Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

ISTIRAHAT DAN TIDUR

Tanggal 24-29 Agustus 2020

Oleh

Laila Noor Fitriana, S.Kep

NIM. 2030913320009

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

ISTIRAHAT DAN TIDUR

Oleh

Laila Noor Fitriana, S.Kep

NIM. 2030913320009

Banjarbaru, Agustus 2020

Mengetahui,

Koordinator Stase KDP Pembimbing Akademik,

Devi Rahmayanti, Ns., M.Imun Ichsan Rizany, S.Kep, Ns


NIP. 197801012008122002 NIP. 19910802201931010
A. DEFINISI

Istirahat merupakan suatu keadaan ketika tubuh dalam keadaan


relaksasi, tenang, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah.
Istirahat tidak selalu dikatakan tidak melakukan aktivitas sama sekali.
Misalnya berbaring sambil membaca buku atau menonton tv juga disebut
sebagai istirahat (Potter & Perry 2011). Istirahat dapat memulihkan kembali
energi seseorang, membiarkan individu untuk mulai berfungsi lagi secara
optimal. Ketika seseorang kurang istirahat, mereka menjadi mudah marah,
tertekan, dan lelah, serta mereka sulit untuk mengendalikan emosi mereka
(Kozier, 2010).

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat fisiologis.


Tidur adalah suatu perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun (Hidayat, Aziz, Uliyah 2015). Tidur dapat
memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,
mengurangi stres dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan
dan konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari (Potter & Perry
2011).

Tidur dimulai dari yang ringan hingga yang dalam. Konsep tidur
terbagi menjadi dua yaitu:

1) Tahap NREM : Non Rapid Eye Movement. Merupakan tidur gelombang


rambat = gelombang otak sangat lambat. Tahap ini terjadi bila aktivitas
stimuli pada otak mulai dihambat. Sekitar 75 – 80 persen tidur yang
dilakukan pada malam hari merupakan tidur NREM. Tidur NREM
dibagi menjadi empat tahapan, yakni:

a. Tahap 1 merupakan tidur yang paling mudah dibangunkan.


Merupakan langkah awal istirahat. Tahap ini berakhir dalam
beberapa menit saja. Seseorang akan merasa nyaman pada tahap ini,
bola mata akan berputar dari samping-ke-samping, dan gerakan
jantung serta pernapasan mulai melambat (rileks). Apabila
terbangun, maka tidak akan merasa bahwa dirinya sedang tidur.

b. Tahap 2 merupakan awal tidur ringan dimana proses yang ada pada
tubuh mulai rileks seiring dengan rasa nyaman yang ditimbulkan
diiringi dengan aktivitas tubuh yang semakin lambat (rileks, bukan
disorder). Tahap ini berakhir sekitar 10 – 15 menit saja tetapi
menyumbang 44 – 55 persen total tidur. Apabila ingin
membangunkan, butuh stimulus lebih dari tahap 1.

c. Tahap 3 dan 4 merupakan tahap paling dalam dari siklus tidur


NREM, perbedaannya hanya terdapat pada persentase gelombang
delta pada otak selama 30 detik. Selama tahap ini, irama denyut
jantung dan pernapasan turun hingga 20 – 30 persen daripada saat
melakukan aktivitas normal. Sangat sulit dibangunkan. Keadaan
tubuh sudah sangat nyaman dan otot-otot dalam keadaan rileks
sehingga sangat sulit dibangunkan dengan rangsangan apapun.
Tahap ini sangat optimal dalam pengembalian energi setelah
beraktivitas dan berguna untuk pelepasan hormon pertumbuhan.

2) Tahap REM : Rapid Eye Movement. Pergerakan bola mata yang sangat
cepat walaupun mata dalam keadaan terpejam. Tidur REM seringkali
terulang kembali setiap 90 menit dan berakhir dalam 5 sampai 30 menit.
Mimpi banyak bermunculan pada tahap ini. Selama tidur REM, otak
dalam keadaan aktif dan metabolismenya meningkat sekitar 20 persen.
Hormon-hormon seperti asetilkolin mulai disekresikan dan terus
meningkat selama tidur REM.

Durasi dan kualitas tidur berbeda antara satu orang dengan yang lain.
Potter & Perry (2011) membagi kebutuhan tidur berdasarkan kelompok
usia, yaitu:

No. Usia Kategori Durasi Tidur


1. 0-1 bulan Bayi baru lahir 14-18 jam
2. 1-18 bulan Bayi 12-14 jam
3. 18 bulan – 3 tahun Anak 11-12 jam
4. 3-6 tahun Pra sekolah 11 jam
5. 6-12 tahun Usia sekolah 10 jam
6. 12-18 tahun Remaja 8.5 jam
7. 18-40 tahun Dewasa muda 7-8 jam
8. 40-60 tahun Dewasa 7 jam
9. 60 tahun ke atas Orang tua 6 jam
B. PATOFISIOLOGI

Berdasarkan penyakit

Lansia

Perubahan fisik Perubahan Perubahan sosial


psikologis

Kendala Pasangan hidup


lingkungan (suhu, Ansietas, cemas, meninggal
cahaya, bising, atau stres
prosedur invasi)
Kesulitan
Depresi
Kesulitan memulai tidur
mempertahankan
tetap tidur Insomnia

Ketidakpuasan
tidur

Gangguan Pola
Tidur

Tidur yang tidak


terpenuhi secara
kualitas maupun
kuantitas

Kesiapan
Meningkatkan
Tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Pola Tidur


2. Insomnia
3. Kesiapan Meningkatkan Tidur

C. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa NOC NIC

1. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Lingkungan ()


