Anda di halaman 1dari 20

BREAKFAST WITH

SOCRATES
(Sarapan dengan Socrates)
Robert Rowland Smith

Diterjemahkan oleh Naufal Rizqullah Al Banjari


Disunting oleh Fransiska Citra Mariana
Isi Buku dalam Satu Kalimat:
Breakfast with Socrates membawa Anda melalui hari biasa ditemani pemikir-
pemikir yang luar biasa, dengan menghubungkan setiap bagiannya dengan
pesan inti milik satu dari beberapa filsuf terbesar sepanjang sejarah, seperti
Descartes, Nietzsche, Marx, dan bahkan Buddha.
“Anda tidak dapat bebas untuk menjadi benar, kecuali
Anda dapat bebas untuk menjadi salah”
Robert Rowland Smith
Kebebasan bagi setiap manusia di setiap pagi hari adalah pilihan. Sama saja
dengan halnya kita diperkenankan untuk berekspresi, bersikap, dan
berpandangan positif maupun negatif.

Bayangkan Anda bangun pagi, Sigmund Freud duduk di sebelah tempat tidur
Anda dan menjelaskan mengapa Anda bersusah payah bersiap-siap berangkat
kerja. Di tengah perjalanan dengan kereta commuter ke kantor, Karl Marx
akan memberi tahu apa yang salah dengan pergi berangkat kerja naik kereta
commuter. Pulang kerja, Buddha mengajak Anda berdamai dengan dunia
dengan cara bercerita sementara Anda mandi.

Tidak heran buku Breakfast with Socrates telah diterjemahkan ke dalam


setidaknya dua puluh (20) bahasa.
Melalui buku ini, Anda akan dibawa melalui hari biasa saja tetapi ditemani
oleh para filsuf paling terkenal di dunia sepanjang sejarah.
Bahkan jika Anda tidak menyukai bidang filsafat, tiga pelajaran ini pasti akan
menunjukkan pada Anda kepraktisan disiplin ilmu tersebut:
1. Filsafat bukan tentang memusingkan kepala Anda sepanjang hari, tetapi
tentang membuat keputusan yang bijak
2. Rutinitas pagi Anda adalah sebuah pertempuran ego
3. Cara yang bagus untuk menilai kebahagiaan Anda adalah dengan bertanya
pada diri sendiri apakah Anda akan menjalani kehidupan yang sama lagi atau
tidak.
Pelajaran I:
Filsafat memberi Anda alat-alat
untuk membuat keputusan
bijak setiap hari
Kebanyakan orang menganggap bahwa ketika kita berpikir filsafat, maka itu
hanya berlaku bagi para pemimpi dan hanya memberimu sakit kepala akibat
terlalu banyak berpikir. Padahal, itu salah.

Disiplin ilmu ini mungkin justru paling praktis untuk diterapkan. Filsafat tidak
hanya soal bertanya “Apa arti hidup?” atau “Apakah Tuhan itu nyata?”, tetapi
filsafat juga tentang menjawab “Haruskah saya membeli barang ini karena
mereka sedang didiskon?” dan “Apakah pergi ke kantor lebih baik dengan
berjalan kaki?”
Filosofi telah membawa manusia agar dapat bijak dalam melihat dunia
sebagaimana aslinya – objektif, rasional, dan apa adanya – dan karenanya
dapat secara akurat merefleksikan apa yang sedang terjadi. Menanyakan
pertanyaan-pertanyaan yang tepat membawa mereka untuk membuat
keputusan-keputusan yang lebih baik.

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan besar memang bagian dari filsafat, tetapi


hanya sebagian waktu, tidak setiap saat. Filsafat adalah praktik berpikir kritis
dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat hidup di dunia dengan cara
terbaik.
Pelajaran II:
Setiap pagi Anda adalah
pertempuran antara ego-ego di
kepala Anda
Entah Anda punya rutinitas pagi atau tidak, biasanya apa yang Anda lakukan di
pagi hari adalah suatu siklus yang sama (macam bangun terlambat, buru-buru
mandi dan sikat gigi, mengenakan baju apa yang terlihat pertama kali, dan lari-
lari keluar pintu).

Sigmund Freud mendefinisikan dua kekuatan yang sering terjadi seperti pada
kasus-kasus di atas yang tentunya berlawanan dan telah ada dalam pikiran
kita sejak awal abad ke-20. Ia menamakannya ego dan superego.
Ego adalah otak reptil Anda yang hidupnya hanya ingin nyaman, tanpa stres
atau kejutan. Kemudian superego datang memberitahu Anda untuk
melakukan apa yang diharapkan dan dibutuhkan masyarakat dari Anda.
Secara alami, dua kecenderungan ini berbenturan, dan siapapun yang menang
menentukan perkembangan dan hasil pagi Anda itu sendiri.

Misal, ketika Anda tiba di tempat kerja 10 menit lebih awal dari batas jam
masuk yang diputuskan, dan itu melebihi dari harapan bos Anda, itu juga
merupakan kemenangan superego atas kekuatan ego yang menjalar di kepala
kita.

Biasanya, ketika Anda membuat ego Anda menyerah pada superego sehingga
Anda menunda kepuasan (delay gratification), maka hal-hal baik terjadi.
Pelajaran III:
Anda bisa mengetahui seberapa
bahagianya Anda dengan bertanya
pada diri sendiri: “Apakah saya
ingin menjalani lagi tiap momennya
persis sama?”
Setiap hal yang kita pikirkan tentu berbeda dengan isi pikiran milik orang lain.
Hal tersebut juga terjadi manakala seseorang sudah berada dalam titik jenuh
sedalam-dalamnya, sementara pihak lainnya merasa berbahagia dan puas atas
hal yang telah kita lakukan dan berikan kepada pihak tersebut.

