Anda di halaman 1dari 24

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian

PROPOSAL PENELITIAN 2019


ID Proposal: 1ad59d6d-8d1e-4d6e-817a-db1bcb996a5e
Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2020 s.d. tahun 2021

1. JUDUL PENELITIAN

KONSEP PEMILIK MANFAAT (BENEFICIAL OWNER) SEBAGAI PERSEKONGKOLAN HORIZONTAL


PADA TENDER BARANG/JASA PEMERINTAH

Bidang Fokus RIRN / Bidang


Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang Ilmu
Unggulan Perguruan Tinggi

Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pembangunan


Tatakelola dan
Pendidikan Penelitian Lapangan dan penguatan Ilmu Hukum
pemerintahan
Dalam Negeri (Kecil) sosial budaya

Kategori (Kompetitif
Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Lama
Nasional/ Skema Target
Terapan/ Terapan, Penelitian
Desentralisasi/ Penelitian Akhir TKT
Pengembangan) Pengembangan) (Tahun)
Penugasan)

Penelitian Kompetitif Penelitian


SBK Riset Dasar SBK Riset Dasar 3 2
Nasional Dasar

2. IDENTITAS PENGUSUL

Perguruan
Program Studi/
Nama, Peran Tinggi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Bagian
Institusi

RONALD
HASUDUNGAN Universitas
SIANTURI Prima Hukum 94574 1
Indonesia
Ketua Pengusul

Tahun I 1.
Pengumpulan
Data Sekunder
berupa Peraturan
OJK dan Regulasi
Dr AHMAD FERI
Internal
TANJUNG S.H,
Universitas Perusahaan pada
M.Kn.
Prima Ilmu Hukum industry 6670476 1
Indonesia perbankan, pasar
Anggota Pengusul
modal dan
1
investasi; 2.
Pengumpulan
Data Sekunder
berupa Putusan
Pengadilan
(Perdata, Pidana,
TUN), Putusan
KPPU dan
Rekomendasi
Ombusman terkait
persekongkolan
tender selama
periode 2018 s.d.
2019 dengan
pertimbangan
regulasi tentang
tender terbaru dan
regulasi BO terbit
tahun 2018; 3.
Penyusunan
luaran tambahan
artikel Jurnal
Mimbar Hukum.
Tahun II 1.
Pengumpulan
Data Sekunder
berupa peraturan
dan putusan
pengadilan (tahun
2020 s.d. 2021)
terkait larangan
persekongkolan
dan beneficial
owner di
Singapura dan
Filipina; 2. Luaran
Tambahan berupa
artikel pada
prosiding Asian
Law Institute
Conference 2020.

Tahun I 1.
Pengumpulan
Data Primer
berupa hasil
wawancara OJK
dan 3 Perusahaan
Keuangan untuk
mengetahui
praktik yang
berkaitan dengan
Dr ALUM P larangan
SIMBOLON S.H, Universitas persekongkolan
M.Hum Pelita dan BO; 2.
Ilmu Hukum 6133856 0
Harapan Bertanggung
Anggota Pengusul Medan jawab dalam
2 administrasi
keuangan dan
penyusunan
laporan penelitian.
Tahun II 1.
Pengumpulan
Data Primer
berupa hasil
wawancara
Monetary
Authority of
Singapore (MAS)
dan Government
Procurement
Policy Board
(GPPB Filipina);
2. Bertanggung
jawab dalam
administrasi
keuangan dan
penyusunan
laporan penelitian.

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)


Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra

4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN


Luaran Wajib

Status target capaian (


Keterangan (url dan nama
Tahun accepted, published, terdaftar
Jenis Luaran jurnal, penerbit, url paten,
Luaran atau granted, atau status
keterangan sejenis lainnya)
lainnya)

Artikel di Jurnal
Journal of Legal, Ethical and
1 Internasional Terindeks di Accepted
Regulatory Issues
Pengindeks Bereputasi

2 Buku Ajar Terbit ber ISBN Deepublish

Luaran Tambahan

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama jurnal,


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau granted, penerbit, url paten, keterangan
Luaran
atau status lainnya) sejenis lainnya)

Artikel di Jurnal
Nasional
1 Accepted Jurnal Mimbar Hukum
terakreditasi
peringkat 1-3

Artikel pada
Asian Law Institute Conference
2 Conference/Seminar Terbit dalam Prosiding
2020
Internasional

5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya PPM mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 2 Tahun Rp. 230,416,250
Tahun 1 Total Rp. 103,164,000

Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan

Biaya Rapat
Pengumpulan FGD persiapan Persiapan
Paket 1 500,000 500,000
Data penelitian Penelitian
Tahun I

Analisis Data HR Pengolah Data Honor OP 1 1,540,000 1,540,000


Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan

Pengolah Data

Penerjemah,
Proofreading,
Pelaporan,
HR Publikasi pada
Luaran Wajib,
Sekretariat/Administrasi Journal of Paket 1 11,750,000 11,750,000
dan Luaran
Peneliti Legal, Ethical
Tambahan
and Regulatory
Issues

Pelaporan,
Luaran Wajib, Biaya Publikasi artikel
Biaya Publikasi Paket 1 3,000,000 3,000,000
dan Luaran di Jurnal Nasional
Tambahan

Bahan ATK Pulpen Kotak 2 180,000 360,000

Pengumpulan Tiket KA Medan


Tiket OK 4 100,000 400,000
Data - Kualanamu

Tiket Pesawat
Pengumpulan
Tiket Kualanamu - OK 4 3,808,000 15,232,000
Data
Jakarta

Tiket KA
Pengumpulan
Tiket Kualanamu - OK 4 100,000 400,000
Data
Medan

Tiket Pesawat
Pengumpulan
Tiket Jakarta - OK 4 3,808,000 15,232,000
Data
Kualanamu

