simda
pembayaran ganda
8 PPK tidak membuat register surat penolakan penerbitan Belum Pernah membuat register penolakan penerbitan
SPM UP/GU/TU/LS SPM UP/GU/TU/LS
9 Perangkapan fungsi PPK oleh Bendahara Pengeluaran (PPK Tugas PPK Memeriksa,memverifikasi SPJ yang
hanya jabatan formalitas) yang mengakibatkan berpotensi diserahkan oleh PPTK
SPJ tidak lengkap
10 Penerbitan SPM UP/GU/TU/LS lebih dari 2 hari kerja SPM diterbitkan maksimal dalam 2 hari kerja.
11 Penelitian SPP UP/GU/TU/LS oleh PPK tidak PPK Memeriksa,memverifikasi berkas NPD yang dajukan
dibandingkan dengan SPD, DPA OPD dan kelengkapan oleh PPTK.
dokumen sehingga berpotensi terjadi pengeluaran melebihi
anggaran dan/atau tidak sesuai anggaran serta tidak sah.
12 SPP UP/GU/TU/LS dan dokumen lain tidak diarsipkan Semua Berkas SPP UP/GU/TU/LS diarsipkan dengan
dengan baik berpotensi tidak ada pengamanan data baik dan benar.
13 Surat Penolakan SPM UP/GU/TU/LS tidak diotorisasi oleh Belum pernah ada otorisasi dari PA terhadap surat
Pengguna Anggaran sehingga berpotensi diterbitkan SPM penolakan SPM UP/GU/TU/LS
yang telah ditolak
14 Penolakan SPM UP/GU/TU/LS ditandatangani lebih dari 1 Tidak pernah ada penolakan SPM UP/GU/TU/LS
hari kerja
15 Tidak ada otorisasi SPM UP/GU/TU/LS oleh Pengguna Seluruh SPM harus ditandatangani oleh PA
Anggaran berpotensi dasar penerbitan SP2D tidak sah
16 Penerbitan dan otorisasi SPM UP/GU/TU/LS tanpa SPP Berkas SPM harus dilengkapi dengan SPP
sehingga SPM dan belanja tidak sah
17 Proses Penerbitan SP2D GU/TU/LS tanpa Didukung Berkas SPM/SPP harus dlampiri dengan dokumen
dengan dokumen/bukti yang memadai (kelengkapan lengkap.
dokumen).
6 PPK tidak membuat register penerimaan SPJ/ penolakan Setiap SPJ dicatat dalam buku kendali kegiatan
SPJ sehingga berpotensi pembayaran ganda
7 PA tidak mengesahkan SPJ sehingga berakibat Setiap SPJ yang sudah lengkap diperiksa/diverifikasi oleh
pertanggungjawaban tidak sah/ fiktif PPK sebelum diserahkan kepada PA untuk dsahkan dan
ditandatangani
8 PA tidak membuat register pengesahan SPJ sehingga Register SPJ dibuat oleh bendahara pengeluaran dan PPK
berakibat berpotensi pengeluaran tidak terkendali
9 Pengarsipan surat pengesahan SPJ tidak tertib sehingga Pengarsipan setiap SPJ sesuai dengan kode rekening
berakibat berpotensi pengamanan data tidak memadai kegiatan dan disimpan denganbaik
PEMBELANJAAN DANA NON GAJI ( Suplemen B.5.3 , B.6.3 , B.7.3 , dan B.10.4)
No. Risiko Audit Pengendalian yang dilakukan dientitas
1 Terjadi penyalahgunaan kas, misalnya PPh dan pajak Pajak setiap kegiatan dihitung/dipotong oleh bendahara
lainnya yang telah dipungut tidak disetorkan seluruhnya ke sebelum dilakukan pembayaran,pajak dicatat dalam DTH
rekening kas umum negara, sisa UP tidak disetor ke Kasda, dan di entri kesimda
dll
2 Bendahara pengeluaran belum memungut pajak Setiap pajak yang dipotong/dpungut langsung disetor oleh
bendahara
3 Kelebihan pembayaran belanja dari yang seharusnya
Jika ada kelebihan pembayaran belanja bisa dikembalikan
ke rekening dinas/kas daerah dengan cara tunai/nontunai
4 Adanya pemotongan dan pemungutan yang tidak Setiap SP2D LS dilakukan secara non tunai
seharusnya atas pembayaran SP2D LS secara tunai
PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN
No. Risiko Audit Pengendalian yang dilakukan dientitas
1 Penyimpan barang tidak mencatat setiap penerimaan dan Pengurus barang membuat daftar penerimaan dan
pengeluaran barang/ persediaan secara tertib. pengeluaran barang dengan baik
2 Persediaan tidak disimpan dalam tempat yang aman Barang persediaan disimpan ditempat yang aman
sehingga berpotensi hilang
3 Tidak ada pemisahan penyimpanan persediaan yang Barang persediaan yang rusak/usang/kadaluarsa
rusak/usang/ kadaluwarsa dipisahkan ketempat yang lain/tersendiri
4 Tidak ada pemeriksaan fisik dan pelaporan persediaan Pemeriksaan fisik/pelaporan persediaan dilakukan secara
secara berkala. rutin dan berkala
PENILAIAN PERSEDIAAN
No. Risiko Audit Pengendalian yang dilakukan dientitas
1. Tidak terdapat kebijakan akuntansi terkait penilaian,
pengakuan persediaan dan beban persediaan (LO) serta
Kebijakan Akuntansi terkait Belanja Daerah
2 Kebijakan persediaan tidak diimplementasikan
MARTODI HS,SH,MM
NIP.196806221998031002