Disusun Oleh :
I Nyoman Agus Restu Wiana Putra (12)
1
IDENTITAS BUKU
Halaman 344
2
ISI POKOK
3
memimpin tim, organisasi atau perusahaan, tetapi dimulai dari memimpin diri sendiri.
Filosofi ini mengajarkan untuk memprioritaskan mengendalikan diri sebelum mengendalikan
kehidupan orang lain. Stoisisme membekali para pemimpin untuk tegar di dalam kegagalan
dan rendah hati di saat sukses. Dalam buku Daily Stoic, ada pemaparan beberapa orang
terkenal yang diketahui mempelajari Stoisisme dalam kehidupannya baik berdasarkan
pengakuan langsung maupun dari tulisan-tulisannya. Mereka di antaranya adalah mantan
presiden Amerika Serikat Bill Clinton, artis Anna Kendrick, aktor Tom Hiddleston, dan
penulis J.K Rowling.
4
tentang Stoisisme, maka kutipan dari Epictetus akan penulis pilih. Kutipannya adalah “Ada
hal-hal di bawah kendali kita, ada hal-hal yang tidak di bawah kendali kita”. Prinsip ini
disebut dikotomi kendali.
Stoisisme mengajarkan Anda bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa datang dari hal-hal
yang bisa Anda kendalikan dan Anda tidak dapat menggantungkan kebahagiaan sejati pada
hal-hal yang tidak bisa Anda kendalikan. Bagi para filsuf Stoa, menggantungkan kebahagiaan
pada hal-hal yang tidak bisa dikendalikan adalah tidak rasional. Fokus kepada hal-hal yang
bisa Anda kendalikan bisa membantu Anda melalui masa hidup tersulit sekalipun, karena
sikap dan persepsi Anda “ada sepenuhnya di bawah kendali Anda”. Bagi masyarakat
Indonesia, tekanan opini orang lain adalah sesuatu yang nyata. Misalnya saja ketika
seseorang bekerja, sebenarnya ia tidak cocok bekerja di perusahaan sekarang, tapi karena
perusahaan ini “wah” di mata orang-orang, akhirnya ia memilih bertahan demi gengsi. Lalu,
kekayaan dalam Filosofi Teras hanyalah ukuran kuantitas aset, properti, harta benda. Tidak
lebih dari itu. Orang yang lebih kaya tidak otomatis kualitasnya sebagai manusia juga lebih
baik. Ini bisa membantu Anda saat diterpa rasa iri melihat kekayaan orang lain. Sebaliknya,
Anda juga tidak memandang rendah mereka yang harta bendanya lebih sedikit dari Anda.
Dalam Filosofi Teras, ada yang lebih nikmat daripada keinginan yang terpenuhi, yaitu
tiadanya keinginan itu sendiri. Ini lebih hebat dari sekadar ikhlas menerima bahwa Anda
memiliki (tapi dalam hati masih mengingini). Anda tidak akan pernah merasa miskin ketika
Anda bisa mengenal kata “cukup” untuk diri Anda, bukan untuk pendapat orang lain.
5
Manusia sering gagal memisahkan keduanya. Seringnya manusia memberikan interpretasi
dari sebuah peristiwa yang dialami banyak menjadikan sebuah peristiwa terlihat buruk.
Sebenarnya segala keresahan dan kekhawatiran akan suatu hal bersumber dari pikiran Anda.
Suatu kejadian dipandang buruk ketika persepsi Anda menyebutnya seperti itu. Misalnya saja
Anda menganggap peristiwa dipecat itu sial. Dalam hal ini, “Dipecat” adalah impression,
fakta yang bisa ditangkap indra tetapi “sial” adalah representation, sudah ada penilaian
subjektif. Tapi, tenang saja. Anda memiliki kekuatan untuk mengubah pikiran dan persepsi
kapan pun juga. Yang harus Anda sadari adalah perasaan susah, khawatir, cemas, iri hati dan
lain-lain datangnya dari pikiran Anda sendiri. Dan kabar baiknya, Anda sebenarnya mampu
mengubah pikiran Anda tanpa harus mengubah peristiwa eksternal yang telah terjadi. Filosofi
Teras berkeyakinan bahwa Anda bukanlah sekoci kecil tak berdayung dan tak berlayar yang
pasrah digoyang kesana sini saat diterjang badai “peristiwa hidup”. Anda bukanlah makhluk
pasif yang dibawa senang, sedih, dan marah oleh hal-hal eksternal. Anda bisa aktif
menentukan respon terhadap peristiwa-peristiwa dalam hidup Anda.
Ketika Anda mengalami suatu kejadian yang Anda anggap buruk, Anda bisa
menelusuri persepsi penyebabnya. Selanjutnya, persepsi Anda bisa didebat, ditentang, dan
diubah. Emosi negatif bukan lagi sesuatu yang harus “diperangi” tetapi bisa “diselidiki dan
dikendalikan” dari sumbernya. Karena, emosi negatif adalah nalar yang tersesat. Cobalah
Anda interpretasikan kembali peristiwa yang bisa Anda kendalikan. Ibaratnya Anda sedang
menulis ulang drama kehidupan Anda sendiri. Misalnya Anda dipecat, ada alternatif
interpretasinya yaitu “Lumayan dapet pesangon, bisa mencoba bisnis online” atau bisa juga
“Ini kesempatan mengubah karier ke bidang yang saya mau.” Interpretasi ulang ini bukan
usaha Anda menghindari kenyataan. Fakta bahwa Anda dipecat memang benar adanya
namun Anda memiliki kendali atas makna apa yang hendak Anda lekatkan pada peristiwa
tersebut. Dari makna inilah timbul perasaan dan emosi Anda. Jika Anda memberi makna
yang negatif, maka Anda akan merasa marah, kecewa, atau putus asa. Namun, jika Anda
memberi makna yang positif, maka Anda akan merasa terinspirasi, lebih sabar, lebih
semangat, dan tidak menyerah. Pilihan makna itu sepenuhnya ada di tangan Anda.
6
adalah membangun atau menolerir mereka. Selalu melakukan kejujuran, karena kejujuran
adalah bagian dari selaras dengan alam dan ketidakjujuran membawa kerugian disaat ini juga.
7
pengalaman sosialisasi yang sesuai, karena manusia adalah makhluk sosial. Hidup selaras
dengan alam juga berarti anak harus dibiasakan hidup bersosialisasi.
KOMENTAR
Menurut saya buku ini dibaca oleh kalangan remaja, karena remaja dapat mengenal dan
mempraktikkan langsung stoisisme alias filosofi teras. Selain itu dapat membantu pola pikir
remaja dalam mengatasi emosi negatif dan bagaimana membangun mental menjadi tangguh
dalam menghadapi naik dan turunnya kehidupan. Salah satu nilai yang paling penting
dipahami oleh para remaja dari ulasan buku Filosofi Teras ini adalah bagaimana kita dapat
8
menjalani kehidupan secara selaras karena kehidupan berjalan sesuai dengan kehendak Sang
Pencipta serta selaras dengan hukum alam.