Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Prima Husada
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Resusitasi
5. Sarung Tangan
6. Jam atau pencatat
waktu
Kain 3 buah ( untuk
mengerigkan,
membungkus, dan
menganjal bahu )
2. Alat pengisap
lender
3. Tabung dan
sungkup
4. Kotak alat
Resusitasi
5. Sarung Tangan
SPO
ASFIKSI PADA BBL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Banjararum Selatan No. 3
Singosari – Malang 01 3/4
Prosedur :
1. Petugas meletakkan bayi di meja resusitasi
a. Bila bayi bernafas spontan,LDJ> 100 X/mnt dan
tonus otot baik, lakukan perawatan BBL normal
b. Petugas memposisikan kepala bayi pada posisi
setengah menghidu yaitu kepala sedikit ekstensi
dengan mengatur tebal kain ganjal bahu yang
telah disiapkan
c. Bila bayi tetap tidak bernafas / megap – megap /
LDJ < 100 x/mnt, tonus otot lemah/keple maka
lakukan ventilasi tekanan positif ( VTP ) dengan
CPAP selama 30 detik konsentrasi O2, 30 %
tekanan udara 7 mmHg dan aliran O2 4 liter/mnt
d. Lakukan penilaian terhadap LDJ dan
pengembangan dada
e. Bila dada tidak mengembang, evaluasi : posisi
kepala,obstruksi/sumbatan jalan nafas, kebocoran
sungkup, tekanan puncak inspirasi cukup / tidak
f. Bila dada mengembang adequate namun LDJ <
60x/mnt : VTP (O2 100%) + kompresi dada ( 3
kompresi tiap 1 nafas ) yang dilakukan 2 X 30 detik
2. Petugas mengobservasi LDJ,usaha nafasd an tonus
otot tiap 30 detik
a. Jika LDJ < 60/mnt, pertimbangkan pemberian obat
dan cairan intra vena melalui infuse umbilical
(Lihat SOP pemasangan infus umbilical)
b. Epineprin 1 : 10.000 ( sediaan yang ada 1 : 1000,
ambil 0,1 ml epineprin dioplos dengan NaCl 0,9 ml
sehingga menjadi 1 ml) dengan dosis 0,1 sampai
0,3 ml / kg BB, dimulai dari dosis terkecil
SPO
ASFIKSI PADA BBL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Banjararum Selatan No. 3
Singosari – Malang 01 4/4