Pola Tidur keperawatan selama 1xs24 - Ciptakan lingkungan yang
(00198) jam, kualitas tidur klien aman bagi klien
meningkat - Berikan kamar terpisah
Definisi: seperti di indikasikan
interupsi Status Kenyamanan: - Sediakan pengharum
jumlah waktu Lingkungan (2009) ruaangan
dan kualitas - Pencahayaan ruangan
tidur akibat (2-3) Manajemen Lingkungan:
faktor eksternal - Lingkungan yang Kenyamanan ()
(00198) kondusif untuk tidur (2- - Sediakan lingkungan yang
3) aman dan bersih
- Tempat tidur yang - Pertimbangkan sumber
nyaman (2-3) ketidaknyamanan, seperti
balutan yang lembab, posisi
Kepuasan Klien: selang, seprai kusut, maupun
Lingkungan Fisik (3007) lingkungan yang
- Kebersihan kamar (3-4) mengganggu
- Kontrol bau-bauan (3- - Sesuaikan pencahayaan untuk
4) klien
- Kontrol suhu ruangan
(3-4) Manajemen Energi ()
- Pilih intervensi untuk
Tingkat Kelelahan (0007) mengurangi kelelahan baik
- Kelelahan (2-3) secara farmakologis maupun
- Kelesuan (2-3) non farmakologis
- Kualitas istirahat (3-4) - Monitor intake/ asupan
nutrisi untuk mengetahui
sumber energi yang adekuat
- Ajarkan pasien mengenai
pengelolaan kegiatan dan
teknik manajemen waktu
untuk mencegah kelelahan

2. Insomnia Setelah dilakukan tindakan Peningkatan Tidur (1850)


(00095) keperawatan selama 1x24 jam, - Monitor/ catat pola tidur dan
kualitas tidur klien meningkat jumlah jam tidur klien
Definisi: - Bantu untuk menghilangkan
Gangguan pada Tidur (0004) situasi stres sebelum tidur
kuantitas dan - Jam tidur (2-4) - Berikan pamflet dengan
kualitas tidur - Kualitas tidur (2-4) informasi mengenai teknik
yang - Kesulitan memulai untuk meningkatkan tidur
menghambat tidur (2-4)
fungsi (00095) Terapi Relaksasi (6040)
Tingkat Kecemasan (1211) - Dorong klien untuk
- Tidak dapat beristirahat mengambil posisi yang
(2-4) nyaman dengan pakaian
- Perasaan gelisah (2-4) longgar dan mata tertutup
- Gangguan tidur (2-4) - Dapatkan perilaku yang
Tingkat Depresi (1208) menunjukkan terjadinya
- Perasaan depresi (2-4) relaksasi, misalnya bernafas
- Insomnia (2-4) dalam, menguap, pernafasan
- Gangguan konsentrasi perut, atau bayangan yang
(2-4) menenangkan
- Dorong klien untuk
mengulang praktik teknik
relaksasi secara mandiri

Fasilitasi Meditasi (5960)


- Anjurkan klien untuk duduk
diam dalam posisi yang
nyaman dan merileks kan
semua otot dan tetap santai
- Lakukan ltihan pernafasan,
dan anjurkan klien untuk
duduk diam selama beberapa
menit
- Beritahu klien untuk
mengabaikan ikiran yang
mengganggu dengan kembali
fokus dengan meditasi

3. Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Pemijatan (1480)


Meningkatkan keperawatan selama 1x30 - Posisikan klien dan jaga
Tidur menit, klien mampu privasi klien selama
(000165) meningkatkan kualitas tidur pemijatan
- Lakukan pemijatan dengan
Definisi: Pola Istirahat (0003) lotion atau minyak untuk
berhentinya - Kualitas istirahat (3-4) mengurangi gesekan
kesadaran - Beristirahat secara fisik - Pijat secara terus-menerus,
relatif secara (3-4) halus, usapan yang panjang;
periodik dan - Beristirahat secara meremas; atau getaran
berlangsung mental (3-4) dengan telapak tangan, jari-
alami untuk jari dan jempol
memberi Motivasi (1209)
istirahat dan - Mengembangkan Peningkatan Koping (5230)
melanjutkan rencana tindakan (3-5) - Sediakan informasi aktual
gaya hidup - Memulai perilaku mengenai diagnosis,
yang diminati, mencapai target (3-5) penanganan, dan prognosis
yang dapat - Mengungkapkan niat klien
ditingkatkan untuk bertindak (3-5) - Eksplorasi pencapaian klien
(000165) Perilaku Promosi Kesehatan sebelumnya
(1602) - Instruksikan klien untuk
- Keseimbangan aktivitas menggunakan teknik
dan istirahat (4-5) relaksasi sesuai dengan
- Mempertahankan tidur kebutuhan
yang adekuat (4-5) Peningkatan Efikasi Diri (5395)
- Menggunakan teknik - Identifikasi hambatan dalam
pengurangan stres yang merubah perilaku
efektif (4-5) - Berikan informasi mengenai
cara meningkatkan tidur
- Berikan contoh atau
tunjukkan cara meningkatkan
tidur
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G.M, et al. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC). Edisi


6. UK: Mosby Inc.

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2008. Nanda-I Diagnosis Keperawatan:


Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Edisi II. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul, dan Uliyah,Musrifatul. 2015. Pengantar


Kebutuhan Dasar Manusia. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Kozier, et.al. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawata: Konsep, Proses,


dan Praktik. Jakarta: EGC.

Moorhead, S., et al. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC). Edisi 5.


UK: Mosby Inc.

Nurjannah, Intansari. 2016. Intan’s Screening Diagnoses Assesment 6th


Edition. Yogyakarta: Mocomedia.

Potter, Perry. 2011. Fundamental Of Nursing. Concept, Process, and


Practice. Ed 7. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai