Anda di halaman 1dari 3

DEFINING MODES (MENDEFINISIKAN MODE)

The Simples definition of a mode is that it is a displaced major scale.


First, what does the term displaced mean ? Take the F major scale: F-
G-A-Bb-C-D-E-F. As you know, what makes it an F major scale is that
the note F (the tonic degree) has the most weight; the scale wants to
stop on the high F when you play it.

Definisi sederhana dari modus adalah tangga nada mayor yang


dipindahkan. Pertama, apa arti istilah dipindahkan ? Ambil tangga
nada F mayor: F-G-A-Bb-C-D-E-F. Seperti yang Anda ketahui, yang
membuatnya menjadi tangga nada F mayor adalah nada F itu sendiri
(dilihat dari tonika) memiliki fungsi paling besar; tangga nada yang
dimainkan berhenti di F tinggi saat Anda memainkannya.

Now, what if you were to use the same vocabulary- that is, use the
same F-G-A-Bb-C-D-E-F pitches (the F major scale)- but make a
different note the root? What if the scale looked like this: D-E-F-G-A-
Bb-C-D? If the D sounded like the root note (which is based on the
context of the piece), then you have an official mode.

Sekarang, bagaimana jika Anda menggunakan kosakata yang sama -


yaitu, menggunakan nada F-G-A-Bb-C-D-E-F yang sama (tangga nada
F mayor) - tetapi dengan membuat nada dasar atau root yang
berbeda ? Bagaimana jika tangga nadanya terlihat seperti ini: D-E-F-
G-A-Bb-C-D ? Jika D terdengar seperti nada dasar atau root (yang
didasarkan pada konteks lagu), maka Anda mendapatkan modus yang
terealisasikan.

If you reread the last paragraph, you’ll notice that an F scale is


spelled from D. Is there a special relationship between F and D? Well,
they are a sixth apart. Hmm, sixth note of a major scale, where have
you heard that before? Try looking in the previous chapter in the
section “Naming Minor Keys.” Remember the trick you learned there,
to find the relative minor by going up six notes. Using this example,
you can spell an F major scale starting from D, its sixth note, and it’s
called a mode. It’s the D minor scale and a mode of F major.

Jika anda membaca ulang paragraf terakhir, anda akan melihat


bahwa tangga nada F dieja dari D. Apakah ada hubungan khusus
antara F dan D ? Yah, mereka terpisah dengan jarak seperenam. Nada
keenam dari tangga nada mayor, di mana anda pernah
mendengarnya sebelumnya? Coba cari di bab sebelumnya di bagian
“Menamai tangga nada Minor.” Ingat trik yang anda pelajari di sana,
untuk menemukan minor relatif dengan menaikkan enam nada.
Dengan menggunakan contoh ini, Anda dapat mengeja tangga nada F
mayor mulai dari D, nada keenamnya, dan ini disebut modus. Ini
adalah tangga nada D minor dan modus dari F mayor.

So, you see that minor scales are also modes. The notes D–E–F–G–A–
B♭–C – D form a D minor scale. A mode is formed when you call any
other note besides the original root of the scale the root. The minor
scale is just one example of a mode, one that you already know. But
wait, there’s more. Because a major scale has seven notes, there are
seven modes.

Jadi, Anda melihat bahwa tangga nada minor juga merupakan modus.
Nada-nada D–E–F–G–A–B♭–C – D membentuk tangga nada D minor.
Sebuah modus yang terbentuk ketika anda menggunakan nada lain
selain nada dasar asli (root) dari tangga nada. Tangga nada minor
hanyalah salah satu contoh modus, yang sudah anda ketahui. Tapi
tunggu, masih ada lagi. Karena tangga nada mayor memiliki tujuh
nada, maka ada tujuh modus.

MODAL HISTORY ( Sejarah Modus )

Modes gained prominence during the golden age of the Gregorian


chant, circa A.D.900, when they were used to compose the melodies
of vocal plainchant. Modes stayed in use throughout the medieval
era with some modification. The baroque and prebaroque periods
used major and minor scales exclusively instead of modes. For all
intents and purposes, modes lay dormant throughout the baroque
era, the classical era, and most (but not all) of the romantic era.

Modus menjadi terkenal selama zaman keemasan nyanyian


Gregorian, sekitar tahun 900 M, ketika modus digunakan untuk
menyusun melodi vokal plainchant. Modus tetap digunakan
sepanjang era abad pertengahan dengan beberapa pembaharuan.
Periode barok dan prabarok menggunakan tangga nada mayor dan
minor secara terkhusus. Untuk semua maksud dan tujuan, modus
menjadi terbengkalai sepanjang era barok, era klasik, dan sebagian
besar (tetapi tidak semua) era romantic.

Even though impressionist composers revived modes, it wasn’t until


jazz musicians started using them in improvisation and composition
that modes became a useful part of music curricula. Today, all music
students learn about modes, but rock and jazz players tend to utilize
them more frequently.

Meskipun komposer impresionis menghidupkan kembali modus,


tidak terkecuali sampai musisi jazz juga mulai menggunakannya
dalam improvisasi dan komposisi, modus menjadi bagian yang
penting dari kurikulum musik. Saat ini, semua siswa musik belajar
tentang modus, tetapi pemain rock dan jazz yang cenderung lebih
sering menggunakannya.

Anda mungkin juga menyukai