Bahan ATK Amplop Kotak 5 50,000 250,000

Pengumpulan Transport Lokal


Transport OK 5 300,000 1,500,000
Data 5 hari

Pencetakan
Bahan ATK Laporan Rangkap 6 50,000 300,000
Kemajuan

Pencetakan
Bahan ATK Laporan Akhir Rangkap 6 50,000 300,000
Tahun

Tinta Printer
Bahan ATK Kotak 6 750,000 4,500,000
(BW & Warna)

Konsumsi
Rapat
Koordinasi
Analisis Data Biaya konsumsi rapat OH 6 150,000 900,000
Menganalisis
Data 3 orang @
2 hari

Konsumsi
Rapat
Pelaporan,
Koordinasi
Luaran Wajib,
Biaya konsumsi rapat Penyusunan OH 6 150,000 900,000
dan Luaran
Laporan
Tambahan
Kemajuan 3
orang @ 2 hari

Pelaporan, Konsumsi
Biaya konsumsi rapat OH 6 150,000 900,000
Luaran Wajib, Rapat
Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan

dan Luaran Koordinasi


Tambahan Penyusunan
Laporan Akhir
Tahun 3 orang
@ 2 hari

Perangko
Bahan Penelitian
Bahan Pengiriman Unit 8 50,000 400,000
(Habis Pakai)
Surat

Honorarium 4 Narasumber
Analisis Data OJ 8 1,000,000 8,000,000
narasumber @ 2 Jam

Bahan ATK Kertas Rim 12 50,000 600,000

Pengumpulan 4 orang @ 5
Uang Harian OH 20 530,000 10,600,000
Data hari

Penginapan 4
Pengumpulan
Penginapan orang @ 5 OH 20 730,000 14,600,000
Data
Malam

Pengumpulan 4 orang @ 5
Biaya konsumsi OH 40 75,000 3,000,000
Data hari

Honor 1 orang
Pengumpul
Data Sekunder
berupa
Peraturan OJK
Pengumpulan dan Regulasi
HR Petugas Survei OJ 160 25,000 4,000,000
Data Internal
Perusahaan
pada industri
perbankan,
pasar modal
dan investasi

Honor 1 orang
Pengumpul
Data Sekunder
berupa Putusan
Pengadilan
Pengumpulan
HR Petugas Survei (Perdata, OJ 160 25,000 4,000,000
Data
Pidana, TUN),
Putusan KPPU
dan
Rekomendasi
Ombusman

Tahun 2 Total Rp. 127,252,250

Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan

Biaya Rapat
Pengumpulan FGD persiapan Persiapan
Paket 1 500,000 500,000
Data penelitian Penelitian
Tahun II

Pelaporan, Pendaftaran
Biaya seminar
Luaran Wajib, Seminar, Paket 1 45,732,250 45,732,250
internasional
dan Luaran Transport Lokal
Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan

Tambahan (3 hari), Tiket


Kereta Api
Medan -
Kualanamu
(PP), Tiket
Pesawat (PP),
Penginapan (3
hari), Uang
Harian (3 Hari)

Pembuatan
Draft,
Pelaporan,
Proofreading,
Luaran Wajib, Biaya penyusunan buku
Editing, Paket 1 16,250,000 16,250,000
dan Luaran termasuk book chapter
Penerbitan,
Tambahan
ISBN Buku
Hasil Penelitian

Bahan ATK Pulpen Kotak 2 180,000 360,000

Tiket KA Medan
Pengumpulan - Kualanamu
Tiket OK 2 100,000 200,000
Data (Wawancara
MAS)

Tiket Pesawat
Kualanamu -
Pengumpulan
Tiket Singapore OK 2 1,500,000 3,000,000
Data
(Wawancara
MAS)

Tiket KA
Kualanamu -
Pengumpulan
Tiket Medan OK 2 100,000 200,000
Data
(Wawancara
MAS)

Tiket Pesawat
Singapore -
Pengumpulan
Tiket Kualanamu OK 2 1,500,000 3,000,000
Data
(Wawancara
MAS)

Tiket KA Medan
Pengumpulan - Kualanamu
Tiket OK 2 100,000 200,000
Data (Wawancara
GPPB Filipina)

Tiket Pesawat
Kualanamu -
Pengumpulan
Tiket Manila OK 2 3,500,000 7,000,000
Data
(Wawancara
GPPB Filipina)

Tiket KA
Kualanamu -
Pengumpulan
Tiket Medan OK 2 100,000 200,000
Data
(Wawancara
GPPB Filipina)

Tiket Pesawat
Pengumpulan
Tiket Manila - OK 2 3,500,000 7,000,000
Data
Kualanamu
Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan

(Wawancara
GPPB Filipina)

1 Narasumber
HR
@ 3 Jam
Analisis Data Sekretariat/Administrasi OJ 3 1,000,000 3,000,000
(Wawancara
Peneliti
MAS)

1 Narasumber
Honorarium @ 3 Jam
Analisis Data OJ 3 1,000,000 3,000,000
narasumber (Wawancara
GPPB Filipina)

Transport Lokal
Pengumpulan 4 hari
Transport OK 4 300,000 1,200,000
Data (Wawancara
MAS)

Transport Lokal
Pengumpulan 4 hari
Transport OK 4 300,000 1,200,000
Data (Wawancara
GPPB Filipina)

Bahan ATK Amplop Kotak 5 50,000 250,000

Pencetakan
Bahan ATK Laporan Rangkap 6 50,000 300,000
Kemajuan

Pencetakan
Bahan ATK Laporan Akhir Rangkap 6 50,000 300,000
Tahun

Tinta Printer
Bahan ATK Kotak 6 750,000 4,500,000
(BW & Warna)

Konsumsi
Rapat
Koordinasi
Analisis Data Biaya konsumsi rapat OH 6 150,000 900,000
Menganalisis
Data 3 orang @
2 hari

Konsumsi
Rapat
Pelaporan,
Koordinasi
Luaran Wajib,
Biaya konsumsi rapat Penyusunan OH 6 150,000 900,000
dan Luaran
Laporan
Tambahan
Kemajuan 3
orang @ 2 hari

Konsumsi
Rapat
Pelaporan,
Koordinasi
Luaran Wajib,
Biaya konsumsi rapat Penyusunan OH 6 150,000 900,000
dan Luaran
Laporan Akhir
Tambahan
Tahun 3 orang
@ 2 hari

2 orang @ 4
Pengumpulan hari
Uang Harian OH 8 530,000 4,240,000
Data (Wawancara
MAS)
Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan

2 orang @ 4
Pengumpulan hari
Uang Harian OH 8 530,000 4,240,000
Data (Wawancara
GPPB Filipina)

2 orang @ 4
Pengumpulan Malam
Penginapan OH 8 730,000 5,840,000
Data (Wawancara
MAS)

2 orang @ 4
Pengumpulan Malam
Penginapan OH 8 730,000 5,840,000
Data (Wawancara
GPPB Filipina)

Bahan ATK Kertas Rim 12 50,000 600,000

2 orang @ 4
Pengumpulan hari
Biaya konsumsi OH 16 75,000 1,200,000
Data (Wawancara
MAS)

2 orang @ 4
Pengumpulan hari
Biaya konsumsi OH 16 75,000 1,200,000
Data (Wawancara
GPPB Filipina)

Honor 1 orang
Pengumpul
Data Sekunder
berupa
Pengumpulan
HR Petugas Survei peraturan dan OJ 160 25,000 4,000,000
Data
putusan
pengadilan
(tahun 2020
s.d. 2021)
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan
tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

RINGKASAN
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mengatur
bentuk persekongkolan secara limitatif yaitu (a) rangkap jabatan pada beberapa peserta tender; (b)
beberapa perusahaan yang dikendalikan oleh pihak yang sama, dan/atau kepemilikan sahamnya
lebih dari 50% dikuasai oleh pemegang saham yang sama. Apabila terjadi persekongkolan maka
peserta yang bersekongkol dikenakan sanksi dan proses tender menjadi batal untuk selanjutnya
dilakukan tender ulang. Dalam praktiknya, modus persekongkolan pada tender terus berevolusi,
termasuk persekongkolan dengan modus kesamaan pemilik manfaat (beneficial owner) peserta
tender. Persekongkolan dengan modus kesamaan pemilik manfaat peserta tender tidak disebutkan
sebagai salah satu bentuk persekongkolan. Hal ini mengakibatkan ketidakpastian dalam proses
tender dan penegakan hukum terhadap persekongkolan tender. Oleh karena itu, diperlukan konsep
persekongkolan tender agar setiap modus persekongkolan tender dapat diantisipasi sehingga
proses tender tidak terhambat dan kepastian dalam terhadap penegakan hukum persekongkolan
tender.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kaitan antara konsep pemilik manfaat dengan konsep
persekongkolan pada tender barang/jasa pemerintah. Hal ini penting diteliti karena perkembangan
modus persekongkolan tender barang/jasa pemerintah yang semakin berkembang sehingga
diperlukan regulasi yang responsif terhadap perkembangan modus persekongkolan, termasuk
persekongkolan melalui kesamaan pemilik manfaat.
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 tahun. Tahun I menfokuskan pada (a) norma larangan
persekongkolan dan pemilik manfaat pada regulasi di industri keuangan dan (b) norma larangan
persekongkolan tender barang/jasa pemerintah pada putusan pengadilan. Tahun II akan
menfokuskan pada larangan persekongkolan dan pemilik manfaat Indonesia dengan Singapura dan
Filipina untuk selanjutnya dilakukan analisa untuk memperoleh konsep dan perbandingan dengan
Singapura dan Filipina berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada Tahun I dan Tahun II.
Hasil penelitian Tahun I dan Tahun II ini akan ditindaklanjuti melalui penelitian terapan dengan
mitra Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk perubahan regulasi
bentuk pertentangan kepentingan dimana BO menjadi salah satu bentuk pertentangan kepentingan
Luaran Wajib Tahun I adalah artikel ilmiah pada jurnal internasional yang bereputasi yaitu Journal
of Legal, Ethical and Regulatory Issues; sedangkan Tahun II adalah Buku Penelitian ber-ISBN
dengan topik Konsep Beneficial Owner dalam Tender Barang/Jasa Pemerintah. Luaran Tambahan
pada Tahun I adalah artikel ilmiah pada Jurnal Mimbar Hukum (Sinta 2) dan Tahun II berupa
artikel pada prosiding seminar internasional yaitu Proceeding of Asian Law Institute Conference
2020.
Penelitian ini merupakan penelitian dasar dengan TKT 2 dimana dukungan data awal berupa
peraturan perundangan tentang tender barang/jasa Pemerintah dan pemilik manfaat telah
dieksplorasi. Hipotesis penelitian telah dieksplorasi bahwa konsep persekongkolan pada tender
barang/jasa pemerintah tidak mengatur tentang persekongkolan melalui pemilik manfaat.

Kata kunci maksimal 5 kata


konflik kepentingan; pemilik manfaat; persekongkolan; tender barang/jasa pemerintah.

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian
tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Tujuan tender barang/jasa Pemerintah adalah memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh
peserta tender untuk bersaing dalam memberikan penawaran terbaik kepada Pemerintah. 1 Tujuan
tender tersebut tidak tercapai apabila terdapat persekongkolan (baik secara vertikal, horizontal
maupun gabungan). Persekongkolan secara horizontal yaitu persekongkolan antara para peserta
tender agar salah satu peserta tender yang bersekongkol tersebut ditunjuk sebagai pemenang
tender. Pasal 7 ayat (2) Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (selanjutnya disebut Perpres PBJ) telah melarang persekongkolan horizontal melalui
larangan pertentangan kepentingan (conflict of interest). Bentuk conflict of interest tersebut diatur
secara limitatif pada 2 bentuk, yaitu (a) rangkap jabatan pada beberapa peserta tender; (b) beberapa
perusahaan yang dikendalikan oleh pihak yang sama, dan/atau kepemilikan sahamnya lebih dari
50% dikuasai oleh pemegang saham yang sama. Pengaturan bentuk conflict of interest dalam
Perpres PBJ yang diatur secara limitatif tersebut tidak responsif terhadap kebutuhan penegakan
hukum karena modus conflict of interest yang terus berevolusi, salah satunya adalah
persekongkolan melalui pemilik manfaat.
Mengingat pada tahap normatif dimana pemilik manfaat tidak disebutkan sebagai salah satu
bentuk persekongkolan maka diperlukan kajian pada tahap konsepsi, yaitu untuk mengetahui
apakah pemilik manfaat termasuk pada konsep persekongkolan pada tender barang/jasa
pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kaitan antara konsep pemilik manfaat
dengan konsep persekongkolan pada tender barang/jasa pemerintah sehingga dapat diketahui
konsep persekongkolan melalui pemilik manfaat pada tender barang/jasa pemerintah.
Penelitian ini penting karena perkembangan modus persekongkolan tender barang/jasa pemerintah
yang semakin berkembang2 sehingga diperlukan regulasi yang responsif terhadap perkembangan
modus persekongkolan yang dilakukan oleh pemilik manfaat.
Penelitian ini merupakan bagian penelitian jangka panjang untuk memperbaiki regulasi/peraturan
mengenai bentuk-bentuk pertentangan kepentingan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.
Penelitian ini termasuk pada topik riset proritas yaitu topik riset tatakelola dan pemerintahan yang
merupakan bagian dari tema riset pembangunan dan penguatan sosial budaya dan bidang fokus
sosial humaniora – seni budaya – pendidikan. Topik penelitian ini juga merupakan bagian RIP
Universitas Prima Indonesia khususnya pada penelitian bidang hukum dengan topik kebijakan
hukum di bidang bisnis.

1
Enrico Billy Keintjem. 2016. Tinjauan Yuridis Praktek Persekongkolan Yang Tidak Sehat Dalam Tender
Proyek Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Jurnal Lex Administratum, Vol. 4 No. 4.
2
Ronald Hasudungan Sianturi dan Ahmad Feri Tanjung. 2019. Conflict of Interest Evolution in Indonesia
Public Procurement, Proceeding of Nommensen International Conference on Creativity and Technology, Medan,
North Sumatera.
Penelitian ini merupakan penelitian dasar dengan TKT 2 dimana dukungan data awal berupa
peraturan perundangan tentang tender barang/jasa Pemerintah dan pemilik manfaat telah
dieksplorasi. Hipotesis penelitian telah dieksplorasi bahwa konsep persekongkolan pada tender
barang/jasa pemerintah tidak mengatur tentang persekongkolan melalui pemilik manfaat.
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 tahun. Tahun I menfokuskan pada (a) norma larangan
persekongkolan dan pemilik manfaat pada regulasi di industri keuangan dan (b) norma larangan
persekongkolan tender barang/jasa pemerintah pada putusan pengadilan. Tahun II akan
menfokuskan pada larangan persekongkolan dan pemilik manfaat Indonesia dengan Singapura dan
Filipina untuk selanjutnya dilakukan analisa untuk memperoleh konsep dan perbandingan dengan
Singapura dan Filipina berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada Tahun I dan Tahun II.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dan peta jalan
(road map) dalam bidang yang diteliti. Bagan dan road map dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang
kemudian disisipkan dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan
mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan
penggunaan sumber pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
State of The Art
Pada tanggal 5 Maret 2018, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun
2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat dari Korporasi Dalam Rangka
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan
Terorisme (selanjutnya disebut Perpres Pemilik Manfaat). Latar belakang terbitnya Perpres
Pemilik Manfaat merupakan upaya untuk pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian
uang dan tindak pidana terorisme yang menggunakan korporasi sebagai sarana tindak pidana
pencucian uang dan pendanaan terorisme. Perpres Pemilik Manfaat bertujuan agar ketersedian
informasi mengenai pemilik manfaat korporasi yang akurat dan terkini dan tersedia untuk umum
sehingga dapat digunakan oleh stakeholder untuk mengetahui pihak yang sebenarnya sebagai
pemilik manfaat (beneficial owner) dari suatu perusahaan.3
Beneficial owner diatur pertama kali oleh Organisation for Economic Cooperation and
Development (OECD) Model Tax Convention on Income and on Capital tahun 1997 dimana
beneficial owner adalah pihak yang memenuhi kriteria sebagai pemilik tanpa adanya keharusan
pengakuan kepemilikan dari sudut pandang hukum. Pada tahun 2003, OECD mendefinisikan
beneficial owner secara lebih komprehensif dengan mengartikannya sebagai pihak (individu)
penerima manfaat yang sebenarnya. Dalam hal ini, otoritas pajak harus mengidentifikasi pemilik
sebenarnya dari suatu entitas. OECD juga menekankan bahwa beneficial owner harus diartikan
dalam perspektif yang luas dan disesuaikan konteksnya dengan melihat tujuan pembentukan tax
treaty termasuk dalam upaya pencegahan pajak berganda dan penggelapan pajak. 4

3
Pertimbangan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik
Manfaat dari Korporasi Dalam Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak
Pidana Pendanaan Terorisme.
4
Kusrini Purwijanti dan Iman Prihandono. 2018. Pengaturan Karakteristik Beneficiary Owner di Indonesia.
Jurnal Notaire, Vol. 1 No. 1.
Praktek prinsip pemilik manfaat (beneficially ownership principle) di Indonesia telah diterapkan
sebelum Perpres Pemilik Manfaat berlaku, tetapi hanya pada bidang perpajakan dan perbankan.
Praktek prinsip beneficial owner pada perpajakan dilakukan untuk mengantisipasi pajak berganda
internasional5 seperti kasus PT.Indosat., Tbk, di Pengadilan Pajak6, dan penghindaran pembayaran
pajak seperti kasus pembayaran bunga oleh PT. Transportasi Gas Indonesia kepada Transasia
Pipeline Company,7 serta berbagai kasus di bidang perpajakan lainnya.
Prinsip beneficial owner pada industri perbankan dilakukan untuk pencegahan pengendalian
perusahaan secara tidak langsung melalui kebijakan kepemilikan tunggal (single present policy)
sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 39/POJK.03/2017 tentang Kepemilikan Tunggal
Pada Perbankan Indonesia yang menyatakan bahwa setiap pihak hanya dapat menjadi pemegang
saham pengendali pada 1 (satu) bank. Dalam hal ini, pihak pengendali tersebut merupakan pihak
pemilik manfaat (bukan pemilik saham) sehingga pihak yang menjadi pemilik manfaat suatu bank
dilarang untuk memiliki saham/kepentingan pada perbankan lainnya.
Perpres PBJ belum mengenal pemilik manfaat walaupun Perpres PBJ terbit setelah Perpres
Pemilik Manfaat. Walaupun tidak diatur secara khusus, namun salah satu prinsip dalam kegiatan
tender adalah bersaing dimana para peserta tender dilarang untuk melakukan persekongkolan.
Larangan persekongkolan tersebut diatur melalui bentuk-bentuk pertentangan kepentingan yang
diatur secara limitatif, padahal, beneficial owner peserta tender dapat memenuhi 2 kondisi
persekongkolan tender sebagaimana diatur pada Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
Tentang. Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yaitu adanya para pihak
yang berpartisipasi dan para pihak secara bersamasama menyepakati kegiatan kolusi. 8 KPPU yang
memiliki fungsi yudikatif9 dalam persaingan usaha juga belum pernah memutus perkara
persekongkolan tender dengan modus kesamaan pemilik manfaat. 10
Regulasi mengenai pencegahan persekongkolan peserta tender barang/jasa pemerintah yang
dilakukan oleh pemilik manfaat belum diatur Perpres PBJ. Oleh karena itu diperlukan
pembangunan peraturan perundangan yang dapat dilakukan melalui transplantasi hukum.
Transplantasi hukum dalam bentuk struktur hukum dari satu negara ke negara lain telah menjadi
kecenderungan dalam pembangunan hukum di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia
yang melakukan transplantasi hukum hak kekayaan intelektual sesuai standar global sebagai
konskuensi keikutsertaan Indonesia dalam World Trade Organization (WTO) dan World
International Property Organization (WIPO), peraturan perundangan tentang anti pencucian uang
dan pendanaan terorisme sesuai dengan standar global rezim anti pencucian uang dan pendanaan

5
Anthony Tiono dan Raden Arja Sadjiarto. 2013. Penentuan Beneficial Owner Untuk Mencegah
Penyalahgunaan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda. Petra Christian University Tax and Accounting Review,
Vol. 3 No. 2.
6
Fajar Malvinas, Mahdi Syahbandir dan Syarifuddin. 2018. Analisis Tentang Beneficial Owner dalam
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda Indonesia - Belanda dalam Sengketa Banding PT.Indosat., Tbk, di
Pengadilan Pajak. Law Journal Universitas Syiah Kuala, Vol. 2 No. 2.
7
Rachmanto, 2010. Penentuan Beneficial Owner dalam Kasus Pembayaran Bunga oleh PT. Transportasi Gas
Indonesia kepada Transasia Pipeline Company Ltd. Tesis. Program Magister Akutansi Universitas Indonesia.
8
Anna Maria Tri Anggraini. 2012. Sinergi BUMN Dalam Pengadaan Barang Dan/ Atau Jasa Dalam Perspektif
Persaingan Usaha. Jurnal Mimbar Hukum, Vol. 25 No. 3.
9
Alum Simbolon. 2008. Komisi Pengawas Persaingan Usaha Dalam Penegakan Hukum Persaingan Usaha.
Jurnal Mimbar Hukum, Vol. 20 No. 3.
10
Alum Simbolon. 2019. Prevention of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition through
Business Competition Supervision. Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues, Vol. 22 No. 1.
terorisme sebagai konsekuensi keanggotaan Indonesia pada The Financial Action Task Force
(FATF).
Selain transplantasi hukum internasional ke dalam hukum nasional, transplantasi hukum juga
dilakukan antar rezim hukum tertentu dalam suatu sistem hukum nasional. Suatu konsep pada
rezim hukum tertentu yang ketinggalan zaman memerlukan transplantasi dengan mengadopsi
konsep dari rezim hukum lain agar tujuan hukum tersebut dapat tercapai. Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan pada Lampiran II terdapat
asas “duidelijke terminologien” artinya untuk sesuatu yang mempunyai arti dan makna yang sama
gunakan istilah yang sama, sedangkan untuk sesuatu yang mempunyai arti berbeda gunakan istilah
yang berbeda.
Peta Jalan Penelitian
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang untuk memperbaiki
regulasi/peraturan mengenai bentuk-bentuk pertentangan kepentingan, khususnya beneficial
owner pada tender barang/jasa pemerintah dengan roadmap penelitian sebagai berikur:

Gambar 1. Roadmap Penelitian 2020 s.d. 2026


Roadmap penelitian dimulai dari penelitian ini yang merupakan penelitian dasar mengenai konsep
pemilik manfaat (BO) sebagai persekongkolan horizontal pada tender barang/jasa Pemerintah
yang dilaksanakan pada tahun 2020 s.d. 2021. Penelitian ini dilanjutkan dengan penelitian terapan
mengenai implementasi larangan pertentangan kepentingan dan prinsip pengenalan pemilik
manfaat (beneficial owner) dalam tender barang/jasa Pemerintah yang dilaksanakan 2022 s.d.
2024. Hasil penelitian tersebut ditindaklanjuti dengan penelitian pengembangan yaitu
pengembangan larangan pertentangan kepentingan pada tender barang/jasa pemerintah melalui
prinsip pengenalan pemilik manfaat yang dilaksanakan tahun 2025 s.d. 2026.

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir dapat
berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas,
mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan. Di
bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian
yang diusulkan.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 tahun dengan alir penelitian sebagai berikut:
Gambar 2. Alir Penelitian
Tahun I sebagai berikut:
1. Penelitian Norma Larangan Persekongkolan dan Beneficial Owner pada Regulasi di Industri
Keuangan dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu:
a. Tahap Pengumpulan Data Sekunder berupa Peraturan OJK dan Regulasi Internal Perusahaan
pada industri perbankan, pasar modal dan investasi (masing-masing 1 perusahaan)
merupakan tanggung jawab Anggota Tim Peneliti 1. Pengumpulan data melalui studi
pustaka dan studi dokumen. Dokumen yang telah dikumpulkan selanjutnya dikonfirmasi
kepada instansi terkait untuk memastikan bahwa regulasi/dokumen adalah dokumen yang
masih berlaku. Luaran tahap ini adalah kumpulan Peraturan OJK dan Peraturan Internal 3
Perusahaan. Indikator capaian pada tahap ini adalah kelengkapan seluruh peraturan yang
dibutuhkan;
b. Tahap Pengumpulan Data Primer berupa hasil wawancara OJK dan 3 Perusahaan Keuangan
untuk mengetahui praktik yang berkaitan dengan larangan persekongkolan dan BO
merupakan tanggung jawab Anggota Tim Peneliti 2. Wawancara menggunakan Pedoman
Wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh Peneliti berdasarkan data sekunder
yang telah dikumpulkan sebelumnya. Luaran tahap ini adalah kumpulan hasil wawancara
OJK dan 3 Perusahaan Keuangan. Indikator capaian pada tahap ini adalah kelengkapan
seluruh data/jawaban dari pertanyaan wawancara.
c. Tahap Analisa Data Sekunder dan Data Primer melalui pengelompokan norma untuk
selanjutnya dianalisa. Analisa menggunakan pendekatan peraturan perundangan (statue
approach) dan pendekatan perbandingan (comparative approach). Luaran tahap ini adalah
Hasil Analisis norma larangan persekongkolan dan BO pada Peraturan OJK dan Peraturan
Internal 3 Perusahaan Keuangan. Indikator capaian tahap ini adalah tersedianya
perbandingan norma BO di industri keuangan. Tahap ini merupakan tanggung jawab Ketua
Tim Peneliti.
2. Norma Larangan Persekongkolan Tender Barang/Jasa Pemerintah Pada Putusan Pengadilan
yang dilakukan dalam 2 (dua) tahapan, yaitu:
a. Tahap Pengumpulan Data Sekunder berupa Putusan Pengadilan (Perdata, Pidana, TUN),
Putusan KPPU dan Rekomendasi Ombusman terkait persekongkolan tender selama periode
2018 s.d. 2019 dengan pertimbangan regulasi tentang tender terbaru dan regulasi BO terbit
tahun 2018. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan studi dokumen. Putusan
yang telah diperoleh dilanjutnya dikonfirmasi kepada pihak terkait untuk memastikan
bahwa putusan telah berkekuatan hukum tetap. Luaran tahap ini adalah kumpulan putusan
pengadilan (perdata, pidana, TUN), putusan KPPUdan rekomendasi Ombusman periode
2018 s.d. 2019. Indikator capaian tahap ini adalah kelengkapan seluruh putusan pengadilan,
KPPU dan rekomendasi Ombudsman periode 2018 s.d. 2019. Tahap ini merupakan
tanggung jawab Anggota Tim Peneliti 1.
b. Tahap Analisa Data Sekunder dimulai dengan pengelompokan norma pada putusan
pengadilan, KPPU dan rekomendasi Ombusman untuk selanjutnya dilakukan analisa norma
yang telah dikelompokan tersebut. Analisa dilakukan dengan pendekatan kasus (cases
approach). Luaran tahap ini berupa hasil analisis norma larangan persekongkolan dan
beneficial owner pada putusan pengadilan (perdata, pidana, TUN), putusan KPPU dan
rekomendasi Ombusman. Indikator capaian tahap ini adalah tersedianya hasil analisis
norma persekongkolan tender dan BO di Singapura dan Filipina. Tahap ini merupakan
tanggung jawab Ketua Tim Peneliti.
Luaran Wajib berupa artikel pada Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues yang
merupakan tanggung jawab Ketua Tim Peneliti, sedangkan Luaran Tambahan berupa artikel
pada Jurnal Mimbar Hukum merupakan tanggung jawab Anggota Tim Peneliti 2.
Penelitian Tahun I akan dilanjutkan pada Tahun II (Tahun 2021) yang dibagi dalam 2 bagian yaitu:
1. Larangan persekongkolan dan beneficial owner di Indonesia dengan Singapura dan Filipina.
Pada bagian ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan yait:
a. Tahap Pengumpulan Data Sekunder berupa peraturan dan putusan pengadilan (tahun 2018
s.d. 2019) terkait larangan persekongkolan dan beneficial owner di Singapura dan Filipina.
Singapura digunakan sebagai perbandingan karena Singapura memiliki regulasi yang
responsif tentang beneficial owner dan pusat transaksi keuangan di Asia Tenggara;
sedangkan Filipina dipilih karena memiliki regulasi tender barang/jasa pemerintah yang
mirip di Indonesia. Metode Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi pustaka.
Luaran tahap ini adalah kumpulan regulasi dan putusan pengadilan terkait persekongkolan
dan beneficial owner di Singapura dan Filipina. Indikator capaian tahap ini adalah
kelengkapan seluruh peraturan dan putusan yang dibutuhkan. Tahap ini merupakan
tanggung jawab Anggota Tim Peneliti 1.
b. Tahap Pengumpulan Data Primer berupa hasil wawancara Monetary Authority of Singapore
(MAS) dan Government Procurement Policy Board (GPPB Filipina). Wawancara dilakukan
untuk mengetahui implementasi yang berkaitan dengan larangan persekongkolan dan BO
di Singapura dan Filipina. Wawancara dilakukan dengan menggunakan Pedoman
Wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh Peneliti berdasarkan data sekunder
yang telah dikumpulkan sebelumnya. Luaran tahap ini adalah kumpulan hasil wawancara
Monetary Authority of Singapore (MAS) dan Government Procurement Policy Board
(GPPB Filipina). Indikator capaian pada tahap ini adalah kelengkapan seluruh data/jawaban
dari pertanyaan wawancara. Tahap ini merupakan tanggung jawab Anggota Tim Peneliti 2;
c. Tahap Analisa Data Sekunder dan Data Primer yang dimulai dengan pengelompokan norma
dari data sekunder dan data primer untuk selanjutnya dilakukan analisa norma yang telah
dikelompokan tersebut. Analisa (a) data sekunder menggunakan pendekatan peraturan
perundangan (statue approach) (b) data primer menggunakan pendekatan kasus (cases
approach). Luaran tahap ini adalah laporan analisis norma larangan persekongkolan dan
BO antara Indonesia dengan Singapura dan Filipina. Indikator capaian tahap ini adalah
tersedianya analisis Tahap ini merupakan tanggung jawab Ketua Tim Peneliti.
2. Analisa larangan persekongkolan dan beneficial owner serta perbandingan dengan Singapura
dan Filipina merupakan tanggung jawab Ketua Tim Peneliti dilakukan dengan 2 (dua) tahapan,
yaitu:
a. Analisa menggunakan pendekatan konsep (conceptual approach) untuk (a) memperoleh
konsep larangan persekongkolan dan BO pada industri keuangan dan tender barang/jasa
pemerintah di Indonesia dengan menggunakan hasil penelitian Tahun I dan (b) memperoleh
konsep larangan persekongkolan dan beneficial owner pada industri keuangan dan tender
barang/jasa pemerintah di Singapura dan Filipina yang menggunakan hasil penelitian Tahun
II.
b. Analisa perbandingan dimana konsep di Indonesia dibandingkan dengan Singapura dan
Filipina dengan menggunakan pendekatan perbandingan (comparative approach) untuk
mengetahui kelemahan konsep larangan persekongkolan dan beneficial owner di Indonesia.
Luaran tahap ini adalah hasil analisis perbandingan konsep larangan persekongkolan dan BO
pada industri keuangan dan tender barang/jasa pemerintah di Indonesia dengan Singapura dan
Filipina. Indikator capaian tahap ini adalah tersedianya perbandingan norma larangan
persekongkolan dan BO di Indonesia dengan Singapura dan Filipina. Tahap ini merupakan
tanggung jawab Ketua Tim Peneliti.
Luaran Wajib Tahun II berupa Buku Penelitian ber-ISBN yang merupakan tanggung jawab
Ketua Tim Peneliti, sedangkan Luaran Tambahan berupa artikel pada Asian Law Institute
Conference 2020 merupakan tanggung jawab Anggota Tim Peneliti 1.

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.

JADWAL

Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 FGD Persiapan Penelitian X

2 Norma Larangan Persekongkolan X X X X X X X


dan Beneficial Owner pada
Regulasi di Industri Keuangan
a. Pengumpulan Data Sekunder x x
berupa Peraturan OJK dan
Regulasi Internal Perusahaan
pada industri perbankan, pasar
modal dan investasi
b. Pengumpulan Data Primer x
berupa Wawancara OJK dan 3
Perusahaan Keuangan
1) Koordinasi Persiapan x x x
Pedoman Wawancara
2) Pelaksanaan Wawancara x x x
3) Analisa Data Sekunder x x
dan Data Primer

3 Norma Larangan Persekongkolan X X X X


Tender Barang/Jasa Pemerintah
Pada Putusan Pengadilan
a. Pengumpulan Data Sekunder x x x
berupa Putusan Pengadilan
(Perdata, Pidana, TUN),
Putusan KPPU dan
Rekomendasi Ombusman
b. Analisa Data Sekunder x x

4 Luaran Wajib
a. Artikel ilmiah pada Journal of X X X X X X X X X X X X
Legal, Ethical and Regulatory
Issues
1) Penyusunan Draft Artikel x x x
2) Pengiriman & x x x x x x x
Korespondensi Revisi
Artikel
3) Artike Diterima (Accepted) x x
b. Buku Penelitian ber-ISBN X X X
1) Penyusunan Draft Artikel X x x

5 Luaran Tambahan
a. Artikel Ilmiah pada Jurnal X X X X X X X X X X X X
Mimbar Hukum
1) Penyusunan Draft Artikel x x x x x x x
2) Pengiriman & x x x x x x
Korespondensi Revisi
Artikel
3) Artike Diterima (Accepted) x x x x

6 Laporan Penelitian
a. Laporan Kemajuan Penelitian x x
b. Laporan Akhir Tahun I x x

Tahun ke-2
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 FGD Persiapan Penelitian X

2 Perbandingan larangan
persekongkolan dan beneficial owner
di Indonesia dengan Singapura dan
Filipina
a. Pengumpulan Data Sekunder X X
berupa peraturan dan putusan
pengadilan (tahun 2018 s.d. 2019)
b. Pengumpulan Data Primer berupa X X X X
hasil wawancara Monetary
Authority of Singapore (MAS) dan
Government Procurement Policy
Board (GPPB Filipina)
1) Koordinasi Persiapan Pedoman x x x x
Wawancara
2) Pelaksanaan Wawancara x x x
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3) Analisa Data Sekunder dan X X
Data Primer

3 Analisa larangan persekongkolan dan X X X


beneficial owner serta perbandingan
dengan Singapura dan Filipina

4 Luaran Wajib
a. Buku Penelitian ber-ISBN X X X X X X X X X X X X
1) Penyusunan Draft Artikel x x x x x x x
2) Editing Naskah dan Layout x x
Buku
3) Pencetakan Buku x x
4) Distribusi Buku x x

5 Luaran Tambahan
a. Artikel Ilmiah pada Prosiding X X X X X
Asian Law Institute Conference
2020
1) Penyusunan draft artikel x x x
2) Pengiriman dan Revisi artikel x x
3) Pelaksanaan conference x x

6 Laporan Penelitian
Laporan Kemajuan x x
Laporan Akhir Peneliian x x

Tahun ke-3
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA
1. Enrico Billy Keintjem. 2016. Tinjauan Yuridis Praktek Persekongkolan Yang Tidak Sehat
Dalam Tender Proyek Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Jurnal Lex
Administratum, Vol. 4 No. 4.
2. Ronald Hasudungan Sianturi dan Ahmad Feri Tanjung. 2019. Conflict of Interest Evolution
in Indonesia Public Procurement, Proceeding of Nommensen International Conference on
Creativity and Technology, Medan, North Sumatera.
3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik
Manfaat dari Korporasi Dalam Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme.
4. Kusrini Purwijanti dan Iman Prihandono. 2018. Pengaturan Karakteristik Beneficiary Owner
di Indonesia. Jurnal Notaire, Vol. 1 No. 1.
5. Anthony Tiono dan Raden Arja Sadjiarto. 2013. Penentuan Beneficial Owner Untuk
Mencegah Penyalahgunaan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda. Petra Christian
University Tax and Accounting Review, Vol. 3 No. 2.
6. Fajar Malvinas, Mahdi Syahbandir dan Syarifuddin. 2018. Analisis Tentang Beneficial
Owner dalam Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda Indonesia - Belanda dalam Sengketa
Banding PT.Indosat., Tbk, di Pengadilan Pajak. Law Journal Universitas Syiah Kuala, Vol. 2
No. 2.
7. Rachmanto, 2010. Penentuan Beneficial Owner dalam Kasus Pembayaran Bunga oleh PT.
Transportasi Gas Indonesia kepada Transasia Pipeline Company Ltd. Tesis. Program Magister
Akutansi Universitas Indonesia.
8. Anna Maria Tri Anggraini. 2012. Sinergi BUMN Dalam Pengadaan Barang Dan/ Atau Jasa
Dalam Perspektif Persaingan Usaha. Jurnal Mimbar Hukum, Vol. 25 No. 3.
9. Alum Simbolon. 2008. Komisi Pengawas Persaingan Usaha Dalam Penegakan Hukum
Persaingan Usaha. Jurnal Mimbar Hukum, Vol. 20 No. 3.
10. Alum Simbolon. 2019. Prevention of Monopolistic Practices and Unfair Business
Competition through Business Competition Supervision. Journal of Legal, Ethical and
Regulatory Issues, Vol. 22 No. 1..
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL

Nama Dr RONALD HASUDUNGAN SIANTURI S.H., M.H

NIDN/NIDK 0116118203

Pangkat/Jabatan -/Lektor

E-mail ronaldhasudungansianturi@gmail.com

ID Sinta 94574

h-Index 1

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

IOSR Journal of Humanities


The Aspects of State Finance
1 co-author And Social Science, 2018, 23, http://www.iosrjourn
In Indonesia Regulations
11, 2279-0837

Financial Liberalization and


Advanced Science Letters,
2 Divisia Money Demand in first author https://www.ingentac
2017, 23, 4, 1936-6612
Indonesia

Implementation
International Journal of
Imprisonment Penalty as
Environmental & Science
3 Subsidiary of Fine Penalty: first author http://www.ijese.net
Education, 2017, 12, 7, 1306-
Inconsistency of State
3065
Financial Losses

Macroeconomic
Advanced Science Letters,
4 Determinants of Indonesian co-author https://www.ingentac
2017, 23, 4, 1936-6612
Tourism Demand in Malaysia

Calculating Financial State


Mediterranean Journal of
Losses due to Corruption in
5 first author Social Sciences, 2015, 6, 3, http://www.mcser.org
Indonesia: Financial State
2039-2117
Losses in WhoseEyes?

Indonesian Customary Court Asian Social Science, 2015,


6 co-author http://ccsenet.org/j
Concept in the Future 11, 12, 1911-2017

Why Must Forcible Action be


the Only Way?: A New
Journal of Educational and
Approach for Initiating Quality
7 first author Social Research, 2014, 4, 6, http://www.mcser.org
Value of Voluntarily-Forcible
2240-0524
Action (VF Action) in Stolen
Asset Recovery

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

KERUGIAN KEUANGAN Ius Quia Iustum, 2019, 26, 1,


1 co-author https://journal.uii.
NEGARA DALAM 2527-502X
PENGADAAN ALAT
KESEHATAN DI INDONESIA

Penerapan Hukum Eksekusi


Penetapan Imbalan Jasa
Jurnal Dinamika Hukum,
2 Kurator Yang Tidak Sesuai co-author http://dinamikahukum
2014, 14, 1, 1410-0797
dengan Pasal 17 Ayat (2) UU
K-PKPU

Perlindungan Hak Pekerja


Jurnal Mimbar Hukum, 2014,
3 ASKES Pasca Pembubaran first author http://mimbar.hukum.
26, 3, 0852 - 100X
PT. ASKES (Persero)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Buku

Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan

Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)

Riwayat penelitian didanai Kemenristekdikti

No Judul Tahun Dana Disetujui


LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI
PERSETUJUAN USULAN

Nama Pimpinan Nama Unit Lembaga


Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Sebutan Jabatan Unit
Pemberi Persetujuan Pengusul

- - - - -

Anda mungkin juga menyukai