Anda di halaman 1dari 7

Tugas Pilihan 1

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan pemahaman anda tentang materi yang dibahas
dalam bab ini?
Minimal 4 halaman, maksimal 8 halaman!
1. Siapakah pada hakekatnya yang mendidik manisia menurut konsep Pendidikan Agama
Islam,
berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?
Pada hakekatnya yang mendidik manusia adalah Allah SWT.. sebagaimana yang
diisyaratkan
dalam Q.S. al-Fatihah (1):2, artinya: 2. Segala puji bagi Allah, Tuhan pencpta (Yang ditaati,
Yang
Maha Memiliki, Yang Maha Mendidik dan Maha Memelihara) semesta alam. Rasulullah
Muhammad
SAW.. pernah mengungkapkan dalam hadis beliau, artinya: Yang mendidikku adalah
Tuhanku. Dia-lah
yang menjadi pendidikku yang terbaik.

2. Jelaskan apa yang membedakan manusia dengan tumbuhan dan hewan, sehingga
manusia diberi
tugas oleh Allah SWT sebagai khalifah Allah di bumi untuk menyembah-Nya sebagai
Abdullah
(hamba Allah), berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?
manusia diciptakan-Nya
mamiliki jasad (tubuh) untuk bertumbuh (Q.S.32:7-8) (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya). Manusia memilkii ruh (jiwa) untuk berkembang, yang tidak diberikan-Ny
kepada
hewan dan tumbuhan, sebagaimana diisyaratkan dalam Q.S.32:7-9 (Baca artinya dalam
al-Qur’an dan
Terjemahannya). Manusia dijadikan mampu mendengar, melihat, merasa, dan berfikir yang
tidak
dmiliki oleh tumbuhan dan hewan, sebagaimana diisyaratkan dalam QS:32:7-9 (Baca artinya
dalam al-
Qur’an dan Terjemahannya). Manusia memiliki nafsu makan dan minum serta nafsu seks,
sebagaimana
juga diberikan keada tumbuhan dan hewan, sebagaimana diisyaratkan daam Q.S.
3:Kemapuan mendengar, melihat, merasa, berpikir dan bernafsu manusia haruslah
digunakan
sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam al-Qur’an dan Tuntunan Rasulullah SAW dalam
Hadisnya,
sebagaimana diisyaratkan dalam QS.2: 185 dan Q.S. 4:80 14 (Baca artinya dalam al-Qur’an
dan
Terjemahannya). Agar manusia dapat melaksanakan tugas kekhalifahannya
sebagaipemimpin/penguasa di bumi Q.S.6:165 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya), untuk
mengelola sumber daya alam (SDA) sebagai lahan bagi manusia dalam berekonomi untuk
mengabdikan dirinya kepada Allah SWT. semata sebagai ‘abdullah (mengabdi kepada
Allah),
sebagaimana diisyaratkan dalam Q.S. 51:56 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya
3. Jelaskan, apa yang diberikan Allah kepada Manusia setelah manusia diciptakan-Nya,
agar manusia
mampu melaksanakan tugas kekalifahannya di bumi, berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an
dan
Hadis Rasul?
Kemapuan mendengar, melihat, merasa, berpikir dan bernafsu manusia haruslah digunakan
sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam al-Qur’an dan Tuntunan Rasulullah SAW dalam
Hadisnya,
sebagaimana diisyaratkan dalam QS.2: 185 dan Q.S. 4:80 14 (Baca artinya dalam al-Qur’an
dan
Terjemahannya). Agar manusia dapat melaksanakan tugas kekhalifahannya
sebagapemimpin/penguasa di bumi Q.S.6:165 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya), untuk
mengelola sumber daya alam (SDA) sebagai lahan bagi manusia dalam berekonomi untuk
mengabdikan dirinya kepada Allah SWT. semata sebagai ‘abdullah (mengabdi kepada
Allah),
sebagaimana diisyaratkan dalam Q.S. 51:56 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya

4. Jelaskan tugas Rasul diutus Allah SWT. kepada manusia setelah manusia
diciptakan-Nya,
berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?
Agar petunjuk itu dapat dilaksanakan oleh manusia, maka Allah SWT. mengutus Rasul-Nya
dari salah seorang manusia pada zamannya untuk menjelaskan, dan melaksanakan ajaran
yang
terkandung dalam al-Qur’an, serta menetapkan hukum-hukumnya. Dalam hal ini Rasulullah
berfungsi
sebagai Maha Guru kedua setelah Allah SWT. dalam mendidik manusia, sebagaimana
diisyaratkan
dalam QS.9:33 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya), agar manusia dapat
melaksanakan
tugas kekhalifahannya di muka bumi sebagai khalifah Allah, sebagaiama dijelaskan dalam
QS.6:165
(Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya). Fungsi kekhalifahan manusia diciptakan
Allah
SWT, adalah untuk mengabdi (menyembah) kepada Allah SWT. sebagai ‘abdullah,
sbegaimana
5. Jelaskan fungsi tugas manusia di bumi ini, berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis
Rasul?
Fungsi kekhalifahan manusia diciptakan Allah
SWT, adalah untuk mengabdi (menyembah) kepada Allah SWT. sebagai ‘abdullah,
sbegaimana
dijelaskan dalam QS:51:56(Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya) .

6. Jelaskan Tujuan Pendidikan Agama Islam secara umum?


Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk mendidik akhlak (sikap dan tingkah laku) peserta
didik dari yang belum Islami kepada yang Islami melalui proses teori ke praktek dan dari
praktek ke
teori, atau sejalan teori dan praktek, dalam pembentukan sikap dan tingkah laku yang Islami.
7. Jelaskan Tujuan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tnggi?
Tujuan pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi, yaitu mendidik mahasiswa menjadi
sarjana muslim sejati (beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. dalam segala aspek
kehidupannya)
yang professional dalam bidang ilmunya, seperti ekonom muslim, dokter muslim, sarjana
hukum
muslim, sarjana pertanian muslim, sosiolog muslim sastrawan muslim, pakar muslim,
frofesor muslim dan sebagainya.
8. Jelaskan proses pembentukan tingkah laku yang islami, dengan menganalisis bagannya?
Proses pembentukan sikap dan tingkah laku yang Isami dimulai dari pemberian contoh
(praktek), kemudian pemberian teori, sehingga terjadi pengalaman dan pemahaman yang
disertai
praktek yang sempurna terhadap ajaran Islam, yang dilakukan dengan bimbingan pendidik
kepada
peserta didik, atau oleh diri sendiri, atau oleh sesama teman sebaya, sehingga terbentuklah
pola sikap
dan tingkah laku yang Islami,
9. Jelasakan pola sikap dan tingkah laku yang Islami dalam satu tabel/bagan?
Beriman Islami (QS:2: 1-5,
177,dan 285, 8:2-4, dan 74
2. Merasa Islami (QS:13: 28-29,
49:11-12, 7:26)
3. Berpikir Islami(3:190- 191, 17:36)
4. Bernafsu:
4.1. bernafsu makan/minum yang
Islami (QS:2:168, 5:88, 8:69,
16:114)
4.2.bernafsu sex yang Islami,(QS:
24: 30-33, 17:32, 2:221)
1. Mendengar Islami (7:179, 17:36)
2. Melihat Islami (7:179, 17:36. QS.24:30-31)
3. Mencium Islami (7:179, 17:36, ) QS.24:30-31
4. Memakan/meminum Islami (QS:2:168, 5:88, 8:69,
16:114)
5. Berbicara Islami(4:9, 17:23, 33:70-71)
6. Bekerja Islami (QS. 62:8-11, 103:1-3)
7. Berpakaian Islami (QS:7:26, 24:31,33:59)
8. Bergaul Islami (QS:31:14-19, 49:6:12)
9. Berekonomi Islami(4:32,4:29,58,2:188,219 5:33, 5:90-91)
10.Berhubungan seks Islami (menikah) ,(QS:24:30-33,

10. Jelaskan peran pendidik (orang tua/guru/dosen) dan peran diri sendiri dalam mendidik
diri anda
sendiri, sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan diri anda sendiri, dengan
menganalisisnya berdasarkan peralihan fungsi mendidik dalam tabel?
Pedidikan
Peralihan Fungsi Mendidik dari Orang Lain Kepada Diri Sendiri
Orang lain (Pendidik)
dari % ke %
Proses Peralihan
dari—ke
Diri sendiri, dari % ke %
00 -5: knk-knk Tk 100 ke 90 0 ke 10
06 -12 : SD 90 ke 75 0 ke 25
13 -15: SMTP 75 ke 50 0 ke 50
16 -18: SMTA 50 ke 25 0 ke 75
19 - 25: P.Tinggi 25 ke 0 0 ke 100
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa seorang anak pada usia 0 tahun 100 % tergantung
11. Betapapun usaha dilakukan oleh pendidik untuk membentuk sikap dan tingkah laku
peserta didik
yang Islami, belum dapat dijamin akan tercapai. Jelaskan kenapa?
Betapapun usaha dilakukan oleh pendidik untuk membentuk sikap dan tingkah laku peserta
didik yang Islami, belum dapat menjamin akan mencapai tujuan pendidikan Islam membetuk
tingkah
laku yang Islam, kecuali jika telah disertai dengan usaha oleh peserta didik sendiri untuk
memperoleh
hidayah (petunjuk) dari Allah SWT. dengan melakasnakan semua perintah-Nya dan
meninggalkan
semua larangan-Nya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah SWT. dalam firman-Nya
QS.29:69
12. Jelaskan pembagian hidayah menurut Syekh Muhammad Abduh, beserta cnontohnya?

13. Hidayah yang manakah yang khusus diberikan Allah SWT. kepada Manusia? Kenapa?
Jelaskan

berdasarkan al-Qur’an!
14. Jelaskan fungsi Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan kecerdasan Islami,
beserta contoh
masing-masing berdasarkan pengalaman anda sendiri?

15. Jelaskan peranan Pendidikan Agama Islam dalam membentuk kemampuan yang
Islami?
4. Fungsi Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Karakter Islami
Pendidikan Agama Islam berfungsi untuk pembentukan karakter Islami melalui upaya
mencerdaskan potensi SDM secara Islami, yaitu sebagai berikut:
4.1. Kecerdasan spiritual Islami.
Potensi yang berada di dalam lubuk hati manusia yang paling dalam, yaitu fitrah (naluri)
beragama
untuk mengenal Tuhan Allah SWT. yang mampu menangkap nilai kebenaran mutlak dari
Allah
SWT. dan merasakan selalu dekat dengan Allah SWT., yang berfungsi mengontrol
kecerdasan
emosional, kecerdasan intelektual dan kecerdasan biologis sesuai dengan ajaran Isam,
sebagaimana
dijelaskan Allah SWT. dalam QS.7:172-174 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya).
4.2. Kecerdasan emosional Islami.
Rasa ketuhanan untuk mengingat dan mencintai Allah SWT., untuk mengangkap nilai
kebaikan
dan keindahan yang hakiki yang datang dari Allah SWT., melalui wahyu dan ilham (petunjuk
langsung ke dalam hati manusia dari Allah SWT.) dan rasa kemanusiaan untuk saling
mencintai
dengan sesama manusia, untuk membedakan yang baik dan yang buruk serta yang indah
dan yang
tidak indah antar sesama manusia sesuai dengan ajaran Islam.
4.3. Kecerdasan intelektual Islami
Daya pikir untuk membedakan benar dan salah di dalam kontrol spiritual dan rasa
ketuhanan
sesuai dengan ajaran Isam.
4.4. Kecerdasan biologis Islami
Dorongan nafsu makan/minum untuk mempertahankan hidup, dan daya nafsu seksual untuk
melanjutkan keturunan di dalam kontrol spiritual, emosional dan intelektual yang Islami
untuk
membedakan nikmat dan tidak nikmat atau enak dan tidak enak yang halal dan baik sesuai
dengan
ajaran Isam.
Dengan dimilikinya keempat kecerdasan potensi SDM Islami tersebut oleh setiap yang
mengikuti pendidikan Agama Islam, maka Pendidikan Agama Islam berperan membentuk
kerpribadian
Islami sebagai ranah sasaran Pendidikan Agama Islam, yaitu :
4.1. Kemampuan konatif Islami.
Tumbuhnya motivasi (niyat) yang jelas dalam setiap sikap dan tingkah laku untuk
menyembah
Allah SWT., yang berperan mengontrol pencapaian tujuan setiap perbuatan manusia,
yangmenjamin keselamatan manusia dalam melaksanakan aktifitas-aktivitas kehidupan,
sebagaiman
diisyaratkan dalam QS: 6:162 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
4.2. Kemampuan Afektif Islami.
Terbentuknya kemampun menerima secara sadar tentang kebenaran ajaran Islam, sehingga
dapat
meyakininya secara benar (haqqul-Yaqin), dapat mengatasi setiap problem baru dengan
keyakinan
yang mantap, berpartisipasi aktif melakukan amar makruf (melaksanakan dan mengajak
orang
mengamalkan segala perintah Allah SWT.) dan nahi mungkar (meninggalkan dan mencegah
segala yang larangan Allah SWT.). mampu memadukan nilai-nilai yang kontradiktif,
sehingga
dapat menghargai perbedaan pendapat tentang masalah-masalah khilafiah (perbedaan
pendapat
ulama dalam hukum Islam) dan menyelesaikan perbedaan itu secara arif yang membentuk
sistem
nilai yang bersifat konsisten (berpendirian), sebagaiman diisyaratkan dalam QS:3:110 (Baca
artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
4.3. Kemampuan Kognitif Islami
Terbentuknya kemampuan memadukan nilai-nilai ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan
profesional yang dimilki, sehingga mampu mengatasi persoalan baru dalam kehidupan umat
dengan bimbingan ajaran Islam secara ilmul-yaqin (ilmu yang diyakini kebenarannya)
sebagaiman
diisyaratkan dalam QS:17:36 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
4.4. Kemampuan Psikomotorik Islami
Terbentuknya kemampuan melaksanakan ajaran Islam dalam semua aspek kehidupan, baik
yang
berbentuk ibadah mahdhah (ibadah dalam bentuk hubungan langsung dengan Allah SWT),
maupun yang berbentuk ibadah mu’amalah (ibadah dalam bentuk hubungan dengan
sesama
manusia, memenuhi kebutuhan diri sendiri dan hubugnan dengan alam sekitar), yang
diwujudkan
melalui perbuatan yang mencerminkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan sebagaiman
diisyaratkan dalam Q.S. 103:1-3 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
4.5. Kemapuan performance Islami (Akhlaqul-Karimah).
Kemampuan berakhlak mulia, ialah perpaduan kemampuan konatif, kognitif, afektif, dan
psikomotorik pada penerapannya dalam sikap dan tingkah laku sehari hari yang
berkelanjutan
secara konsisten, yang melahirkan kebiasaan. Seperti berpakaian, berbicara, berjalan,
beradaptasi
dan sebagainya, sebaga hasil yang tanpak pada sikap dan tingkah laku sehari-hari secara
Islami
secara utuh (total) dan sempurna, sebagaiman diisyaratkan dalam QS. 2:208 dan QS. 3:102
(Baca

16. Jelaskan perbedaanPendidikan Agama Islam (Islamic Education), dan pengajaran


Agama Islam
(Islamic Studies), dengan menganalisis tabel perbedaannya?
Pembentukan kepribadian yang Islami tersebut hanya diperoleh melalui Pendidikan Agama
Islam (Islamic Education), tidak melalui pengajaran Agama Islam (Islamic Studies).
Pendidikan
Agama Islam (Islamic Education) bertujuan untuk pembentukan kepribadian Islami pada
tataran ranah
konatif, afektif, kognitif, psikomotorik dan performance melalui transfer ilmu pengetahuan
yang islami,
penghayatan dan pemaknaan ilmu yang diketahui, hingga membentuk keyakinan dan
keimanan
(akidah) di dalam hati, melaksanaan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
Pengajaran
Agama Islam bertujuan untuk mentransfer ilmu pengetahuan tentang Islam pada tataran
ranah kognitif
saja.,yang diberikan di jurusan tertentu, atau di jurusan Islamic Studies.
17. Jelaskan fungsi Ilmu
pengetahuan dalam pendidikan Agama Islam berdasarkan analisis ayat al-
Qur’an yang mendasarinya?

18. Jelaskan dimensi iman terhadap eksistensi ilmu pengetahuan berdasarkan analisis ayat
al-Qur’an
yang mendasarinya?
19. Jelaskan bukti iman sebagai basic science dalam kehidupan seorang intelektual muslim
sejati,
berserta contoh pada diri anda kelak jika telah sukses menjadi intelektual muslim sejati?
20. Pendidikan menurut Islam berlangsung semur hidup. Dari mana sebaiknya pendidikan
itu dimulai
menurut konsep pendidikan Agama Islam, berdasarkan analisis dalil ayat al-Al-Qu’an dan
Hadis?
21. Jelaskan ciri-ciri intelektual muslim sejati berdasarkan analisis dalil ayat alQur’an?

22. Jelskan tanggung jawab sarjana muslim terhadap ilmu pengetahuan yang dimilikinya
sesuai

Anda mungkin juga menyukai