Anda di halaman 1dari 16

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

STRATEGI PELAKSANAAN
SP I Pasien : Latihan Nafas Dalam
Pertemuan :Ke 1
Hari / tanggal:
A. Proses Keperawatan
1. KondisiKlien
DS :
o Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang
o Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya
o Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa
DO :
o Nada suara tinggi dan agak keras
o Ekspresi marah saat membicarakan orang
o Merusakdanmelemparbarang-barang
2. Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
3. Tujuan:Pasien dapat mengetahui cara napas dalam dan meluapkan emosi
4. TindakanKeperawatan :
1) Mengidentifikasi penyebab PK
2) Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
3) Mengidentifikasi PK yang akan dilakukan
4) Mengidentifikasi akibat PK
5) Menyebutkan cara mengontrol PK
6) Membantu pasien mempraktekan latihan Nafas Dalam
7) Menganjurkan pasien memasukan dalam kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya perawat… Saya adalah
Mahasiswa Keperawatan dari Poltekkes Kemenkes Jakarta I yang
sedang praktek disini. Nama Bapak siapaya? Senangnya dipanggil
apa? Bagaimana perasaan Bapak saat ini? Masih ada perasaan kesal
atau marah? Baiklah kita akan berbincamg-bincang sekarang tentang
perasaan Bapak”
Perawat ; Oh jadi anda senangnya dipanggil x saja”.
b. Evaluasi/Validasi
“Saya lihat dari tadi bapak tampak kesal pak? Ada yang bapak
pikirkan?”
c. Kontrak
Topik:
“Senang berkenalanan dengan bapak, Mau tidak kalua kita ngobrol
ngobrol sebentar tentang apa yang dipikirkan bapak?”
Waktu:
“kira kira bapak punya waktu berapa lama untuk berbincang bincang?
Bagaimana kalau 10-15menit”
Tempat:
“Bapak lebih nyaman ngobrol dimana?”
d. Tujuan
Agar bapak bisa mengungkapkan dengan orang lain dan merasa lebih
nyaman

2. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)


a. Mengidentifikasi Penyebab PK
“Apa yang menyebabkan Bapak marah? “
“Apakah sebelumnya Bapak pernah marah?”
“Terus penyebabnya apa?”
“Oh iya apakah ada penyebab lain yang membuat Bapak marah?”
“Pada saat penyebab marah itu ada, seperti Bapak stres karena
pekerjaan atau masalah keluarga (misalnya ini penyebab marah
pasien), apa yang Bapak rasakan? (tunggu respon pasien)”

b. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK


“Apakah Bapak merasakan kesal kemudian dada Bapak berdebar-
debar, mata melotot, rahang terkatuk rapat, dan tangan mengepal?”
“Setelah itu apa yang Bapak lakukan?”
c. Mengidentifikasi PK yang dilakukan
“Oh iya, jadi Bapak marah-marah dengan memukul orang yang ada di
sekitar Bapak dan memecahkan barang-barang, apakah dengan cara ini
stres Bapak akan hilang?”
d. Mengidentifikasi akibat PK
“Apa kerugian dari cara yang Bapak lakukan?”
“Betul, keluarga Bapak jadi takut sama Bapak. Menurut Bapak adakah
cara lain yang lebih baik? Maukah Bapak belajar mengungkapkan
kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”
e. Menyebutkan cara mengontrol PK
“Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, pak. Salah satunya
adalah dengan cara fisik. Jadi, melalui kegiatan fisik rasa marah dapat
disalurkan.”
f. Membantu pasien mempraktekan latihan nafas dalam
“Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu?”
“Begini pak kalau tanda-tanda marah tadi sudah Bapak rasakan maka
Bapak berdiri, lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar lalu
keluarkan perlahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan.
“Ayo coba lagi tarik dari hidung” “Bagus, tahan, dan tiup dari mulut.
Nah, lakukan 5 kali ya pak” “Bagus sekali Bapak sudah bisa
melakukannya”
g. Menganjurkan pasien memasukan dalam kegiatan harian
“Bagaimana perasaanya pak? Nah sebaiknya latihan ini Bapak lakukan
secara rutin sehingga bila sewaktu-waktu Bapak sudah biasa
melakukannya.”

3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasiklien/subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang tentang
kemarahan Bapak?” “Iya jadi ada 2 penyebab Bapak marah
(sebutkan) dan yang Bapak rasakan (sebutkan) dan yang Bapak
lakukan (sebutkan) serta akibatnya (sebutkan)
2. Evaluasiperawat/ objektif
“bapak, sekarang coba diulang dan peragakan kembali yang kami
praktekan tadi ”
b. Rencanalanjutklien
“Coba selama saya tidak ada ingat-ingat lagi penyebab marah Bapak
yang lalu apa yang Bapak lakukan kalau marah yang belum kita bahas
dan jangan lupa latihan napas dalamnya ya pak, sekarang kita buat
jadwal latihannya ya pak.” “Berapa kali sehari Bapak mau latihan
napas dalam? Jam berapa saja pak?”
c. Kontrak yang akandatang
Topik: “Baikbesok pagi kitaakanbertemukembaliuntukmemberikan
obat bapak gunanya mencegah atau mengontrol marah Bapak”

Waktu: “Kalau begitu besok pagi sekitar jam 09.00 kita akan bertemu
lagi ”
Tempat “bapak mau minum obat dimana ? bagaimana kalau disini saja
pak ? “
SP II Pasien : Latihan pukul bantal dan kasur

Pertemuan Ke 2

Diagnosa : Perilaku Kekerasan

A. Proses Keperawatan
1. Kondisiklien
DS :
o Klien mengatakan benci dan kesal pada seseorang
o Klien suka membentak dan menyerang orang
DO :
o Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
o Merusak dan melempar barang-barang
2. Diagnosis Keperawatan: Perilaku kekeran
3. Tujuan : Klien tidak menciderai diri, orang lain, dan lingkungan
4. TindakanKeperawatan
1. Mengevaluasicara nafas dalam
2.  Melatih cara fisik ke2pukul kasur dan bantal
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. StrategiKomunikasidalamPelaksanaanTindakanKeperawatan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, sesuai dengan janji saya tiga jam yang lalu
sekarang saya datang lagi”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak saat ini, adakah hal yang
menyebabkan bapak marah?”
c. Kontrak
“Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah
dengan kegiatan fisik untuk cara yang kedua”
Waktu: “Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya?”
Tempat: “kita akan latihan cara ke dua di kamar bapak saja ya,
bagaimana menurut bapak?”
2. Kerja (langkah-langkahtindakankeperawatan)

a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

“Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul


perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain napas
dalam bapak dapat melakukan pukul kasur dan bantal”.

b) Melatih pasien mengontrol PK dengan pukul bantal atau


kasur

“Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan bantal.Jadi


kalau nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar
dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur
dan bantal. Nah, coba bapak lakukan, pukul kasur dan bantal.
Ya, bagus sekali bapak melakukannya”.“Kekesalan
lampiaskan ke kasur atau bantal.”

c) Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan


harian

“Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada
perasaan marah. Kemudian jangan lupa merapikan tempat
tidurnya

3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasiklien/subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah latihan cara latihan fisik
pukul bantal dan kasur?
2. Evaluasi perawat/objektif
“ Tn. x tampak lebih tenang dan mengerti”
b. Rencana tindak lanjut klien
“bagaimana sekarang kalau kita masukan pada jadwal harian?
Dengan kegiatan bercakap cakap mengenai cara mengungkapkan,
meminta dan menolak
c. Kontrak yang akan dating
Topik: “Besok pagi kita akan membicarakan cara lain untuk
mengatasi rasa marahbapak yaitu dengan cara verbal”
Waktu :Bapak mau jam berapa?bagaimana kalau jam 09.00?
Tempat :Bapak lebih nyaman dimana untuk besok kita ngobrol
ngobrol?
SP III Pasien :Melatih pasien mengontrol prilaku kekerasan dengan cara
verbal
Pertemuan : Ke 3
A. Proses Keperawatan
1. Kondisiklien
DS :
o Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-
apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan
malu terhadap diri sendiri.

DO :
o Klientampaklebihsukasendiri,
bingungbiladisuruhmemilihalternatiftindakan,
inginmencederaidiri / inginmengakhirihidup
2. Diagnosis Keperawatan: Perilaku Kekerasan
3. Tujuan:Klien tidak menciderai diri, orang lain, dan lingkungan
4. TindakanKeperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien
b. melatih pasien mengontrol PK dengan cara verbal : meminta /
menolak / mengungkapkan dengan asertif
c. menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B. StrategiKomunikasdalamPelaksanaanTindakanKeperawatan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamatpagi bapak , masih ingat dengan saya ?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak pagi hari ini?” “Sudah dilakukan
jadwal harian yang telah kita lakukan kemarin? Bagus sekali bapak
dapat melakukan secara mandiri semua latihan yang telah kita
lakukan”
c. Kontrak
Topik: “baik bapak , sesuai janji kita kemarin . hari ini kita akan
berdiskusi tentang “ cara mengendalikan amarah dengan cara
verbal” ya pak “
Waktu: “Kita akan membutuhkan waktu sekitar 20 menit,
bagaimana menurut bapak?”
Tempat: “Dimana kita akan membicarakannya pak ? “
Tujuan: “ agar bapak mengetahui cara yang lain untuk montrol
amarah, yaitu dengan cara verbal.”
2. Kerja (langkah-langkahtindakankeperawatan)
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
“Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah
marah. Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam
atau pukul bantal dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan
orang yang membuat kita marah. Ada 3 cara :
1) Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang
rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar. Kemarin
bapak bilang penyebab marahnya karena minta uang sama
istri tidakdi beri. Coba bapa minta uang dengan baik-baik :
“bu , saya perlu uang untuk membeli rokok” nanti bisa di
coba disini untuk meminta baju, meminta obat dan lain-
lain. Coba bapa praktekan. Bagus pak “
2) Menolak dengan baik , jika ada yang menyuruh dan bapak
tidak ingin melakukannya , katakan : “ maaf saya tidak
bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan “. Coba
bapak praktekkan. Bagus pak”
3) Mengungkapkan perasaan kesal , jika ada perlakuan orang
lain yang membuat kesal bapak dapat mengatakan “ saya
jadi ingin marah karena perkataan mu itu“ coba praktekkan
pak. Bagus “
b. “Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berdiskusi tentang cara
mengobrol amarah dengan cara verbal ?”
2. Evaluasiperawat/objektif
“Coba bapa sebutkan kembali apa yang telah kita lakukan tadi.”
b. Tindaklanjutklien
“bagus sekali , sekarang mari kita masukan jadwal . berapa kali
sehari bapa mau latihan bicara yang baik ? bisa kita buat jadwal? ”.
c. Kontrak yang akan dating
Topik: “nanti kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi
rasa marah bapa yaitu dengan dengan cara ibadah ”
Waktu: “Kalaubegitukitaakanberdiskusibesok jam 9 pagiya pa,
bapa setuju ?”
Tempat : “Mau dimana pak? Disini lagi ?”
SP IV Pasien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan kegiatan
Pertemuan : Ke 4
A. Proses Keperawatan
DS:
o Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang
o Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya
o Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa

DO:
o Nada suara tinggi dan agak keras
o Ekspresi marah saat membicarakan orang
o Merusakdanmelemparbarang-barang

Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan


Tujuan : untuk membuat pasien merasa tenang dengan cara spiritual
Tujuan Keperawatan:
1. mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
3. menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan
harian
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
A. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, sesuai dengan janji saya kemaren sekarang saya datang
lagi” Baik, yang mana yang mau dicoba?”
B. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana pak, latihan apa yang sudah dilakukan?Apa yang dirasakan
setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali, bagaimana rasa
marahnya”
“Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa
marah yaitu dengan ibadah?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang?”
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15-
20 menit?

2. Kerja ( langkah – langkah tindakan keperawatan)


1. Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa Bapak lakukan? Bagus. Baik,
yang mana mau dicoba?
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
“Nah, kalau bapak sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik
napas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks.
Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholawat”.
3. menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
“Bapak bisa melakukan sholawat secara teratur untuk meredakan
kemarahan.”
“Bisa dilakukan sebelum bapak tidur atau setelah melakukan sholat”

4. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien / subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang
cara yang ketiga ini?”
“Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari?”.
2. Evaluasi perawat/objektif
“Bapak, sekarang coba diulang dan peragakan kembali yang kami
praktekan tadi”
b. rencana lanjut klien
“Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan bapak. Mau
berapa kali bapak sholat. Baik kita masukkan wudhu dan sholawat
(sesuai kesepakatan pasien)
“Coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat bapak lakukan bila
bapak merasa marah”
“Setelah ini coba bapak lakukan jadwal sholawat sesuai jadwal yang
telah kita buat tadi”
c. kontrak yang akan datang
topik : “ Besok pagi kita ketemu lagi untuk mengulang kegitan yang
sudah kita lakukan. Apa bapak masih ingat kegitan yang kemarin yang
sudah kita lakukan ? “
waktu : besok pagi bapak mau ketemu jam berapa ?
tempat : bapak tempatnya mau dimana ?
SP V Pasien : Latihan Mengontrol Perilaku Kekerasan dengan Obat
Pertemuan : 5
A. Proses Keperawatan
1. KondisiKlien
DS :
o Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang
o Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya
o Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa

DO :
o Nada suara tinggi dan agak keras
o Ekspresi marah saat membicarakan orang
o Merusakdanmelemparbarang-barang
2. DiagnosaKeperawatan: Perilaku Kekerasan
3. Tujuan : untuk membatu mengontrol emosi penenang
4. Tujuan Keperawatan :
a. Mengevaluasi Jadwal Kegiatan Harian Pasien
b. Menjelaskan Cara Mengontrol PK dengan Memanfaatkan atau Minum
Obat
c. Menganjurkan Pasien dalam Jadwal Kegiatan Harian

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamatpagi pak, sesuai dengan janji saya kemarin hari ini kita
ketemu lagi.”
b. Evaluasi/Validasi
“Saya lihat dari tadi Bapakmerenung saja, bagaimana pak sudah
dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul bantal, dan bicara yang baik
apa yang Bapak rasakan setelah melakukan latihan secara teratur?”
Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang dan latihan tentang
cara minum obat yang benar untuk mengontrol rasa marah?”
Waktu: “Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Bagaimana kalau
15 menit?”
Tempat: “Baiklahmaudimanakitangobrolnya, pak? Bagaimana kalau di
tempat kemarin?”

2. Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)


a. Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
memanfaatkan atau minum obat.
“Bapak sudah dapat obat dari dokter?”
“Berapa macam obat yang Bapak minum? Warna obatnya apa saja,
pak?”
“Bagus! Jam berapa Bapak minum?
“Obatnya ada 3 macam ya pak, yang warna orange namanya CPZ
manfaat obatnya agar pikiran Bapak tenang, yang putih ini namanya THP
agar Bapak relax, dan yang warna merah jambu ini namanya HLP agar
pikiran Bapak teratur dan rasa marah berkurang semuanya ini harus
Bapak minum 3x sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam bila
nanti setelah minum obat mulut Bapak terasa kering cara mengatasinya
Bapak bisa minum air putih yang tersedia di ruangan bila mata Bapak
terasa berkunang-kunang Bapak sebaiknya istirahat dan jangan
beraktivitas dulu ya pak”
b. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
“Nanti di rumah sebelum minum obat ini Bapak lihat dulu label di kotak
obat, apakah benar nama Bapak tertulis disitu, berapa dosis yang harus
diminum dan jam berapa saja harus diminum. Disini baca juga apakah
nama obatnya sudah benar ya pak, disini minta obatnya pada suster
kemudian cek lagi apakah benar obatnya. Jangan pernah menghentikan
minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya pak, nanti Bapak
kambuh lagi"

3. Terminasi
a. Evaluasiresponklienterhadaptindakankeperawatan
1. Evaluasi klien/subjektif
“Bagaimanaperasaanbapak setelahkita berbicara tentang cara
minum obat yang benar?”
2. Evaluasi perawat/objektif
“bapak tampak mengerti dan dapat menjelaskan secara ulang
mengenai obat”
b. Tindakan lanjut klien
“Sekarang, kita masukkan waktu minum obat ke dalam jadwal ya
pak.”
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Nanti siang kita ketemu lagi pak untuk mengontol rasa marah
bapak dengan cara pukul bantal atau kasur
Waktu: “nanti siang sekitar jam 14.00 saya akan kembali bertemu
bapak lagi
Tempat: “Bagaimana tempatnya disini lagi yaa pak? Sampai bertemu
lagi pak”

Anda mungkin juga menyukai