Tentu, ini adalah momentum terpahit bagi setiap yang berada dalam jurang
kejenuhan sehingga pikiran liar pun meluap dari kepala kita, “Jika aku harus
menjalani hidup ini lagi, apakah aku akan tahan?”
Friedrich Nietzsche menciptakan doktrin dua dunia. Doktrin ini menyatakan bahwa di
samping dunia nyata, kita semua menciptakan dunia fantasi dalam pikiran kita untuk
melarikan diri dari kebosanan dan depresi akibat kehidupan nyata kita. Namun
menurutnya, halusinasi masif berupa pasangan yang lebih baik, pekerjaan yang lebih baik,
lebih banyak uang, dan kehidupan yang lebih mewah adalah tanda-tanda kelemahan.

Maka dari itu, untuk meninggalkan hidup seperti ekspektasi orang banyak dan hidup
dengan cara kita sendiri, kita harus membuang fantasi. Ini satu-satunya cara untuk melihat
dunia apa adanya, menguasai takdir kita, dan mulai mewujudkannya.

Nietzsche menyebut orang-orang yang melakukan ini sebagai "orang-orang super" -


mereka yang memeluk ketidaksesuaian mereka dengan masyarakat, tidak takut untuk
berbeda dan mulai hidup dengan cara yang akan membuat mereka bahagia untuk
mengulangi lagi setiap saat dari hidup mereka dengan cara yang persis sama.
Buku ini direkomendasikan
untuk siapa?
Mereka yang berusia 15 tahun yang tidak mendapatkan
kelas filsafat di sekolah menengah;
mereka yang berusia 47 tahun dan tergolong sebagai
kapitalis garis keras yang mengklaim satu-satunya agama
adalah uang, dan siapa pun yang berjuang untuk pergi
tepat waktu di pagi hari.
TENTANG LEAD THE FEST #1

Sejarah literatur adalah sejarah manusia. Bangkit dan


hilangnya peradaban di dunia ini juga selalu diikuti sejarah besar
penulisan dan penerjemahan literatur. Penerjemahan ribuan
literatur Yunani ke dalam bahasa Arab menjadi bagian dari awal
bangkitnya Islam di sekitar abad ke 7. Tiga abad kemudian
Baghdad menjadi pusat peradaban dunia. Begitupun yang terjadi
di abad ke 15 yang mengawali Renaissance sebagai simbol
kebangkitan Eropa juga diikuti oleh penerjemahan ribuan
literatur dari bahasa Arab ke bahasa Latin. Di Asia di zaman
modern, gerakan penerjemahan besar-besaran juga dilakukan
oleh bangsa Jepang saat terjadinya restorasi Meiji. Ribuan
literatur berbahasa Inggris diterjemahkan ke dalam bahasa
Jepang. Restorasi Meiji pun menjadi awal kebangkitan bangsa
Jepang.
TENTANG LEAD THE FEST #2

Pengembangan kepemimpinan di Indonesia sayangnya


hanya bisa dinikmati oleh golongan privilege, selain karena
pelatihan-pelatihannya yang mahal dan terpusat di Jakarta,
sumber bacaannya pun berbahasa Inggris dan tidak bisa
didapatkan dengan mudah terutama di pelosok Indonesia.
PemimpinID sebagai pusat pendidikan dan pengembangan
kepemimpinan Indonesia tergerak untuk menjadi pelopor
dalam penerjemahan buku-buku kepemimpinan dan
menyebarkan ke seluruh pelosok Indonesia sehingga semua
orang dapat belajar menjadi pemimpin yang baik tanpa
terkendala bahasa, akses, dan biaya.
PROFIL SINGKAT PEMIMPIN.ID

PemimpinID adalah sebuah yayasan non-profit yang didirikan di Jakarta


pada bulan Juli 2019 dengan semangat utama menjadi tempat belajar
para pemimpin muda Indonesia sebagai usaha untuk menciptakan
ekosistem kepemimpinan indonesia yang lebih baik.

Tiga kegiatan utama PemimpinID meliputi membuat studi tentang


pengembangan kepemimpinan, membuat program pendidikan dan
pengembangan kepemimpinan dengan berbasiskan teknologi dan
menyebarkan ilmu kepemimpinan kepada publik secara luas melalui
media.

Instagram : pemimpin.indonesia
Alamat : Jl. Melawai X No.9, Melawai, Jakarta Selatan
Sumber:
● Breakfast with Socrates (Robert Rowland Smith)
● https://fourminutebooks.com/breakfast-with-socrates-summary/

Segala informasi yang terdapat dalam dokumen ini merupakan properti dari penulis dan penerbit dari masing-masing sumber. Pembuatan slide ini
dimaksudkan untuk kegiatan sosial dan tidak dapat diperjualbelikan.
Naufal Rizqullah Al Banjari | Islamic Economics Enthusisast
Naufal adalah seorang mahasiswa di sebuah kampus yang bernama
Institut TAZKIA Bogor yang mengambil prodi ilmu Akuntansi Syariah.
Memiliki pengalaman di berbagai organisasi lebih dari 4 tahun di bidang
hubungan masyarakat dan pengembangan manusia, Naufal aktif sebagai
aktivis di berbagai organisasi seperti KSEI Progres Institut TAZKIA,
YOULEAD Club Indonesia, dan Karang Taruna di wilayah tempat
tinggal

Anda mungkin juga menyukai